Pemkab Bulukumba Bagikan 150 Ribu Bibit Pohon
Laporan: samsul bahri/Mursalim
Harian Tribun Timur (www.tribun-timur.com)
Selasa, 15 Desember 2009
BULUKUMBA, TRIBUN - Pemerintah Kabupaten Bulukumba, Melalui Dinas Kehutanan (Dishut) menyiapkan pohon akhir tahun ini sebanyak 150.000 pohon untuk mencegah banjir dan longsor. Pohon tersebut disediakan Dinas Kehutanan Bulukumba untuk dutanam di Bulukumba.
"Bibit ini untuk mencegah banjir dan tanah longsor. Bibit ini tidak boleh dibawa ke Bantaeng dan Sinjai, meski punya kebun di sana," kata Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Bulukumba, Andi Misbawati, Selasa (15/12).
Siapa saja bisa mengambil bibit pohon itu dan menanam khususnya di daerah hulu sungai dan tempat rawan longsor dan banjir.(*)
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]
Rabu, 16 Desember 2009
Senin, 07 Desember 2009
Legislator Desak Muttamar Dieksekusi
Harian Fajar (www.fajar.co.id)
Sabtu, 5 Desember 2009
Legislator Desak Muttamar Dieksekusi
BULUKUMBA -- Desakan kepada Kejaksaan Negeri Bulukumba untuk mengeksekusi A Muttamar Mattotorang Cs, terus bergulir. Desakan itu tak hanya dari aktivis LSM tapi juga dari legislator di daerah ini.
Legislator meminta agar Ketua DPRD Bulukumba 2009-2014 itu, segera dieksekusi karena upaya mengulur eksekusi berdampak negatif terhadap proses pembahasan APBD-P, maupun APBD 2010.
Salah seorang anggota DPRD Bulukumba, A Mauragawali yang tergabung dalam Fraksi Bulukumba Bersatu menegaskan, tidak ada alasan bagi kejaksaan untuk menunda-nunda atau memperlambat eksekusi terhadap terpidana korupsi Bappedagate. Apalagi kalau ada alasan pembahasan APBD-P.
"Jadi saya tegaskan bahwa kejari tidak ada alasan untuk tidak melakukan eksekusi secepatnya. Saya melihat ada upaya mereka berlindung pada proses pembahasan APBD-P, kalau eksekusi ini tidak dilakukan," ujar Mauragawali, kemarin.
Salah satu indikasinya jelas Mauragawali, karena Ketua Badan Anggaran (Banggar) yang tidak lain Ketua DPRD Bulukumba sekaligus terpidana korupsi Bappedagate, terus berupaya menunda proses pembahasan APBD-P dengan berbagai alasan yang dinilai tidak rasional.
Empat terpidana korupsi Bappedagate yang didesak segera dieksekusi itu yakni, Ketua DPRD Bulukumba 2009-2014, A Muttamar, Ketua Komisi D DPRD Bulukumba yang juga tergabung dalam Fraksi Bulukumba Bersatu, AM Juharta, dan mantan anggota dewan, Arkam Bohari dan Wahyuddin Wolley. (sah)
Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.
Sabtu, 5 Desember 2009
Legislator Desak Muttamar Dieksekusi
BULUKUMBA -- Desakan kepada Kejaksaan Negeri Bulukumba untuk mengeksekusi A Muttamar Mattotorang Cs, terus bergulir. Desakan itu tak hanya dari aktivis LSM tapi juga dari legislator di daerah ini.
Legislator meminta agar Ketua DPRD Bulukumba 2009-2014 itu, segera dieksekusi karena upaya mengulur eksekusi berdampak negatif terhadap proses pembahasan APBD-P, maupun APBD 2010.
Salah seorang anggota DPRD Bulukumba, A Mauragawali yang tergabung dalam Fraksi Bulukumba Bersatu menegaskan, tidak ada alasan bagi kejaksaan untuk menunda-nunda atau memperlambat eksekusi terhadap terpidana korupsi Bappedagate. Apalagi kalau ada alasan pembahasan APBD-P.
