Selasa, 01 Maret 2011
Pipa PDAM Bulukumba Diduga Salahi Bestek
DIDUGA BERMASALAH. Ketua Komisi C DPRD Bulukumba Andi Mustamin Patawari Philip (pakai kopiah) memantau kondisi jaringan pipa PDAM yang diduga menyalahi bestek, Selasa, 1 Maret 2011. Temuan di lapangan sudah cukup bukti bahwa pengerjaan jaringan pipa asal-asalan. (Foto: ARMAN/FAJAR)
------------------------
Pipa PDAM Bulukumba Diduga Salahi Bestek
Harian Fajar, Makassar
Rabu, 02 Maret 2011
http://www.fajar.co.id/read-20110301182424-pipa-pdam-diduga-salahi-bestek%27
BULUKUMBA -- Proyek Jaringan pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang diperuntukkan untuk melayani konsumen wilayah perkotaan diduga menyalahi bestek. Proyek tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sepanjang 12 kilometer.
Indikasi tersebut terlihat dari konstruksi jaringan pipa pada beberapa titik. Berdasarkan pantauan Komisi C DPRD Bulukumba hampir semua bagian pipa sudah muncul ke permukaan. Padahal jaringan ini belum dimanfaatkan sama sekali meskipun sudah menelan anggaran Rp 6,5 miliar yang dicairkan dalam dua tahap.
Ketua Komisi C DPRD Bulukumba Mustamin A Patawari Philip mengatakan, temuan di lapangan sudah cukup bukti bahwa pengerjaan jaringan pipa asal-asalan. Bahkan dia berani memastikan pipa ini hanya ditanam pada kedalaman tidak lebih dari 30 sentimeter meskipun berdasarkan besteknya seharusnya ditanam 1,5 meter. Dengan kondisi seperti itu, kata dia, maka dipastikan pipa ini hanya akan bertahan beberapa saat saja bahkan bisa hancur hanya dalam beberapa hari.
Mustamin meminta agar pihak PDAM sebagai pengawas segera turun mengecek kondisi pengerjaan jaringan ini. Menurutnya, harus ada langkah kongkret yang dilakukan untuk mengurangi risiko kerusakan pipa karena sudah menelan banyak anggaran.
Direktur PDAM Bulukumba Muhammad Aris mengatakan, pada prinsipnya untuk menilai proyek tersebut bermasalah atau tidak harus dilihat secara menyeluruh. Pasalnya, kata dia, tidak bisa dipungkiri bahwa areal pembangunan jaringan pipa tersebut adalah kawasan rawan longsor dan hampir setiap saat memang dilanda longsor. Akibatnya, besi yang mengikat pipa tersebut pada kedalaman yang seharusnya terlepas sehingga mengangkat badan pipa ke atas.
"Ini harus ditahu juga. Karena kami sebagai pengawas dalam pembangunan jaringan ini sudah melihat kondisi ini," katanya.
Kendati demikian, Aris mengatakan, dirinya akan mengkomunikasikan kembali persoalan ini dengan pihak pelaksana. Termasuk dia juga bersedia mencari solusi untuk mengurangi risiko kerusakan dengan kondisi alam yang rawan longsor tersebut. (arm)
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
IKAN DUYUNG. Jumaning (60), membersihkan tubuh ikan duyung yang ditemuinya di tepi pantai saat mencuci bentang (tali rumput laut) di pesi...
-
Andi Sultan Daeng Radja bersama tujuh orang lainnya telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI (Sus...
-
BUNDARAN PHINISI. Kabupaten Bulukumba yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, terdiri atas 10 kecamatan dan 126 ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar