Isu gratifikasi untuk mendapatkan proyek yang diduga melibatkan Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan terus bergulir. Pejuang anti korupsi Sulsel, Abraham Samad juga angkat bicara. Kata dia, sekarang ini memang banyak motif-motif baru gratifikasi, sehingga patut diwaspadai dan segera direspons. (Foto: Dok Fajar)
-----------------------
Penegak Hukum Didesak Lakukan Penyelidikan
- Abraham: Gratifikasi itu Bermakna Luas
Harian Fajar, Makassar
Kamis, 17 Februari 2011
http://www.fajar.co.id/read-20110216173223-penegak-hukum-didesak-lakukan-penyelidikan
MAKASSAR -- Isu gratifikasi untuk mendapatkan proyek yang diduga melibatkan Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan terus bergulir. Pejuang anti korupsi Sulsel, Abraham Samad juga angkat bicara. Kata dia, sekarang ini memang banyak motif-motif baru gratifikasi, sehingga patut diwaspadai dan segera direspons.
Aparat penegak hukum, kata Koordinator Anti Corruption Committee ini juga harus bertindak progresif melihat setiap fenomena di masyarakat. Sebab, kecanggihan regulasi, kecanggihan alat, juga kemudian menyebabkan motif-motif gratifikasi terus berkembang.
"Makanya, pemberian atau gratifikasi kepada pejabat itu bermakna luas. Tidak hanya pemberian uang, tetapi juga fasilitas, atau bentuk-bentuk lain itu sudah masuk kategori gratifikasi," kata Abraham, Rabu, 16 Februari 2011.
Abraham menegaskan, setiap gratifikasi sudah pasti tindak pidana. Oleh karena itu, aparat penegak hukum harus segera turun tangan melakukan penyelidikan. Tujuannya agar diperoleh gambaran yang jelas terkait kasus itu.
"Terutama siapa-siapa saja pejabat yang diduga menerima gratifikasi itu dan mau tidak mau harus diperiksa," tegasnya.
Bagaimana jika tidak ada laporan ke Kejaksaan? Abraham mengatakan, aparat penegak hukum memang bisa saja menunggu adanya laporan. Akan tetapi malah lebih baik kalau mereka bertindak responsif. Karena, mereka itu memang memiliki kewenangan, memiliki senjata berupa regulasi, fasilitas, dan sarana untuk melakukan proses penyelidikan.
"Aparat penegak hukum itu memang digaji untuk memproses setiap dugaan tindak pidana. Karena itu, mereka tidak perlu menunggu, karena yang lebih responsif itulah sebenarnya yang betul," kata Abraham.
Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan membantah tudingan gratifikasi dengan adanya rekening di Bank BRI untuk menyetorkan sumbangan. Kata dia, itu hanya sumbangan secara ikhlas.
"Tidak ada kaitannya dengan gratifikasi," kilahnya.
Ia juga membantah menentukan pemenang tender proyek berdasarkan setoran dari pengusaha yang masuk ke rekening tersebut atau bentuk setoran lainnya.
"Tidak betul itu. Sama sekali tidak betul. Semua kita lakukan sesuai mekanisme," ujarnya.
Kata dia, semua pemenang ditentukan panitia. Tetapi yang jadi panitia memang adalah anak buahnya di Pemkab Bulukumba. (*)
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar