Selasa, 24 November 2009

Visi Misi Bakal Cabup Bulukumba Kahar Muslim

Visi Misi Bakal Cabup Bulukumba Kahar Muslim

Laporan: Syamsul Bahri/Ina Maharani. tribuntimurcom@yahoo.com

Kamis, 19 November 2009 | 00:25 WITA

BULUKUMBA, TRIBUN - Satu persatu bakal calon bupati Bulukumba mulai memaparkan visi misinya di koalisi partai pembaharuan Rabu (18/11). Kahar Muslim lebih memilih menigkatkan kesejahteraan warga tani dan nelayan.

Menurut Kahar yang juga ketua komisi D di DPRD Bulukumba ini prihatin terhadap kesejahteraan khususnya masayarkat kalangan ekonomi menengah di Bulukumba. Disebutkan bahwa daerah tersebut memiliki potensi lebih dari cukup.

"Bulukumba adalah wilayah yang sempurna di bagian selatan sulsel, sebab potensi sumber daya alamnnya cukup menunjang peningkatan ekonomi warga," jelasnya, saat memaparkan visi misi di Hotel Andira Bulukumba, kemarin siang.

Ia menyebutkan empat sektor yang paling penting diupayakan perubahan diantaranya sektor pertanian, pendidikan kesejahteraan warga dan mejadikan Bulukumba sebagai pusat pariwisata.

" Petani perlu dapat prioritas kesejahteraan, misalnya pemerintah menyediakan perkebunan karet 20.000 hektare dan bisa menyerap 40.000 tenaga kerja dan menyediakan 20 ribu hektare lahan kelapa sawit dan bisa pula menyerap 40.ribu tenaga kerja," katanya.

Selain itu, pemerintah menyediakan bibit unggul dan menjaga stabilitas harga agar petani dan nelayan tidak selalu berad di garis kemiskinan. Pemeirntah juga harus prroaktif memberikan anggaran untuk petani, nelayan dan pedagang kecil melalui Usaha Mikro Menengah (UMKM).

Sedangkan di bidang pendidikan, mereka janjikan akan menggratiskan anak SD hingga SMA. Menurutnya saat ini baru satu sekolah di Bulukumba melaksanakan pendidikan gratis untuk SMA yakni SMAN 2 Kajang.

Selain itu, masalah yang kerap timbbul saat ini adalah tidak maksimalnya pelayanan kesehatan yang meski pemerintah telah menggeratiskan khususnya warga yang kurang mampu.

Disinggung juga tata kelola pemerintahan, yang perlu melakukan reformasi birokrasi yang teratur dan terarah agar pelayanan publik lebih jelas dan berkualitas, termasuk mentransparansika kepada publik dan penguatan otonomi desa dengan anggarn 15% untuk desa dan 20% untuk kabupaten.

Dijanjikan, Bulukumba juga menjadi sentra pariwisata di Sulsel melalui tata kelola dengan keperawisataan.

Saat penyampaian itu, sejumlah warga di daerah ini turut hadir dan koalisi partai pembahruan sebagai tim penilai juga menyambut program itu.(cr5)


[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/].

Perajin Kapal Bulukumba Krisis Bahan Baku

Perajin Kapal Bulukumba Krisis Bahan Baku

Senin, 16 November 2009 | 10:58 WIB
Laporan wartawan KOMPAS Iwan Santosa

BULUKUMBA, KOMPAS.com — Kawasan Bulukumba, Sulawesi Selatan, sudah lama dikenal sebagai daerah penghasil kapal-kapal tradisional sejenis pinisi. Namun, kini nasib para perajin di kawasan itu kian tak menentu karena sulitnya bahan baku. Setidaknya kesaksian itulah yang diungkapkan warga Tanah Biru, Kecamatan Bonto Bahari, Bulukumba, Senin (16/11).

Bahri (35), seorang perajin yang ditemui Kompas di galangan kapal tradisional, mengaku sudah beberapa tahun terakhir mereka kesulitan memperoleh kayu dari Sulawesi Tenggara dan Kalimantan, yang merupakan bahan baku utama. "Sulit, kayu sekarang dibatasi. Jadi warga kesulitan membuat kapal," tuturnya.

