Langsung ke konten utama

Mahasiswa Demo, Kritik Rumah Sakit Bulukumba

Mahasiswa Demo, Kritik Rumah Sakit
- Sebut Kotor dan Kurang Aman


Harian Tribun Timur, Makassar
Rabu, 27 Oktober 2010
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/134537/Mahasiswa_Demo_Kritik_Rumah_Sakit

Bulukumba, Tribun - Belasan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesa (PMII) Cabang Bulukumba menggelar unjuk rasa di gedung DPRD Bulukumba, Selasa (26/10).

Dalam orasinya, aktivis PMII mengkritik pengelolaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Dg Raja Bulukumba. Mereka menilai, rumah sakit itu kotor dan tidak aman. Mahasiswa mendesak DPRD meminta pengelola rumah sakit meningkatkan kebersihan dan keamanan bagi keluarga yang menjaga pasien.

Menurut mereka, di rumah sakit itu, sering terjadi pencurian barang-barang milik keluarga pasien. Mereka juga meminta petugas medis tidak membeda-bedakan pelayanan kepada pasien.

"Kami meminta pengelola RSUD Sultan Dg Radja untuk membenahi kebersihan dan memberi rasa aman bagi penjaga atau pembesuk pasien," kata Aciking, Ketua PMII Cabang Bulukumba, kemarin.

Pengunjuk rasa lainnya, Nurdin, juga meminta pelayanan medis yang sama bagi semua pasien. Jangan kalau warga miskin, kata Nurdin, hanya dirawat seadanya.

Setelah orasi beberapa menit di halaman gedung dewan, mereka kemudian diterima anggota DPRD Bulukumba yang terdiri atas A Hamzah Pangky, Sekretaris Komisi A Hilmiaty Asip, anggota Komisi C Muhmmad Bakti, dan Amiruddin dari Komisi D.
Anggota dewan membenarkan apa yang disampaikan mahasiswa. Sambil berjanji akan berkoordinasi dengan pihak rumah sakit.

"Memang ada hal seperti itu. Saya sendiri sering melihat kondisi rumah sakit yang kotor," kata Helmiaty.

Tapi menurut Helmiaty, kesalahan tidak sepenuhnya di pihak rumah sakit. Sebab banyak keluarga pasien yang menginap, membawa alat memasak, dan menjemur pakaian, sehingga kelihatan kumuh.

Sudah Berusaha Maksimal

TERKAIT kritik mahasiswa itu, pengelola RSUD Sultan Dg Raja Bulukumba mengatakan, mereka sudah berusaha maksimal, meski hasilnya belum sepenuhnya sesuai harapan.

"Bukan kami tidak mampu menjaga kebersihan, tetapi banyak keluarga pasien yang menginap dan memasak. Bahkan ada yang menjemur pakaian, sehingga kelihatan kotor," kata Saharuddin Saing, Kepala Tata Usaha RSUD Sultan Dg Raja.

Menurutnya, pengelola sudah menyiapkan tenaga kebersihan dan menyiagakan satuan pengamanan (satpam). Belakangan ini, kata Saharuddin, tidak ada lagi pencurian. Sebab satpam sudah berhasil menangkap sang pencuri dan diserahkan ke polisi. (smb)


[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Komentar

Anonim mengatakan…
Anak saya pernah dirawat di sana dan saya benar2 kapok. Kamar mandinya super jorok. Sebenarnya mau saya bersihkan tp tdk ada peralatannya. Jangankan sikat wc, gayung saja tidak ada. Ruang paviliun tdk jauh beda, AC tdk berfungsi, kulkas jg kotor

Postingan populer dari blog ini

Kisah Ikan Duyung di Bulukumba

IKAN DUYUNG. Jumaning (60), membersihkan tubuh ikan duyung yang ditemuinya di tepi pantai saat mencuci bentang (tali rumput laut) di pesisir pantai di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Selasa, 19 April 2011. Banyak warga yang berkunjung ke rumah Jumaning karena penasaran ingin melihat ikan duyung tersebut. (Foto: Kompas/k23-11) -------------------------- Kisah Ikan Duyung di Bulukumba Meski Dibacok, Ikan Duyung Tetap Hidup Harian Kompas (Kompas.com) K23-11 | yuli | Rabu, 20 April 2011 http://regional.kompas.com/read/2011/04/20/04143456/Meski.Dibacok.Ikan.Duyung.Tetap.Hidup BULUKUMBA, KOMPAS.com — Warga pesisir di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, digemparkan dengan seekor ikan duyung yang tiba-tiba muncul, Selasa (19/4/2011). Para nelayan pun kemudian berniat memotong ikan tersebut untuk mengambil dagingnya. Namun, entah mengapa ikan duyung yang tubuhnya sudah terluka akibat sabetan parang itu terus berenang hing

Pahlawan Nasional dan Andi Sultan Daeng Radja

Andi Sultan Daeng Radja bersama tujuh orang lainnya telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI (Susilo Bambang Yudhoyono) Nomor 085/TK/Tahun 2006 tanggal 3 November 2006. Andi Sultan Daeng Radja secara diam-diam mengikuti Kongres Pemuda Indonesia, pada 28 Oktober 1928. Bersama Dr Ratulangi dan Andi Pangerang Pettarani, dirinya diutus sebagai wakil Sulawesi mengikuti rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) di Jakarta.

Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba

BUNDARAN PHINISI. Kabupaten Bulukumba yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, terdiri atas 10 kecamatan dan 126 desa/kelurahan. Berikut daftar nama-nama kecamatan, desa dan kelurahan, serta kode pos masing-masing desa/kelurahan di Kabupaten Bulukumba. (Foto: Asnawin) ----------------------------- Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba Berikut ini adalah daftar nama-nama Kecamatan, Kelurahan / Desa, dan nomor kode pos (postcode / zip code) pada masing-masing kelurahan / desa, di Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, Republik Indonesia. Kabupaten : Bulukumba 1. Kecamatan Bonto Bahari - 1. Kelurahan/Desa Ara ----------------- (Kodepos : 92571) - 2. Kelurahan/Desa Benjala ------------- (Kodepos : 92571) - 3. Kelurahan/Desa Bira ----------------- (Kodepos : 92571) - 4. Kelurahan/Desa Darubiah ------------ (Kodepos : 92571) - 5. Kelurahan/Desa Lembanna ----------- (Kodepos : 92571) - 6. Kelurahan/Desa Sapolohe -