Langsung ke konten utama

Kekerabatan dan “Kota Baru” di Bulukumba


KEKERABATAN. Suasana kekerabatan sangat terasa dan terlihat nyata di depan mata pada acara wisuda STKIP Muhammadiyah Bulukumba, setidaknya dalam tiga tahun terakhir. Setiap wisudawan diantar oleh keluarga masing-masing, bahkan ada wisudawan yang diantar oleh lebih dari 10 orang keluarganya. (Foto: Asnawin)





-----------------


STKIP Muhammadiyah Bulukumba Lahirkan Kekerabatan dan “Kota Baru”



Oleh: Asnawin Aminuddin

Perasaan haru dan bangga begitu terasa saat menghadiri acara wisuda sarjana Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Bulukumba, dalam tiga tahun terakhir (2012, 2013, 2014), di Kampus II, Desa Jalanjang, Kalammessang, Kecamatan Gantarang. Terharu karena melihat dan merasakan kuatnya kekerabatan keluarga di daerah berjuluk "Butta Panrita Lopi."

Suasana kekerabatan itu begitu terasa dan nyata di depan mata. Setiap wisudawan diantar oleh keluarga masing-masing. Tak satupun wisudawan yang datang sendiri. Jumlah anggota keluarga yang mengantar, bervariasi. Mulai dari tiga orang, hingga belasan orang. 

Mereka tentu saja tak bisa masuk semuanya ke dalam auditorium tempat pelaksanaan proses acara wisuda, karena setiap wisudawan hanya mendapat undangan untuk satu orang anggota keluargamasing-masing. Maka mereka pun bertebaran di sekitar arena wisuda. 

Ada yang berdiri sambil melihat melalui jendela dan dinding kaca yang tembus pandang. Ada yang berkumpul di bawah pohon dengan menggelar tikar, lengkap dengan bawaan makanan masing-masing. Ada menunggu di gedung perkuliahan. Ada yang tidur-tiduran di masjid. Ada yang berseliweran. Ada yang ngobrol-ngobrol sambil berdiri. Ada pula yang sibuk berfoto-ria.

Tentu saja tidak ketinggalan anak-anak yang berlarian-larian, bermain-main, tidur-tiduran atau tertidur, lengkap dengan suara tawa dan tangis mereka.

Luar biasa banyak dan akrabnya mereka. Luar biasa suasana kekerabatan di antara mereka. Suasana seperti itu, tentu saja sudah agak jarang ditemukan di kota-kota besar. Kalau pun ada, maka bisa dipastikan jumlah anggota keluarga yang mengantar, umumnya kurang dari 10 orang untuk setiap wisudawan. Bahkan boleh jadi, sebagian besar hanya diantar oleh dua tiga orang saja anggota keluarganya.

Keramaian tersebut tentu saja dimanfaatkan oleh para pedagang dan penjual jasa. Ada penjual makanan dan minuman. Ada penjual asesoris. Ada penjual minuman. Ada penjual mainan. Ada pedagang asongan, dan ada juga stand foto studi mini.

Ratusan Kendaraan

Keluarga wisudawan umumnya datang dengan mengendarai mobil, baik mobil pribadi, maupun mobil angkutan umum yang disewa. Maka suasana di sekitar Kampus II STKIP Muhammadiyah Bulukumba pun menjadi begitu ramai.

Jumlah kendaraan, mulai dari sepeda motor, bentor, hingga mobil dengan beragam jenis dan mereka, tentu saja bisa dipastikan ratusan buah. Karena jalanan masuk ke kampus agak sempit, sementara kendaraan begitu banyak, maka kemacetan pun tak bisa dihindarkan.