Ribuan warga di Desa Tanah Biru mengandalkan pembuatan kapal tradisonal pinisi dan kapal lainnya sebagai sandaran hidup. Sebagian kapal buatan mereka dibeli oleh orang asing, dan kemudian digunakan berlayar hingga ke Eropa dan Amerika. Kapal-kapal itu memiliki bobot mati 30 ton hingga 100 ton.

Ridwan Alamuddin, aktivis pelayaran, mengatakan, banyak warga Bulukumba hijrah ke Batu Licin, Kalimantan Selatan, untuk melanjutkan usaha galangan kapal tradisional karena dekat dengan sumber bahan baku.

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/].

Selasa, 17 November 2009

Kenalkan Dunia Islam Lewat Film Dokumenter


Kehidupan Muslim di Indonesia memiliki daya tarik tersendiri. Paling tidak, hal ini diungkapkan Daniel Gerlach. Ia bersama tiga kru televisi asal Jerman, ZDF TV, bertandang ke Indonesia untuk membuat film dokumenter. Ia menjadi sutradara film itu. Gerlach tertarik membuat film dokumenter tentang kehidupan masyarakat Muslim di Indonesia, karena memiliki jumlah penduduk Muslim terbesar, dan kehidupan Muslim di Indonesia sangat kompleks. (Foto: Asnawin)

Objek Wisata Sulawesi Selatan

Objek Wisata Sulawesi Selatan

A. TAMAN REKREASI DAN PANTAI

1. Pantai Pasir Putih Tanjung Bira (Bulukumba)

Tanjung Bira terkenal dengan pantai pasir putih yang cantik dan menyenangkan. Airnya jernih baik untuk tempat berenang. Lokasi ini berjarak sekitar 41 Km arah timur dari Kota Bulukumba. Ditempat ini dapat disaksikan keindahan matahari terbit dan terbenam di tempat yang sama.

2. Pulau Samalona (Makassar)

Samalona adalah tempat yang menyenangkan dan terkenal sebagai tempat untuk berenang dan menyelam. Samalona adalah salah satu dari pulau-pulau koral dilepas pantai Makassar. Batu karang yang mengelilinginya berupa taman laut dibawah air mempunyai susunan koral dalam segala tipe dan warna-warni yang indah dari kehidupan biota laut dan ikan tropis yang menghuni karang disekitar pulau tersebut. Pulau ini dapat ditempuh dengan menggunakan perahu/speedboat.

3. Pulau Kayangan (Makassar)

Pulau kayangan merupakan salah satu pulau karang yang paling dekat dengan Pelabuhan Makassar. Pulau ini telah dikembangkan menjadi daerah darmawisata yang dapat digunakan sebagai tempat bersantai dan berlibur bagi masyarakat di Makassar. Untuk menuju ke pulau ini, pengunjung dapat menggunakan jasa perahu penyeberangan yang melayani keberangkatan pulang-pergi ke pulau ini selama +

4. Pulau Kapoposang (Pangkep)

Dewasa ini objek wisata penyelaman yang hebat telah dapat dijumpai di Sulawesi Selatan. Diantara objek penyelaman tersebut adalah Pulau Kapoposang yang berjarak + 2

B. OBJEK HUTAN DAN WISATA

5. Hutan Wisata Malino (Gowa)

Kota Malino adalah kota yang berada di dataran tinggi dengan udara yang sejuk dan panorama alam yang menakjubkan. Kota ini terletak + 76 Km dari Kota Sungguminasa dengan jarak tempuh 2 jam. Hutan ini terdiri dari deretan hutan pinus yang besar dan rindang. Sebagai daerah yang dengan udara yang sejuk, daerah ini menghasilkan buah dan sayur-sayuran.

C. WISATA LAUT

6. Taman Laut Taka Bone Rate (Selayar)

Kekayaan alam bawah laut berupa ekosistem terumbu karang yang terdapat dalam Kawasan Taman Nasional Taka Bone Rate sangat mempesona. Dalam kawasan tersebut terdapat 21 buah pulau-pulau kecil membentuk rangkaian atol terputus, dikenal sebagai karang atol terbesar di Kawasan Asia Tenggara. Daerah ini dapat dijangkau dengan menggunakan mobil dari Makassar ke Bulukumba selama + 3 jam yang dilanjutkan dengan perahu Ferry menuju ke Pulau Selayar selama + 2 jam

D. WISATA BUDAYA DAN SEJARAH

7. Benteng Somba Opu (Gowa)

Benteng (fort) Somba Opu, dibangun pada abad ke-XVI oleh Raja Gowa ke-IX. Disini kita juga dapat melihat rumah-rumah adat Sulawesi Selatan. Lokasi ini masih berada di sekitar wilayan Makassar.

8. Kompleks Istana dan Musium Ballalompoa (Gowa)

Kompleks Istana/Musium Ballalompoa. Musium ini merupakan salah satu rekonstruksi bentuk istana tua kerajaan Gowa, dalam susunan kayu yang telah dibangun tahun 1936, dan telah direstorasi pada tahun 1978-1980. Musium ini berisi benda-benda bersejarah dari kerajaan Gowa seperti manuskrip, instrumen musik, pakaian adat, senjata dan berbagai alat-alat upacara kerajaan. Lokasi ini masih berada di sekitar wilayan Makassar.

9. Makam Raja-Raja Gowa (Gowa)

Makam Sultan Hasanuddin. Sultan Hasanuddin (1631-1670) adalah Raja Gowa ke-15 yang telah mengabdikan seluruh hidupnya untuk berjuang melawan Belanda. Diluar lingkaran makam terdapat sebuah batu “Tumanurung” yang digunakan sebagai tempat pelantikan/penobatan Raja-Raja Gowa yang berasal dari keturunan Tumanurung yang artinya Raja yang diutus dari langit. Lokasi ini masih berada di sekitar wilayan Makassar.

10. Makam Pangeran Diponegoro (Makassar)

Makam Pangeran Diponegoro. Pangeran Diponegoro adalah anak dari Sultan Hamengku Buwono ke-III Yogyakarta, salah seorang dari dari Kerajaan Jawa terakhir yang memimpin perjuangan melawan Belanda pada tahun 1825-1830. Ia kemudian ditangkap dan diasingkan ke Manado. Kemudoan ia dipindahkan ke Makassar dan ditahan di Benteng Fort Rotterdam. Ia meninggal pada tahun 1855. Lokasi ini masih berada di sekitar wilayan Makassar.

11. Goa Leang- Leang (Maros)

Leang-leang, merupakan gua prasejarah. Disini, orang dapat melihat lukisan prasejarah yang berbentuk tangan manusia dan babi rusa yang dilukis pada dinding yang terbuat dari batu kapur. Disini orang juga dapat melihat artefak kebudayaan yang ditinggalkan oleh suku To’Ala, suku yang pertama kali mendiami daerah ini sekitar 5000 tahun yang lalu. Lokasi ini berjarak ++ 1 jam dari Makassar. 50 km atau dapat ditempuh selama

12. Taman Purbakala Sumpang Bita (Pangkep)

Taman purbakala Sumpang Bita merupakan rentetan bukit batu kapur dari Leang-Leang yang juga memiliki banyak goa. Disini dapat kita temukan lukisan prasejarah yang sangat menarik berusia 5000 tahun silam. Lebih dari 100 tingkat anak tangga yang disemen telah dibangun untuk goa-goa itu. Taman ini berjarak sekitar + 80 km atau dapat ditempuh selama + 2 jam dari Makassar.

13. Gong Nekara (Selayar)

Gong Nekara, merupakan peninggalan bersejarah dari kerajaan di Asia Tenggara pada abad ke-II. Dalam Gong tersebut terdapat ukiran berupa gajah, burung-burung, pohon sirih sebagai simbol kerajaan tersebut. Disana juga ditemukan meriam-meriam tua yang merupakan milik pengusaha Gowa China. Daerah ini dapat dijangkau dengan menggunakan mobil dari Makassar ke Bulukumba selama + 3 jam dari Makassar yang dilanjutkan dengan perahu Ferry menuju ke Pulau Selayar selama + 2 jam.

14. Suku Kajang (Bulukumba)

Suku Kajang, yang berada dibawah kepemimpinan Ammatoa, merupakan salah satu objek wisata budaya yang menarik di Sulawesi Selatan. Pemukiman suku ini berada di Kabupaten Bulukumba yang dapat ditempuh selama + 4 jam dari Makassar ditambah + 2 jam perjalanan dari ibukota kabupaten Bulukumba. Masyarakat Kajang sampai saat ini masih memegang teguh adat istiadat mereka seperti memakai pakaian yang berwarna hitam setiap hari. Pada umumnya, mereka menolak semua pemberian kecuali pakaian yang berwarna hitam.

15. Pembuatan Perahu Phinisi(Bulukumba)

Bulukumba berada 153 km sebelah selatan Makassar atau dapat ditempuh selama + 4 jam dari Makassar dimana daerah Tana Beru berjarak sekitar 17 km dari ibukota kabupaten atau dapat ditempuh selama + 30 menit. Tana Beru merupakan tempat pembuatan perahu tradisional. Dari galangan dibangun banyak perahu layar orang Sulawesi dalam ukuran besar dan kecil, termasuk Pinisi Nusantara yang telah melayari Samudra Pasifik dan Ammana Gappa yang telah berlayar sampai ke Madagaskar.

E. WISATA ALAM

16. Air Terjun Bantimurung (Maros)

Air terjun yang spektakuler ini terletak dilembah bukit kapur yang curam dengan vegetatif tropis yang subur menjadikan daerah ini menjadi pemukiman yang ideal bagi berbagai jenis kupu-kupu dan burung-burung yang terkenal langka. Daerah ini berjarak + 50 km dan dapat dijangkau dengan menggunakan mobil selama + 2 jam dari Makassar

17. GunungButtu Kabobong (Enrekang)

Gunung ini berada di Kabupaten Enrekang yang terletak + 236 km dari Kota Makassar atau dapat ditempuh selama + 5 jam. Kabobong dalam bahasa setempat artinya gunung erotik, karena bentuk yang dibuat oleh lereng dan lembah dari bukitnya. Rumah tempat istirahat sejenak dibangun disebelahnya menyajikan minuman dan panorama yang indah dari wilayah sekitar.

18. Permandian Alam Lejja (Soppeng)

Permandian air panas ini terletak sekitar 40 km dari Ibukota Kabupaten Soppeng atau 240 km dari Kota Makassar dengan lama perjalanan +5 jam. Keunikan dari permandian adalah airnya tidak berbau sulfur seperti halnya permandian air panas lainnya. Selain itu permandian ini juga dikelilingi oleh pepohonan yang cukup tinggi dan rindang sehingga udaranya sejuk dan cocok untuk digunakan sebagai tempat peristirahatan.

Sumber : http://www.jardiknas.info/
Dikutip dari http://wisatadanbudaya.blogspot.com/, pada hari Selasa, 17 November 2009

(Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda, di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/)

Senin, 16 November 2009

Melihat Pembuatan Kapal di Tana Beru, Bulukumba

Melihat Pembuatan Kapal di Tana Beru, Bulukumba

Oct 6, '09 10:41 PM
for everyone

Di tengah perjalanan menuju Pantai Bira, singgah sejenak di daerah Tana Beru, di kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Daerah ini dikenal sebagai tempat pembuatan kapal / perahu tradisional dengan konstruksi kayu dan peralatan tradisional. Daerah ini juga dikenal dengan sebutan "Bumi Panrita Lopi", yang artinya Tempat bermukimnya ahli pembuat perahu.

Tidak sulit menemukan tempat pembuatan kapal ini karena langsung terlihat dari jalan raya yang bersisian dengan tepi pantai.

Setelah meminta ijin akhirnya kami bisa naik ke atas perahu dan melihat kesibukan mereka. Wah, benar-benar kami dibuat kagum dengan keahlian dan keterampilan mereka dalam membuat kapal yang ukurannya termasuk lumayan besar. Supaya tidak panas, dipasang atap yang terbuat dari daun-daun.

Kami tidak lama singgah di sini, setelah puas berfoto ria, kami segera melanjutkan perjalanan ke pantai Bira. Tidak terlalu jauh dari tempat pembuatan kapal yang baru saja disinggahi, ada tempat pembuatan kapal lain yang ternyata kapalnya baru selesai dan sedang diuji coba berlayar untuk pertama kali. Sayang, kami tidak sempat mampir lagi karena hari sudah sore.

By: Ervita (http://ervita.multiply.com/)
Dikutip pada hari Selasa, 17 November 2009


Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.

Babi Hutan Rusak Areal Kebun Warga Bulukumba


BABI HUTAN. Petani di Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, resah karena kebun mereka dirusak oleh sekawanan babi hutan. Menurut salah seorang warga, Azry Yusuf, Senin (16/11/2009), hama babi hutan ini membuat petani mengurungkan niatnya untuk menanam ubi dan jagung yang biasa ditanam saat musim kemarau.

Rabu, 11 November 2009

Alumni PGSDI Tidak Diakomodasi



Sekira 500 pelamar CPNS yang menggunakan ijazah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Islam (PGSDI) di Kabupaten Bulukumba, bakal gigit jari. Kemungkinan besar berkas lamaran alumni PGSDI ditolak panitia. Itu diakui, Sekretaris Kabupaten Bulukumba, A Untung, Selasa, 10 November 2009. (Foto: Hamzah/Fajar)

Selasa, 10 November 2009

Ratusan Orang Sinjai Melamar CPNS di Bulukumba

Ratusan Orang Sinjai Melamar CPNS di Bulukumba

Selasa, 10 November 2009 | 01:55 WITA
Harian Tribun Timur (www.tribun-timur.com)

BULUKUMBA, TRIBUN - Ratusan pencari kerja dari Kabupaten Sinjai melamar untuk mengikuti ujian penerimaan calon pegawai negeri sipil di Bulukumba. Mereka memadati tempat pendaftaran CPNS sejak 5 November lalu hingga Senin (9/11).

Umumnya mereka yang berasal dari Sinjai ini melamar untuk mengisi formasi tenaga pendidikan. Selain dari Sinjai, panitia penerimaan CPNS Bulukumba, menyebutkan ada beberapa yang berasal dari Kabupaten Bone dan Bantaeng.
Pelamar dari Sinjai mengakui, melamar di Bulukumba karena tahun ini Pemerintah Sinjai belum membuka pendaftaran CPNS. CPNS yang lulus untuk jatah tahun lalu saja, menurut mereka, belum menerima SK pengangkatan.
"Kami datang di sini karena di Sinjai tidak ada pendaftaran tahun ini. Dari Sinjai ke Bulukumba, kan dekat," kata Mutmainnah, seorang pendaftar CPNS asal Sinjai.
Selain di Bulukumba, warga Sinjai juga mendaftar di Bone dan daerah tetangga lainnya seperti Bantaeng, Soppeng, dan Wajo.
Panitia penerimaan CPNS Bulukumba, Taufik, menjelaskan, jumlah pendaftar CPNS sebanyak 2.329 orang. Mereka mengisi semua formasi yang ada.
Dijelaskan, masih banyak pendaftar yang belum lengkap berkas yang disaratkan. Mereka akan mendaftar pada hari terakhir penerimaan CPNS, Selasa ini dan pantia akan mengumumkan mereka yang lulus berkas 23 November.(cr5)

Selayar Belum Rinci Jumlah Pendaftar
Badan Kepegawaian Diklat Daerah (BKDD) Kepulauan Selayar belum merinci jumlah pendaftar karena belum ada laporan kantor Pos sebagai penyelenggara penerimaan berkas CPNS.
"Kami belum mendapatkan laporan tentang jumlah pendaftar CPNS dari kantor Pos," jelas Nur Qamar, Kepala Bagian Humas Pemkab Kepulauan Selayar.
Pemerintah Selayar dan Bulukumba akan menutup pendaftaran CPNS, Selasa (10/11) hari ini. "Tidak ada penambahan hari untuk pendaftaran. Hanya saja, jika hingga selesai jam kerja pada hari terakhir dan ternyata masih banyak yang belum terlayani, maka akan di tambah jam kerja saja," kata Anan Gaffar, panitia penerimaan CPNS Bulukumba. (cr5)

Pendaftar di Bantaeng Pertanyakan Formasi
Di tempat yang berbeda, di Bantaeng, sejumlah pencari kerja yang memadati halaman Kantor Pos Bantaeng mempertanyakan tentang jumlah yang diterima masing-masing formasi.
"Kami bingung lihat pengumuman formasi CPNS di Bantaeng karena tidak ada jumlah jatah yang akan diterima per jurusan," jelas Murniaty, pelamar asal Sinjai.

Kepala BKDD Bantaeng A Muhhtar menjelaskan, bahwa pihaknya belum mendapat quota formasi yang akan diterima per jurusan.
"Kami telah mengusulkan ke BKN dan jumlah yang diterima per jurusan belum ditentukan oleh BKN," jelas A Muhhtar, kemarin.(cr5)

Penerimaan CPNS di Bulukumba


Pemerintah Kabupaten Bulukumba membuka pendaftaran CPNSD umum TA. 2009 dengan persyaratan Warga Negara Indonesia (WNI), Berusia Paling rendah 18 Tahun pada 31 Desember 2009 dan Paling tinggi 35 tahun pada 1 Januari 2010, serta Memiliki ijazah/STTB dari Perguruan Tinggi yang Terakreditasi.

-------------------------------------

Penerimaan CPNS 2009 di Bulukumba

Pemerintah Kabupaten Bulukumba membuka pendaftaran CPNSD umum TA. 2009 dengan persyaratan :


1. Warga Negara Indonesia (WNI)
2. Usia Paling rendah 18 Tahun pada 31 Desember 2009
3. Usia Paling tinggi 35 tahun pada 1 Januari 2010, atau 40 tahun pada 1 Januari 2010 bagi yang bekerja pada instansi Pemerintah atau BUMN/BUMD yang berbadan hukum yang menunjang kepentingan nasional paling kurang 5 (lima) tahun pada 17 April 2002
4. Memiliki ijazah/STTB dari Perguruan Tinggi yang Terakreditasi yang sesuai dengan bidang tugas / jabatan yang dilamar. Nilai IPK bagi Sarjana dan Diploma minimal 2,5
5. Informasi kualifikasi Jabatan dan pendidikan dapat dilihat di kantor BKDD, Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan. Serta di www.bulukumbakab.go.id pada tautan lain pembaruan tata pemerintahan daerah.

TTD

PANITIA PENDAFTARAN CPNSD

Poros Bulukumba-Bira Jadi Jalan Nasional


PANTAI BIRA. Departemen PU menyetujui dua ruas jalan provinsi di Sulsel termasuk jalan poros Bulukumba-Bira dinaikkan statusnya menjadi jalan nasional. Poros Bulukumba-Bira sepanjang 40 kilometer (km) disetujui karena satu-satunya akses darat yang menghubungkan Makassar dengan Kabupaten Kepulauan Selayar melalui Kabupaten Bulukumba.

-------------------

Poros Bulukumba-Bira Jadi Jalan Nasional

Laporan: antara/muhammad irham
la_toge_langi@yahoo.com
Senin, 2 November 2009 |
Dikutip dari Harian Tribun Timur (www.tribun-timur.com)

MAKASSAR, TRIBUN - Departemen PU menyetujui dua ruas jalan provinsi di Sulsel termasuk jalan poros Bulukumba-Bira dinaikkan statusnya menjadi jalan nasional.

"Ada empat jalan provinsi yang kita usulkan tahun ini jadi jalan nasional, tapi hanya dua yang disetujui yakni poros Bulukumba-Bira dan Makale-Seseng kabupaten Tanatoraja (Tator)," kata Kepala Dinas Prasarana Wilayah (Praswil) Sulsel Abdul Latif di Makassar, Senin.

Menurut dia poros Bulukumba-Bira sepanjang 40 kilometer (km) disetujui karena satu-satunya akses darat yang menghubungkan Makassar dengan Kabupaten Kepulauan Selayar melalui Kabupaten Bulukumba.

Demikian juga dengan akses jalan Makale-Seseng cepat disetujui pusat karena jalan ini menghubungkan dua provinsi yakni Sulsel dengan Mamasa (Sulbar).

Menurut dia pada tahun anggaran 2010 ruas jalan pengerasan Makale-Seseng yang sebelumnya dibangun dengan dana APBD Tator, kini akan dibangun dengan konstruksi aspal hotmix dengan dana APBN.

