Jumat, 08 April 2011
Dimutasi, Dokter Spesialis di Bulukumba Pilih Mundur
DOKTER SPESIALIS. Seorang dokter spesialis anak, dr Wiwiek S SpA Mkes, memilih mundur dari RSUD Sultan Dg Radja Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, sekaligus mundur sebagai calon pegawai negeri gara-gara dimutasi ke wilayah terpencil di daerah itu. (Foto: Int}
----------------------------
Dimutasi, Dokter Spesialis di Bulukumba Pilih Mundur
Oleh: Yuli
Harian Kompas
Sabtu, 9 April 2011
http://regional.kompas.com/read/2011/04/09/0728001/Dimutasi.Dokter.Spesialis.Pilih.Mundur
BULUKUMBA, KOMPAS.com - Seorang dokter spesialis anak, dr Wiwiek S SpA Mkes, memilih mundur dari RSUD Sultan Dg Radja Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, sekaligus mundur sebagai calon pegawai negeri gara-gara dimutasi ke wilayah terpencil di daerah itu.
Sikapnya itu merespons keputusan mutasi oleh Bupati Bulukumba, Zainuddin Hasan, terhadap dua dokter yang berdemonstrasi menuntut haknya di RSUD Sultan Dg Radja, beberapa waktu lalu.
Bupati menuduh Wiwiek sebagai provokator di tempat dia bekerja, sementara Wiwiek merasa sedang memperjuangkan hak-haknya selama bertugas.
"Padahal, hampir seluruh dokter dan tenaga medis melakukan hal yang sama," ujar mertua dr Wiwiek, Hasyim Saleh, kepada wartawan di Bulukumba, Sabtu, 9 April 2011.
Menurut dia, mutasi terhadap menantunya merupakan hal yang tidak wajar sekaligus arogan. Alasan dia, menantunya ditempatkan di Puskesmas Kassi, Kecamatan Kajang atau 41 kilometer dari pusat Kota Bulukumba.
"Kami menyayangkan hal ini, kenapa mesti dia (dr Wiwienk) yang jadi korban. Bupati harus koreksi diri, tidak mudah mendapatan dokter ahli seperti itu, apalagi ini hanya kabupaten," ujarnya.
Ia menambahkan, menantunya tidak memburu jabatan di Bulukumba, dan tenaganya pun masih dibutuhkan tempat kerjanya semula di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Kota Bandung, Jawa Barat.
"Secara finansial Wiwiek sangat berkecukupan, beberapa hotel juga dikelolanya di Bandung. Kalau mau memburu jabatan untuk apa bersusah-susah di sini, rumah sakit di sana juga membutuhkan dia," tambahnya.
Namun ketika dikonfirmasi, dr Wiwiek membantah mundur sebagai CPNS karena dimutasi oleh Bupati Bulukumba. Ia hanya menyebutkan bahwa telah menyerahkan permohonan diri ke staf bidang adiministrasi RSUD Sultan Dg Radja, Jumat, 8 April 2011
"Saya mundur jadi CPNS bukan karena mutasi, melainkan saya telah mengajukan permohonan ini ke Dirut Rumah sakit. Saya juga mengajak suami ikut ke Bandung untuk mengelola usaha keluarga, sebab orangtua saya hidup di sana," ujar Wiwiek.
Staf Administrasi RSUD Sultan Dg Radja, Mirsa, membenarkan hal itu.
"Kami telah menerima surat permohonan pengunduran diri dr Wiwiek dan kemudian surat itu diteruskan ke pihak manajemen, selanjutnya ditindak lanjuti pihak Pemkab dan Bupati," paparnya.
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
-
IKAN DUYUNG. Jumaning (60), membersihkan tubuh ikan duyung yang ditemuinya di tepi pantai saat mencuci bentang (tali rumput laut) di pesi...
-
Andi Sultan Daeng Radja bersama tujuh orang lainnya telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI (Sus...
-
BUNDARAN PHINISI. Kabupaten Bulukumba yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, terdiri atas 10 kecamatan dan 126 ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar