Langsung ke konten utama

VISIT Bulukumba dan Ica de Montaigne

Inilah logo yang terpampang pada blog Visit Bulukumba.(http://www.visitbulukumba.com/p/glance.html) yang dikelola oleh Ica de Montaogne). Blog ini berisi banyak hal tentang Bulukumba dalam versi Bahasa Inggris.





------------------------------

VISIT Bulukumba dan Ica de Montaigne


(http://www.visitbulukumba.com/)

Tanggal 29 Juni 2010, saya menerima surat elektronik (email) dari seorang bernama Ica (Ica de Montaogne). Dia mengaku sedang mengembangkan situs http://www.visitbulukumba.com/ dan kebetulan menemukan blog http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/ saat berselancar di internet.

Ica mengaku informasi tentang Bulukumba sangat minim dan di antara yang minim itu adalah blog yang saya kelola ini. Dia mengaku sedang berusaha untuk memilih dan memilah 3 bahasan penting untuk situs yang sedang dikembangkannya, yakni:
1. Bulukumba dari sejarah sampai perkembangannya sekarang
2. Masyarakat Bulukumba, dari penduduk asli sampai dengan perpaduan dengan pendatang yang memberikan warna dan konsep kehidupan.
3. Kajang Ammatoa, dari sejarah, pola pikir, budaya semesta sampai pandangan hidup mereka dengan perubahan lingkungan dan budaya.

Di akhir penjelasannya dia meminta izin mengambil bahan tulisan dari blog http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/, untuk dimuat di http://www.visitbulukumba.com/.

Saya kemudian membalasnya dengan mengatakan, sungguh sebuah kebahagiaan tersendiri bagi saya jika blog yang saya kelola dikunjungi banyak orang. Saya pun berterima kasih atas kunjungannya ke blog yang saya kelola ini.

Saya katakan bahwa dirinya belum memperkenalkan diri, tapi tidak apa-apa. Saya lalu memperkenalkan diri bahwa saya adalah orang yang lahir dan besar di Kabupaten Bulukumba, sehingga saya memiliki ikatan emosional yang cukup kuat dengan daerah berjuluk ''Butta Panrita Lopi'' itu.

Tentang keinginannya mengambil bahan dari blog http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/, saya katakan tidak ada masalah.

Pada Senin, 5 Juli 2010, Ica de Montaigne membalas email saya dengan mengatakan, terima kasih atas izin yang saya berikan. Dia mengaku sudah mengambil beberapa bahasan dalam artikel di blog saya (http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/), tetapi tulisan tersebut diubah ke dalam versi Bahasa Inggris, karena target pembuatan situsnya adalah untuk memperkenalkan Bulukumba di mancanegara.

''Silahkan Bapak mengunjungi http://www.visitbulukumba.com/p/glance.html,'' katanya.

Ica de Montaigne

Berikut profil singkat Ica de Montaigne seperti tertuang dalam kiriman emailnya.

Saya bukanlah warga Bulukumba, bahkan boleh dibilang tidak ada hubungan darah sama sekali dengan tanah Bulukumba. Saya lahir dan besar di Jakarta dari keluarga berdarah Cirebon, Sunda, Manado, dan Jerman, kalau di Jakarta jadinya gado-gado =) .

Latar belakang pendidikan saya pun tidak berhubungan dengan pariwisata, saya lulusan arsitektur dan ilmu komunikasi. Sejak 1996 (saya masih di SMA) saya sudah berkecimpung di dunia media & entertainment, tapi bukan jadi artis lho, namun lebih ke arah perencana dan pengorganisasian (Event Organizer).

Awal karir saya pun lebih banyak terjun di bidang media, iklan, komunikasi, organizer, sampai berhubungan dengan pembuatan beberapa film independent dan komersil. Singkat cerita sejak akhir tahun 2009, saya mulai menarik diri dari dunia hiburan, saya mengalami kejenuhan menghadapi intrik2 dan pasang surutnya yang mulai monoton. Boleh dibilang "ditikam kawan sendiri" sudah menjadi hal yang biasa saya hadapi.

Bukan juga saya "melarikan diri" dari pekerjaan tersebut tapi saya tidak merasa "greget" lagi untuk berkarya di bidang tersebut. Saya sendiri mempunyai keinginan yang lama terpendam, ingin sekali untuk melakukan hal-hal baru yang bisa membuat saya belajar lagi, mencari tahu lagi mendapatkan ilmu baru lagi... yang terpenting ingin belajar hidup lagi. Rasanya seperti ajang pembuktian diri, kalau saya masih mampu untuk berkreasi dalam bentuk lain tanpa harus dikaitkan dengan pekerjaan saya sebelumnya.

Mengapa saya memilih Bulukumba?
 

Berawal dari kunjungan saya dan menikmati masa liburan di daerah tersebut, selain itu saya pun menyusuri cerita2 dari penduduk setempat akan kebaikan dari daerah ini, namun sayangnya yang saya amati Bulukumba seperti tenggelam dalam alunan waktu, tidak banyak yang masyarakat di luar Sulsel mengetahui persis apa yang ada di Bulukumba, potensi alamnya, potensi pariwisata, bahkan saya sempat menilik kemungkinan pengembangan eco-tourism di daerah Bulukumba.

Jujur saja, wisatawan hanya kenal dengan Pantai Bira, Suku Kajang-Amatoa, dan Phinisi. Selebihnya nihil. Seakan-akan Bulukumba hanyalah sebuah nama di dalam kemashuran 3 area tersebut, walaupun kenyataanya adalah sebaliknya. Jangan sampai terjadi anggapan salah para turis seperti yang terjadi beberapa tahun lalu bahwa Indonesia adalah bagian dari Bali.

Saat ini saya sedang mencoba untuk mempelajari segi mana yang mau saya kembangkan dari Bulukumba, dengan maupun tanpa dukungan dari pemda setempat yang rasanya "sedikit" kurang peduli dengan perkembangan kabupaten ini.

Mengingat luas area Bulukumba, sebenarnya masyarakat di sini mampu untuk lebih berkembang dan berkarya, dengan mengupayakan kreativitas mereka, serta memberikan dukungan materiil dan non materiil untuk pemberdayaannya.

Sekian yang dapat saya sampaikan semoga dapat memberikan gambaran kepada P"Asnawin tentang saya. Alangkah bersyukurnya apabila P'Asnawin dapat memberikan masukan, ide, ataupun pendapat Bapak.

Salam sejahtera,
Ica


Untuk membaca hal-hal yang menyangkut Bulukumba di situs web yang dikelola Ica de Montaigne, silakan klik alamat berikut:
1. http://www.visitbulukumba.com/p/glance.html
2. http://www.visitbulukumba.com/search/label/Kajang
3. http://www.visitbulukumba.com/search/label/Art
4. http://www.visitbulukumba.com/search/label/Climate
5. http://www.visitbulukumba.com/search/label/Culinary

6. http://www.visitbulukumba.com/search/label/Culture
7. http://www.visitbulukumba.com/search/label/Destination
8. http://www.visitbulukumba.com/search/label/Language
9. http://www.visitbulukumba.com/search/label/Nature
10. http://www.visitbulukumba.com/search/label/Tourism

11. http://www.visitbulukumba.com/search/label/Travel
12. http://www.visitbulukumba.com/search/label/Demographic
13. http://www.visitbulukumba.com/search/label/Distric
14. http://www.visitbulukumba.com/search/label/Geography
15. http://www.visitbulukumba.com/search/label/Histroy

16. http://www.visitbulukumba.com/search/label/Source
17. http://www.visitbulukumba.com/search/label/Symbol
18. http://www.visitbulukumba.com/search/label/Topology

------------

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Ikan Duyung di Bulukumba

IKAN DUYUNG. Jumaning (60), membersihkan tubuh ikan duyung yang ditemuinya di tepi pantai saat mencuci bentang (tali rumput laut) di pesisir pantai di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Selasa, 19 April 2011. Banyak warga yang berkunjung ke rumah Jumaning karena penasaran ingin melihat ikan duyung tersebut. (Foto: Kompas/k23-11) -------------------------- Kisah Ikan Duyung di Bulukumba Meski Dibacok, Ikan Duyung Tetap Hidup Harian Kompas (Kompas.com) K23-11 | yuli | Rabu, 20 April 2011 http://regional.kompas.com/read/2011/04/20/04143456/Meski.Dibacok.Ikan.Duyung.Tetap.Hidup BULUKUMBA, KOMPAS.com — Warga pesisir di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, digemparkan dengan seekor ikan duyung yang tiba-tiba muncul, Selasa (19/4/2011). Para nelayan pun kemudian berniat memotong ikan tersebut untuk mengambil dagingnya. Namun, entah mengapa ikan duyung yang tubuhnya sudah terluka akibat sabetan parang itu terus berenang hing

Pahlawan Nasional dan Andi Sultan Daeng Radja

Andi Sultan Daeng Radja bersama tujuh orang lainnya telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI (Susilo Bambang Yudhoyono) Nomor 085/TK/Tahun 2006 tanggal 3 November 2006. Andi Sultan Daeng Radja secara diam-diam mengikuti Kongres Pemuda Indonesia, pada 28 Oktober 1928. Bersama Dr Ratulangi dan Andi Pangerang Pettarani, dirinya diutus sebagai wakil Sulawesi mengikuti rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) di Jakarta.

Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba

BUNDARAN PHINISI. Kabupaten Bulukumba yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, terdiri atas 10 kecamatan dan 126 desa/kelurahan. Berikut daftar nama-nama kecamatan, desa dan kelurahan, serta kode pos masing-masing desa/kelurahan di Kabupaten Bulukumba. (Foto: Asnawin) ----------------------------- Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba Berikut ini adalah daftar nama-nama Kecamatan, Kelurahan / Desa, dan nomor kode pos (postcode / zip code) pada masing-masing kelurahan / desa, di Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, Republik Indonesia. Kabupaten : Bulukumba 1. Kecamatan Bonto Bahari - 1. Kelurahan/Desa Ara ----------------- (Kodepos : 92571) - 2. Kelurahan/Desa Benjala ------------- (Kodepos : 92571) - 3. Kelurahan/Desa Bira ----------------- (Kodepos : 92571) - 4. Kelurahan/Desa Darubiah ------------ (Kodepos : 92571) - 5. Kelurahan/Desa Lembanna ----------- (Kodepos : 92571) - 6. Kelurahan/Desa Sapolohe -