Pedagang daging kuda di pasar tradisional Tanete, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Senin (29/8/2011). Satu hari jelang Lebaran, peminat daging kuda di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, lebih banyak dibandingkan dengan pembeli daging sapi atau daging kerbau. (Foto: Kompas.com/k23-11 )
Selasa, 30 Agustus 2011
Rabu, 24 Agustus 2011
Rebutan Jabatan, Legislator Nyaris Adu Jotos
TEGANG. Sidang Paripurna DPRD dengan agenda penyerahan RPJMD ricuh, anggota DPRD bersitegang menolak agenda ini, karena rebutan jabatan. Gambar direkam, Senin, 22 Agustus 2011. Sejumlah anggota DPRD saling tunjuk. Bahkan ada yang pukul meja lantaran tidak terima dengan kebijakan Ketua DPRD Bulukumba, Hamzah Pangki, yang memberikan semua jabatan ketua pada alat kelengkapan dewan kepada Fraksi Golkar. (Foto: Arman/Fajar)
Parah, Perban Pun Tak Dimiliki RS Sultan Dg Radja
Pelayanan terhadap pasien dan fasilitas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Dg Radja di Kabupaten Bulukumba disoroti elemen masyarakat, Rabu (24/8/2011). Salah seorang pasien, Ince Muhammad Yahya yang menderita luka pada kaki, selama empat hari dirawat inap, sudah dua kali ia membeli bahan obat-obatan sendiri berupa perban untuk lukanya di luar rumah sakit, karena pihak RS setempat tidak memiliki stok bahan obat-obatan tersebut. (foto: Asnawin)
DKP Takut Tindak Perusak Biota Laut
Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) mengakui tidak pernah memantau aktivitas pengeboman ikan yang marak di perairan Bulukumba. Alasannya, personel DKP tidak berani mengambil risiko lantaran para pelaku pengeboman atau pembiusan ikan tidak ragu-ragu melawan petugas. Praktis, DKP hanya melakukan sosialisasi kepada nelayan tanpa terlibat langsung menghentikan aktivitas perusakan biota laut ini. (int)
Narkoba di Bulukumba Dipasok dari Malaysia
Satuan Narkoba Polres Kabupaten Bulukumba menyebutkan, jaringan peredaran narkotika dan obat-obat terlarang lainnya hingga masuk ke Bulukumba berasal dari negara Malaysia. Kasat Narkoba Polres Bulukumba AKP Umar Siatta mengatakan, banyaknya pelaku narkoba di Bulukumba yang terungkap rata-rata pelakunya mengaku memperoleh narkoba itu dari Makassar. (int)
Gaji September Diterima Agustus
Menghadapi Hari Raya Idul Fitri 1432 Hijriyah, Pemerintah Kabupaten Bulukumba merencanakan mempercepat pembayaran gaji Pegawai Negeri Sipil lingkup Pemkab. Kepastian rencana tersebut diungkapkan Sekretaris Daerah Andi Bau Amal, Selasa (23/8/2011). Menurut Bau Amal, transfer dana dari pusat diupayakan dilakukan pada tanggal 25 Agustus 2011, sehingga pembayaran gaji bisa dilakukan tanggal 26 Agustus 2011. (Foto: int)
Disperindag Jamin Tak Ada Lonjakan Harga Sembako
Pihak Dinas Perdagangan Kabupaten Bulukumba menjamin tidak ada lonjakan harga sembilan bahan pokok (sembako) di Bulukumba menjelang Lebaran Idul Fitri nanti. Kalaupun ada kenaikan, diperkirakan kenaikan harga sembako hanya sekitar 10 persen dan itu sudah kenaikan harga tertinggi. (int)
Senin, 22 Agustus 2011
Pabrik Sirtu Dianggap Ancam Sawah di 4 Desa
PABRIK SIRTU. Areal persawahan di 4 desa di Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, terancam mengalami kekeringan tahun ini. Empat desa tersebut yaitu Desa Tana Harapan, Bontomanai, Bulu Lohe, dan Batu Karopa. Kekeringan mengancam persawahan di 4 desa tersebut jika bendungan Sungai Balantieng bocor, akibat aktivitas pabrik pasir-batu (sirtu) yang jaraknya berdekatan dengan bendungan tersebut. Pabrik sirtu itu melakukan pengerukan setiap hari hingga mengikis areal persawahan warga yang terletak di pinggiran sungai. (int)
Ular Piton Menyerang, Warga Panik
Setelah dilumpuhkan, warga ramai-ramai mengangkat ular jenis Phyton saat akan dimasukkan ke dalam karung berwarna putih, di Pelabuhan Bira, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Jumat (19/8/2011). (Foto: Kompas.com/K23-11 )
Bulukumba Absen di Pameran Pembangunan Sulsel
Bulukumba, Kota Palopo, Jeneponto, Bone, Barru, Sidrap, Wajo, Gowa, dan Luwu Timur tidak ikut dalam pameran pembangunan bertajuk Sulsel Incoporatied & Development Expo (SIDE) 2011, di Celebes Convention Centre (CCC), Jl HM Patompo, Makassar, 18-21 Agustus 2011. (Foto: www.muri.org)
Minggu, 21 Agustus 2011
Dewan Bulukumba Temukan Sekolah di Bawah Kolong Rumah
KOLONG RUMAH. Ini hanya foto ilustrasi yang kami rekam dari kalsel.antaranews.com. Saat sebagian besar rakyat Indonesia merayakan hari kemerdekaan Indonesia yang ke-66, masih banyak anak-anak yang terpaksa melakukan aktivitas belajar mengajar di bawah kolong rumah. Salah satunya terdapat di Desa Kamata, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba. (FOTO ANTARA/Imam Hanafi)
Korban Kebakaran Masih Mengungsi
PEMADAM. Regu pemadam kebakaran saat berusaha mematikan sisa-sia api dari bongkahan tiga rumah warga yang terbakar di Kelurahan Dannuang, Ujungloe, Bulukumba, Rabu malam, 17 Agustus 2011. Tiga rumah yang terbakar masing-masing rumah milik Budiman, Saleng, dan Tawang. (Foto: Arman/Fajar)
Kawasan Industri Kapal Rakyat Tana Beru Bulukumba
Pembuatan perahu phinisi memiliki keunikan tersendiri, di mana masyarakat di Bulukumba khususnya di Tana Beru, percaya tentang prosesi adat pembuatan phinisi yang disebut “RULING”, yaitu tata cara adat istiadat pembuatan perahu phinisi, termasuk di dalamnya adalah pencarian dan penebangan pohon, pengeringan kayu dan pemotongan kayu, perakitan, pemasangan tiang kapal, dan peluncuran perahu phinisi.
Kamis, 18 Agustus 2011
Gubernur Panggil Bupati dan Ketua DPRD Bulukumba
HAMZAH PANGKI. Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo memanggil Bupati Bulukumba, Zainuddin Hasan dan Ketua DPRD Bulukumba Pengganti Antar Waktu (PAW), Hamzah Pangki. Selain itu, gubernur juga memanggil Sekretaris DPRD Bulukumba serta ketua DPD Partai Golkar Bulukumba. Mereka dipanggil untuk membahas perkara gugatan Andi Muttamar Mattotorang.
Nelayan Bulukumba Makin Resah oleh Aksi Pengeboman Ikan
Nelayan dan polisi Bulukumba saling dorong di depan Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Bulukumba. Para nelayan protes lantaran makin maraknya aksi pengeboman ikan di perairan Bulukumba. (Foto: Tribun Timur/Samsul Bahri)
Kadis Pendidikan Bulukumba Diterpa Isu Korupsi
Isu tak sedap menerpa Kepala Dinas Pendidikan Bulukumba, Andi Akbar Amier. Ia diisukan menilep dana sertifikasi guru. Isu itu terus menyebar melalui pesan singkat di Bulukumba. Isu itu menyebutkan, dana itu belum dicairkan selama kurang lebihi lima bulan lalu dan membuat guru-guru yang berhak menerimanya menjadi resah.
Selasa, 16 Agustus 2011
Dandim Bulukumba Turun Tangan Perbaiki LCD di DPRD
JADI TEKNISI. Komandan Kodim 1411 Kabupaten Bulukumba Letkol Agung Senoaji tiba-tiba menjadi teknisi di gedung DPRD Kabupaten Bulukumba, Selasa, 16 Agustus 2011. Agung turun tangan memperbaiki perlengkapan elektronik sambungan LCD untuk kegiatan nonton bersama pidato Presiden RI pukul 11.00 WITA melalui layar lebar di gedung DPRD Bulukumba, Jl Sultan Hasanuddin Bulukumba. (Foto: Tribun Timur/Syamsul Bahri)
Sambut Kemerdekaan, Bupati Bagi-Bagi Uang untuk Veteran
BAGI-BAGI UANG. Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan secara pribadi memberikan sedekah kepada sedikitnya delapan ratus veteran, janda veteran, dan pejuang kemerdekaan masing-masing 50 ribu perorang atau lebih dari Rp 40 juta, di Gedung Jiwa Semangat dan Nilai-Nilai 45, Bulukumba, Selasa, 16 Agustus 2011.
Tidak Beroperasi, Dua Kapal Feri di Bulukumba
Komandan Pos Pelabuhan di Tanjung Bira Bulukumba, Andi Abidin, mengatakan, saat ini ada dua kapal feri tidak dapat beroperasi. Salah satunya, KM Sangke Palangga, masuk docking (perawatan), sedangkan satu lagi menunggu bahan bakar minyak bersubsidi, karena telah kehabisan bahan bakar. (Foto: Lomar Dasika)
Gara-gara Pohon Jati, Warga Bulukumba Dilapor ke Polisi
Gara-gara pohon jati, dua orang warga Desa Batukaropa, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba berselisih dan berujung ke polisi. Dalam kasus ini, seorang anggota polisi dari Polres Bulukumba, Bripka Baso Amir, diduga ikut mengintimidasi keluarga pelapor.
Napi Korupsi Dapat Remisi
REMISI. Sebanyak 124 dari 140 narapidana (napi) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Taccorong Kelas 2A Bulukumba resmi mendapatkan pengurangan masa tahanan. Masing-masing napi mendapat remisi bervariasi mulai dari satu bulan hingga delapan bulan. Penyerahan administrasi secara resmi pemberian remisi tersebut dilakukan seusai upacara detik-detik peringatan HUT Kemerdekaan RI di Bulukumba, Rabu, 17 Agustus 2011.
Senin, 15 Agustus 2011
Anggota KPU Sulsel Mangkir
MANGKIR. Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel, Ziaurrahman (baju putih bergaris), tidak hadir (mangkir) memberikan kesaksikan di Pengadilan Negeri (PN) Bulukumba, Senin, 15 Agustus 2011. KPU Sulsel akan dimintai keterangannya, selaku saksi ahli dalam kasus dugaan pemalsuan tandatangan sekretaris Partai Merdeka Bulukumba, Andi Misdar, dengan tersangka Ketua Partai Merdeka Bulukumba, HM Darwis. (Foto: Tribun Timur/Ali)
Pembangunan Mal Mega Zanur Langgar RUTR
MELANGGAR. Mal Mega Zanur yang diduga dibangun pada kawasan hijau di pertigaan jalan poros dari arah Sinjai menuju Bulukumba kota dan Pasar Sentral Bulukumba, sehingga melanggar Perda Tata Ruang. Kebijakan pembangunan mal ini dinilai semata-mata melihat potensi usaha, sehingga Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan tidak lagi melihat aturan sepanjang menguntungkan secara pribadi. (Foto: Arman/Fajar)
Minggu, 14 Agustus 2011
Kadis Pendidikan Minta Bupati Bulukumba Selesaikan Kasus Sekolah
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel A Patabai Pabbokori meminta Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan untuk menyelesaikan kasus sengketa tanah yang ditempati Sekolah Dasar (SD). Tampak ketika warga di Desa Bonto Haru, Palampang, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba melakukan menyegel SDN 81 Palampang Bulukumba, Selasa, 8 Februari 2011. (Foto: Tribun Timur/Syamsul Bahri)
Patabai Pabokori Himbau Warga Bulukumba Ramaikan Masjid
Patabai pabokori berceramah di depan warga Desa Tibona, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba, Sabtu, 13 Agustus 2011. Patabai hadir di desa itu dalam kapasitasnya sebagai Ketua Forum Ummat Islam (FUI) di Desa Tibona, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba. (Foto: Tribun Timur/Samsul Bahri)
Sabtu, 13 Agustus 2011
Mal Mega Zanur Hanya Bermodal UKL-UPL
Sorotan terhadap pembangunan mal Mega Zanur milik Bupati Bulukumba, Zainuddin Hasan yang dicurigai tidak memiliki Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) akhirnya ditanggapi Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Bulukumba. KLH mengakui bahwa bangunan mal tersebut memang tidak memiliki dokumen Amdal. Bangunan tersebut hanya berdokumen Usaha Kelestarian Lingkungan (UKL) dan Usaha Pengendalian Lingkungan (UPL). (Foto: Asnawin)
Kapolres Siap Buktikan Keterlibatan Kepala Kesbangpol
DUKUNG JUSMIN. Puluhan warga yang mengatasnamakan diri solidaritas warga untuk Jusmin Abdhi berunjuk rasa di Mapolres Bulukumba, Kamis, 11 Agustus 2011. Mereka menuntut Kapolres segera dicopot dari jabatannya karena diduga berada di balik rekayasa kasus tipu daya untuk memaksakan Jusmin Cs tersangkut kasus hukum, yakni dugaan kepemilikan sabu-sabu. (Foto: Arman/Fajar)
Kamis, 11 Agustus 2011
Petani Ubi Kayu Terima KUR Rp 10 M
Pembangunan pabrik pengolahan ubi kayu menjadi tepung tapioka di Kabupaten Bulukumba, terwujud sudah. Bupati Bulukumba, Zainuddin Hasan, meletakkan batu pertama pembangunan pabrik tepung tapioka, di Desa Tanah Harapan, Kecamatan Rilauae, Rabu (9/8/2011). Ubi kayu adalah bahan dasar tepung tapioka. Total dana KUR untuk petani ubi kayu yang diserahkan kurang lebih Rp 10 miliar. (Foto: http://bisnis-jabar.com/)
Nazaruddin, Wartawan, dan Media Massa
Melalui sikap yang skeptis, kebenaran itu dicari untuk kemudian dinyatakan atau diberitakan tanpa ragu. Dengan kata lain, wartawan harus selalu meragukan informasi awal yang diterimanya, agar tidak ragu-ragu dalam menyampaikan berita.
Selasa, 09 Agustus 2011
Bupati Tegur Rekanan Proyek Laston
Foto ilustrasi pengerjaan jalan. Bupati Bulukumba, Zainuddin Hasan, mengungkapkan kekecewaannya terhadap hasil pekerjaan salah satu rekanan proyek jalan laston di Desa Karassing, Kecamatan Herlang. Bupati melakukan Inspeksi mendadak (sidak) di lokasi proyek tersebut, Jumat, 5 Agustus 2011, dan menemukan jalan sepanjang dua setengah kilometer tersebut yang tidak bagus. Bupati melakukan sidak setelah mendapat laporan dari warga.
Forum Umat Islam Lantik Pengurus di Bulukumpa
Forum Ummat Islam (FUI) di Kabupaten Bulukumba kembali merencanakan akan melantik sejumlah pengurus kecamatan di wilayah Kecamatan Bulukumpa. Rencananya Ketua FUI Sulsel Patabai Pabbokori akan menghadiri acara pembentukan FUI sekaligus melantik pengurus baru di Bulukumba bagian utara
Senin, 08 Agustus 2011
Djusmin Mengaku Kasusnya Direkayasa
Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol dan Linmas) Bulukumba, Djusmin Abdhie, mengaku dijebak dan kriminalisasi, saat ditangkap Satuan Anti Narkoba Polres Bulukumba, Kamis dini hari lalu (4 Agustus 2011), di kediamannya di Jalan Gadjah Mada.
Zainuddin Hasan Silaturrahim di Kecamatan
Bupati Bulukumba, Zainuddin Hasan mengisi aktivitasnya di bulan suci Ramadan, dengan melakukan silaturahmi dengan berkeliling disejumlah kecamatan. Sampai dengan hari ke enam bulan puasa, Zainuddin sudah mengunjungi sejumlah masjid di empat ibukota kecamatan, di antaranya Masjid Nurul Ittihadi di Kecamatan Ujung Loe, Masjid Fathul Yakin diKecamatan Bontobahari, dan Masjid Baburrahman di Kecamatan Herlang.
Minggu, 07 Agustus 2011
Hutan Kemasyarakatan Bulukumba 2.265 Hektar
HUTAN KEMASYARAKATAN. Masyarakat Kabupaten Bulukumba patut bersyukur, oleh karena pemerintah pusat melalui Kementerian Kehutanan menetapkan areal kerja Hutan Kemasyarakatan seluas 2.265 hektar dari total luas hutan Bulukumba seluas 8.453 hektar. Penetapan ini sesuai dengan SK Menteri Kehutanan RI Nomor SK.363/Menhut-II/2011 yang diterima langsung Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan, di Mataram pada medio Juli 2011. (int)
Jumat, 05 Agustus 2011
Lima Kali Mutasi dalam Delapan Bulan
Mungkin tak ada yang salah dengan mutasi dan pelantikan pejabat di lingkungan Pemkab Bulukumba, tetapi mungkin juga tidak salah kalau kita membuat catatan tentang mutasi pejabat yang dilakukan Zainuddin Hasan selaku Bupati Bulukumba sejak 9 November 2010. Mudah-mudahan 5 kali mutasi yang telah dilakukannya membawa hasil sesuai yang diharapkan, yaitu kinerja yang baik, hasil kerja yang baik, serta prestasi yang baik dari para pejabat yang telah diberi kepercayaan selaku pelayan masyarakat Bulukumba. - Asnawin -
Bupati Bulukumba Kembali Mutasi Pejabat
PELANTIKAN PEJABAT. Para pejabat lingkup Pemkab Bulukumba yang dilantik di Ruang Pola Kantor Bupati Bulukumba, Kamis, 4 Agustus 2011. Pejabat yang dilantik antara lain Ir Harun sebagai Kepala Dinas Bina Marga, Syafrullah Arief sebagai Kepala Dinas PSDA, serta Umar Naim sebagai Kabag Ekonomi Pembangunan. (Foto: Humas Pemkab Bulukumba)
Kakesbang Bulukumba Tertangkap Nyabu
PESTA SHABU. Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kakesbang Pol) Bulukumba Jusmin Abdhie ditangkap unit Satuan Narkoba Polres Bulukumba, saat pesta narkoba di rumah kontrakannya di Bulukumba (versi lain mengatakan Kakesbang ditangkap di rumah dinasnya Jl Gajah Mada), Kamis dinihari, 4 Agustus 2011. Jusmin ditangkap bersama salah seorang staf Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Kota Makassar Syamsuri, dan tiga rekannya, yakni Basri Yulianto, Irham Rahimin, dan Hamzah.
Selasa, 02 Agustus 2011
Cerita di Balik Desa Benteng Gantarang
PELEPASAN SESAJEN. Seorang perempuan tua melepas sesajen di Sungai Bialo, Desa Benteng Gantarang, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, 7 Juli 2011. Sesajen berisikan nasi putih, beras ketan yang sudah dikukus “songkolo”, ketupat, seekor ayam kampung yang sudah direbus, telur, dan seekor anak ayam kecil yang masih hidup yang digunakan untuk memulai ritual adat setempat warga di sini. (Foto: Irwan Rum)
KKN Gelombang ke-80 UNHAS Makassar di Kelurahan Matekko
SPANDUK KKN. Dua rekan kami, Acha (kiri) yang bertindak selaku Koordinator Kelurahan dan Iwan (Sekretaris kelurahan) memegang spanduk Posko KKN Gelombang ke-80 Universitas Hasanuddin,di Kelurahan Matekko,Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba.
Lomba Kasidah Tutup Sufi Ramadan
PENUTUPAN. Salah satu peserta kasidah di Masjid Raya Bulukumba, Selasa, 2 Agustus 2011. Lomba kasidah di Bulukumba merupakan rangkaian Suzuki Fajar Safari (Sufi) Ramadan. Lomba kasidah bertujuan meningkatkan minat baca Alquran, sekaligus mendidik anak-anak secara batiniah (Foto: Arman/Fajar)
Kemenpera Bantu Bulukumba 30 Perumahan Nelayan
KAWASAN PESISIR. Pemerintah kabupaten (Pemkab) Bulukumba, mendapat bantuan perumahan nelayan sebanyak 30 unit. Jatah 30 unit bantuan perumahan nelayan tersebut, berasal dari kantor Kementerian Perumahan Rakyat. Bantuan perumahan khusus nelayan itu akan dibangun di kawasan pesisir di kecamatan Ujungbulu. (Foto: Asnawin)
Kemenpera Bantu Bulukumba 30 Perumahan Nelayan
Harian Ujungpandang Ekspres
Selasa, 02-08-2011
http://www.ujungpandangekspres.com/index.php?option=read&newsid=70079
BULUKUMBA, UPEKS - Pemerintah kabupaten (Pemkab) Bulukumba, mendapat bantuan perumahan nelayan sebanyak 30 unit. Jatah 30 unit bantuan perumahan nelayan tersebut, berasal dari kantor Kementrian Perumahan Rakyat. Bantuan perumahan khusus nelayan itu akan dibangun di kawasan pesisir di kecamatan Ujungbulu.
"Karena perumahan khusus nelayan, maka, perumahan tersebut akan dibangun di kawasan pesisir Ela-ela atau Kalumeme," kata M Sukri, Kepala Dinas Tataruang dan Pemukiman Bulukumba.
Diakui Sukri, bantuan perumahan khusus nelayan itu merupakan bantuan yang kali pertama di dapat Pemkab Bulukumba.
Pemkab Bulukumba menyambut baik bantuan perumahan nelayan dari Kantor Kementerian Perumahan Rakyat.
30 unit perumahan khusus nelayan itu, akan diperuntukkan kepada nelayan yang hidupnya pas-pasan dan belum punya rumah. Atau nelayan yang sudah punya rumah, tapi rumahnya tidak layak huni.
Selain bantuan 30 unit rumah nelayan, menurut Sukri, masyarakat Bulukumba juga akan kebagian bantuan perbaikan rumah.
Sebanyak 150 unit rumah akan direhabilitasi atau diperbaiki tahun ini. Dana bantuan perbaikan perumahan itu berasal dari Kantor Kementerian Perumahan Rakyat.
Bantuan 30 unit pembangunan rumah baru khusus nelayan itu, tidak termasuk bantuan pembangunan 300 unit rumah yang didapat Pemkab Bulukumba sebelumnya.
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
Bekas Lapangan Pesawat Terbang Jadi Persawahan
Illustrasi Bandara. Ketika Jepang menduduki Indonesia (1942-1945), pernah ada lapangan pesawat terbang di Kabupaten Bulukumba. Lokasi pendaratan pesawat Jepang ketika itu berada di Kelurahan Jalanjang, Kecamatan Gantarang. Setelah ditelusuri, lokasi bekas pendaratan pesawat Jepang itu sebagian telah dijadikan sebagai areal persawahan oleh warga setempat. (int)
Senin, 01 Agustus 2011
Cucu Pahlawan Nasional Pimpin Partai Demokrat Bulukumba
Andi Mahfud, salah seorang cucu Pahlawan Nasional Sultan Dg Raja, terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Partai Demokrat Bulukumba periode 2010-2015, dalam Musyawarah Cabang (Muscab) ke-2 Partai Demokrat Bulukumba, di Hotel Arini I, Bulukumba, Sabtu (30/7/2011). Andi Mahfud terpilih secara aklamasi setelah dua rivalnya, mantan ketua Husbiannas Alsi dan Mulyadi Mursali, mengundurkan diri sebelum acara pemilihan.
Cucu Pahlawan Nasional Pimpin Partai Demokrat Bulukumba
Andi Mahfud, salah seorang cucu Pahlawan Nasional Sultan Dg Raja, terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Partai Demokrat Bulukumba periode 2010-2015, dalam Musyawarah Cabang (Muscab) ke-2 Partai Demokrat Bulukumba, di Hotel Arini I, Bulukumba, Sabtu (30/7/2011).
Andi Mahfud terpilih secara aklamasi setelah dua rivalnya, mantan ketua Husbiannas Alsi dan Mulyadi Mursali, mengundurkan diri sebelum acara pemilihan. Muscab dibuka oleh Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel Ilham Arief Sirajuddin. Ratusan kader dan simpatisan Partai Demokrat hadir di acara Muscab yang berlangsung demokratis itu.
Husbiannas Alsi dan Mulyadi Mursali adalah anggota DPRD Bulukumba periode 2009-2014. Di DPRD Bulukumba, Husbiannas Alsi tercatat sebagai Wakil Ketua.
"Keinginan saya adalah mewujudkan cita-cita partai. Kembali ke ideologi partai. Dan itu tercermin dalam sikap dan perilaku anggota partai. Dan, memenangkan Ilham di pemilihan gubernur," kata Andi Mahfud, di kediamannnya di Puri Asri, Desa Polewali, Kecamatan Gantarang, Minggu (31/7/2011).
Sedangkan Ilham Arief Sirajuddin mengatakan, soal pemilihan Gubernur Sulsel nanti, dirinya mengaku tidak akan pernah menolak amanah masyarakat.
Ketua Divisi Hubungan Masyarakat Demokrat Sulsel, Syamsu Rijal, di sela-sela acara Uji Kepatutan dan Kelayakan Calon Ketua DPC Partai Demokrat Bulukumba, di Kantor DPD Demokrat Sulsel, Jl Pengayoman, Makassar, Kamis (28/7/2011), mengatakan Bulukumba merupakan salah satu kabupaten dengan geopolitik yang sangat kompleks.
"Hal ini menjadi tantangan sendiri yang harus dijawab dengan kerja keras dan program aksi yang sistematis," kata Syamsu Rizal, seraya menambahkan, geopolitik ini menyebabkan terjadinya faksi-faksi dalam masyarakat, termasuk pada komponen politik. (asnawin)
Sumber berita:
- http://makassar.tribunnews.com/2011/07/31/demokrat-bulukumba-tetapkan-mahfud-sebagai-ketua
- http://medan.tribunnews.com/2011/07/28/cucu-sultan-dengan-raja-calon-ketua-demokrat-bulukumba
- http://www.ujungpandangekspres.com/index.php?option=read&newsid=70074
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
Gubernur Melaka Diberi Gelar "Puto Limpo Daeng Mabborong"
Suasana pemberian gelar Puto Limpo Daeng Mabborong kepada Gubernur Melaka Tuan Yang Terutama Tun Datuk Seri Utama Mohd Khalil bin Yaakob, di kawasan adat Ammatowa, Kajang, Bulukumba, Senin, 18 Juli 2011. Puto Limpo Daeng Mabborong memiliki makna sebagai pemimpin pemersatu serta orang yang sangat menghargai budaya serta selalu memelihara gotong royong. (foto:
Gubernur Melaka Diberi Gelar "Puto Limpo Daeng Mabborong"
Oleh: Asnawin
Dalam beberapa bulan terakhir atau tepatnya sejak Zainuddin Hasan dilantik menjadi Bupati Bulukumba, 9 November 2010, pemangku adat Ammatowa, yang kini dijabat Puto Palasa, telah memberikan gelar puto kepada empat orang. Puto merupakan gelar tertinggi dalam masyarakat adat Tana Towa, di Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba.
keterangan gambar: Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dengan gelar Puto Salama'
Gelar puto pertama diberikan kepada Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dengan gelar Puto Salama' yang berarti pembawa keselamatan. Gelar puto kedua diberikan kepada Kapolda Sulselbar, Irjen Pol Johny Wainal Usman, dengan gelar Puto Panganro, yang berarti pelindung bagi masyarakat. Keduanya diberi gelar puto saat berkunjung ke kawasan adat Ammatowa, 9 November 2010.
keterangan gambar: Kapolda Sulselbar, Irjen Pol Johny Wainal Usman, dengan gelar Puto Panganro
Pada 16 Januari 2011, giliran Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan yang mendapat gelar puto, yaitu Puto Pahali Daeng Painro, yang berarti orang yang beruntung kembali ke daerahnya dan diharapkan bisa mengembalikan kejayaan yang pernah dimiliki para pemimpin Bulukumba.
keterangan gambar: Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan mendapat gelar Puto Pahali Daeng Painro
Orang keempat yang mendapat gelar puto yaitu Gubernur Melaka Tuan Yang Terutama Tun Datuk Seri Utama Mohd Khalil bin Yaakob, saat berkunjung ke Desa Tana Towa, Senin, 18 Juli 2011. Gubernur Melaka mendapat gelar "Puto Limpo Daeng Mabborong" yang memiliki makna sebagai pemimpin pemersatu serta orang yang sangat menghargai budaya serta selalu memelihara gotong royong.
Sayangnya, pemberian gelar puto tidak diserahkan langsung oleh Amma Towa Puto Palasa, melainkan diwakilkan kepada Kepala Desa Tana Towa, karena saat rombongan Gubernur Melaka tiba di Kajang, hari sudah sore dan gelap, sedangkan Ammatowa berpantang keluar kawasan jika hari sudah gelap. Walaupun tidak sempat bertemu dengan Ammatowa, Gubernur Melaka berharap di lain kesempatan dirinya dapat bertemu langsung dengan Ammatowa.
keterangan gambar: Gubernur Melaka Tuan Yang Terutama Tun Datuk Seri Utama Mohd Khalil bin Yaakob
Dalam berita berjudul "Gubernur Malaka Kunjungi Bulukumba" pada situs web Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemkab Bulukumba, http://bulukumbatourism.com/index.php?option=com_content&view=article&id=99:gubernur-malaka-kunjungi-bulukumba&catid=1:latest-news&Itemid=1, disebutkan bahwa prosesi penerimaan secara adat sebagai penghormatan kepada tamu adat, dilaksanakan dengan pemakaian sarung adat Kajang, serta “passapu” serba hitam yang dikenakan kepada Gubernur Melaka dan kepada Setia Usaha Negeri Melaka.
Setelah diterima secara adat, gubernur serta rombongan disambut di bagian tengah rumah oleh perwakilan pemangku adat Ammatowa dan rombongan dari Dusun Tana Towa. Di sini, Gubernur Malaka mendapat gelar kehormatan yaitu “Puto Limpo Daeng Mabborong” yang memiliki makna sebagai pemimpin pemersatu serta orang yang sangat menghargai budaya serta selalu memelihara gotong royong. Gubernur Melaka dianggap memiliki perhatian dan apresiasi terhadap keteguhan masyarakat Tana Towa dalam memelihara warisan budaya yang telah dipelihara secara turun temurun.
Sebelum berkunjung ke Bulukumba, Gubernur Melaka Tuan Yang Terutama Tun Datuk Seri Utama Mohd Khalil bin Yaakob bersama rombongan terlebih dahulu berkunjung ke Kabupaten Gowa. Rombongan Gubernur Melaka terdiri atas beberapa pejabat Kerajaan Malaka, serta kalangan pengusaha wisata dan staf ahli dari Universitas Negeri Malaka.
Setibanya di Bulukumba, Gubernur Melaka diterima di rumah jabatan Bupati Bulukumba dan disambut dengan tari Padduppa yang dibawakan oleh siswi SMA di Bulukumba dengan iringan alunan musik “Turiolo” yang dibawakan oleh staf Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bulukumba. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan serah terima cenderamata.
Gubernur Melaka menyerahkan buku “Empayer Melaka” dan keramik khas Malaka yang diterima oleh Wakil Bupati Bulukumba H Syamsuddin serta Sekretaris Daerah Bulukumba Andi Bau Amal, sedangkan pihak Bulukumba menyerahkan miniatur perahu Phinisi yang diserahkan kepada Gubernur Melaka dan Setia Usaha Negeri Melaka (setingkat sekretaris daerah) Datuk Wira Omar bin Kaseh.
Setelah makan siang dan istirahat sejenak di kediaman Bupati Bulukumba, rombongan dari Negeri Melaka melanjutkan perjalanan ke sentra pembuatan perahu tradisional Phinisi di Tana Beru, Kecamatan Bonto Bahari. Rombongan disambut oleh Camat Bonto Bahari, Dra A Pamenery dan staf kecamatan, Lurah Tana Beru, serta perajin perahu Phinisi.
Gubernur Melaka mengaku sangat mengagumi keterampilan masyarakat Bonto Bahari dalam membuat perahu tradisional khas Bulukumba itu. Beliau bahkan ingin menjajaki kerjasama dalam investasi pembuatan perahu tradisional Phinisi di masa yang akan datang.
Perjalanan kemudian dilanjutkan ke Desa Darubia yang merupakan pusat pengrajin tenunan khas Bira, rombongan bahkan sempat memborong beberapa sarung tenun yang merupakan ciri khas masyarakat Bonto Bahari. Perjalanan kemudian dilanjutkan ke Restaurant Phinisi di kawasan wisata Pantai Bira. Gubernur Melaka sangat kagum melihat keindahan panorama indah pantai pasir putih Tanjung Bira yang tampak dari balkon Restaurant Phinisi. Di sini rombongan beristirahat sambil menikmati indahnya panorama Bira.
Sekitar pukul 17.30 Wita, rombongan meninggalkan Bira menuju kawasan Adat Ammatowa Kajang. Rombongan diterima oleh kepala desa Tana Towa di kediaman kepala desa. Pertemuan dengan pemangku adat Ammatoa di kawasan adat Ammatowa urung dilaksanakan karena hari telah gelap dan selain penerangan di kawasan yang minim juga Ammatowa berpantang keluar kawasan jika hari sudah gelap.
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
Hasil Jajak Pendapat "Enam Hari Kerja"
Pertengahan Juli lalu, kami melakukan jajak pendapat tentang rencana penerapan Enam Hari Kerja di Lingkup Pemkab Bulukumba, yang mulai efektif diberlakukan 1 Agustus 2011. Kepada para pembaca atau pengunjung blog ini (http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/), kami mengajukan statemen dan pertanyaan sebagai berikut:
Pemkab Bulukumba akan terapkan "6 Hari Kerja". Pendapat anda?
Langganan:
Postingan (Atom)
-
IKAN DUYUNG. Jumaning (60), membersihkan tubuh ikan duyung yang ditemuinya di tepi pantai saat mencuci bentang (tali rumput laut) di pesi...
-
Andi Sultan Daeng Radja bersama tujuh orang lainnya telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI (Sus...
-
BUNDARAN PHINISI. Kabupaten Bulukumba yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, terdiri atas 10 kecamatan dan 126 ...