Langsung ke konten utama

Kejari Bulukumba Endus Keterlibatan Oknum DPKD


GRATIFIKASI. Kejaksaan Negeri (Kejari) Bulukumba terus menelusuri dugaan gratifikasi pada tender pengadaan buku Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan 2010 senilai Rp 17 miliar. Saat ini, Kejari sudah mengarahkan perhatian terhadap Kepala Bidang Anggaran Dinas Pendapatan Daerah (DPKD) Mansyur untuk segera didudukkan guna dimintai keterangan.

--------------------------

Kejari Bulukumba Endus Keterlibatan Oknum DPKD

Harian Fajar Makassar
Sabtu, 19 Maret 2011
http://www.fajar.co.id/read-20110318162516-kejari-endus-keterlibatan-oknum-dpkd

BULUKUMBA -- Kejaksaan Negeri (Kejari) Bulukumba terus menelusuri dugaan gratifikasi pada tender pengadaan buku Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan 2010 senilai Rp 17 miliar. Saat ini, Kejari sudah mengarahkan perhatian terhadap Kepala Bidang Anggaran Dinas Pendapatan Daerah (DPKD) Mansyur untuk segera didudukkan guna dimintai keterangan. Surat pemanggilan Mansyur juga sudah disiapkan dan segera dilayangkan dalam waktu dekat ini.

Kepala Seksi Intelijen Kejari Bulukumba Andi Taufik Ismail menegaskan, untuk mengurai persoalan ini, Mansyur dianggap paling tepat untuk berbicara di depan penyidik. Alasannya, Mansyur paling berkompeten dalam mengambil kebijakan terkait proses tender yang berujung pada proses hukum ini. Salah satu yang menjadi sinyal kuat munculnya kecurigaan Kejari lantaran sebelum tender tahap pertama dibatalkan ternyata pihak DPKD sudah mengeluarkan Surat Perintah Pembayaran Uang (SPMU) dan Surat Perintah Kerja (SPK).

"Kalau sudah ada SPMU dan SPK artinya proses sudah harus berjalan. Lalu kenapa dibatalkan, ada apa di balik pembatalan ini," kata Taufik.

Dari situ, kata dia, akan ada kejelasan siapa yang mengatur sehingga proses ini dianulir. "Kami butuh alasan mereka melakukan itu. Kami yakin pasti ada sesuatu sehingga ini terjadi. Ini yang akan kami telusuri dulu," kata Taufik, Jumat, 18 Maret.

Ditanya soal benang merah dugaan adanya gratifikasi, Taufik mengatakan, hal ini akan tercermin dari keterangan tersebut. Jika nantinya terbongkar siapa yang bermain di belakang layar dan terbukti ada permainan sehingga dipaksakan untuk dibatalkan dan kemudian ditender ulang, maka pihak Kejari akan lebih mudah menelusuri siapa saja oknum pejabat yang terlibat. Termasuk kemungkinan adanya dugaan keterlibatan nama Bupati Bulukumba, Zainuddin Hasan.

"Bahkan sebenarnya kami sudah panggil dia sebelumnya untuk datang dimintai keterangan. Namun tidak hadir tanpa ada alasan yang disampaikan. Makanya, kami akan memanggil dia lagi secara patut hingga tiga kali. Jika masih juga mangkir, yah terpaksa kami akan menggunakan sesuai dengan prosedur yang ada. Akan dipanggil secara paksa," tambahnya.

Sedangkan terkait dengan pemanggilan dua anggota panitia tender yang diminta datang memberikan keterangan pada Kamis, 17 Maret, yakni Zainuddin Samma dan Kurais juga mangkir. Atas tindakan ini, Kejari juga akan kembali melayangkan surat untuk kedua kalinya sesuai dengan prosedur hukum yang ada. Jika nanti kedua orang ini juga tidak hadir, maka jalan terakhir juga akan dilakukan pemanggilan paksa seperti yang akan diterapkan bagi Mansyur jika tidak mengindahkan panggilan jaksa.

Koordinator Kopel Bulukumba Makmur Masda mengatakan, mangkir para pihak yang dipanggil kejaksaan mengindikasikan memang ada ketakutan. Menurut Makmur, tidak ada alasan bagi kejaksaan untuk memberikan toleransi terhadap orang yang tidak menghargai proses hukum. Alasannya, jika memang tidak bersalah, mereka seharusnya datang dan memberikan keterangan apa adanya.

"Ini kan sudah mulai ada yang tidak patuh dengan panggilan hukum. Di sini Kejari harus tegas. Jangan sampai ini dijadikan alasan untuk mengulur-ulur proses hukumnya," tegas Makmur. (arm)

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Ikan Duyung di Bulukumba

IKAN DUYUNG. Jumaning (60), membersihkan tubuh ikan duyung yang ditemuinya di tepi pantai saat mencuci bentang (tali rumput laut) di pesisir pantai di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Selasa, 19 April 2011. Banyak warga yang berkunjung ke rumah Jumaning karena penasaran ingin melihat ikan duyung tersebut. (Foto: Kompas/k23-11) -------------------------- Kisah Ikan Duyung di Bulukumba Meski Dibacok, Ikan Duyung Tetap Hidup Harian Kompas (Kompas.com) K23-11 | yuli | Rabu, 20 April 2011 http://regional.kompas.com/read/2011/04/20/04143456/Meski.Dibacok.Ikan.Duyung.Tetap.Hidup BULUKUMBA, KOMPAS.com — Warga pesisir di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, digemparkan dengan seekor ikan duyung yang tiba-tiba muncul, Selasa (19/4/2011). Para nelayan pun kemudian berniat memotong ikan tersebut untuk mengambil dagingnya. Namun, entah mengapa ikan duyung yang tubuhnya sudah terluka akibat sabetan parang itu terus berenang hing

Pahlawan Nasional dan Andi Sultan Daeng Radja

Andi Sultan Daeng Radja bersama tujuh orang lainnya telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI (Susilo Bambang Yudhoyono) Nomor 085/TK/Tahun 2006 tanggal 3 November 2006. Andi Sultan Daeng Radja secara diam-diam mengikuti Kongres Pemuda Indonesia, pada 28 Oktober 1928. Bersama Dr Ratulangi dan Andi Pangerang Pettarani, dirinya diutus sebagai wakil Sulawesi mengikuti rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) di Jakarta.

Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba

BUNDARAN PHINISI. Kabupaten Bulukumba yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, terdiri atas 10 kecamatan dan 126 desa/kelurahan. Berikut daftar nama-nama kecamatan, desa dan kelurahan, serta kode pos masing-masing desa/kelurahan di Kabupaten Bulukumba. (Foto: Asnawin) ----------------------------- Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba Berikut ini adalah daftar nama-nama Kecamatan, Kelurahan / Desa, dan nomor kode pos (postcode / zip code) pada masing-masing kelurahan / desa, di Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, Republik Indonesia. Kabupaten : Bulukumba 1. Kecamatan Bonto Bahari - 1. Kelurahan/Desa Ara ----------------- (Kodepos : 92571) - 2. Kelurahan/Desa Benjala ------------- (Kodepos : 92571) - 3. Kelurahan/Desa Bira ----------------- (Kodepos : 92571) - 4. Kelurahan/Desa Darubiah ------------ (Kodepos : 92571) - 5. Kelurahan/Desa Lembanna ----------- (Kodepos : 92571) - 6. Kelurahan/Desa Sapolohe -