Langsung ke konten utama

Lupa Kenakan Helm, Kedok "Briptu Narto" Terbongkar


BRIMOB GADUNGAN. Narto alias Suharto (mengenakan kaos bertulis BRIMOB), saat diperiksa di Markas Brimob Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Minggu, 1 Mei 2011. Satpam salah satu arena futsal di Parepare ini mengaku sebagai anggota Brimob dari Kabupaten Bulukumba. (Foto: Kompas.com/K24-11)

----------------------------

Lupa Kenakan Helm, Kedok "Briptu Narto" Terbongkar
- Mengaku Brimob dari Kabupaten Bulukumba

K24-11 | Heru Margianto |
Minggu, 1 Mei 2011 |
http://regional.kompas.com/read/2011/05/01/17451119/Lupa.Kenakan.Helm.Kedok.Briptu.Narto.Terbongkar

PAREPARE, KOMPAS.com — Gara-gara lupa mengenakan helm, kedok Suharto (22), warga Jalan Agussalim, Parepare, yang mengaku sebagai anggota Brimob berpangkat briptu terbongkar. Ia digelandang ke kantor polisi pada Jumat (29/4/2011) lalu sekitar pukul 21.00.

Satpam salah satu arena futsal di Parepare ini terpaksa berurusan dengan petugas Brimob lantaran ulahnya yang mengaku sebagai anggota Brimob dari Kabupaten Bulukumba. Kepada pada tetangganya, Suharto mengaku bernama Narto berpangkat briptu.

"Kami memang banyak mendapat laporan dari warga soal adanya anggota Brimob yang kerap gagah-gagahan. Ternyata yang dimaksud adalah anggota Brimob gadungan," kata Kanit 1 Subden 1 Datasemen B Pelopor Brimob Parepare Ipda Darwis Daud, SH kepada Kompas.com seusai menginterogasi si briptu gadungan.

Saat dibekuk, briptu gadungan itu menggunakan kaus bertuliskan Brimob pada bagian belakangnya, lengkap dengan celana yang digunakan anggota Brimob pada umumnya. Belakangan diketahui bahwa celana tersebut adalah celana yang kerap dipakainya saat masih bekerja sebagai Satpol PP Kabupaten Sidrap.

Tertangkapnya Briptu Narto gadungan pun secara tidak sengaja. Berawal dari niat ingin menegakkan aturan berlalu lintas, Briptu Narto mengejar seorang pengendara sepeda motor yang ugal-ugalan tanpa menggunakan helm dan melintas di jalur jalan yang salah.

Berhasil menghentikan si pengendara, briptu gadungan itu kemudian pura-pura menelepon dan sesekali menyebut kata "komandan". Lantaran ikut tidak menggunakan helm saat mengejar pengendara ugal-ugalan, Briptu Narto justru menarik perhatian warga setempat.

"Saat berhasil menghentikan pengendara yang ugal-ugalan itulah, kebetulan ada anggota kami di lokasi. Ketika ditanya asal kesatuannya, Briptu Sunarto justru tidak bisa menunjukkan identitas keanggotaannya. Maka, digelandanglah ke Markas Brimob untuk diinterogasi," kata Darwis lagi.

Setelah diinterogasi, Briptu Narto kemudian diserahkan ke Mapolresta Parepare untuk menjalani proses pemeriksaan selanjutnya.

Kepada Kompas.com, saat ditemui di tahanan Mapolresta Parepare, Suharto alias Briptu Narto mengaku sejak lama ia bercita-cita menjadi anggota Brimob. Dengan alasan menghargai kesatuan tersebut, Suharto kemudian menggunakan kaus Brimob yang didapatkannya dari seorang temannya yang merupakan anggota Brimob.

"Saya memang sudah lama ingin menjadi anggota. Saya fans Brimob. Saya ditangkap waktu mengejar warga yang mengendarai motor tanpa helm. Waktu itu saya sendiri lupa menggunakan helm," katanya dengan nada datar. 

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Ikan Duyung di Bulukumba

IKAN DUYUNG. Jumaning (60), membersihkan tubuh ikan duyung yang ditemuinya di tepi pantai saat mencuci bentang (tali rumput laut) di pesisir pantai di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Selasa, 19 April 2011. Banyak warga yang berkunjung ke rumah Jumaning karena penasaran ingin melihat ikan duyung tersebut. (Foto: Kompas/k23-11) -------------------------- Kisah Ikan Duyung di Bulukumba Meski Dibacok, Ikan Duyung Tetap Hidup Harian Kompas (Kompas.com) K23-11 | yuli | Rabu, 20 April 2011 http://regional.kompas.com/read/2011/04/20/04143456/Meski.Dibacok.Ikan.Duyung.Tetap.Hidup BULUKUMBA, KOMPAS.com — Warga pesisir di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, digemparkan dengan seekor ikan duyung yang tiba-tiba muncul, Selasa (19/4/2011). Para nelayan pun kemudian berniat memotong ikan tersebut untuk mengambil dagingnya. Namun, entah mengapa ikan duyung yang tubuhnya sudah terluka akibat sabetan parang itu terus berenang hing

Pahlawan Nasional dan Andi Sultan Daeng Radja

Andi Sultan Daeng Radja bersama tujuh orang lainnya telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI (Susilo Bambang Yudhoyono) Nomor 085/TK/Tahun 2006 tanggal 3 November 2006. Andi Sultan Daeng Radja secara diam-diam mengikuti Kongres Pemuda Indonesia, pada 28 Oktober 1928. Bersama Dr Ratulangi dan Andi Pangerang Pettarani, dirinya diutus sebagai wakil Sulawesi mengikuti rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) di Jakarta.

Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba

BUNDARAN PHINISI. Kabupaten Bulukumba yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, terdiri atas 10 kecamatan dan 126 desa/kelurahan. Berikut daftar nama-nama kecamatan, desa dan kelurahan, serta kode pos masing-masing desa/kelurahan di Kabupaten Bulukumba. (Foto: Asnawin) ----------------------------- Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba Berikut ini adalah daftar nama-nama Kecamatan, Kelurahan / Desa, dan nomor kode pos (postcode / zip code) pada masing-masing kelurahan / desa, di Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, Republik Indonesia. Kabupaten : Bulukumba 1. Kecamatan Bonto Bahari - 1. Kelurahan/Desa Ara ----------------- (Kodepos : 92571) - 2. Kelurahan/Desa Benjala ------------- (Kodepos : 92571) - 3. Kelurahan/Desa Bira ----------------- (Kodepos : 92571) - 4. Kelurahan/Desa Darubiah ------------ (Kodepos : 92571) - 5. Kelurahan/Desa Lembanna ----------- (Kodepos : 92571) - 6. Kelurahan/Desa Sapolohe -