Langsung ke konten utama

Sisa Enam Dokter Ahli di RSUD Bulukumba


RSUD BULUKUMBA. Setelah pengunduran diri Dokter Wiwiek, kini tinggal enam orang dokter ahli di RSUD Sultan Dg Radja Bulukumba, namun beredar kabar akan ada lagi dokter yang bakal  mengundurkan diri, bahkan ada yang ingin meminta pensiun sebelum masa tugasnya berakhir. (Foto: Asnawin)

-------------


Laskar Merah Putih Desak KPK Audit Pengelola RSUD Bulukumba
- Sisa Enam Dokter Ahli di RSUD Andi Sulthn Daeng Radja


http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=26&jd=Desak+KPK+Audit+RSUD+Sultan+Dg+Radja&dn=20110410165146
Oleh : Chali Mustang | 11-Apr-2011, 03:26:32 WIB

KabarIndonesia – Laskar Merah Putih (LMP) Sulawesi Selatan meminta agar pengelola Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Dg Radja segera diaudit sehingga sumber masalah manajemen dan keuangan yang mengakibatkan dokter dan perawat mogok kerja segera bisa diketahui.

“Kami mendesak kepada pihak terkait seperti KPK melakukan audit di rumah sakit Sultan Daeng Radja,” kata Ketua Laskar Merah Putih (LMP) Sulsel Andi Nuralim kepada pewarta HOKI, Minggu, 10 April 2011.

Menurut Andi Nuralim, setelah dilakukan audit, masalah penundaan uang jasa dokter perawat dan Pegawai Negeri Sipili (PNS) di lingkup RSUD Sultan Dg. Radja senilai Rp 3,2 miliar bisa diketahui penyebabnya.

“Sumber masalahnya bisa diketahui dengan cara audit, dan bila ada upaya pengalihan dana dan semacamnya misalnya, 'kan bisa ditahu dan siapa saja yang terlibat,” katanya.

Aksi mogok para dokter dan perawat di RSUD Sultan Dg Radja memang berbuntut panjang. Aksi mereka menuai polemik dan disusul keluarnya keputusan mutasi dua dokter ahli oleh Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan.

Tidak berhenti di situ, dr Wiwik SpA, salah satu dokter yang dimutasi ke Puskesmas Kassi di Kecamatan Kajang, mengundurkan diri. Dokter sepesialis anak yang perannya sangat besar di rumah sakit tersebut memilih mengundurkan diri.

Meski demikian, juru bicara aksi mogok yang sempat melumpuhkan aktivitas rumah sakit beberapa waktu lalu ini, membantah bila pengunduran dirinya terkait keputusan Bupati Zainuddin Hasan yang memutasi dirinya ke daerah terpencil.

Menurut sumber terpercaya, Wiwiek memang mengajukan surat pengunduran diri jadi PNS, karena hendak pindah ke Bandung mengelola perusahaan bersama suaminya.

Setelah pengunduran diri Wiwiek, kini tinggal enam orang dokter ahli di RSUD Sultan Dg Radja, namun beredar kabar akan ada lagi dokter yang akan mengundurkan diri bahkan ada yang meminta pensiun sebelum masa tugasnya berakhir. (*)

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Komentar

Anonim mengatakan…
MUNDUR SAJA DOKTER DARI BULUKUMBA!!!!!!!!!!!!!!!!!!...TARIK MUNDUR.....IDI BULUKUMBA KOORDINASI DGN IDI MAKASSAR TUK PENEMPATAN....DI RS MANA SAJA TUK BEKERJA....
Anonim mengatakan…
GERAKAN MENGGULINGKAN BUPATI TERPILIH......INGAT2 JANGAN DIPILIH LAGI BIAR KONDISI PELAYANAN KESEHATAN DI RS BULUKUMBA KEMBALI KONDUSIF....DIREKTUR RS ==> "add blacklist mode"
Anonim mengatakan…
eksekusi vonis sosial terhadap Bupati Terpilih...MULAI DETIK INI HARI INI BULAN INI TAHUN INI!!!! dan eksekuornya = Daeng Budi Utomo
Anonim mengatakan…
Semoga pak bupati ingat bahwa setiap tindakannya akan dimintai di tanggungjawab kelak..... 1 orang saja nda memaafkan bapak bisa susah jalan ta. Jabatan itu nda selamanya pak.
Keputusan bapak melukai kami rakyat kecil........ Didunia saya nda akan pernah pilih bapak untuk jadi bupati atau apa saja..... Diaherat saya akan menuntut tanggung jawab bapak karena disini bapak merasa sebagai raja yg untouchable.semoga keturunan bapak suatu waktu dapat perlakuan seperti yg bapak lakukan pada rakyat kecil macam para paramedis n dokter itu......
Trimakasiiiiiiih.
Anonim mengatakan…
mundur saja, dok.. Daripada di mutasi kalo bupati merasa malu dan emosi lagi?? Maaf, kalo lagi emosi dan malu biasanya suka memutasi orang2 bawahannya begitu.. Yah, namanya otoda, semau2nya penguasa, kan?? Latar belakang Lulusan sarjana a bisa jadi kepala dinas dgn latar belakang b.. Harap maklum..
Anonim mengatakan…
SURAT INSTRUKSI PENARIKAN DOKTER DARI BULUKUMBA.....ttd daeng budi utomo
Anonim mengatakan…
komentar aku, biasa2 aja kok, cuma berharap mudah2an anaknya bupati sakit keras aja secara tiba2,atau cucunya, baru dia rasakan
Anonim mengatakan…
komentar aku, biasa2 aja kok, cuma berharap mudah2an anaknya bupati sakit keras aja secara tiba2,atau cucunya, baru dia rasakan
Anonim mengatakan…
Klo aq sich...mending dimutasi ato dipecat skalian.drpd pasien jg trlantar, percuma ada Dr. Ahli sm aja bohong.pasien pd dlarikn kermh skt lain bikin malu.jd Dr. kan sdh dsumpah mlaksanakn Tugas krn negara bkn krn uang palg hx tunjangan lain2x tdk dbyrkn.kcuali klo gaji PNSmu tdk dbyrkn itu br bs memberontak.sgt tdk msk diakal jg thn 2009-2010 br diteriakkan skrg?knp tdk teriak saat bupati lama.pake demo pun carax.itu cara buta huruf mngungkapn kemauanx.. By. keluarga Pasien yg dilarikn kermh skt luar daerah.
Anonim mengatakan…
Dr. jg hrs sadar diri bahwa apa yg dlakukanx adalah salah.knp pake mogok kerja.bicara 4 mata lah sm Bupati tentang kluhanmu slama mlaksanakn tugas.palg yg lbh masalah ketika bupati lama menjabat hakmu sbagai Dokter dn perawat terabaikan.knp br skrg teriak..bupati baru biar kaya kata org tdk mgkin jg pake dana pribadix keluar klo bkn tanggung jawabx.palg bkn dana sedikit.. susah bulukumba berkembang klo ada tiang kokoh selalu dihantam ombak badai.bagusx bulukumba minta Tsunami aja biar bulukumba bersih dari segalanya...
Anonim mengatakan…
Daeng Budi Utomo :
Saya pribadi mohon maaf kepada masyarakat bulukumb ttg pelayanan kesehatan di RS Bulukumba atas adanya perjuangan ini...kita sadari perjuangan butuh korban dan efeknya ke rakyat juga :(((( sedih rasanya...

Kekisruhan ini tidak berkembang jikalau Bupati mau membicarakan secara "baik2"...ditinjau dari segi profesionalisme....kalo JAMKESDA itu dilaksanakan secara profesional SEHARUSNYA TIDAK ADA KETERTUNDAAN....namun itu dijalankan karena kontrak politik. Mengapa dijalankan kalo APBD Bulukumba gak dapat mendukungnya???Kemana sarjana2 lain yg S2,S3 tuk menciptakan sistem penjaminan kesehatan masyarakat miskin kab bulukumba yg lebih baik?????? dan tdk mendompleng kata2 KESEHATAN GRATIS tuk mendapat dukungan dari partai politik yg besar.....
ttg SKnya??? jgn ditanya...lihat efeknya....Apa Bupati membaca persyaratan Tipe2 RS???Apa dia baca KEPMENKES ttg HOSPITAL BYLAWS??? APA BKD MEMBACANYA JUGA???? Apa karena Dokter diikat aturan kepegawaian dan sumpah korpri HARUS tunduk???? jawabannya TIDAK...TERUTAMA TERHADAP PIMPINAN YANG SEPERTI ITU....HAL ITU DIBENARKAN...COBA SAJA TINJAU KEMBALI MATERI2 PELATIHAN KEPIMPINAN di LEMBAGA APARATUR NEGARA.....

Moof maaf jika ada korban dalam perjuangan ini.....kita sadari GAK MUNGKIN PIMPINAN BERKORBAN...RAKYAT JELATA SO PASTI JADI KORBAN....
Anonim mengatakan…
Itulah Bulukumba yang sangat rawan dengan politik rakus. ada yg sgt berleha-leha dan ada yg sgt tercekik. .

Postingan populer dari blog ini

Kisah Ikan Duyung di Bulukumba

IKAN DUYUNG. Jumaning (60), membersihkan tubuh ikan duyung yang ditemuinya di tepi pantai saat mencuci bentang (tali rumput laut) di pesisir pantai di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Selasa, 19 April 2011. Banyak warga yang berkunjung ke rumah Jumaning karena penasaran ingin melihat ikan duyung tersebut. (Foto: Kompas/k23-11) -------------------------- Kisah Ikan Duyung di Bulukumba Meski Dibacok, Ikan Duyung Tetap Hidup Harian Kompas (Kompas.com) K23-11 | yuli | Rabu, 20 April 2011 http://regional.kompas.com/read/2011/04/20/04143456/Meski.Dibacok.Ikan.Duyung.Tetap.Hidup BULUKUMBA, KOMPAS.com — Warga pesisir di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, digemparkan dengan seekor ikan duyung yang tiba-tiba muncul, Selasa (19/4/2011). Para nelayan pun kemudian berniat memotong ikan tersebut untuk mengambil dagingnya. Namun, entah mengapa ikan duyung yang tubuhnya sudah terluka akibat sabetan parang itu terus berenang hing

Pahlawan Nasional dan Andi Sultan Daeng Radja

Andi Sultan Daeng Radja bersama tujuh orang lainnya telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI (Susilo Bambang Yudhoyono) Nomor 085/TK/Tahun 2006 tanggal 3 November 2006. Andi Sultan Daeng Radja secara diam-diam mengikuti Kongres Pemuda Indonesia, pada 28 Oktober 1928. Bersama Dr Ratulangi dan Andi Pangerang Pettarani, dirinya diutus sebagai wakil Sulawesi mengikuti rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) di Jakarta.

Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba

BUNDARAN PHINISI. Kabupaten Bulukumba yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, terdiri atas 10 kecamatan dan 126 desa/kelurahan. Berikut daftar nama-nama kecamatan, desa dan kelurahan, serta kode pos masing-masing desa/kelurahan di Kabupaten Bulukumba. (Foto: Asnawin) ----------------------------- Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba Berikut ini adalah daftar nama-nama Kecamatan, Kelurahan / Desa, dan nomor kode pos (postcode / zip code) pada masing-masing kelurahan / desa, di Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, Republik Indonesia. Kabupaten : Bulukumba 1. Kecamatan Bonto Bahari - 1. Kelurahan/Desa Ara ----------------- (Kodepos : 92571) - 2. Kelurahan/Desa Benjala ------------- (Kodepos : 92571) - 3. Kelurahan/Desa Bira ----------------- (Kodepos : 92571) - 4. Kelurahan/Desa Darubiah ------------ (Kodepos : 92571) - 5. Kelurahan/Desa Lembanna ----------- (Kodepos : 92571) - 6. Kelurahan/Desa Sapolohe -