Dua jalan lainnya yang diusulkan Praswil menjadi jalan nasional namun belum direspon pusat yakni jalan poros Luwu Utara-Mamuju (Sulbar) sepanjang 150 km, serta jalan poros Maros-Bone belum disetujui.

Dinas Praswil Sulsel akan fokus membangun poros Luwu Utara-Mamuju dan Makale-Seseng dimulai pada 2010 sampai 2013.

"Mulai saat ini Bina Marga akan fokus membangun suatu jalan sampai tuntas, tidak seperti yang lalu banyak jalan dibangun tetapi pendek-pendek," ujarnya.

Selain itu pemprov Sulsel juga mulai menaikkan status jalan poros Palangga-Sapayya (Gowa) dari jalan kabupaten sepanjang 100 km menjadi jalan provinsi.(*)

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]

Minggu, 01 November 2009

Pemilihan Ketua KNPI Bulukumba Ricuh


Pemilihan Ketua Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Bulukumba periode 2009-2014, di Gedung Kursus Latihan Kerja (KLK) Bulukumba, Sabtu, 25 Oktober 2009, ricuh. Massa yang mulai emosi ini saling lempar kursi, dan saling maki.(Foto: Asnawin)

2010, Pemkab Bulukumba Bangun Pabrik Kakao


Pemerintah Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, berencana akan membangun pabrik pengolahan kakao untuk menunjang produksi pertanian petani setempat pada 2010. Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Bulukumba, Andi Misbahwati, Senin, 19 Oktober 2009, mengatakan, pabrik tersebut dapat didirikan atas dukungan pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Sulsel. (antara)

Anggaran Pilkada Bulukumba, KPUD Usulkan Rp14 Miliar

Anggaran Pilkada Bulukumba, KPUD Usulkan Rp14 Miliar

Didiek Yulianto
Selasa, 06 Oktober 2009 23:50
Dikutip dari beritabaru.com, pada 1 November 2009

Bulukumba, Sulsel, beritabaru.com - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Bulukumba akan mengajukan anggaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2010 sebesar Rp14 miliar kepada pemerintah setempat.

Rencana pengajuan anggaran ini terungkap pada pertemuan antara KPUD dengan Bupati Bulukumba Sukri Sappewali di aula kantor bupati, Selasa.

"Jumlah Rp14 miliar itu baru hitungan sementara, nanti bisa saja berubah. Selain anggaran Pilkada, juga dibahas mekanisme dan tahapan Pilkada," kata anggota KPU Bulukumba Azry Yusuf.

Menurut dia, ada sejumlah item kegiatan yang memerlukan anggaran, seperti kegiatan sosialisasi dan pendidikan politik, rekrutmen panitia pengawas (Panwas), petugas pemilu kecamatan (PPK) dan petugas pemungutan suara (PPS). Semua ini membutuhkan biaya dan tidak bisa ditunda.

Pertemuan dengan Bupati AM Sukri Sappewali dihadiri lima anggota KPU Bulukumba. Mereka adalah Arun Spink (ketua), Mawardi, Azry Yusuf, M Kasim, serta Nur Hidayah. Sementara itu, Bupati AM Sukri Sappewali didampingi Wabup Padasi, Sekda Andi Untung AP, serta tim anggaran pemerintah daerah (TAPD).

Namun pertemuan tersebut belum menyepakati besarnya biaya Pilkada seperti rancangan yang diajukan KPUD karena masih akan dilakukan pertemuan lanjutan antara kedua belah pihak.

"Masih ada pertemuan lanjutan, terutama untuk membahas besarnya biaya yang dibutuhkan," ujar Azry.

Pada Pilkada Bulukumba 2010, Bupati Sukri Sappewali dan Wakil Bupati Padasi sudah pecah kongsi. Namun hingga kini, belum satupun partai yang secara jelas mengarahkan dukungan.

Sukri Sappewali masih harus bekerja keras mencari dukungan partai. Meski Bupati incumbent ini telah mendaftarkan diri lewat Partai Golkar, namun masih harus melewati survei yang akan dilakukan partai beringin ini. (*)