----------------
KERAMAIAN pada acara Wisuda STKIP Muhammadiyah Bulukumba, tentu saja dimanfaatkan oleh para pedagang dan penjual jasa. Ada penjual makanan dan minuman. Ada penjual asesoris. Ada penjual minuman. Ada penjual mainan. Ada pedagang asongan, dan ada juga stand foto studi mini. (Foto: Asnawin)
---------------





"Kota Baru"

Perasaan bangga juga menyeruak karena STKIP Muhammadiyah Bulukumba secara tidak langsung telah menciptakan "kota baru", setelah membuka Kampus II, di daerah Kalammessang Bulukumba. Wilayah yang selama ini tidak terlalu diperhatikan dan tidak menarik sebagai tempat permukiman, belakangan menjadi cukup menarik dan ramai berkat kehadiran Kampus II STKIP Muhammadiyah Bulukumba.

Di sekitar kampus sudah beberapa rumah kost, bahkan ada rumah kost yang langsung memasang papan nama dengan menuliskan nama kabupaten yang bertetangga dengan Bulukumba.

Kampus II STKIP Muhammadiyah Bulukumba juga sudah terlihat agak megah, karena memiliki pintu gerbang dan jalanan dengan dua jalur, mulai dari jalan poros provinsi hingga ke dalam kampus yang berjarak kurang lebih 300 meter.

Selain auditorium berkapasitas ribuan orang, Kampus II STKIP Muhammadiyah Bulukumba juga memiliki sejumlah ruang perkuliahan dan ruangan dosen, laboratorium biologi, laboratorium multimedia, laboratorium micro teaching, laboratorium komputer, perpustakaan, lecture theater, masjid, serta lapangan olahraga.

Sumbangan SDM Berkualitas

Sebagai lembaga yang mendidik mahasiswa dan mencetak sarjana, STKIP Muhammadiyah Bulukumba tentu juga menjadi salah satu penyumbang sumber daya manusia (SDM) berkualitas bagi masyarakat dan pemerintah Bulukumba dan sekitarnya.

Sejak didirikan pada 26 November 1966, STKIP Muhammadiyah Bulukumba telah menghasilkan alumni sebanyak 4.673 alumni, termasuk 543 alumni yang diwisuda pada Milad ke-48 dan Wisuda Sarjana XIV, di Kampus II STKIP Muhammadiyah Bulukumba, Sabtu, 22 November 2014.

Milad dan wisuda tersebut dihadiri Majelis Dikti Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Tobroni, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel Prof Ali Parman, Kasubag Tata Usaha Kopertis Wilayah IX Sulawesi Andi Rusdam, dan sejumlah undangan.

Ketua STKIP Muhammadiyah Bulukumba Jumase Basra mengatakan, para alumni tersebut merupakan bagian dari SDM bidang pendidikan, yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai motivator dan dinamisator pembangunan bidang pendidikan, baik di Bulukumba dan sekitarnya, maupun di Sulawesi Selatan dan Indonesia pada umumnya.


-----------------
LAPORAN AKADEMIK. Ketua STKIP Muhammadiyah Jumase Basra (kedua dari kanan) membacara laporan akademik pada acara Milad ke-48 dan Wisuda Sarjana, di kampus II STKIP Muhammadiyah Bulukumba, Sabtu, 22 November 2014. (Foto: Asnawin)
---------------------






Beasiswa

Menyinggung beasiswa untuk mahasiswa, Jumase mengatakan, sebanyak 203 mahasiswa STKIP Muhammadiyah Bulukumba menerima beasiswa pada tahun akademik 2014-2015.

Beasiswa tersebut terdiri atas Beasiswa Bidikmisi (5 orang), Beasiswa Berprestasi dan Kurang Mampu (35 orang), beasiswa SPP Gratis Pemprov Sulsel (155 orang), beasiswa dari Bank Syariah Mandiri (4 orang), dan beasiswa dari Bank Mualamat (4 orang).

Selain bantuan beasiswa, pihaknya juga mendapat banyak bantuan lainnya, termasuk bantuan pengadaan buku perpustakaan dari Bank Syariah Mandiri dan Bank Muamalat.

IPK Meningkat

Dalam dua tahun terakhir, katanya, indeks kinerja dosen dan indek prestasi kumulatif (IPK) mahasiswa STKIP Muhammadiyah Bulukumba mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

“Indeks kinerja dosen tetap dan dosen tidak tetap naik dari 3,12 menjadi 3,45. Rata-rata IPK mahasiswa juga meningkat. IPK mahasiswa prodi Bahasa Indonesia naik dari 3,39 menjadi 3,39, IPK mahasiswa prodi biologi naik dari 3,31 menjadi 3,62, sedangkan IPK mahasiswa prodi Pendidikan Luar Sekolah naik dari 3,43 menjadi 3,62,” papar Jumase.

Dia juga melaporkan bahwa pihaknya telah melakukan restrukturisasi kelembagaan, antara lain dengan menggabungkan Lembaga Penelitian dan Lembaga Pengabdian pada Masyarakat menjadi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M).

“Kami juga tengah mempersiapkan tim khusus untuk penerbitan jurnal ilmu-ilmu kependidikan sebagai media publikasi jurnal ilmiah hasil-hasil penelitian dosen dan mahasiswa, melalui Jurnal Ilmiah Panrita Lopi STKIP Muhammadiyah Bulukumba,” ungkap Jumase.

------------

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Ikan Duyung di Bulukumba

IKAN DUYUNG. Jumaning (60), membersihkan tubuh ikan duyung yang ditemuinya di tepi pantai saat mencuci bentang (tali rumput laut) di pesisir pantai di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Selasa, 19 April 2011. Banyak warga yang berkunjung ke rumah Jumaning karena penasaran ingin melihat ikan duyung tersebut. (Foto: Kompas/k23-11) -------------------------- Kisah Ikan Duyung di Bulukumba Meski Dibacok, Ikan Duyung Tetap Hidup Harian Kompas (Kompas.com) K23-11 | yuli | Rabu, 20 April 2011 http://regional.kompas.com/read/2011/04/20/04143456/Meski.Dibacok.Ikan.Duyung.Tetap.Hidup BULUKUMBA, KOMPAS.com — Warga pesisir di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, digemparkan dengan seekor ikan duyung yang tiba-tiba muncul, Selasa (19/4/2011). Para nelayan pun kemudian berniat memotong ikan tersebut untuk mengambil dagingnya. Namun, entah mengapa ikan duyung yang tubuhnya sudah terluka akibat sabetan parang itu terus berenang hing

Pahlawan Nasional dan Andi Sultan Daeng Radja

Andi Sultan Daeng Radja bersama tujuh orang lainnya telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI (Susilo Bambang Yudhoyono) Nomor 085/TK/Tahun 2006 tanggal 3 November 2006. Andi Sultan Daeng Radja secara diam-diam mengikuti Kongres Pemuda Indonesia, pada 28 Oktober 1928. Bersama Dr Ratulangi dan Andi Pangerang Pettarani, dirinya diutus sebagai wakil Sulawesi mengikuti rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) di Jakarta.

Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba

BUNDARAN PHINISI. Kabupaten Bulukumba yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, terdiri atas 10 kecamatan dan 126 desa/kelurahan. Berikut daftar nama-nama kecamatan, desa dan kelurahan, serta kode pos masing-masing desa/kelurahan di Kabupaten Bulukumba. (Foto: Asnawin) ----------------------------- Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba Berikut ini adalah daftar nama-nama Kecamatan, Kelurahan / Desa, dan nomor kode pos (postcode / zip code) pada masing-masing kelurahan / desa, di Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, Republik Indonesia. Kabupaten : Bulukumba 1. Kecamatan Bonto Bahari - 1. Kelurahan/Desa Ara ----------------- (Kodepos : 92571) - 2. Kelurahan/Desa Benjala ------------- (Kodepos : 92571) - 3. Kelurahan/Desa Bira ----------------- (Kodepos : 92571) - 4. Kelurahan/Desa Darubiah ------------ (Kodepos : 92571) - 5. Kelurahan/Desa Lembanna ----------- (Kodepos : 92571) - 6. Kelurahan/Desa Sapolohe -