Langsung ke konten utama

Pimpinan Ponpes Kecewa Tak Bertemu Bupati Bulukumba

SULIT DITEMUI. Pimpinan Pondok Pesantren Babur Ridha, Kecamatan Gantarang, Bulukumba, Fathul Qarib, mengaku kecewa karena gagal bertemu Bupati Bulukumba, H Zainuddin Hasan, di kantor bupati, Kamis, 23 Juni 2011, padahal Bupati Bulukumba ada di ruang kerjanya. Fathul bermaksud mengundang Zainuddin Hasan hadir pada acara wisuda santri di pesantren yang dipimpinnya.



---------





Pimpinan Ponpes Kecewa Tak Bertemu Bupati Bulukumba


Harian Beritakota Makassar
Jumat, 24-06-2011
http://www.beritakotamakassar.com/index.php?option=read&newsid=52602

BULUKUMBA, BKM - Pimpinan Pondok Pesantren Babur Ridha, Kecamatan Gantarang, Bulukumba, Fathul Qarib, mengaku kecewa karena gagal bertemu Bupati Bulukumba, H Zainuddin Hasan, di kantor bupati Kamis, 23 Juni 2011. Dia heran, mengapa seorang bupati sangat sulit ditemui.

Dia cerita, dia sengaja datang ke kantor bupati untuk mengundang hadir pada acara wisuda santri di pesantren yang dipimpinnya. Dia pun bertemu dengan petugas jaga.

“Saya sudah menyampaikan niat saya untuk bertemu dengan bupati, namun petugas jaga di ruang tunggu tidak memberi izin untuk masuk ke ruang kerja bupati, saya hanya dimintai nomor telepon yang katanya sewaktu-waktu bisa dihubungi,’’ kata Fathul Qarib.

Dikatakannya, kalau pun bupati tidak ada di tempat, seharusnya petugas atau staf di ruang tunggu menyampaikannya.

“Saya tidak mempersoalkan jika seandainya bupati tidak ada di tempat, hanya saja saya kecewa karena staf jaga sama sekali tidak memberi ruang kepada saya untuk menemui bupati. Saya mau kegiatan keagamaan di Bulukumba dihadiri langsung bupati, jangan hanya diwakili, karena kami selaku masyarakat mendambakan kehadiran sosok pemimpin yang peduli terhadap kegiatan keagamaan,’’ ujarnya lagi.

Dia mengakui, tugas seorang bupati memang cukup padat, tetapi bukan berarti mengabaikan kerinduan warganya.

“Jujur saja, kami ini bagian dari rakyat Bulukumba yang merindukan sosok bupati yang mau peduli terhadap perkembangan pembinaan kegamaan di daerah ini. Karena itu, mohon kiranya bupati bisa turun ke masyarakatnya, karena tanpa adanya hubungan yang baik antara pemerintah dengan masyarakat mustahil pemerintahan itu bisa berjaan dengan baik,’’ katanya.

Sementara itu Bupati Bulukumba H Zainuddin Hasan melalui Kabag Humas Muh Daud Kahal yang dikonfirmasi menjelaskan, mungkin hal itu terjadi karena miskomunikasi, karena protap pengaturan tamu dan agenda bupati sudah terjadwal dan tidak bisa diubah, kecuali bupati sendiri yang minta mengubahnya. Apalagi, kata Daud, kegiatan bupati Kamis (23/6/2011) sangat padat terkait rapat dengan unsur pimpinan daerah.

“Kami sarankan bagi yang ingin bertemu bupati, sebaiknya disampaikan sebelumnya sehingga bisa dijadwalkan. Namun demikian jika ada warga yang kecewa, kami mohon maaf,’’ kata bupati seperti disampaikan Daud Kahal.

---------------------

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Ikan Duyung di Bulukumba

IKAN DUYUNG. Jumaning (60), membersihkan tubuh ikan duyung yang ditemuinya di tepi pantai saat mencuci bentang (tali rumput laut) di pesisir pantai di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Selasa, 19 April 2011. Banyak warga yang berkunjung ke rumah Jumaning karena penasaran ingin melihat ikan duyung tersebut. (Foto: Kompas/k23-11) -------------------------- Kisah Ikan Duyung di Bulukumba Meski Dibacok, Ikan Duyung Tetap Hidup Harian Kompas (Kompas.com) K23-11 | yuli | Rabu, 20 April 2011 http://regional.kompas.com/read/2011/04/20/04143456/Meski.Dibacok.Ikan.Duyung.Tetap.Hidup BULUKUMBA, KOMPAS.com — Warga pesisir di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, digemparkan dengan seekor ikan duyung yang tiba-tiba muncul, Selasa (19/4/2011). Para nelayan pun kemudian berniat memotong ikan tersebut untuk mengambil dagingnya. Namun, entah mengapa ikan duyung yang tubuhnya sudah terluka akibat sabetan parang itu terus berenang hing

Pahlawan Nasional dan Andi Sultan Daeng Radja

Andi Sultan Daeng Radja bersama tujuh orang lainnya telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI (Susilo Bambang Yudhoyono) Nomor 085/TK/Tahun 2006 tanggal 3 November 2006. Andi Sultan Daeng Radja secara diam-diam mengikuti Kongres Pemuda Indonesia, pada 28 Oktober 1928. Bersama Dr Ratulangi dan Andi Pangerang Pettarani, dirinya diutus sebagai wakil Sulawesi mengikuti rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) di Jakarta.

Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba

BUNDARAN PHINISI. Kabupaten Bulukumba yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, terdiri atas 10 kecamatan dan 126 desa/kelurahan. Berikut daftar nama-nama kecamatan, desa dan kelurahan, serta kode pos masing-masing desa/kelurahan di Kabupaten Bulukumba. (Foto: Asnawin) ----------------------------- Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba Berikut ini adalah daftar nama-nama Kecamatan, Kelurahan / Desa, dan nomor kode pos (postcode / zip code) pada masing-masing kelurahan / desa, di Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, Republik Indonesia. Kabupaten : Bulukumba 1. Kecamatan Bonto Bahari - 1. Kelurahan/Desa Ara ----------------- (Kodepos : 92571) - 2. Kelurahan/Desa Benjala ------------- (Kodepos : 92571) - 3. Kelurahan/Desa Bira ----------------- (Kodepos : 92571) - 4. Kelurahan/Desa Darubiah ------------ (Kodepos : 92571) - 5. Kelurahan/Desa Lembanna ----------- (Kodepos : 92571) - 6. Kelurahan/Desa Sapolohe -