Langsung ke konten utama

12 Jamaah Haji Sulsel Meninggal di Tanah Suci

JAMAAH HAJI. Sebanyak 12 jamaah haji asal Sulawesi Selatan meninggal di tanah suci Mekkah dan Madinah selama musim haji 1431 Hijriyah. Ke-12 jamaah haji Sulsel yang meninggal itu berasal dari sejumlah daerah, seperti di Makassar, Bulukumba, Soppeng, Tanatoraja, Selayar, Jeneponto, Maros, dan Pangkep. (foto:
http://www.al-ikhwan.net/1019-1019/)


-----------------------------------------------

12 Jamaah Haji Sulsel Meninggal di Tanah Suci
- Dua Jamaah Asal Bulukumba

Kantor Berita Antara Sulawesi Selatan
Kamis, 2 Desember 2010
http://www.antara-sulawesiselatan.com/berita/22341/12-haji-sulsel-meninggal-di-tanah-suci

Makassar (ANTARA News) - Sebanyak 12 jamaah haji asal Sulawesi Selatan meninggal di tanah suci Mekkah dan Madinah selama musim haji 1431 Hijriyah. Sekretaris Panitia Penyelengara Ibadah Haji (PPIH) embarkasi Sultan Hasanuddin Makasssar, Syahrul Yali, Kamis, 2 Desember 2010, mengatakan, ke-12 jamaah haji Sulsel yang meninggal itu berasal dari sejumlah daerah, seperti di Makassar, Bulukumba, Soppeng, Tanatoraja, Selayar, Jeneponto, Maros, dan Pangkep.

Menurut informasi yang diterima dari petugas Haji di tanah suci, sebagian besar jamaah haji tersebut meninggal karena menderita penyakit pada bagian sistem pernafasan.

"Selain itu, ada pula anggota jamaah haji yang meninggal akibat penyakit Bronchitis Kronis dan gangguan pada sistem sirkulasi," tuturnya.

Ia menambahkan, sebagian besar anggota jammah haji tersebut meninggal di Mekkah, dan Mina.

Menurut dia, mayoritas mereka yang meninggal itu berumur antara 50 tahun hingga 60 tahun, dan beberapa di antaranya sudah tergolong dalam kategori risiko tinggi. (T.pso-103/Z002)

Dua Dari Bulukumba

Beberapa waktu lalu diberitakan, dua jamaah haji asal Bulukumba, Sulawesi Selatan, dilaporkan meninggal dunia di Tanah Suci. Satu orang jamaah haji meninggal dunia di Makkah dan satu jamaah haji lainnya meninggal dunia di Mina.

Kedua jamaah haji asal Bulukumba yang meninggal dunia itu adalah Sitti Asri, asal Desa Darubiah, Kecamatan Bontobahari, serta Nawaliah dari Desa Batang, Kecamatan Bontotiro.

“Sitti Asri jamaah haji asal Desa Darubiah wafat sebelum wukuf di Makkah dan Nawaliah jamaah haji asal Desa Batang wafat setelah melontar jamarat di Mina,” kata Drs Syafruddin, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bulukumba, Sabtu (20/11/2010).

Jamaah haji asal Bulukumba yang meninggal dunia itu, keduanya berjenis kelamin perempuan. Syafruddin mengatakan, informasi mengenai wafatnya dua orang jamaah haji asal Bulukumba itu diketahui setelah menerima laporan dari rombongan jamaah haji Bulukumba di Tanah Suci.

Apa penyebab sehingga kedua jamaah haji asal Bulukumba tersebut meninggal dunia di Tanah Suci? Menurut Syafruddin, Sitti Asri meninggal dunia karena sesak nafas.

“Nawaliah wafat di pusat kesehatan haji di Mina. Saya tidak tahu persis penyebab meninggalnya Nawaliah,” terang Syafruddin.

Musim haji 2010 ini, jumlah jamaah haji asal Bulukumba tercatat 418 orang. Mereka terbagi dalam dua kelompok terbang (kloter). Kloter 26 dan kloter 33. Kloter 26 adalah kloter utuh sebanyak 355 orang, sementara kloter 33 adalah kloter gabungan bersama jamaah haji Takalar dan Makassar.


[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Ikan Duyung di Bulukumba

IKAN DUYUNG. Jumaning (60), membersihkan tubuh ikan duyung yang ditemuinya di tepi pantai saat mencuci bentang (tali rumput laut) di pesisir pantai di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Selasa, 19 April 2011. Banyak warga yang berkunjung ke rumah Jumaning karena penasaran ingin melihat ikan duyung tersebut. (Foto: Kompas/k23-11) -------------------------- Kisah Ikan Duyung di Bulukumba Meski Dibacok, Ikan Duyung Tetap Hidup Harian Kompas (Kompas.com) K23-11 | yuli | Rabu, 20 April 2011 http://regional.kompas.com/read/2011/04/20/04143456/Meski.Dibacok.Ikan.Duyung.Tetap.Hidup BULUKUMBA, KOMPAS.com — Warga pesisir di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, digemparkan dengan seekor ikan duyung yang tiba-tiba muncul, Selasa (19/4/2011). Para nelayan pun kemudian berniat memotong ikan tersebut untuk mengambil dagingnya. Namun, entah mengapa ikan duyung yang tubuhnya sudah terluka akibat sabetan parang itu terus berenang hing

Pahlawan Nasional dan Andi Sultan Daeng Radja

Andi Sultan Daeng Radja bersama tujuh orang lainnya telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI (Susilo Bambang Yudhoyono) Nomor 085/TK/Tahun 2006 tanggal 3 November 2006. Andi Sultan Daeng Radja secara diam-diam mengikuti Kongres Pemuda Indonesia, pada 28 Oktober 1928. Bersama Dr Ratulangi dan Andi Pangerang Pettarani, dirinya diutus sebagai wakil Sulawesi mengikuti rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) di Jakarta.

Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba

BUNDARAN PHINISI. Kabupaten Bulukumba yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, terdiri atas 10 kecamatan dan 126 desa/kelurahan. Berikut daftar nama-nama kecamatan, desa dan kelurahan, serta kode pos masing-masing desa/kelurahan di Kabupaten Bulukumba. (Foto: Asnawin) ----------------------------- Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba Berikut ini adalah daftar nama-nama Kecamatan, Kelurahan / Desa, dan nomor kode pos (postcode / zip code) pada masing-masing kelurahan / desa, di Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, Republik Indonesia. Kabupaten : Bulukumba 1. Kecamatan Bonto Bahari - 1. Kelurahan/Desa Ara ----------------- (Kodepos : 92571) - 2. Kelurahan/Desa Benjala ------------- (Kodepos : 92571) - 3. Kelurahan/Desa Bira ----------------- (Kodepos : 92571) - 4. Kelurahan/Desa Darubiah ------------ (Kodepos : 92571) - 5. Kelurahan/Desa Lembanna ----------- (Kodepos : 92571) - 6. Kelurahan/Desa Sapolohe -