Kamis, 22 September 2011

Peternak Bulukumba Terima Penghargaan



PETERNAKAN. Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo menyemangati peserta workhsop peternakan di gedung Graha Pena Makassar, Rabu, 21 September 2011. Syahrul mengingatkan peternak agar tidak lagi memotong sapi atau kerbau yang berjenis kelamin betina. Alasannya, sapi atau kerbau betina merupakan aset yang setiap saat melahirkan sapi atau kerbau baru. (Foto: YUSRAN/FAJAR)



Peternak Bulukumba Terima Penghargaan
- Syahrul: Jangan Potong Sapi Betina

Kamis, 22 September 2011
http://www.fajar.co.id/read-20110921185352--syahrul-jangan-potong-sapi-betina



MAKASSAR, FAJAR -- Peternak Bulukumba yang diwakili Ruslan, menerima penghargaan berupa piala dan sepeda motor dari Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, pada acara Workshop Peternak yang digelar Dinas Peternakan Sulsel dan dihadiri ratusan kelompok peternak, di Graha Pena Makassar, Rabu, 21 September 2011.

Ruslan bersama drh Kuncoro (Lutra), dan Herman Azis (Pinrang) mendapat penghargaan karena dianggap berjasa dalam penyelamatan sapi atau kerbau betina. Panghargaan juga diberikan kepada Kadis Peternakan Kabupaten Wajo, Maros, Bone, Gowa, dan Sinjai, dalam kategori peningkatan populasi sapi atau kerbau secara signifikan.

Untuk pemenang lomba kelompok dan petugas berprestasi masing-masing diberikan kepada KT Terbit Terang Kabupaten Sinjai, KT Pakanana Enrekang, KT Ayam Buras Sipakatau Bantaeng, sedangkan kategori inisiator Nurdin (Bantaeng) dan drh Rahmawati (Sinjai). Mereka berhak atas piagam dan piala.

Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo pada kesempatan itu mengingatkan peternak agar tidak lagi memotong sapi atau kerbau yang berjenis kelamin betina. Alasannya, sapi atau kerbau betina merupakan aset yang setiap saat melahirkan sapi atau kerbau baru.

Hal itu disampaikan Syahrul saat menghadiri workshop peternak yang digelar Dinas Peternakan Sulsel di Graha Pena Makassar, Rabu, 21 September 2011. Workshop dihadiri ratusan kelompok peternak dari berbagai kabupaten di Sulsel.

"Saya berharap agar melalui Workshop ini kita bisa menyimpulkan serta menyatukan langkah kita bagaimana mengelolah ternak kita dengan baik. Sapi atau kerbau itu dolar, bahkan beberapa waktu lalu saya ditantang pemerintah Malaysia yang bersedia menerima 2 juta sapi kita dan itu jauh di atas harga di Indonesia," kata Syahrul memberi semangat.

Syahrul tampil menggebu-gebu penuh semangat memberi motivasi bagi peserta Workshop. Gubernur Sulsel ini berharap semua peserta workshop akan berhasil setelah kegiatan ini. Yang lebih menarik lagi Syahrul mengimbau kepada peserta Workshop agar menyayangi sapi atau kerbaunya seperti halnya menyayangi isteri.

"Kasi gemuk sapimu seperti gemuknya isterimu," kata Syahrul disambut tepuk tangan peserta.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, Murtala Ali mengatakan Workshop ini sebagai upaya untuk mempertahankan dan mendorong pertubuhan serta kesehatan sapi atau kerbau betina produktif. "Keseimbangan serta peningkatan kualitas hewan kita harus perlu didorong bersama-sama sehingga mampu meningkatkan taraf kehidupan masyarakat kita. Ini butuh dukungan kita bersama," katanya.

Menurut Murtala, dua puluh lima kelompok produktif yang tersebar di Sulsel sudah menjadi jaminan untuk memenuhi pasokan daging jika dapat dimanfaatkan dengan baik. Bahkan, katanya ini bisa berdampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi peternak karena sapi atau kerbau betina merupakan aset besar jika bisa dirawat dengan baik.

"Jika ada dua puluh lima kelopok produtif berarti kita punya sekira 6600 ekor kerbau bunting dan kami berharap itu tidak dipotong. Jika ini bisa kita manfaatkan dengan baik maka dua atau tiga tahun ke depan kita bisa ekspor daging dengan jumlah besar dan tentunya kita akan menuai keuntungan yang besar pula," harap Murtala. (iad/fajar)

[Terima kasih atas kunjungan dan komentar Anda di Blog Kabupaten Bulukumba - http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Tidak ada komentar: