Langsung ke konten utama

Parah, Perban Pun Tak Dimiliki RS Sultan Dg Radja


Pelayanan terhadap pasien dan fasilitas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Dg Radja di Kabupaten Bulukumba disoroti elemen masyarakat, Rabu (24/8/2011). Salah seorang pasien, Ince Muhammad Yahya yang menderita luka pada kaki, selama empat hari dirawat inap, sudah dua kali ia membeli bahan obat-obatan sendiri berupa perban untuk lukanya di luar rumah sakit, karena pihak RS setempat tidak memiliki stok bahan obat-obatan tersebut. (foto: Asnawin)  



Parah, Perban Pun Tak Dimiliki RS Sultan Dg Radja 

Tribun Timur - Rabu, 24 Agustus 2011 
http://makassar.tribunnews.com/2011/08/24/parah-perban-pun-tak-dimiliki-rs-sultan-dg-radja 

TRIBUN-TIMUR.COM, BULUKUMBA - Pelayanan terhadap pasien dan fasilitas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Dg Radja di Kabupaten Bulukumba disoroti elemen masyarakat, Rabu (24/8/2011). 

Sorotan itu dilayangkan pihak keluarga pasien, tokoh masyarakat hingga anggota dewan setempat karena pelayanan yang minim hingga fasilitas yang tidak memadai. 

Seperti yang dialami seorang pasien, Ince Muhammad Yahya yang menderita luka pada kaki. Selama empat hari dirawat inap, sudah dua kali ia membeli bahan obat-obatan sendiri berupa perban untuk lukanya di luar rumah sakit, karena pihak RS setempat tidak memiliki stok bahan obat-obatan tersebut. Lantaran kecewa, Yahya pun memilih keluar dan dirujuk ke RS Bhayangkara Makassar. 

Sementara Abd Razak, anggota Komisi A DPRD Bulukumba mengungkapkan, tidak hanya obat-obatan yang tidak tersedia dengan baik di RS Sultan Dg Radja. 

"Tetapi beberapa fasilitas lainnya kurang berfungsi seperti Air Conditioner (AC) di ruangan VIP. Ini sudah kondisi parah sebab ada WC yang sudah tersumbat dan beberapa fasilitas lainnya tidak berfungsi," kata Razak.

"Kita berharap penuh agar pihak Pemkab Bulukumba dapat mencarikan solusi kehabisan obat dan kerusakan fasilitas dan tidak merugikan warga," harap Irfan, warga setempat.

Sementara Direktur RSUD Sultan Dg Radja Bulukumba, Diamarni Ghands menanggapi, pihaknya tidak dapat berbuat banyak sebab masih menunggu pengadaan obat-obatan dari pihak rekanan yang telah memenangkan tender. 

"Kami tidak dapat berbuat banyak karena masih menunggu pasokan obat dan alat fasilitas dari rekanan yang telah memenangkan tender tahun ini," katanya. 

Penulis : Samsul Bahri 
Editor : Ridwan Putra  

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kisah Ikan Duyung di Bulukumba

IKAN DUYUNG. Jumaning (60), membersihkan tubuh ikan duyung yang ditemuinya di tepi pantai saat mencuci bentang (tali rumput laut) di pesisir pantai di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Selasa, 19 April 2011. Banyak warga yang berkunjung ke rumah Jumaning karena penasaran ingin melihat ikan duyung tersebut. (Foto: Kompas/k23-11) -------------------------- Kisah Ikan Duyung di Bulukumba Meski Dibacok, Ikan Duyung Tetap Hidup Harian Kompas (Kompas.com) K23-11 | yuli | Rabu, 20 April 2011 http://regional.kompas.com/read/2011/04/20/04143456/Meski.Dibacok.Ikan.Duyung.Tetap.Hidup BULUKUMBA, KOMPAS.com — Warga pesisir di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, digemparkan dengan seekor ikan duyung yang tiba-tiba muncul, Selasa (19/4/2011). Para nelayan pun kemudian berniat memotong ikan tersebut untuk mengambil dagingnya. Namun, entah mengapa ikan duyung yang tubuhnya sudah terluka akibat sabetan parang itu terus berenang hing

Pahlawan Nasional dan Andi Sultan Daeng Radja

Andi Sultan Daeng Radja bersama tujuh orang lainnya telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI (Susilo Bambang Yudhoyono) Nomor 085/TK/Tahun 2006 tanggal 3 November 2006. Andi Sultan Daeng Radja secara diam-diam mengikuti Kongres Pemuda Indonesia, pada 28 Oktober 1928. Bersama Dr Ratulangi dan Andi Pangerang Pettarani, dirinya diutus sebagai wakil Sulawesi mengikuti rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) di Jakarta.

Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba

BUNDARAN PHINISI. Kabupaten Bulukumba yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, terdiri atas 10 kecamatan dan 126 desa/kelurahan. Berikut daftar nama-nama kecamatan, desa dan kelurahan, serta kode pos masing-masing desa/kelurahan di Kabupaten Bulukumba. (Foto: Asnawin) ----------------------------- Kecamatan, Kelurahan, Desa, dan Kode Pos di Kabupaten Bulukumba Berikut ini adalah daftar nama-nama Kecamatan, Kelurahan / Desa, dan nomor kode pos (postcode / zip code) pada masing-masing kelurahan / desa, di Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan, Republik Indonesia. Kabupaten : Bulukumba 1. Kecamatan Bonto Bahari - 1. Kelurahan/Desa Ara ----------------- (Kodepos : 92571) - 2. Kelurahan/Desa Benjala ------------- (Kodepos : 92571) - 3. Kelurahan/Desa Bira ----------------- (Kodepos : 92571) - 4. Kelurahan/Desa Darubiah ------------ (Kodepos : 92571) - 5. Kelurahan/Desa Lembanna ----------- (Kodepos : 92571) - 6. Kelurahan/Desa Sapolohe -