Tenaga Medis Mengadu ke DPRD Bulukumba
* Desak Pemkab Bayar Uang Jasa Medis
* Ancam Tak Beri Pelayanan Maksimal
Harian Tribun Timur
Jumat, 5 November 2010
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/135697/Tenaga-Medis-Mengadu
Bulukumba, Tribun - Sejumlah tenaga medis yang bertugas di RSUD Sultan Dg Raja Bulukumba mengadu ke DPRD setempat. Mereka meminta dewan mendesak Pemkab Bulukumba membayarkan uang jasa medis yang tertunggak untuk periode Mei-Oktober 2010.
Jika tidak ada realisasi pembayaran dari pemerintah setempat, para tenaga medis ini mengancam, tidak akan memberi pelayanan maksimal kepada pasien.
"Jika tuntutan kami tidak dipenuhi, maka kami kan keberatan dan tidak ikhlas memberikan pelayanan kepada pasien," kata Bambang Haryanto, Ketua Komite Medik Bulukumba, saat menyampaikan aspirasi di ruang rapat paripurna DPRD Bulukumba, Kamis (4/11) pagi.
Mereka berharap, anggota legislatif segera membicarakan masalah ini dengan pemkab (eksekutif), agar segera terbayarkan.
Bambang merinci jumlah pasien yang ditangani tenaga medis dan uang jasanya belum terbayarkan selama periode itu.
Sepanjang Mei terdapat 1.962 pasien, Juni sebanyak 2.092 pasien, Juli total 1.968 pasien, Agustus sebanyak 2.115, dan September 1.838 pasien. Tapi, Bambang enggan menyebutkan jumlah uang jasa yang seharusnya mereka terima selama periode itu.
Bambang dkk mempertanyakan belum cairnya uang jasa medis itu, padahal setahu mereka, pada tahun 2009 lalu, Dinas Kesehatan Bulukumba mendapatkan dana dari APBD privinsi sebesar Rp 4,6 miliar, termasuk anggaran belanja untuk RSUD Sultan Dg Raja. Sebanyak 60 persen sudah cair, sisanya yang 40 persen belum.
Mereka juga menyampaikan, ada dana untuk 2010 tapi sudah diminta dipakai tahun 2009 lalu.
"Kami juga terkadang bingung, karena ada pendanaan yang dimintakan diambilkan pos anggarannya pada 2010. Padahal, belanjanya berlangsung 2009 dan kami tolak itu," kata Jalil yang PPTK di rumah sakit itu.
Dari pengaduan tenage medis ini, terungkap pula bahwa pada Agustus hingga sekarang, stok obat untuk pasien rumah sakit itu sudah habis. Karenanya, pasien harus membeli di luar. (smb)
Soroti Tata Kelola Keuangan
ANGGOTA DPRD Bulukumba yang menerima aspirasi tenaga medis RSUD Sultan Dg Raja, A Baso Mauragawali, mengatakan, dari apa yang disampaikan pendemo, di rumah sakit itu telah terjadi kesalahan tata kelola administari keuangan.
"Sangat jelas administrasi pengelolaan keuangannya kacau. Masa dana untuk tenaga medis dicampuradukkan dengan belanja obat-obatan pasien. Kemudian Jamkesmas juga mendanai pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD)," kata Baso yang legislator Partai Patriot.
Anggota dewan lainnya, Banri Alang (Komisi D), mengatakan, aspirasi para tenaga medis ini akan dibahas bersama antara dengan dengan pemkab.
"Kami akan sampaikan aspirasi ini ke pemkab. Tapi sebelum dananya dicairkan, perlu dibentuk tim audit, agar jasa medis yang dikeluhkan itu jelas," kata Banri yang legislator PAN itu di hadapan para tenaga medis. (smb)
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
IKAN DUYUNG. Jumaning (60), membersihkan tubuh ikan duyung yang ditemuinya di tepi pantai saat mencuci bentang (tali rumput laut) di pesi...
-
Andi Sultan Daeng Radja bersama tujuh orang lainnya telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI (Sus...
-
BUNDARAN PHINISI. Kabupaten Bulukumba yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, terdiri atas 10 kecamatan dan 126 ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar