Kamis, 30 Desember 2010

Ratusan Orang di Bulukumba Terinfeksi Virus HIV/AIDS


Ratusan orang di Bulukumba bisa dipastikan terinfeksi virus HIV/AIDS, terdiri atas 80 orang yang sudah terdeteksi melalui pemeriksaan medis dan puluhan atau ratusan orang lainnya belum terdeteksi karena belum pernah memeriksakan diri kepada dokter atau ke rumah sakit dan Puskesmas.



------------------------------------------

Ratusan Orang di Bulukumba Terinfeksi Virus HIV/AIDS
-Dua Perempuan Terdeteksi 30 Desember 2010 

Oleh: Asnawin

Ratusan orang di Bulukumba bisa dipastikan terinfeksi virus HIV/AIDS, terdiri atas 80 orang yang sudah terdeteksi melalui pemeriksaan medis dan puluhan atau ratusan orang lainnya belum terdeteksi karena belum pernah memeriksakan diri kepada dokter atau ke rumah sakit dan Puskesmas.

Kasus terbaru, dua perempuan terdeteksi terkena virus HIV/AIDS di Bulukumba, pada Kamis, 30 Desember 2010. Dengan demikian, hingga akhir 2010 di Bulukumba telah terdeteksi 80 orang yang positif terkena virus HIV/AIDS.

Ke-80 orang penderita HIV/AIDS itu terdiri atas 41 orang berstatus AIDS dan 39 orang berstatus HIV positif. Dari 41 penderita AIDS, 30 orang di antaranya sudah meninggal dunia.

''Menurut kami dari sekretariat KPA (Komisi Penanggulangan AIDS) Bulukumba, prediksi orang yang kemungkinan tertular HIV/AIDS berada pada kisaran antara 700 hingga 800 orang. Masih banyak saudara kita yang terinfeksi yang mungkin belum menyadarinya,'' kata Sekretaris KPA Bulukumba, Drs Syahruddin Melba, kepada pengelola blog ini (http://kabupatenbulukumba.blogspot.com), Kamis, 30 Desember 2010.

Pernyataan tersebut diutarakan melalui komentar di bawah berita berjudul ''78 Orang Positif HIV/AIDS di Bulukumba'' (http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/2010/12/78-orang-positif-hivaids-di-bulukumba.html) yang kami kutip dari Harian Fajar dan kami lansir pada 1 Desember 2010.

Syahruddin Melba mengatakan, untuk membantu dan meminimalkan penderita HIV/AIDS di Bulukumba, diperlukan kerja keras tenaga penjangkau terlatih dari Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) agar lebih bergiat.

''Sayangnya, mobilitas mereka tersendat, karena kurangnya dukungan anggaran pada KPA Bulukumba. Tahun 2011 yang akan datang alokasi bantuan KPA Bulukumba sangat kurang untuk bisa membiayai operasional penjangkauan. Perlu disadari bahwa pengidap HIV positif pada umumnya tidak mengeluh sakit, sehingga tidak mencari pengobatan. Oleh sebab itu, mereka sulit terdeteksi lewat sarana pelayanan kesehatan Puskesmas maupun Rumah Sakit. Kita harus menjangkau mereka melalui pendekatan khusus, agar secara sukarela mau melakukan test darah,'' tutur Syahruddin Melba.

Wakil Bupati Bulukumba Syamsuddin beberapa waktu meminta agar KPA Bulukumba benar-benar menggiatkan sosialisasi soal penanggulangan virus ini. Dia meminta agar sosialisasi lebih banyak dilakukan di kalangan remaja, khususnya pelajar, karena mereka ini adalah kelompok yang sangat rentan terkena imbasnya.

"Ini perlu kerja keras. Mau tidak mau KPA Bulukumba bersama instansi terkait mesti lebih giat,” katanya.



[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Tidak ada komentar: