Langsung ke konten utama

Gubernur Sulsel Puto Salama' dan Kapolda Sulselbar Puto Panganro


Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo diberi gelar Puto Salama'. (Foto: M Nasir/Humas Pemprov Sulsel)


Kapolda Sulselbar Irjen Pol Johny Wainal Usman diberi gelar Puto Panganro. (Foto: M Nasir/Humas Pemprov Sulsel)



Gubernur Sulsel Puto Salama' dan Kapolda Sulselbar Puto Panganro

Harian Ujungpandang Ekspres, Makassar
Kamis, 11-11-2010
http://www.ujungpandangekspres.com/view.php?id=56185

Hutan bagi warga Tana Toa, Kajang, merupakan hal yang sangat vital. Karena itu, ada aturan-aturan adat yang Ammatoa terapkan untuk melindungi kelestarian hutan.

Usai melantik Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan-Syamsuddin, Selasa, 9 November 2010, Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo dan rombongan langsung menuju ke Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba. Turut serta dalam rombongan, Kapolda Sulselbar Irjen Pol Johny Wainal Usman dan Wakil Bupati Bulukumba H Syamsuddin.

Setiap orang luar yang akan masuk ke Desa Tana Toa tidak bisa langsung masuk begitu saja. Ada prosesi adat yang harus dilalui. Pasalnya, warga Tana Toa yang selalu mengenakan pakaian berwarna hitam, dikenal sangat teguh memegang adat istiadat. Bahkan, alat-alat transportasi seperti sepeda motor atau mobil dilarang memasuki Desa Tana Toa. Sehingga, gubernur dan rombongan harus berjalan kaki sekira 500 meter sampai di balai pertemuan.

Tiba di Desa Tana Toa, Kajang, Gubernur dan rombongan langsung disambut secara adat oleh Kepala Desa Tana Toa, Suttang dan pemangku adat, Puto Palasa. Sarung adat berwarna biru tua dipakaikan kepada Gubernur dan rombongan. Tak lupa, passapu atau ikat kepala sebagai penghargaan turut dipasangkan. Sedangkan, pemangku adat wanita mempersembahkan bakul berisi buah pinang dan beberapa lembar daun sirih.

Usai disambut secara adat, gubernur dan rombongan langsung menanam pohon di sekitar hutan Tana Toa. Penanaman pohon dilakukan sebagai salah satu bentuk penghargaan gubernur dan rombongan terhadap peranan dan fungsi hutan bagi masyarakat Tana Toa. Sekira 1.000 pohon disumbangkan kepada mereka.

Dalam dialog antara Syahrul beserta rombongan dengan para pemangku adat Tana Toa, nama Syahrul diganti menjadi Puto Salama'. Puto merupakan gelar tertinggi di masyarakat adat Kajang, sedangkan Salama' artinya membawa keselamatan bagi seluruh rakyat Sulsel.

Sedangkan Kapolda Sulselbar Irjen Pol Johny Wainal Usman diberi nama Puto Panganro. Yang artinya, pelindung bagi masyarakat Sulsel.

Syahrul mengatakan, ia datang ke Kajang bukan hanya sebagai gubernur. Tapi, juga sebagai keturunan Raja Gowa. Dimana, Kajang dan Kerajaan Gowa merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Bahkan, dalam sejarah Gowa yang ditulis dengan aksara lontara Ammatoa beberapa kali disebut.

“Adat yang dipegang teguh Ammatoa harus tetap dijaga kelestariannya karena merupakan salah satu kekayaan budaya Sulsel,” ujarnya.

Ajaran-ajaran Ammatoa juga harus tetap dilaksanakan. Seperti menjaga kelestarian hutan, cinta kepada pepohonan dan alam demi kelangsungan hidup masyarakat Tana Toa.

“Meskipun adat dipegang teguh, pendidikan anak-anak kita saya harapkan tidak dilupakan. Karena, pendidikan akan menjadi penentu masa depan mereka nantinya,” pesan Syahrul.