"Jadi saya tegaskan bahwa kejari tidak ada alasan untuk tidak melakukan eksekusi secepatnya. Saya melihat ada upaya mereka berlindung pada proses pembahasan APBD-P, kalau eksekusi ini tidak dilakukan," ujar Mauragawali, kemarin.
Salah satu indikasinya jelas Mauragawali, karena Ketua Badan Anggaran (Banggar) yang tidak lain Ketua DPRD Bulukumba sekaligus terpidana korupsi Bappedagate, terus berupaya menunda proses pembahasan APBD-P dengan berbagai alasan yang dinilai tidak rasional.
Empat terpidana korupsi Bappedagate yang didesak segera dieksekusi itu yakni, Ketua DPRD Bulukumba 2009-2014, A Muttamar, Ketua Komisi D DPRD Bulukumba yang juga tergabung dalam Fraksi Bulukumba Bersatu, AM Juharta, dan mantan anggota dewan, Arkam Bohari dan Wahyuddin Wolley. (sah)
Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.
Zulkifli Diisukan Mengundurkan Diri
Harian Fajar (www.fajar.co.id)
Sabtu, 5 Desember 2009
Zulkifli Diisukan Mengundurkan Diri
-Akibat Dipukul Bupati
BULUKUMBA -- Dua hari terakhir, Kepala Satpol PP Bulukumba, A Zulkifli Indrajaya tidak berkantor. Malah beredar informasi Zulkifli akan meletakkan jabatan akibat sebagai buntut perlakuan tak sedap yang dialaminya.
Diduga sementara "ngambeknya" Zulkifli, buntut pemukulan yang dilakukan Bupati Bulukumba, AM Sukri Sappewali di depan umum.
Tak hanya itu saja, Zulkifli juga tidak mengaktifkan nomor ponselnya sejak peristiwa pemukulan terjadi. Pantauan Fajar di rumahnya, BTN Bintarore, Kelurahan Bintarore, Ujung Bulu, Zulkifli sudah tidak ada di rumahnya sejak dua hari terakhir.
Informasi yang diperoleh, dia memilih menenangkan diri di kampung halaman orangtuanya di Banyoran, Bantaeng. Sejauh ini juga, Zulkifli belum bisa dimintai tanggapannya secara langsung mengenai insiden yang dialaminya sesaat sebelum pelantikan Kepala Desa Pattiroang, Rabu lalu.
Sejak peristiwa pemukulan yang dilakukan bupati terhadap anak buahnya terjadi, isu soal upaya mengundurkan diri yang dilakukan Zulkifli beredar luas. Baik melalui perbincangan di tengah masyarakat, maupun melalui pesan singkat.
Bahkan ada isu yang beredar kalau keluarga Kepala Satpol PP yang tidak menerima perlakuan itu akan mengadukan bupati ke polisi. Namun semua itu baru sebatas isu karena belum ada sikap resmi dari yang bersangkutan.
Peristiwa pemukulan yang dialami Kepala Satpol PP itu, membuat sejumlah anggota Satpol PP yang ditemui menyesalkan tindakan tersebut. Mereka menilai, aksi pemukulan itu bukan sebuah bentuk pembinaan terhadap bawahan yang dinilai melakukan kesalahan.
Kecaman serupa disampaikan seorang anggota DPRD Bulukumba, A Pangerang. "Saya kira keliru memang kalau dia dipukul. Tapi kan kita belum tahu pasti apakah dia dipukul betul atau bagaimana," ujar Pangerang.
Kasi Operasi Satpol PP Bulukumba, Kamal yang dikonfirmasi mengenai isu bahwa Kepala Satpol PP mengundurkan diri menyatakan bahwa informasi tersebut hanya sebatas isu. Pasalnya, kata dia, sampai saat ini tidak ada pernyataan yang disampaikan Zulkifli baik lisan maupun tertulis. (sah)
Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.
Sabtu, 5 Desember 2009
Zulkifli Diisukan Mengundurkan Diri
-Akibat Dipukul Bupati
BULUKUMBA -- Dua hari terakhir, Kepala Satpol PP Bulukumba, A Zulkifli Indrajaya tidak berkantor. Malah beredar informasi Zulkifli akan meletakkan jabatan akibat sebagai buntut perlakuan tak sedap yang dialaminya.
Diduga sementara "ngambeknya" Zulkifli, buntut pemukulan yang dilakukan Bupati Bulukumba, AM Sukri Sappewali di depan umum.
Tak hanya itu saja, Zulkifli juga tidak mengaktifkan nomor ponselnya sejak peristiwa pemukulan terjadi. Pantauan Fajar di rumahnya, BTN Bintarore, Kelurahan Bintarore, Ujung Bulu, Zulkifli sudah tidak ada di rumahnya sejak dua hari terakhir.
Informasi yang diperoleh, dia memilih menenangkan diri di kampung halaman orangtuanya di Banyoran, Bantaeng. Sejauh ini juga, Zulkifli belum bisa dimintai tanggapannya secara langsung mengenai insiden yang dialaminya sesaat sebelum pelantikan Kepala Desa Pattiroang, Rabu lalu.
Sejak peristiwa pemukulan yang dilakukan bupati terhadap anak buahnya terjadi, isu soal upaya mengundurkan diri yang dilakukan Zulkifli beredar luas. Baik melalui perbincangan di tengah masyarakat, maupun melalui pesan singkat.
Bahkan ada isu yang beredar kalau keluarga Kepala Satpol PP yang tidak menerima perlakuan itu akan mengadukan bupati ke polisi. Namun semua itu baru sebatas isu karena belum ada sikap resmi dari yang bersangkutan.
Peristiwa pemukulan yang dialami Kepala Satpol PP itu, membuat sejumlah anggota Satpol PP yang ditemui menyesalkan tindakan tersebut. Mereka menilai, aksi pemukulan itu bukan sebuah bentuk pembinaan terhadap bawahan yang dinilai melakukan kesalahan.
Kecaman serupa disampaikan seorang anggota DPRD Bulukumba, A Pangerang. "Saya kira keliru memang kalau dia dipukul. Tapi kan kita belum tahu pasti apakah dia dipukul betul atau bagaimana," ujar Pangerang.
Kasi Operasi Satpol PP Bulukumba, Kamal yang dikonfirmasi mengenai isu bahwa Kepala Satpol PP mengundurkan diri menyatakan bahwa informasi tersebut hanya sebatas isu. Pasalnya, kata dia, sampai saat ini tidak ada pernyataan yang disampaikan Zulkifli baik lisan maupun tertulis. (sah)
Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.
Jumat, 04 Desember 2009
Bupati Bulukumba Tampar Kasat Satpol PP
Bupati Bulukumba Tampar Kasat Satpol PP
sumber: www.tribun-timur.com
Jumat, 4 Desember 2009 | 01:24 WITA
Bulukumba, Tribun - Pelantikan Kepala Desa Pattiroang, Sudirman, di Kecamatan Kajang, Bulukumba, diwarnai penamparan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Zulkifli oleh Bupati Bulukumba AM Sukri Sappewali, Rabu (2/12) siang.
Penamparan terjadi sesaat setelah Sukri baru saja turun dari mobil dinasnya. Warga setempat dan undangan kaget menyaksikan tindakan itu karena tidak tahu penyebab Sukri bertindak sejauh itu.
"Pak Bupati menampar sebanyak tiga kali. Setelah itu, ia menegaskan anggota Satpol PP agar tetap disiplin. Kami cuma terdiam dan bingung karena tidak tahu mengapa bupati marah," kata seorang saksi mata.
