Langsung ke konten utama

Keluarga Korban Pertanyakan Penundaan Sidang


Sidang kasus kematian ABK KM Langgeng 2 kembali tertunda. Sedianya, sidang kedua kasus dengan korban Amin Pangandahin, 33, digelar Kamis, 16 Desember 2010, di Pengadilan Negeri Bulukumba. Sayangnya, kasus dengan korban anak buah kapal (ABK) KM Langgeng 2 itu lagi-lagi ditunda.


------------------------------------
Keluarga Korban Pertanyakan Penundaan Sidang

Harian Fajar, Makassar
Sabtu, 18 Desember 2010
http://lokalnews.fajar.co.id/read/112147/123/keluarga-

BULUKUMBA -- Sidang kasus kematian ABK KM Langgeng 2 kembali tertunda. Sedianya, sidang kedua kasus dengan korban Amin Pangandahin, 33, digelar Kamis, 16 Desember 2010, di Pengadilan Negeri Bulukumba.

Sayangnya, kasus dengan korban anak buah kapal (ABK) KM Langgeng 2 itu lagi-lagi ditunda. Sidang perdananya, Kamis, dua pekan lalu juga telah ditunda dengan alasan terdakwanya sakit. Kakak kandung korban Yuling Pangandahing mengaku kecewa berat atas penundaan sidang yang sudah dua kali ini. Kepada Fajar, Jumat, 17 Desember, ia mengungkap kegundahannya atas penanganan kasus tersebut. Ia pun mempertanyakan keseriusan aparat penegak hukum.

Ia mengatakan, alasan penundaan sidang oleh jaksa dan hakim lantaran satu dari dua terdakwa sedang sakit.

“Kami tidak terlalu paham hokum, tetapi kami sudah jauh-jauh ke Bulukumba, sidangnya malah tertunda. Kami juga tidak tahu tersangkanya berada di mana saat ini. Apakah ditahan atau tidak,” keluh Yuling.

Ia lalu menguraikan, peristiwa tragis yang menimpa adiknya itu terjadi 11 Januari 2010 di atas KM Langgeng 2. Saat itu, KM Langgeng sedang berlayar di perairan Selayar. Saat berlabuh di dermaga Bulukumba, Amin dilaporkan meninggal dengan luka memar dan lecet di beberaba bagian tubuhnya. Menurut berita acara awak kapal, kata Yuling, Amin meninggal karena terpeleset. Yuling tidak serta merta percaya. Ia pun melapor dan meminta kasus itu diusut.

Aparat Polres Bulukumba akhirnya mengusut dan melakukan olah TKP. Menurut Yuling, olah TKP dilakukan saat kapal berada di Surabaya. Hasilnya, korban diduga meninggal karena tertimpa barang di kapal.

“Kami heran karena hasil visum ada kandungan minyak di dalam paru-paru almarhum. Apalagi, ada beberapa luka di bagian tubuhnya yang membuat kami curiga kalau korban meninggal bukan karena terpleset,” ungkap Yuling.

Setelah melakukan serangkaian penyidikan, kasus itu pun bergulir hingga ke kejaksaan dan pengadilan. Dua orang terseret sebagai tersangka yakni Nakhoda kapal Capt Slamet Soekoni serta Muallim 1 Wensil Teressa.

Kepala Seksi Humas Kejaksaan Tinggi Sulsel Irsan Djafar yang dikonfirmasi tidak memberikan komentar. Ponselnya sempat diangkat dan menjawab telepon FAJAR. Namun, saat ditanya soal kasus tersebut, hubungan telepon langsung diputuskan. Saat dihubungi kembali, ponselnya tidak aktif dan dialihkan ke nomor lain. Pesan singkat yang dikirim juga tidak dijawab. (*/har)

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Ikan Duyung di Bulukumba

IKAN DUYUNG. Jumaning (60), membersihkan tubuh ikan duyung yang ditemuinya di tepi pantai saat mencuci bentang (tali rumput laut) di pesisir pantai di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Selasa, 19 April 2011. Banyak warga yang berkunjung ke rumah Jumaning karena penasaran ingin melihat ikan duyung tersebut. (Foto: Kompas/k23-11) -------------------------- Kisah Ikan Duyung di Bulukumba Meski Dibacok, Ikan Duyung Tetap Hidup Harian Kompas (Kompas.com) K23-11 | yuli | Rabu, 20 April 2011 http://regional.kompas.com/read/2011/04/20/04143456/Meski.Dibacok.Ikan.Duyung.Tetap.Hidup BULUKUMBA, KOMPAS.com — Warga pesisir di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, digemparkan dengan seekor ikan duyung yang tiba-tiba muncul, Selasa (19/4/2011). Para nelayan pun kemudian berniat memotong ikan tersebut untuk mengambil dagingnya. Namun, entah mengapa ikan duyung yang tubuhnya sudah terluka akibat sabetan parang itu terus berenang hing

Pahlawan Nasional dan Andi Sultan Daeng Radja

Andi Sultan Daeng Radja bersama tujuh orang lainnya telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI (Susilo Bambang Yudhoyono) Nomor 085/TK/Tahun 2006 tanggal 3 November 2006. Andi Sultan Daeng Radja secara diam-diam mengikuti Kongres Pemuda Indonesia, pada 28 Oktober 1928. Bersama Dr Ratulangi dan Andi Pangerang Pettarani, dirinya diutus sebagai wakil Sulawesi mengikuti rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) di Jakarta.

Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba

BUNDARAN PHINISI. Kabupaten Bulukumba yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, terdiri atas 10 kecamatan dan 126 desa/kelurahan. Berikut daftar nama-nama kecamatan, desa dan kelurahan, serta kode pos masing-masing desa/kelurahan di Kabupaten Bulukumba. (Foto: Asnawin) ----------------------------- Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba Berikut ini adalah daftar nama-nama Kecamatan, Kelurahan / Desa, dan nomor kode pos (postcode / zip code) pada masing-masing kelurahan / desa, di Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, Republik Indonesia. Kabupaten : Bulukumba 1. Kecamatan Bonto Bahari - 1. Kelurahan/Desa Ara ----------------- (Kodepos : 92571) - 2. Kelurahan/Desa Benjala ------------- (Kodepos : 92571) - 3. Kelurahan/Desa Bira ----------------- (Kodepos : 92571) - 4. Kelurahan/Desa Darubiah ------------ (Kodepos : 92571) - 5. Kelurahan/Desa Lembanna ----------- (Kodepos : 92571) - 6. Kelurahan/Desa Sapolohe -