Sementara, pemangku adat Tana Toa, Puto Palasa, dengan menggunakan bahasa Konjo, menjelaskan, Tana Toa masih sangat ketat dalam mempertahankan adat dan budayanya. Sehingga, Ammatoa melarang segala sesuatu yang berbau modern masuk ke Tana Toa. Seperti listrik, alat-alat elektronik dan alat transportasi modern seperti mobil dan sepeda motor.

“Tanah di sini sangat sederhana. Hutan dianggap sumber kehidupan yang mampu melindungi mata air karena itu harus dilindungi,” tuturnya.

Puto Palasa menuturkan, ada empat hal yang tidak boleh dilakukan terhadap hutan di Tana Toa. Antara lain, mengambil kayu, rotan, mengganggu marga satwa dan lebah.

“Soal pendidikan, meskipun memegang adat, kami juga sangat peduli pendidikan anak-anak kami,” pungkasnya. (*aka-dul/E) (Dewi Yuliani)


[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Ikan Duyung di Bulukumba

IKAN DUYUNG. Jumaning (60), membersihkan tubuh ikan duyung yang ditemuinya di tepi pantai saat mencuci bentang (tali rumput laut) di pesisir pantai di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Selasa, 19 April 2011. Banyak warga yang berkunjung ke rumah Jumaning karena penasaran ingin melihat ikan duyung tersebut. (Foto: Kompas/k23-11) -------------------------- Kisah Ikan Duyung di Bulukumba Meski Dibacok, Ikan Duyung Tetap Hidup Harian Kompas (Kompas.com) K23-11 | yuli | Rabu, 20 April 2011 http://regional.kompas.com/read/2011/04/20/04143456/Meski.Dibacok.Ikan.Duyung.Tetap.Hidup BULUKUMBA, KOMPAS.com — Warga pesisir di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, digemparkan dengan seekor ikan duyung yang tiba-tiba muncul, Selasa (19/4/2011). Para nelayan pun kemudian berniat memotong ikan tersebut untuk mengambil dagingnya. Namun, entah mengapa ikan duyung yang tubuhnya sudah terluka akibat sabetan parang itu terus berenang hing

Pahlawan Nasional dan Andi Sultan Daeng Radja

Andi Sultan Daeng Radja bersama tujuh orang lainnya telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI (Susilo Bambang Yudhoyono) Nomor 085/TK/Tahun 2006 tanggal 3 November 2006. Andi Sultan Daeng Radja secara diam-diam mengikuti Kongres Pemuda Indonesia, pada 28 Oktober 1928. Bersama Dr Ratulangi dan Andi Pangerang Pettarani, dirinya diutus sebagai wakil Sulawesi mengikuti rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) di Jakarta.

Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba

BUNDARAN PHINISI. Kabupaten Bulukumba yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, terdiri atas 10 kecamatan dan 126 desa/kelurahan. Berikut daftar nama-nama kecamatan, desa dan kelurahan, serta kode pos masing-masing desa/kelurahan di Kabupaten Bulukumba. (Foto: Asnawin) ----------------------------- Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba Berikut ini adalah daftar nama-nama Kecamatan, Kelurahan / Desa, dan nomor kode pos (postcode / zip code) pada masing-masing kelurahan / desa, di Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, Republik Indonesia. Kabupaten : Bulukumba 1. Kecamatan Bonto Bahari - 1. Kelurahan/Desa Ara ----------------- (Kodepos : 92571) - 2. Kelurahan/Desa Benjala ------------- (Kodepos : 92571) - 3. Kelurahan/Desa Bira ----------------- (Kodepos : 92571) - 4. Kelurahan/Desa Darubiah ------------ (Kodepos : 92571) - 5. Kelurahan/Desa Lembanna ----------- (Kodepos : 92571) - 6. Kelurahan/Desa Sapolohe -