Kemarahan Sukri dipicu oleh penghadangan warga terhadap iring-iringan kendaraan bupati dan rombongan, di daerah sekitar dua kilometer sebelum sampai di Kecamatan Kajang. Saat itu, kendaraan bupati dan rombongan baru saja meninggalkan lokasi pelantikan Kepala Desa Ara, Kecamatan Herlang.
Para penghadang bermaksud bertemu dengan Sukri karena ingin mempertanyakan pelantikan Kepala Desa Pattiorang yang dinilai kontraversial, karena seorang warga yang juga anggota tim sukses salah satu kandidat di desa itu, tewas.
Pada saat penghadangan itu, tidak seorang pun anggota satpol PP bersama rombongan bupati karena telah lebih dulu tiba di Kajang. Sukri yang kaget lalu turun dari mobilnya dan menemui warga yang langsung mengerumuninya.
Sukri sempat berdialog dengan warga dan lalu melanjutkan perjalanannya. Sejumlah anggota satpol PP Bulukumba membenarkan penamparan itu. Mereka juga kaget setelah mengetahui bahwa di tengah perjalanan, bupati dicegat warga.
"Saat menuju Kajang, kami tidak melihat ada warga di jalan, jadi kami yakin perjalanan rombongan bupati tetap aman," kata seorang anggota Satpol PP Bulukumba yang enggan menyebutkan namanya.
Pembinaan
Dikonfrimasi terpisah, Sukri menegaskan bahwa tindakannya merupakan teguran dari atasan ke bawahan agar selalu disiplin bekerja.
" Saya nilai ini adalah pembinaan agar tidak mengulangi kembali kelengahannya sebagai aparat yang harus bertugas di lapangan dengan baik. Ini teguran kepada bawahan oleh pimpinannya karena tidak melakukan pengawalan yang baik," jelas Sukri saat ditemui di acara Maccera Tasi di Kecamatan Ujung, Bulukumba.
Sukri juga menegaskan agar tindakannya tidak dikaitkan dengan situasi politik di daerahnya. Sukri yang pernah menjabat Kepala Angkutan dan Perlengkapan Kodam VII Wirabuana kembali mencalonkan diri sebagai bakal Bupati Bulukumba di pilkada tahun depan. Sukri kelahiran Ponre, Kecamatan Gantarang Bulukumba.
Pulang Kampung
Tidak menerima dirinya ditampar di depan umum, Zulkifli berniat mengundurkan diri sebagai kepala satpol PP. Saat dikonfirmasi, Zulkifli sudah tidak berada di ruang kerjanya. Hanya mobil dinasnya terparkir di halaman kantor satpol PP di Jl Jenderal Sudirman, Bulukumba. Meski suasana kantor terlihat seperti biasa, beberapa pegawai di kantor itu tampak gugup saat ditanyai insiden penamparan Zulkifli.
"Pak Zulkifli pulang kampung di Banyorang, Tompo Bulu, Bantaeng. Tadi telah menyerahkan kunci mobilnya dan menyampaikan akan mengundurkan diri. Ia akan menindaklanjuti peristiwa yang dialaminya litu," kata salah seorang anggota satpol.
Zulkifli adalah alumni STPDN yang baru menjabat sebagai Kasatpol PP Bulukumba, 16 Januari lalu. Sebelumnnya ia pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Pemerintahan dan Kependudukan Bulukumba hingga akhir tahun 2008 lalu.
Ia juga pernah menjabat sebagai Lurah Borong Rappoa, Kecamatan Kindang, Bulukumba.
Keluarga Mengecam
Kerabat Zulkifli yang ditemui di Bantaeng, Mauraga, menyesalkan tindakan Sukri karena mencerminkan etika pimpinan.
"Keluarga tidak terima pemukulan itu, meski alasannya pembinaan. Kalau ini pembinaan, mengapa harus disertai tindakan fisik," katanya.
Tindakan itu juga menuai kecaman dari berbagai pihak.
