Langsung ke konten utama

Tahun Ini, SMAN 2 Bulukumpa Punya Gedung



Siswa SMAN 2 Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, bisa bernapas lega. Selama dua tahun terakhir, siswa sekolah tersebut menumpang di SDN 80 Bulukumpa. Pemerintah pusat akan segera membangun ruang kelas baru untuk SMA Negeri 2 Bulukumpa.(Foto: Tribun Timur/Syamsul Bahri)

Tahun Ini, SMAN 2 Bulukumpa Punya Gedung
- Dua Tahun Menumpang di Rumah Pegawai 

Harian Fajar, Makassar, Rabu, 7 Juli 2010
http://www.fajar.co.id/koran/1278425449FAJAR.MET_7_24.pdf



BULUKUMBA — Siswa SMAN 2 Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, bisa bernapas lega. Selama dua tahun terakhir, siswa sekolah tersebut menumpang di SDN 80 Bulukumpa.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bulukumba, Akbar Amier mengatakan, pemerintah pusat akan segera membangun ruang kelas baru untuk SMA Negeri 2 Bulukumpa.

Lokasi pembangunan tidak jauh dari SDN 80 Bulukumpa. Lokasi pembangunan sekolah ini adalah tanah yang dihibahkan seorang warga.

Dia mengatakan, beberapa bulan ke depan dalam tahun ini pembangunan akan dilaksanakan. Bahkan, ditargetkan rampung akhir tahun ini.

“Kita berharap 2011 sudah bisa digunakan gedungnya,” kata Akbar Amier saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa 16 Juli 2010.

Dia menuturkan, tim dari kementerian pendidikan sudah melakukan peninjauan dan berjanji akan melakukan pembangunan. Dia meminta kepada pihak sekolah bersabar karena telah dijanji tahun ini akan dibangun
ruang kelas.

“Nanti kan akan bertahap pembangunannya. Untuk tahap pertama ini ada enam ruang kelas yang akan dibangun untuk SMA 2 Bulukumpa,” ujarnya. (syr)

Belajar di Rumah Pegawai

Bulukumba, Tribun - Siswa-siswi SMAN 2 Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, hingga sekarang menumpang belajar di SD 80 Dusun Tujua, Desa Salassae, Bulukumpa, karena tidak memiliki gedung sendiri. Sekolah ini dibuka tahun 2008 lalu.
 
Selain itu, pihak SMAN 2 Bulukumpa juga meminjam bangunan bekas rumah pegawai SD 80 Dusun Tujua yang diubah menjadi ruang kelas. Bangunan rumah yang diubah menjadi ruang kelas itu tidak layak pakai. Pasalnya, lantainya berlobang, atap bocor, dan dinding mulai retak. Saat musim hujan, air kadang-kadang masuk ruangan, sehingga mengganggu proses belajar-mengajar.
  
"Gedung yang kami tempati selama setahun lebih ini milik SDN 80 Dusun Tujua," kata Kepala SMAN 2 Bulukumpa, M Alwi, Selasa (18/5/2010), ketika Tribun berkunjung ke sana.
 
Alwi mengatakan, tidak tahu kenapa pemerintah tidak mendirikan gedung sekolah untuk SMAN 2 Bulukumpa. Padahal, mereka sudah pernah menyampaikan kondisi itu.
 
"Kami telah bermohon sejak awal berdirinya sekolah ini tahun 2008 lalu ke Pemkab Bulukumba dan pemerintah pusat," kata Alwi.
 
Ia menambahkan, salah satu guru di sekolah itu baru saja diutus ke Jakarta mengurus permohonan dana untuk pengadaan gedung. Tapi, belum ada hasilnya. Alwi menjelaskan, pihak sekolah sudah beberapa kali ke Pemkab Bulukumba, Kota Makassar, hingga Jakarta untuk mengurus proposal pembangunan gedung.
Ia memprediksi, butuh ratusan juta rupiah untuk membangun gedung sekolah. Tahun lalu, Pemkab Bulukumba sudah memberikan lahan satu hektare untuk gedung sekolah ini di Salassae. (cr5)

Punya 120 Siswa

SMAN 2 Bulukumpa dibuka tahun 2008. Saat ini, sekolah yang berjarak sekitar 30 kilometer itu memiliki 120 siswa yang terdiri atas siswa kelas satu dan dua. Ketika pertama kali dibuka, SMAN 2 Bulukumpa meminjam gedung SDN 244 Desa Salassae. Saat itu, siswanya baru berjumlah 70 orang.
 
Tahun berikutnya, jumlah siswa bertambah. Kelas pun menjadi dua, yakni kelas satu dan kelas dua. Ruangan SDN 244 Salassae tidak mampu lagi menampung seluruh siswa. Karena itu, SMAN 2 Bulukumpa kemudian meminjam dua ruang kelas dan satu rumah  bekas pegawai SDN 80 Dusun Tujua. Karena menumpang, mereka tidak memiliki kantor, ruangan guru, dan kamar kecil. 
 
"Belum ada kantor, ruangan guru, dan kamar kecil. Kami hanya bisa duduk di luar ruangan saja, sambil menunggu pergantian jam pelajaran," kata salah seorang guru.
 
Siswa sekolah ini berasal dari Desa Bulo-bulo, Jojjolo, Bonto Mangiring, dan Sampeang. Ada pula dari Kecamatan Rilau Ale dan Kajang. Belum diperoleh tanggapan dari Kadis Pemuda dan Olahraga Bulukumba, A Akbar Amier. (cr5)
 
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Komentar

Yusri mengatakan…
Kenapa,,,Bosss ,,,?Ada nama sekolah tapi tdk punya gedung. tolong boss,,,!!! di usahakan cepat gedungx , saya sangat prihatin kalau SMAN 2 Bulukumpa , tdk punya gedung.....?????

Yusri
Yusri mengatakan…
Kalau mau di adakan sekolah , lokasi dulu yg disiapkan setelah itu buat gedungnya, setelah itu baru dibuka pendaftaran siswa baru. jangan kayak sekarang ,langsung menerimah siswa baru. segala sesuatu dibuatkan rencana baru kerjakan. OK<<!!!!!!! Thanks.

Yusri
Asnawin Aminuddin mengatakan…
Seharusnya memang disiapkan dulu gedung dan fasilitas pendukungnya sebelum dibuka pendafaran siswa baru. Mudah2an semua berjalan sesuai yang diharapkan bersama. Trims....

Postingan populer dari blog ini

Kisah Ikan Duyung di Bulukumba

IKAN DUYUNG. Jumaning (60), membersihkan tubuh ikan duyung yang ditemuinya di tepi pantai saat mencuci bentang (tali rumput laut) di pesisir pantai di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Selasa, 19 April 2011. Banyak warga yang berkunjung ke rumah Jumaning karena penasaran ingin melihat ikan duyung tersebut. (Foto: Kompas/k23-11) -------------------------- Kisah Ikan Duyung di Bulukumba Meski Dibacok, Ikan Duyung Tetap Hidup Harian Kompas (Kompas.com) K23-11 | yuli | Rabu, 20 April 2011 http://regional.kompas.com/read/2011/04/20/04143456/Meski.Dibacok.Ikan.Duyung.Tetap.Hidup BULUKUMBA, KOMPAS.com — Warga pesisir di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, digemparkan dengan seekor ikan duyung yang tiba-tiba muncul, Selasa (19/4/2011). Para nelayan pun kemudian berniat memotong ikan tersebut untuk mengambil dagingnya. Namun, entah mengapa ikan duyung yang tubuhnya sudah terluka akibat sabetan parang itu terus berenang hing

Pahlawan Nasional dan Andi Sultan Daeng Radja

Andi Sultan Daeng Radja bersama tujuh orang lainnya telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI (Susilo Bambang Yudhoyono) Nomor 085/TK/Tahun 2006 tanggal 3 November 2006. Andi Sultan Daeng Radja secara diam-diam mengikuti Kongres Pemuda Indonesia, pada 28 Oktober 1928. Bersama Dr Ratulangi dan Andi Pangerang Pettarani, dirinya diutus sebagai wakil Sulawesi mengikuti rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) di Jakarta.

Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba

BUNDARAN PHINISI. Kabupaten Bulukumba yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, terdiri atas 10 kecamatan dan 126 desa/kelurahan. Berikut daftar nama-nama kecamatan, desa dan kelurahan, serta kode pos masing-masing desa/kelurahan di Kabupaten Bulukumba. (Foto: Asnawin) ----------------------------- Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba Berikut ini adalah daftar nama-nama Kecamatan, Kelurahan / Desa, dan nomor kode pos (postcode / zip code) pada masing-masing kelurahan / desa, di Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, Republik Indonesia. Kabupaten : Bulukumba 1. Kecamatan Bonto Bahari - 1. Kelurahan/Desa Ara ----------------- (Kodepos : 92571) - 2. Kelurahan/Desa Benjala ------------- (Kodepos : 92571) - 3. Kelurahan/Desa Bira ----------------- (Kodepos : 92571) - 4. Kelurahan/Desa Darubiah ------------ (Kodepos : 92571) - 5. Kelurahan/Desa Lembanna ----------- (Kodepos : 92571) - 6. Kelurahan/Desa Sapolohe -