Langsung ke konten utama

Peringkat Kebebasan Pers Indonesia Merosot

Peringkat Kebebasan Pers Indonesia Merosot

Senin, 21 Desember 2009


Makassar (ANTARA News) - Mantan Ketua Dewan Pers Indonesia mencatat peringkat kebebasan pers di Indonesia terus merosot selama empat tahun terakhir.

"Peringkat kebebasan pers Indonesia berada di bawah Timor Leste dan Papua New Guinea yang kini berada di peringkat pertama Asia Tenggara," kata mantan Ketua Dewan Pers dan Pengajar tetap Lembaga Pendidikan Pers Dr. Soetomo, Atmakusumah Astraatmadja di Makassar, Minggu.

Menurutnya, salah satu hal yang menyebabkan kemerosotan ini adalah pasal-pasal pencemaran nama baik.

Pejabat negara atau lembaga pemerintahan tidak akan terluka parah apalagi runtuh jika terdapat pemberitaan yang dinilai telah mencemarkan nama baiknya.

Karya jurnalistik yang dianggap mencemarkan nama baik diharapkan menjadi perbaikan dalam birokrasi pemerintahan seperti kasus yang terjadi di Harian Pare Pos.

Koordinator Komite Perlindungan Jurnalis dan Kebebasan Berekspresi Upi Asmaradana menambahkan, selain kasus yang pernah dialaminya dengan salah satu perwira tinggi kepolisian, kasus yang dialami Harian Pare Pos, penyerangan kantor Harian Radar Bulukumba dan lainnya merupakan contoh dari merosotnya kebebasan pers di Indonesia.

Pemberitaan dari seorang pejabat publik atau lembaga pemerintahan merupakan bentuk tanggung jawab politik dan konsekuensi pengawasan dari masyarakat.

"Tidak hanya wartawan semua lapisan masyarakat punya hak untuk melakukan pengawasan," kata Atmakusumah.

Dikhawatirkan pelaporan seseorang atau lembaga dengan dasar pasal pencemaran nama baik akan menyebabkan wartawan atau masyarakat takut mengeluarkan pendapat atau kekhawatiran. "Kita akan sulit mendapatkan kemajuan," ujarnya.

Indonesia sempat berada di peringkat pertama kebebasan pers di Asia Tenggara dan peringkat 57 di dunia pada 2002 dalam survei yang dilakukan di 160 negara oleh lembaga pers Francis.

Peringkat Indonesia di dunia ini terus merosot pada 2003 yaitu peringkat 111, 2004, peringkat 117. Kemudian baru mulai merangkak naik lagi pada 2005 di posisi 104, 2006 di posisi 103, 2007 posisi 100, 2008 posisi 111 dan 2009 101.

Sedangkan catatan peringkat Indonesia di Asia Tenggara pada 2003, peringkat tiga, 2004 peringkat lima. 2005 dan seterusnya kecuali 2008 terus berada di peringkat ketiga.
(T.PSO-100/A033)



[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Ikan Duyung di Bulukumba

IKAN DUYUNG. Jumaning (60), membersihkan tubuh ikan duyung yang ditemuinya di tepi pantai saat mencuci bentang (tali rumput laut) di pesisir pantai di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Selasa, 19 April 2011. Banyak warga yang berkunjung ke rumah Jumaning karena penasaran ingin melihat ikan duyung tersebut. (Foto: Kompas/k23-11) -------------------------- Kisah Ikan Duyung di Bulukumba Meski Dibacok, Ikan Duyung Tetap Hidup Harian Kompas (Kompas.com) K23-11 | yuli | Rabu, 20 April 2011 http://regional.kompas.com/read/2011/04/20/04143456/Meski.Dibacok.Ikan.Duyung.Tetap.Hidup BULUKUMBA, KOMPAS.com — Warga pesisir di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, digemparkan dengan seekor ikan duyung yang tiba-tiba muncul, Selasa (19/4/2011). Para nelayan pun kemudian berniat memotong ikan tersebut untuk mengambil dagingnya. Namun, entah mengapa ikan duyung yang tubuhnya sudah terluka akibat sabetan parang itu terus berenang hing

Pahlawan Nasional dan Andi Sultan Daeng Radja

Andi Sultan Daeng Radja bersama tujuh orang lainnya telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI (Susilo Bambang Yudhoyono) Nomor 085/TK/Tahun 2006 tanggal 3 November 2006. Andi Sultan Daeng Radja secara diam-diam mengikuti Kongres Pemuda Indonesia, pada 28 Oktober 1928. Bersama Dr Ratulangi dan Andi Pangerang Pettarani, dirinya diutus sebagai wakil Sulawesi mengikuti rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) di Jakarta.

Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba

BUNDARAN PHINISI. Kabupaten Bulukumba yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, terdiri atas 10 kecamatan dan 126 desa/kelurahan. Berikut daftar nama-nama kecamatan, desa dan kelurahan, serta kode pos masing-masing desa/kelurahan di Kabupaten Bulukumba. (Foto: Asnawin) ----------------------------- Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba Berikut ini adalah daftar nama-nama Kecamatan, Kelurahan / Desa, dan nomor kode pos (postcode / zip code) pada masing-masing kelurahan / desa, di Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, Republik Indonesia. Kabupaten : Bulukumba 1. Kecamatan Bonto Bahari - 1. Kelurahan/Desa Ara ----------------- (Kodepos : 92571) - 2. Kelurahan/Desa Benjala ------------- (Kodepos : 92571) - 3. Kelurahan/Desa Bira ----------------- (Kodepos : 92571) - 4. Kelurahan/Desa Darubiah ------------ (Kodepos : 92571) - 5. Kelurahan/Desa Lembanna ----------- (Kodepos : 92571) - 6. Kelurahan/Desa Sapolohe -