"Ini arogansi bupati yang tidak pantas menampilkan sikap seperti itu apalagi mempertontonkan di hadapan publik," kata Ketua Senat STKIP Bulukumba, A Gunawan.
Kecaman juga muncul dari mulut anggota DPRD Bulukumba, Amar Ma'ruf. Ia meminta bupati tidak melukai hati warga dengan tindakan arogansinya dan tetap berkepala dingin mengahadapi gejolak politik menjelang pilkada tahun depan.(cr5)
PENJELASAN SUKRI
Bentuk Teguran Atasan
APA yang saya lakukan merupakan teguran antara atasan dan bawahan. Jadi ini bukan bertendensi politik, meski saya kembali mencalonkan diri sebagai bupati di pilkada tahun depan.
Saya nilai ini adalah pembinaan agar aparat tidak mengulangi kembali kelengahannya yang harus bertugas di lapangan dengan baik. Sekali lagi ini teguran kepada bawahan oleh pimpinannya karena tidak melakukan pengawalan yang baik.
Saya harap anggota satpol lainnya tidak mengulangi kejadian ini yang kedua kalinya. Kami juga meminta agar tidak ada pihak yang mengaitkan masalah ini dengan suasana politik terkahir di Bulukumba.Sekali lagi, ini murni pembinaan atasan kepada bawahannya.(cr5)
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/].
Rabu, 02 Desember 2009
Jurnalis Makassar Mengecam, Minta Kapolda Usut Tuntas
Jurnalis Makassar Mengecam, Minta Kapolda Usut Tuntas
- Terkait Teror yang Menimpa Kantor Radar Bulukumba
Sumber: www.tribun-timur.com
Rabu, 2 Desember 2009
Makassar, Tribun - Sejumlah jurnalis Makassar yang tergabung dalam Komite Perlindungan Jurnalis dan Kebebasan Berekspresi (KPJKB) Makassar menyatakan mengutuk aksi pelemparan batu yang menimpa kantor surat kabar Radar Bulukumba yang terjadi, Minggu (29/11) lalu.
Pelempatan batu tersebut bisa dimaknai sebagai bentuk teror, ancaman, dan intimidasi bagi kerja-kerja jurnalistik. Hal itu bertentangan dengan UU No 40 Tahun 1999 terutama Pasal 2 yang mengatur tentang kemerdekaan pers yang dijamin dan dlindungi oleh negara.
Hal itu disampaikan Upi Asmaradhana, Koordinator KPJKB Makassar, saat jumpa pers di Kampus LPTV, JL AP Pettarani, Makasssar, Selasa (1/12).
"Kami merasa penyerangan ini dikhawatirkan akan berimplikasi buruk bagi kebebasan pers di daerah tersebut," jelasnya.
Menurut Upi, mantan terdakwa dengan tuduhan mencemarkan nama baik mantan Kapolda Sulsel yang saat itu dijabat Irjen Polisi Sisno Adiwinoto, penyerangan terhadap kantor berita Harian Radar tersebut adalah pelanggaran UU Pers No 40/1999 Pasal 18 dimana pelaku bisa dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 tahun dan denda paling banyak 500 juta rupiah.
"Kami juga mendesak Pak Kapolda melalui Polres Bulukumba untuk untuk mengusut tuntas kasus penyerangan ini. Kita juga mendesak Pak Kapolda untuk memberikan jaminan keamanan bagi para jurnalis di Bulukumba dan daerah lainnya di Sulsel," papar Upi didampingi aktiis Humaerah dan Jumadi Mappanganro, masing-masing sebagai aktivis KPJKB.
Sementara itu, melalui rilisnya, Redpel Radar Bulukumba M Adnan, akibat pelemparan itu kaca jendela kantornya pecah. Pelaku diduga dua orang yang mengendarai sepeda motor. Ia menduga teror itu terkait dengan pemberitaan kasus korupsi gencar diberitakan medianya akhir-akhir ini seiring menjelang pilkada. Kasus korupsi ini ditengari melibatkan oknum pejabat setempat.
