Langsung ke konten utama

Izin Lengkap, Polisi Selayar Tetap Tahan 25 ABK Asal Bulukumba


Aparat Polisi Air Sulawesi Selatan dan Barat dibantu Kepolisian Resor Kepulauan Selayar menangkap Kapal Motor (KM) Kurnia dengan 25 anak buah kapal (ABK) beserta nakhodanya yang berasal dari Bulukumba, karena dinilai tidak memiliki izin berlayar. Illustrasi pelabuhan Leppe'e, Bulukumba. (Foto: Asnawin)

-----------------------
 
Izin Lengkap, Polisi Selayar Tetap Tahan 25 ABK Asal Bulukumba

yuli | Kamis, 14 April 2011 | 23:49 WIB
http://regional.kompas.com/read/2011/04/14/23491572/Izin.Lengkap.Polisi.Tetap.Tahan.25.ABK

BULUKUMBA, KOMPAS.com — Aparat Polisi Air Sulawesi Selatan dan Barat dibantu Kepolisian Resor Kepulauan Selayar menangkap Kapal Motor (KM) Kurnia dengan 25 anak buah kapal (ABK) beserta nakhodanya karena dinilai tidak memiliki izin berlayar.   

Sebanyak 25 orang ABK beserta nakhoda tersebut saat ini masih ditahan kepolisian. Mereka ditahan di Selayar dan diketahui berasal dari Kassi, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba.

Salah seorang kerabat korban, Syamsuddin, ditemui di kantor DPRD Bulukumba, Kamis (14/4/2011), mengatakan telah mengadukan hal itu kepada Dewan guna mendapatkan keadilan karena penangkapan itu tidak berdasar.

"Mereka ditangkap dengan alasan surat tidak lengkap. Tapi sudah kami lengkapi, namun polisi masih ngotot, katanya ada masalah lain, seperti operator mesin beda dengan foto pada surat izinnya. Itulah salah satu alasan polisi menahan mereka," kisah Syamsuddin, salah satu kerabat ABK itu kepada Dewan.       

Ia juga menyayangkan pihak kepolisian tidak memberi kesempatan dan mengatur bagaimana baiknya sehingga kapal ini bisa berlayar kembali untuk mencari ikan di laut. Selain itu, bekal makanan pun sudah habis sehingga para ABK dan nakhodanya kelaparan saat ditahan.

"Kami sudah melakukan upaya damai, tapi polisi tidak mau mengerti. Izinnya pun sudah kami lengkapi. Dan, menurut informasi, mereka katanya kelaparan di sana," urainya.    

Ia meminta Polairut Polda Suselbar dan Pemkab Bulukumba melalui Dinas Perikanan dan Dinas Perhubungan Laut untuk menyelesaikan masalah ini.

"Untuk membesuk saja harus minta izin Kapolres, sementara Kapolres ada di luar daerah Selayar. Kalau begini tidak ada solusi, kami akan memboikot feri sampai persoalan ini mencapai titik terang," tambah Syamsuddin.

Anggota Komisi A Bidang Pemerintahan DPRD Bulukumba, Tamzir, menegaskan, pihaknya telah menerima aspirasi tersebut dan akan menindaklanjuti laporan warga Kassi itu untuk segera diselesaikan secepatnya. Jangan sampai masalah ini bisa menjadi gejolak antara kedua daerah tersebut.

"Pemkab Bulukumba harus segera turun tangan, ini masalah penting yang harus diselesaikan antarkabupaten. Polisi juga tidak boleh menangkap, apalagi memenjarakan warga bila tidak jelas alasan meskipun surat izin tengah dilengkapi pemiliknya. Mari kita duduk bersama menyelesaikan persoalan ini," ucap legislator Partai Hanura ini.

Saat dikonfirmasi, Kapolres Kepulauan Selayar AKBP Setiadi belum memberikan penjelasan terkait masalah tersebut karena sedang dalam perjalanan.

"Nantilah saya beri penjelasan ya karena saya masih dalam perjalanan," kata dia melalui telepon selulernya. 

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Ikan Duyung di Bulukumba

IKAN DUYUNG. Jumaning (60), membersihkan tubuh ikan duyung yang ditemuinya di tepi pantai saat mencuci bentang (tali rumput laut) di pesisir pantai di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Selasa, 19 April 2011. Banyak warga yang berkunjung ke rumah Jumaning karena penasaran ingin melihat ikan duyung tersebut. (Foto: Kompas/k23-11) -------------------------- Kisah Ikan Duyung di Bulukumba Meski Dibacok, Ikan Duyung Tetap Hidup Harian Kompas (Kompas.com) K23-11 | yuli | Rabu, 20 April 2011 http://regional.kompas.com/read/2011/04/20/04143456/Meski.Dibacok.Ikan.Duyung.Tetap.Hidup BULUKUMBA, KOMPAS.com — Warga pesisir di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, digemparkan dengan seekor ikan duyung yang tiba-tiba muncul, Selasa (19/4/2011). Para nelayan pun kemudian berniat memotong ikan tersebut untuk mengambil dagingnya. Namun, entah mengapa ikan duyung yang tubuhnya sudah terluka akibat sabetan parang itu terus berenang hing

Pahlawan Nasional dan Andi Sultan Daeng Radja

Andi Sultan Daeng Radja bersama tujuh orang lainnya telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI (Susilo Bambang Yudhoyono) Nomor 085/TK/Tahun 2006 tanggal 3 November 2006. Andi Sultan Daeng Radja secara diam-diam mengikuti Kongres Pemuda Indonesia, pada 28 Oktober 1928. Bersama Dr Ratulangi dan Andi Pangerang Pettarani, dirinya diutus sebagai wakil Sulawesi mengikuti rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) di Jakarta.

Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba

BUNDARAN PHINISI. Kabupaten Bulukumba yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, terdiri atas 10 kecamatan dan 126 desa/kelurahan. Berikut daftar nama-nama kecamatan, desa dan kelurahan, serta kode pos masing-masing desa/kelurahan di Kabupaten Bulukumba. (Foto: Asnawin) ----------------------------- Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba Berikut ini adalah daftar nama-nama Kecamatan, Kelurahan / Desa, dan nomor kode pos (postcode / zip code) pada masing-masing kelurahan / desa, di Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, Republik Indonesia. Kabupaten : Bulukumba 1. Kecamatan Bonto Bahari - 1. Kelurahan/Desa Ara ----------------- (Kodepos : 92571) - 2. Kelurahan/Desa Benjala ------------- (Kodepos : 92571) - 3. Kelurahan/Desa Bira ----------------- (Kodepos : 92571) - 4. Kelurahan/Desa Darubiah ------------ (Kodepos : 92571) - 5. Kelurahan/Desa Lembanna ----------- (Kodepos : 92571) - 6. Kelurahan/Desa Sapolohe -