Selasa, 29 Maret 2011

Asrul Bantah Pernyataan Wakapolres Bulukumba



BANTAH WAKAPOLRES. Pernyataan Wakapolres Bulukumba Kompol Whisnu terkait lelang yang berakhir ricuh, Jumat, 25 Maret lalu, berbuntut. Statemen Asrul Amir Hamzah yang dikutip Wisnu dibantah.
--------------------

Asrul Bantah Pernyataan Wakapolres Bulukumba

Harian Fajar, Makassar
Selasa, 29 Maret 2011
http://www.fajar.co.id/read-20110328173448-asrul-bantah-pernyataan-wakapolres

MAKASSAR -- Pernyataan Wakapolres Bulukumba Kompol Whisnu terkait lelang yang berakhir ricuh, Jumat, 25 Maret lalu, berbuntut. Statemen Asrul Amir Hamzah yang dikutip Wisnu dibantah.

"Tidak benar saya berkata seperti dikutip Wakapolres. Saya tidak tahu dari mana dia mengutip perkataan seperti itu, karena sama sekali saya tidak pernah ucapkan," ujar Asrul kepada FAJAR, Senin, 28 Maret.

Asrul menegaskan, yang terjadi ketika itu adalah, ia menjelaskan bahwa lelang seperti itu terbuka untuk umum, sehingga siapa pun berhak ikut di dalamnya, sepanjang memenuhi syarat.

"Saya hanya katakan bahwa bukan kali ini saya ikut lelang seperti kendaraan dinas. Sebab, gedung kantor pun saya biasa ikut. Saya tidak pernah mengatakan bahwa kantor bupati pun saya beli," ujarnya.

Pernyataan itulah, kata Asrul, yang dinilai peserta lain bahwa dirinya ngotot ikut. Orang tersebut, kata Asrul, menendang kursi di depannya, sehingga itulah yang memicu kericuhan.

"Saya kena kursi yang ditendang. Saya tersinggung dong, karena itu di depan umum. Tapi bukan berarti saya yang memicu keributan," katanya. (har)

Warga Tersinggung

Beberapa hari lalu diberitakan bahwa Polisi Bulukumba mengamankan Asrul (39), warga Sungguminasa, Kabupaten Gowa. Asrul diduga sebagai pemicu keributan pada proses lelang kendaraan dinas di lingkup Pemkab Bulukumba. (Tribun Timur, Sabtu, 26 Maret 2011, http://makassar.tribunnews.com/2011/03/25/warga-tersinggung-asrul-mau-beli-kantor-bupati-bulukumba

Asrul ditangkap karena mengeluarkan pernyataan yang memicu terjadinya kericuhan. "Biarpun semua mobil yang dilelang ini termasuk kantor bupati yang semegah ini saya beli jika mau," katanya.

Mendengar teriakan itu sejumlah peserta ikut lelang lainnya tersinggung dan spontan melakukan aksi pemukulan kepada Asrul. Beruntung aksi itu tidak berbuntut panjang karena polisi bersama aparat TNI AD setempat bergerak cepat mengamankannya. (*)

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Tidak ada komentar: