Langsung ke konten utama

Zainuddin Boyong Pejabat dari Gorontalo

BERPELUKAN. Bupati Bulukumba, Zainuddin Hasan berpelukan dengan Asisten II Bidang Ekbang dan Humas, Muhammad Syukri usai pelantikan, Jumat, 17 Juni 2011. Dalam mutasi jilid III ini, Bupati Bulukumba memunculkan wajah baru, yakni Burhanuddin yang berasal dari Provinsi Gorontalo dan diangkat sebagai Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD). (Foto: Arman/Fajar)



Zainuddin Boyong Pejabat dari Gorontalo
- Pada Mutasi Jilid III, 17 Juni 2011


Harian Fajar, Makassar
Sabtu, 18 Juni 2011 |
http://www.fajar.co.id/read-20110617205606-zainuddin-boyong-pejabat-dari-gorontalo

BULUKUMBA -- Pemkab Bulukumba kembali merotasi pejabat setingkat eselon II dalam lingkup pemkab, Jumat, 17 Juni. Dalam mutasi jilid III ini, Bupati, Zainuddin Hasan memunculkan wajah baru.

Wajah baru yang dimaksud adalah munculnya nama Burhanuddin sebagai Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD) yang baru sekira dua bulan berada di Bulukumba. Burhanuddin adalah pejabat yang diboyong Zainuddin Hasan dari Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. Burhanuddin tercatat pernah menjabat kepala inspektorat dan kepala dinas pengelolaan keuangan di daerah tersebut.

Bupati Bulukumba, Zainuddin Hasan usai pelantikan menampik jika dirinya sengaja membawa orangnya untuk mengisi jabatan strategis di daerah ini. Dia berkelit, Burhanuddin sebelum ditempatkan di Bulukumba sebagai staf DPKD lebih dulu sudah bertugas pada Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) di Jakarta. Dengan begitu, kata dia, tidak tepat jika dikatakan Burhanuddin adalah bagian dari strateginya untuk menempatkan pejabat dari luar untuk menjabat di Bulukumba.

"Iya betul, dia memang pernah di Gorontalo. Dia pernah kepala dinas di Kabupaten Bone Bolango. Tapi kan sebelum ke Bulukumba, dia ke BPKP pusat dulu. Karena saya anggap pas untuk mengisi jabatan di DPKD, maka saya tunjuk dia," kata Zainuddin.

Lebih lanjut, Zainuddin mengatakan, keputusan dirinya dalam mutasi ini akan terjawab sendiri dengan kinerjanya. Dia pun berjanji, jika dalam enam bulan mereka yang dilantik tidak memperlihatkan kinerja positif, maka dirinya tidak akan segan-segan untuk melakukan pencopotan. Penempatan jabatan tersebut, menurutnya, memiliki konsekwensi hasil pada saat evaluasi Desember nanti.

"Termasuk Pak Burhanuddin, kalau tidak bekerja maksimal saya juga akan ganti. Jadi tidak usah diributkan ini, toh juga ini demi masyarakat Bulukumba,” katanya.

Sementara itu, salah seorang aktivis yang getol memantau kebijakan penempatan jabatan di Bulukumba, Makmur Masda mengatakan, munculnya nama pejabat baru tersebut mengindikasikan adanya dugaan Zainuddin sengaja melakukannya untuk memuluskan semua hal yang berkaitan dengan kepentingannya. Apalagi, kata dia, berdasarkan informasi yang dia dapatkan ada isu bahwa Zainuddin sengaja menempatkan orang-orangnya dan tidak ragu mencopot jika ada yang dianggap tidak sesuai dengan jalan pikirannya.

"Kita belum tahu siapa orang itu, tidak pernah ketahuan apa yang dia lakukan. Bukan berarti kami pesimis, tetapi kami khawatir ini hanya strategi Zainuddin saja. Jabatan kepala DPKD ini kan sangat strategis karena semua anggaran masuk melalui instansi ini. Artinya, perlu betul-betul terpantau orang ini," ujar Makmur.

Adapun beberapa anggota Komisi A yang dimintai komentar terkait mutasi dan masuknya nama mantan pejabat Gorontalo ini yakni H Tamsir dan Andi Masdar yang membidangi pemerintahan, kompak bungkam. Mereka beralasan, yang berhak bicara hanya ketua komisinya saja. Dirinya, kata dia, tidak mau berkomentar tanpa seizin ketua komisinya.

Sayangnya, ketua Komisi A yang ingin dikonfirmasi juga sangat sulit. Nomor ponsel yang dia miliki setelah dihubungi berulang kali tidak diaktifkan.

"Kami ditelepon Pak ketua komisi, katanya jangan berikan komentar kalau ada yang tanya, suruh saja hubungi saya," ucap Masdar.

Sekadar informasi dalam mutasi kemarin, Zainuddin secara resmi melantik Andi Bau Amal sebagai Sekkab Bulukumba. Pejabat lain yang juga dilantik adalah Muhammad Syukri sebagai Asisten II Bidang Ekbang dan Humas yang sebelumnya menjabat staf ahli bidang hukum dan politik.

Kemudian Kepala Inspektorat dijabat Andi Nurdiana Nur yang sebelumnya menjabat Kepala DPKD Bulukumba. Asisten III dijabat KR Suginna yang sebelumnya menjabat staf ahli bidang Ekbang.

Kemudian Muhammad Sabir menjabat kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) yang sebelumnya menjabat Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD).

Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) dijabat mantan Kepala Inspektorat, Andi Syafrul Patunru. Sedangkan Andi Bahagia Amin yang menjabat Kepala BKDD didorong sebagai Kepala BPMPD, dan Burhanuddin menduduki jabatan Kepala DPKD. (arm)

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Ikan Duyung di Bulukumba

IKAN DUYUNG. Jumaning (60), membersihkan tubuh ikan duyung yang ditemuinya di tepi pantai saat mencuci bentang (tali rumput laut) di pesisir pantai di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Selasa, 19 April 2011. Banyak warga yang berkunjung ke rumah Jumaning karena penasaran ingin melihat ikan duyung tersebut. (Foto: Kompas/k23-11) -------------------------- Kisah Ikan Duyung di Bulukumba Meski Dibacok, Ikan Duyung Tetap Hidup Harian Kompas (Kompas.com) K23-11 | yuli | Rabu, 20 April 2011 http://regional.kompas.com/read/2011/04/20/04143456/Meski.Dibacok.Ikan.Duyung.Tetap.Hidup BULUKUMBA, KOMPAS.com — Warga pesisir di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, digemparkan dengan seekor ikan duyung yang tiba-tiba muncul, Selasa (19/4/2011). Para nelayan pun kemudian berniat memotong ikan tersebut untuk mengambil dagingnya. Namun, entah mengapa ikan duyung yang tubuhnya sudah terluka akibat sabetan parang itu terus berenang hing

Pahlawan Nasional dan Andi Sultan Daeng Radja

Andi Sultan Daeng Radja bersama tujuh orang lainnya telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI (Susilo Bambang Yudhoyono) Nomor 085/TK/Tahun 2006 tanggal 3 November 2006. Andi Sultan Daeng Radja secara diam-diam mengikuti Kongres Pemuda Indonesia, pada 28 Oktober 1928. Bersama Dr Ratulangi dan Andi Pangerang Pettarani, dirinya diutus sebagai wakil Sulawesi mengikuti rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) di Jakarta.

Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba

BUNDARAN PHINISI. Kabupaten Bulukumba yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, terdiri atas 10 kecamatan dan 126 desa/kelurahan. Berikut daftar nama-nama kecamatan, desa dan kelurahan, serta kode pos masing-masing desa/kelurahan di Kabupaten Bulukumba. (Foto: Asnawin) ----------------------------- Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba Berikut ini adalah daftar nama-nama Kecamatan, Kelurahan / Desa, dan nomor kode pos (postcode / zip code) pada masing-masing kelurahan / desa, di Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, Republik Indonesia. Kabupaten : Bulukumba 1. Kecamatan Bonto Bahari - 1. Kelurahan/Desa Ara ----------------- (Kodepos : 92571) - 2. Kelurahan/Desa Benjala ------------- (Kodepos : 92571) - 3. Kelurahan/Desa Bira ----------------- (Kodepos : 92571) - 4. Kelurahan/Desa Darubiah ------------ (Kodepos : 92571) - 5. Kelurahan/Desa Lembanna ----------- (Kodepos : 92571) - 6. Kelurahan/Desa Sapolohe -