Tolak Kepsek, Guru MAN 1 Bulukumba Mogok Mengajar
Laporan: Samsul Bahri
Harian Tribun Timur, Makassar
Rabu, 3 November 2010
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/135511/Tolak_Kepsek_
BULUKUMBA, TRIBUN-TIMUR.COM - Guru-guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Bulukumba melakukan aksi mogok mengajar, Rabu (3/11/2010), menolak kepala sekolah yang baru dilantik. Akibatnya, 600 lebih siswa MAN terlantar.
Para guru ini menolak Sahabuddin, kepala sekolah yang baru dilantik oleh Kemenag Sulsel, karena dianggap tidak layak menjadi kepala sekolah.
Aksi para guru ini dilakukan dengan cara tidak mengisi mata pelajaran di kelas masing-masing dan memilih duduk-duduk di ruang kerja. Sebagian lagi memilih ngobrol dengan teman sesama guru di halaman sekolah.
Sementara itu, saat dipertemukan dengan anggota Komisi C DPRD Bulukumba, Sahabuddin mengatakan tetap datang ke sekolah meski ditolak oleh para guru dan ruang kelas digembok.
"Saya tetap berharap agar para guru mau menerima saya sebagai kepala sekolah, sehingga proses belajar mengajar berjalan dan para guru juga menjalankan tugasnya dengan baik, karena kasihan para siswa jika terlantar terus," kata Sahabuddin. (*)
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]
Laporan: Samsul Bahri
Harian Tribun Timur, Makassar
Rabu, 3 November 2010
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/135511/Tolak_Kepsek_
BULUKUMBA, TRIBUN-TIMUR.COM - Guru-guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Bulukumba melakukan aksi mogok mengajar, Rabu (3/11/2010), menolak kepala sekolah yang baru dilantik. Akibatnya, 600 lebih siswa MAN terlantar.
Para guru ini menolak Sahabuddin, kepala sekolah yang baru dilantik oleh Kemenag Sulsel, karena dianggap tidak layak menjadi kepala sekolah.
Aksi para guru ini dilakukan dengan cara tidak mengisi mata pelajaran di kelas masing-masing dan memilih duduk-duduk di ruang kerja. Sebagian lagi memilih ngobrol dengan teman sesama guru di halaman sekolah.
Sementara itu, saat dipertemukan dengan anggota Komisi C DPRD Bulukumba, Sahabuddin mengatakan tetap datang ke sekolah meski ditolak oleh para guru dan ruang kelas digembok.
"Saya tetap berharap agar para guru mau menerima saya sebagai kepala sekolah, sehingga proses belajar mengajar berjalan dan para guru juga menjalankan tugasnya dengan baik, karena kasihan para siswa jika terlantar terus," kata Sahabuddin. (*)
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]
Komentar