Kamis, 25 November 2010

Berang, Bupati Akan Temui Direksi PT Lonsum di Jakarta


PETANI KARET. Seorang petani menyayat kulit pohon karet di perkebunan karet PT Lonsum, Kecamatan Tanete, Kabupaten Bulukumba, Sulsel, Sabtu (29/5/2010). Petani menjual getah karet ke perusahaan seharga Rp 8 ribu per kilogram, tetapi khusus hari minggu seharga Rp 13 ribu per kilogram. (FOTO ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang/ss/ama/10)

-------------------------------------------
Berang, Bupati Akan Temui Direksi PT Lonsum di Jakarta

Harian Ujungpandang Ekspres
Kamis, 25-11-2010
http://www.ujungpandangekspres.com/view.php?id=56959

BULUKUMBA, UPEKS—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba, memanggil manajemen PT Lonsum, terkait penyerahan lahan dua hektar untuk lokasi pembangunan gedung Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 8 Balangriri, Selasa (23/11).

Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan, memanggil manajemen PT Lonsum Bulukumba, untuk mendapat kepastian mengenai tanah seluas dua hektar yang dijanjikan PT Lonsum. Hanya, dalam pertemuan tersebut manajemen PT Lonsum Bulukumba, produsen karet mentah yang bermarkas di Medan, Sumatera Utara itu, tidak bisa memberikan kepastian.

Manajemen PT Lonsum Bulukumba mengaku, penyerahan tanah seluas dua hektar menjadi kewenangan direksi PT Lonsum Jakarta.

Manajemen PT Lonsum yang hadir dalam pertemuan dengan bupati adalah Manajer PT Lonsum Balangriri Estate Ir Suryanto, Manajer PT Lonsum Pangisang Estate Eko Ansari, serta Humas PT Lonsum, M Rusli.

Bupati Zainuddin Hasan, sedikit dibuat berang karena ulah manajer PT Lonsum Bulukumba. Bupati meminta nomor telepon dan faximilie PT Lonsum di Jakarta. Kedua manajer PT Lonsum Bulukumba yang hadir mengaku tidak tahu menahu nomor telepon dan faximilie yang diminta bupati. Mendengar pengakuan itu, bupati pun sedikit berang.

Karena manajemen PT Lonsum tidak bisa memberikan kepastian soal tanah dua hektar itu, Bupati Zainuddin Hasan mengajak manajer PT Lonsum Bulukumba untuk sama-sama ke kantor pusat PT Lonsum di Jakarta. Bupati pun menawarkan tiket dan akomodasi. Hanya saja, tawaran tersebut ditolak. Majaner PT Lonsum Bulukumba akan terbang ke Jakarta dengan biaya sendiri.

“Pak bupati memang menawari tiket dan akomodasi kepada manajer PT Lonsum,” terang Abd Razak anggota DPRD Bulukumba (Partai Demokrat) yang turut hadir dalam pertemuan antara Pemkab Bulukumba dengan PT Lonsum Bulukumba.

“Pelepasan tanah dua hektar kewenangan direksi PT Lonsum Jakarta. Karenanya, pak bupati dan manajer PT Lonsum Bulukumba akan ke Jakarta menemui direksi PT Lonsum. Kalau sudah ada persetujuan, maka BPN (Badan Pertanahan Nasional) Bulukumba akan membuat sertifikat tanah,” kata Kabag Humas dan Protokol Setda Bulukumba, Muhammad Daud Kahal, Selasa (23/11).

Sebelumnya, sejumlah masyarakat Bulukumba yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pemuda dan Pelajar, menggelar aksi demo di kantor DPRD dan bupati Bulukumba yang menuntut agar PT Lonsum menyerahkan dua hektar untuk dijadikan lokasi gedung SMKN 8 Balangriri.

Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) sendiri, sudah menyiapkan dana pembangunan gedung sekolah senilai Rp1,6 miliar. Kemendiknas kemudian manarik dana tersebut dan membatalkan pembangunan gedung SMKN 8 Balangriri karena status tanah yang tidak jelas.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bulukumba, Andi Akbar Amir, mengatakan sejak SMN 8 Balangriri berdiri dua tahun lalu, belum memiliki gedung sekolah tersendiri. ()


[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Tidak ada komentar: