Langsung ke konten utama

Pengerjaan Proyek Diwarnai Isu Gratifikasi



MENINJAU. Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan (pakai kopiah) didampingi Kabag Humas Daud Kahal saat meninjau pembangunan Islamic Centre Bulukumba, Kamis, 20 Januari 2011. Pembangunan masjid ini ditaksir akan menelan biaya sekitar Rp 50 miliah. (Foto: Humas Pemkab Bulukumba)

---------------------------------

Pengerjaan Proyek Diwarnai Isu Gratifikasi

Harian Fajar, Makassar
Senin, 14 Februari 2011
http://www.fajar.co.id/read-20110213231249-pengerjaan-proyek-diwarnai-isu-gratifikasi-

MAKASSAR -- Pelaksanaan pembangunan proyek infrastruktur di Bulukumba diduga diwarnai gratifikasi. Betapa tidak, ada informasi yang berkembang, setiap pengusaha harus menyetor dalam jumlah tertentu untuk bisa dimenangkan pada tender proyek.

Setoran pengusaha itu diharuskan sekian persen dari nilai proyek yang akan dikerjakan. Mulai dari satu persen hingga 10 persen. Ironisnya, setoran itu dilakukan sebelum ditetapkan sebagai pemenang ke rekening di Bank BRI yang diduga berkedok sumbangan pembangunan masjid.

Salah satu contohnya, penentuan pemenang proyek pengadaan buku 2010 dengan anggaran Rp 17 miliar dari dana alokasi khusus. Pengusaha disebutkan ada yang menyetor sampai Rp 140 juta untuk bisa mendapatkan proyek.

Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan yang berusaha dikonfirmasi tidak berhasil. Telepon selularnya yang dihubungi berkali-kali tidak diangkat. Saat dihubungi kembali sudah tidak aktif.

Koordinator Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Sulawesi Syamsuddin Alimsyah menegaskan, hal itu jelas menyalahi janji bupati. Betapa tidak, kata dia, selama ini bupati selalu mengklaim bahwa pembangunan masjid Bulukumba adalah uang pribadinya tanpa menggunakan APBD. Kedua, tidak boleh dan tidak ada satu aturan pun yang mengharuskan orang menyumbang di masjid karena itu adalah keikhasan.

"Tidak boleh ada pemaksaan bagi seseorang apalagi memperatasnamakan agama, karena justru Tuhan bisa murka," tegas Syamsuddin.

Ketiga, meski masih perdebatan, ini menyalahi aturan karena memengaruhi proses tender yang harusnya fair.

''Jangan-jangan ini hanya alasan saja menjual masjid padahal ada maksud lain. Wallahu a'lam," katanya. (arm/har)

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Komentar

lompat mengatakan…
Begitulah bahasanya pd tim suksesnya dulu,"danai saja dulu,saya orang yg ngerti balas jasa". Hatiq kontraktor! Jangan sampai kecewa seperti kecewanya para tim suksesnya dulu.

Postingan populer dari blog ini

Kisah Ikan Duyung di Bulukumba

IKAN DUYUNG. Jumaning (60), membersihkan tubuh ikan duyung yang ditemuinya di tepi pantai saat mencuci bentang (tali rumput laut) di pesisir pantai di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Selasa, 19 April 2011. Banyak warga yang berkunjung ke rumah Jumaning karena penasaran ingin melihat ikan duyung tersebut. (Foto: Kompas/k23-11) -------------------------- Kisah Ikan Duyung di Bulukumba Meski Dibacok, Ikan Duyung Tetap Hidup Harian Kompas (Kompas.com) K23-11 | yuli | Rabu, 20 April 2011 http://regional.kompas.com/read/2011/04/20/04143456/Meski.Dibacok.Ikan.Duyung.Tetap.Hidup BULUKUMBA, KOMPAS.com — Warga pesisir di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, digemparkan dengan seekor ikan duyung yang tiba-tiba muncul, Selasa (19/4/2011). Para nelayan pun kemudian berniat memotong ikan tersebut untuk mengambil dagingnya. Namun, entah mengapa ikan duyung yang tubuhnya sudah terluka akibat sabetan parang itu terus berenang hing

Pahlawan Nasional dan Andi Sultan Daeng Radja

Andi Sultan Daeng Radja bersama tujuh orang lainnya telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI (Susilo Bambang Yudhoyono) Nomor 085/TK/Tahun 2006 tanggal 3 November 2006. Andi Sultan Daeng Radja secara diam-diam mengikuti Kongres Pemuda Indonesia, pada 28 Oktober 1928. Bersama Dr Ratulangi dan Andi Pangerang Pettarani, dirinya diutus sebagai wakil Sulawesi mengikuti rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) di Jakarta.

Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba

BUNDARAN PHINISI. Kabupaten Bulukumba yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, terdiri atas 10 kecamatan dan 126 desa/kelurahan. Berikut daftar nama-nama kecamatan, desa dan kelurahan, serta kode pos masing-masing desa/kelurahan di Kabupaten Bulukumba. (Foto: Asnawin) ----------------------------- Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba Berikut ini adalah daftar nama-nama Kecamatan, Kelurahan / Desa, dan nomor kode pos (postcode / zip code) pada masing-masing kelurahan / desa, di Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, Republik Indonesia. Kabupaten : Bulukumba 1. Kecamatan Bonto Bahari - 1. Kelurahan/Desa Ara ----------------- (Kodepos : 92571) - 2. Kelurahan/Desa Benjala ------------- (Kodepos : 92571) - 3. Kelurahan/Desa Bira ----------------- (Kodepos : 92571) - 4. Kelurahan/Desa Darubiah ------------ (Kodepos : 92571) - 5. Kelurahan/Desa Lembanna ----------- (Kodepos : 92571) - 6. Kelurahan/Desa Sapolohe -