Langsung ke konten utama

Pulang Kampung untuk Mendidik Generasi Muda


MUHAMMAD SAID: Tambahan pengetahuan dan peningkatan kualifikasi pendidikan itu sangat penting bagi seorang guru, tetapi yang tak kalah pentingnya bagaimana menerapkan ilmu yang diperoleh untuk mendidik generasi muda, khususnya di kampung kelahiran kita sendiri.

Muhammad Said :
Pulang Kampung untuk Mendidik Generasi Muda


Oleh: Asnawin

Semangat yang ada dalam diri Muhammad Said untuk membangun dan membesarkan SDN 87 Buttakeke tidak terlepas dari darah yang mengalir di dalam tubuhnya. Ya, Said memang lahir dan besar di Kampung Buttakeke, Desa Anrang, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba.

Ayah dua anak ini lahir di Buttakeke, Bulukumba pada 19 Oktober 1965. Ia alumni SDN 87 Buttakeke.

‘’Saya putra asli Kampung Buttakeke, Desa Bontobangun, Kecamatan Rilau Ale. Sebelum pemekaran, Desa Bontobangun ini dulu masih bagian dari Kecamatan Bulukumpa,’’ jelas Said, kepada penulis, di Makassar, Sabtu, 9 April 2011.

Setelah menamatkan pendidikannya pada Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Bulukumba pada 1985, ia hanya ‘menganggur’’ satu tahun sebelum terangkat menjadi guru Pegawai Negeri Sipil di SD 88 Batukaropa, Kecamatan Rilau Ale.

Tahun 2002, Said terangkat menjadi Kepala Sekolah di SD Negeri 276, Desa Anrang, Kecamatan Rilau Ale. Hanya tiga tahun di sekolah itu, ia kemudian dipindahkan ke SDN 87 Buttakeke, Desa Bontobangun.

''Jadi saya sudah enam tahun menjabat kepala sekolah di sini,'' ungkap Said.


Selama jadi guru, ia telah mengikuti berbagai pelatihan dan pendidikan tambahan, antara lain pendidikan Akta Kekepalasekolahan selama enam bulan di Universitas Negeri Makassar (2003), serta pelatihan Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah di Makassar (2008).




Selain mengikuti pendidikan tambahan dan berbagai pelatihan, Said juga melanjutkan pendidikan formalnya ke jenjang sarjana (S1) dan magister (S2). Ia menyelesaikan pendidikan sarjananya dengan mengambil program studi Ilmu Pendidikan di STKIP Muhammadiyah Bulukumba (2001) dan kini tengah kuliah pada Program Pascasarjana Universitas Indonesia Timur (UIT) Makassar dengan mengambil program studi Manajemen, konsentrasi Manajemen Pendidikan.  

''Tambahan pengetahuan dan peningkatan kualifikasi pendidikan itu sangat penting bagi seorang guru, tetapi yang tak kalah pentingnya bagaimana menerapkan ilmu yang diperoleh untuk mendidik generasi muda, khususnya di kampung kelahiran kita sendiri,'' tandas Said.

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Komentar

Unknown mengatakan…
alhamdulillah ayah saya telah mnyelesaikan program S2 dngan IP 3,77 juli lalu
Asnawin Aminuddin mengatakan…
salam untuk ayah ta.... dia memang hebat... mdh2an anaknya nanti lebih hebat...

Postingan populer dari blog ini

Kisah Ikan Duyung di Bulukumba

IKAN DUYUNG. Jumaning (60), membersihkan tubuh ikan duyung yang ditemuinya di tepi pantai saat mencuci bentang (tali rumput laut) di pesisir pantai di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Selasa, 19 April 2011. Banyak warga yang berkunjung ke rumah Jumaning karena penasaran ingin melihat ikan duyung tersebut. (Foto: Kompas/k23-11) -------------------------- Kisah Ikan Duyung di Bulukumba Meski Dibacok, Ikan Duyung Tetap Hidup Harian Kompas (Kompas.com) K23-11 | yuli | Rabu, 20 April 2011 http://regional.kompas.com/read/2011/04/20/04143456/Meski.Dibacok.Ikan.Duyung.Tetap.Hidup BULUKUMBA, KOMPAS.com — Warga pesisir di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, digemparkan dengan seekor ikan duyung yang tiba-tiba muncul, Selasa (19/4/2011). Para nelayan pun kemudian berniat memotong ikan tersebut untuk mengambil dagingnya. Namun, entah mengapa ikan duyung yang tubuhnya sudah terluka akibat sabetan parang itu terus berenang hing

Pahlawan Nasional dan Andi Sultan Daeng Radja

Andi Sultan Daeng Radja bersama tujuh orang lainnya telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI (Susilo Bambang Yudhoyono) Nomor 085/TK/Tahun 2006 tanggal 3 November 2006. Andi Sultan Daeng Radja secara diam-diam mengikuti Kongres Pemuda Indonesia, pada 28 Oktober 1928. Bersama Dr Ratulangi dan Andi Pangerang Pettarani, dirinya diutus sebagai wakil Sulawesi mengikuti rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) di Jakarta.

Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba

BUNDARAN PHINISI. Kabupaten Bulukumba yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, terdiri atas 10 kecamatan dan 126 desa/kelurahan. Berikut daftar nama-nama kecamatan, desa dan kelurahan, serta kode pos masing-masing desa/kelurahan di Kabupaten Bulukumba. (Foto: Asnawin) ----------------------------- Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba Berikut ini adalah daftar nama-nama Kecamatan, Kelurahan / Desa, dan nomor kode pos (postcode / zip code) pada masing-masing kelurahan / desa, di Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, Republik Indonesia. Kabupaten : Bulukumba 1. Kecamatan Bonto Bahari - 1. Kelurahan/Desa Ara ----------------- (Kodepos : 92571) - 2. Kelurahan/Desa Benjala ------------- (Kodepos : 92571) - 3. Kelurahan/Desa Bira ----------------- (Kodepos : 92571) - 4. Kelurahan/Desa Darubiah ------------ (Kodepos : 92571) - 5. Kelurahan/Desa Lembanna ----------- (Kodepos : 92571) - 6. Kelurahan/Desa Sapolohe -