Kamis, 25 November 2010
Proyek Jalan Poros Bantaeng-Bulukumba Terlambat Setahun
JALAN RUSAK. Proyek jalan poros Bantaeng-Bulukumba yang ditargetkan selesai tahun 2011, kemungkinan besar akan terlambat. Tak tanggung-tanggung, rentang waktu keterlambatannya selama satu tahun. Foto ini dibuat oleh Ringgiphoto Talasmks dan dimuat di harian Tribun Timur, Makassar, Kamis, 13 Mei 2010. (http://www.tribun-timur.com/read/artikel/103445/CITIZEN)
---------------------------------------------------------
Proyek Jalan Poros Bantaeng-Bulukumba Terlambat Setahun
- Akibat Pengalihan Kontraktor
Harian Ujungpandang Ekspres, Makassar
Senin, 22-11-2010
http://www.ujungpandangekspres.com/index.php?option=read&newsid=56768
MAKASSAR, UPEKS—Proyek jalan poros Bantaeng-Bulukumba yang ditargetkan selesai tahun 2011, kemungkinan besar akan terlambat. Tak tanggung-tanggung, rentang waktu keterlambatannya selama satu tahun.
“Kami akui, akan terjadi keterlambatan penyelesaian. Seharusnya, tahun 2011 selesai tapi karena ada sedikit masalah akibat pengalihan kontraktor, sehingga kemungkinan besar terlambat setahun,” ungkap Abdul Latief, Kepala Dinas Bina Marga Sulsel, Minggu (21/11).
Abdul Latief mengungkapkan, pengerjaan jalan poros Bantaeng-Bulukumba telah dialihkan ke Waskita. Sehingga, diharapkan, bisa mempercepat penyelesaiannya dan mengejar keterlambatan itu.
“Dengan kontrak yang sekarang, kami harap bisa mengejar keterlambatan sebelumnya. Sehingga, semuanya bisa secepatnya diselesaikan,” harapnya.
Pengerjaan jalan poros Bantaeng-Bulukumba, dianggarkan sebesar Rp 124 miliar lebih. Anggaran itu berasal dari bantuan luar negeri yakni Australia dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Jalan itu proyek nasional sehingga anggarannya dari APBN. Kami juga berharap secepatnya selesai sehingga perekonomian bisa lancar dan masyarakat merasa nyaman dengan jalan yang sudah mulus,” jelasnya.
Menanggapi keterlambatan itu, Gubernur Sulsel H Syahrul Yasin Limpo, yang ditemui secara terpisah, Minggu (21/11), mengatakan, akan mengkaji laporan-laporan yang masuk. Termasuk, alasan-alasan mengapa terjadi keterlambatan.
“Saya akan evaluasi nanti,” ujarnya.
Ia berharap, Dinas Bina Marga konsisten dengan apa yang dikerjakan. Apalagi, jalanan merupakan infrastruktur yang sangat penting dalam menunjang perekonomian di Sulsel. Jika kondisi jalanan rusak, tentunya akan mengganggu perekonomian, khususnya distribusi barang.
“Harus konsisten. Kalau ditargetkan 2011, ya harus diselesaikan,” tegasnya.
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
IKAN DUYUNG. Jumaning (60), membersihkan tubuh ikan duyung yang ditemuinya di tepi pantai saat mencuci bentang (tali rumput laut) di pesi...
-
Andi Sultan Daeng Radja bersama tujuh orang lainnya telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI (Sus...
-
BUNDARAN PHINISI. Kabupaten Bulukumba yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, terdiri atas 10 kecamatan dan 126 ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar