Selasa, 05 November 2013

Penyanyi Erotis Kembali Marak Manggung di Bulukumba


MENAWAN. Tampil menyanyi di panggung tidak harus erotis untuk menarik perhatian atau untuk memenuhi keinginan sebagian pengunjung. Siti Nurhaliza bisa dijadikan contoh. Penyanyi dangdut asal Malaysia ini selalu tampil menawan, meskipun dengan pakaian dan penampilan yang sopan. (Foto: Antara/Agus Bebeng)


-------------------------

Penyanyi Erotis Kembali Marak Manggung di Bulukumba


Laporan Wartawan Tribun Timur Syamsul Bahri
Selasa, 5 November 2013
http://www.tribunnews.com/regional/2013/11/05/penyanyi-erotis-kembali-marak-manggung-di-bulukumba

TRIBUNNEWS.COM, BULUKUMBA - Pagelaran musik yang turut menampilkan tarian erotis dari penyanyi atau biduannya, kembali marak di Kabupaten bulukumba, Sulawesi Selatan.

Keberadaan para penyanyi erotis tersebut, dianggap meresahkan setidaknya oleh warga di dua tempat berbeda di Bulukumba, Senin (4/11/2013) malam.

Misalnya, seperti penyanyi erotis yang tampil di Togambang, Ponre, Kecamatan Gantarang. Penyanyi elekton yang tampil seksi dan erotis di depan orang banyak itu, disesalkan warga setempat.

Sebelumnya, penyanyi elekton seksi itu telah dilarang oleh aparat kepolisian setempat bersama pemerintah setempat beberapa bulan lalu. Namun, saat ini kembali muncul ditengah masyarakat pada pesta pernikahan warga.

Hal yang sama juga terjadi di Tanete, Tibona, Kecamatan Bulukumpa. Pada malam yang sama, Senin, penyanyi erotis "manggung" di salah satu pesta perkawinan warga. Masyarakat di daerah itu menyesalkan, aparat pemerintah bersama aparat kepolisian yang memberikan izin tampil.

"Padahal, ini wilayah publik banyak pula anak-anak yang menontonnya. Pemerintah dan polisi harus turun tangan menertibkan hal itu," kata Nur Syamsiah, warga Tanete.

Ia mengatakan, penyanyi tersebut tidak lagi memberi nuansa seni dan hiburan. "Tapi mereka hanya membangkitkan nafsu kaum laki, karena tampil seksi dan dan menggunakan baju yang transparan," tandasnya.

---------------------
[Terima kasih atas kunjungan dan komentar Anda di Blog Kabupaten Bulukumba]

2 komentar:

Asnawin Aminuddin mengatakan...

Bapak Muh Darwis, mengomentari berita ini di https://www.facebook.com/groups/bulukumba/, dengan menulis begini: "Hal ini bisa dicegah kalau aparat kepolisian tegas, begitu juga dengan Kepala Desa dimana lokasi pesta (keramaian) akan dilangsungkan. Perketat keluarnya ijin keramaian "persyaratkan" tidak akan memperbolehkan adanya tarian erotis atau pemilik pesta sendiri yang harus tegas kepada pemilik elekton untuk "melarang penyanyinya (biduannya) berpakaian seronok. Tapi apa lacur, polisi pikirannya (otaknya) erotis, kepala desa (lurah) juga erotis dan pemilik pesta pikirannya (otaknya) juga erotis. Anehnya, padahal mereka adalah orang-orang yang memiliki KTP Islam, bahkan tidak jarang mereka bergelar HAJI. Nauzubillahi minzalik.

Anonim mengatakan...

bukankah bulukumba dikenal sbg daerah bersyariat ?