Langsung ke konten utama

SDN 87 Buttakeke Kekurangan Guru, tapi Berprestasi


PRESTASI. Kekurangan atau keterbatasan yang ada pada diri kita, tidak perlu menjadi penghalang bagi kita untuk meraih prestasi. Itulah yang menjadi prinsip Muhammad Said SPd, dalam memimpin Sekolah Dasar Negeri 87 Buttakeke, Desa Bontobangun, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba. (Foto: Asnawin)

---------------
 


Muhammad Said :
SDN 87 Buttakeke Kekurangan Guru, tapi Berprestasi

Oleh: Asnawin

Kekurangan atau keterbatasan yang ada pada diri kita, tidak perlu menjadi penghalang bagi kita untuk meraih prestasi. Itulah yang menjadi prinsip Muhammad Said SPd, dalam memimpin Sekolah Dasar Negeri 87 Buttakeke, Desa Bontobangun, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba.
Dengan hanya dibantu tiga guru pegawai negeri sipil (PNS) dan beberapa guru honorer, SD Negeri 87 Buttakeke ternyata mampu meraih berbagai prestasi, antara lain juara gugus tingkat Kabupaten Bulukumba.
‘’Alhamdulillah kami sempat mewakili Kabupaten Bulukumba untuk mengikuti lomba gugus tingkat Provinsi Sulsel,’’ ungkap Muhammad Said, kepada penulis, di Makassar, Sabtu, 9 April 2011.
Prestasi lain yang pernah diraih yaitu juara lomba senam tingkat Kabupaten Bulukumba, siswa teladan, serta juara lomba mata pelajaran tingkat Kecamatan Rilau Ale.
SD Negeri 87 Buttakeke kini hanya diawaki empat guru PNS yakni Muhammad Said SPd yang menjabat kepala sekolah, seorang guru kelas, seorang guru olahraga, dan seorang lagi guru pendidikan agama Islam.
Ke-4 guru tersebut dibantu beberapa guru honorer, harus menghadapi 275 murid yang terbagi dalam 10 kelas, serta lima kelas khusus, yakni kelas pendidikan agama Islam, kelas Bahasa Indonesia, kelas Matematika, kelas IPA, dan kelas IPS.
‘’Kami memang menerapkan sistem moving class. Setiap ada kelas yang belajar matematika misalnya, maka semua murid di kelas itu harus meninggalkan ruangan kelasnya dan masuk ke kelas matematika. Di kelas matematika itu sudah menunggu guru matematika. Begitu juga kelas khusus lain. Jadi guru kelas khusus itu hanya menunggu murid di kelasnya, bukan berpindah-pindah mengajar dari satu kelas ke kelas lain,’’ jelas Said.
Selain kekurangan guru, SD Negeri 87 Buttakeke juga tidak memiliki fasilitas dan sarana yang memadai, tetapi sekolah itu tetap melaksanakan berbagai kegiatan ekstra kurikuler, seperti Pramuka dan Perkemahan Sabtu-Minggu, serta Pekan Olahraga dan Seni (Porseni).


[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Ikan Duyung di Bulukumba

IKAN DUYUNG. Jumaning (60), membersihkan tubuh ikan duyung yang ditemuinya di tepi pantai saat mencuci bentang (tali rumput laut) di pesisir pantai di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Selasa, 19 April 2011. Banyak warga yang berkunjung ke rumah Jumaning karena penasaran ingin melihat ikan duyung tersebut. (Foto: Kompas/k23-11) -------------------------- Kisah Ikan Duyung di Bulukumba Meski Dibacok, Ikan Duyung Tetap Hidup Harian Kompas (Kompas.com) K23-11 | yuli | Rabu, 20 April 2011 http://regional.kompas.com/read/2011/04/20/04143456/Meski.Dibacok.Ikan.Duyung.Tetap.Hidup BULUKUMBA, KOMPAS.com — Warga pesisir di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, digemparkan dengan seekor ikan duyung yang tiba-tiba muncul, Selasa (19/4/2011). Para nelayan pun kemudian berniat memotong ikan tersebut untuk mengambil dagingnya. Namun, entah mengapa ikan duyung yang tubuhnya sudah terluka akibat sabetan parang itu terus berenang hing

Pahlawan Nasional dan Andi Sultan Daeng Radja

Andi Sultan Daeng Radja bersama tujuh orang lainnya telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI (Susilo Bambang Yudhoyono) Nomor 085/TK/Tahun 2006 tanggal 3 November 2006. Andi Sultan Daeng Radja secara diam-diam mengikuti Kongres Pemuda Indonesia, pada 28 Oktober 1928. Bersama Dr Ratulangi dan Andi Pangerang Pettarani, dirinya diutus sebagai wakil Sulawesi mengikuti rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) di Jakarta.

Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba

BUNDARAN PHINISI. Kabupaten Bulukumba yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, terdiri atas 10 kecamatan dan 126 desa/kelurahan. Berikut daftar nama-nama kecamatan, desa dan kelurahan, serta kode pos masing-masing desa/kelurahan di Kabupaten Bulukumba. (Foto: Asnawin) ----------------------------- Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba Berikut ini adalah daftar nama-nama Kecamatan, Kelurahan / Desa, dan nomor kode pos (postcode / zip code) pada masing-masing kelurahan / desa, di Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, Republik Indonesia. Kabupaten : Bulukumba 1. Kecamatan Bonto Bahari - 1. Kelurahan/Desa Ara ----------------- (Kodepos : 92571) - 2. Kelurahan/Desa Benjala ------------- (Kodepos : 92571) - 3. Kelurahan/Desa Bira ----------------- (Kodepos : 92571) - 4. Kelurahan/Desa Darubiah ------------ (Kodepos : 92571) - 5. Kelurahan/Desa Lembanna ----------- (Kodepos : 92571) - 6. Kelurahan/Desa Sapolohe -