Daerah Merah
Dari catatan KPJKB, Bulukumba selama ini tergolong daerah yang paling rawan bagi wartawan di Sulawesi Selatan. Makanya KPJKB memasukkan Bulukumba sebagai daerah merah bagi para jurnalis.
Sebab dalam kurun waktu dua tahun terakhir telah terjadi sejumlah aksi kekerasan terhadap para jurnalis. Karena itu KPJKB juga mengimbau agar jurnalis lainnya yang bertugas di Bulukumba untuk berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan selama melakukan aktivitas peliputan.
"Kepada pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan media massa, jalurnya buat bantahan tertulis yang ditujukan kepada media yang memberitakan. Media dimaksud wajib memuatnya. Bukan dengan cara membuat tindakan yang mengarah pidana," tegas Humaerah. (jum)
Kasus kekerasan jurnalis di bulukumba:
- 30 Juli 2008: M Jusuf, jurnalis Sindo dipukul oleh Lurah Loka Andi Baso Bintang saat liputan pembagia beras miskin di kantor kelurahan setempat
- 5 November 2009: Baharuddin, juga jurnalis Sindo, dipukuli di kantor BKD Bulukumba saat liputan aksi unjuk rasa guru honorer di kantor tersebut. Pelaku adalah orang dekat pejabat setempat
- 29 November 2009: Kantor harian Radar Bulukumba dilempari batu rang tak dikenal
(Sumber: Data Komite Perlindungan Jurnalis dan Kebebasan Berekspresi Makassar)
Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.
- Terkait Teror yang Menimpa Kantor Radar Bulukumba
Sumber: www.tribun-timur.com
Rabu, 2 Desember 2009
Makassar, Tribun - Sejumlah jurnalis Makassar yang tergabung dalam Komite Perlindungan Jurnalis dan Kebebasan Berekspresi (KPJKB) Makassar menyatakan mengutuk aksi pelemparan batu yang menimpa kantor surat kabar Radar Bulukumba yang terjadi, Minggu (29/11) lalu.
Pelempatan batu tersebut bisa dimaknai sebagai bentuk teror, ancaman, dan intimidasi bagi kerja-kerja jurnalistik. Hal itu bertentangan dengan UU No 40 Tahun 1999 terutama Pasal 2 yang mengatur tentang kemerdekaan pers yang dijamin dan dlindungi oleh negara.
Hal itu disampaikan Upi Asmaradhana, Koordinator KPJKB Makassar, saat jumpa pers di Kampus LPTV, JL AP Pettarani, Makasssar, Selasa (1/12).
"Kami merasa penyerangan ini dikhawatirkan akan berimplikasi buruk bagi kebebasan pers di daerah tersebut," jelasnya.
Menurut Upi, mantan terdakwa dengan tuduhan mencemarkan nama baik mantan Kapolda Sulsel yang saat itu dijabat Irjen Polisi Sisno Adiwinoto, penyerangan terhadap kantor berita Harian Radar tersebut adalah pelanggaran UU Pers No 40/1999 Pasal 18 dimana pelaku bisa dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 tahun dan denda paling banyak 500 juta rupiah.
"Kami juga mendesak Pak Kapolda melalui Polres Bulukumba untuk untuk mengusut tuntas kasus penyerangan ini. Kita juga mendesak Pak Kapolda untuk memberikan jaminan keamanan bagi para jurnalis di Bulukumba dan daerah lainnya di Sulsel," papar Upi didampingi aktiis Humaerah dan Jumadi Mappanganro, masing-masing sebagai aktivis KPJKB.
Sementara itu, melalui rilisnya, Redpel Radar Bulukumba M Adnan, akibat pelemparan itu kaca jendela kantornya pecah. Pelaku diduga dua orang yang mengendarai sepeda motor. Ia menduga teror itu terkait dengan pemberitaan kasus korupsi gencar diberitakan medianya akhir-akhir ini seiring menjelang pilkada. Kasus korupsi ini ditengari melibatkan oknum pejabat setempat.
Daerah Merah
Dari catatan KPJKB, Bulukumba selama ini tergolong daerah yang paling rawan bagi wartawan di Sulawesi Selatan. Makanya KPJKB memasukkan Bulukumba sebagai daerah merah bagi para jurnalis.
Sebab dalam kurun waktu dua tahun terakhir telah terjadi sejumlah aksi kekerasan terhadap para jurnalis. Karena itu KPJKB juga mengimbau agar jurnalis lainnya yang bertugas di Bulukumba untuk berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan selama melakukan aktivitas peliputan.
"Kepada pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan media massa, jalurnya buat bantahan tertulis yang ditujukan kepada media yang memberitakan. Media dimaksud wajib memuatnya. Bukan dengan cara membuat tindakan yang mengarah pidana," tegas Humaerah. (jum)
Kasus kekerasan jurnalis di bulukumba:
- 30 Juli 2008: M Jusuf, jurnalis Sindo dipukul oleh Lurah Loka Andi Baso Bintang saat liputan pembagia beras miskin di kantor kelurahan setempat
- 5 November 2009: Baharuddin, juga jurnalis Sindo, dipukuli di kantor BKD Bulukumba saat liputan aksi unjuk rasa guru honorer di kantor tersebut. Pelaku adalah orang dekat pejabat setempat
- 29 November 2009: Kantor harian Radar Bulukumba dilempari batu rang tak dikenal
(Sumber: Data Komite Perlindungan Jurnalis dan Kebebasan Berekspresi Makassar)
Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.
Kantor Redaksi Harian Radar Bulukumba Dilempari Batu
http://radiocempakaasrifm.blogspot.com/
Radio ''Cempaka Asri FM'' Bulukumba
Rabu, 2 Desember 2009
Kantor Redaksi Harian Radar Bulukumba Dilempari Batu
Bulukumba, RCA News- Pihak berwajib masih terus menyelidiki kasus pelemparan kantor redaksi Harian Pagi Radar Bulukumba oleh orang yang tidak dikenal, Minggu (29/11) sekitar pukul 22.30.
Pemimpin Redaksi Syamsul Bakir menjelaskan, dua kali lemparan pertama hanya mengenai dinding kantor dan tidak ada yang rusak. Berselang 10 menit kemudian pelemparan kali keduanya terjadi dan mengenai kaca jendela hingga pecah. Seorang saksi mata menyebutkan, pelaku menggunakan batu merah untuk melempari kantor itu. Pelaku melarikan diri dan tidak diketahui identitasnya.
Menurut Syamsul Bakir, pelemparan itu diduga dilakukan oleh oknum yang selama ini terus ditulis Radar Bulukumba.
"Kajadian ini jika dicermati dilakukan oleh pihak yang sering diangkat di media. Mereka ingin menakut-nakuti media agar tidak diberitakan lagi," katanya.
Dia menduga adalah elite di Bulukumba yang tersangkut paut dengan kasus korupsi yang melempar kantornya itu.
"Belakangan kami intens memberitakan tentang beberapa kasus korupsi di daerah ini," ujarnya. (yc3)
Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.
Radio ''Cempaka Asri FM'' Bulukumba
Rabu, 2 Desember 2009
Kantor Redaksi Harian Radar Bulukumba Dilempari Batu
Bulukumba, RCA News- Pihak berwajib masih terus menyelidiki kasus pelemparan kantor redaksi Harian Pagi Radar Bulukumba oleh orang yang tidak dikenal, Minggu (29/11) sekitar pukul 22.30.
Pemimpin Redaksi Syamsul Bakir menjelaskan, dua kali lemparan pertama hanya mengenai dinding kantor dan tidak ada yang rusak. Berselang 10 menit kemudian pelemparan kali keduanya terjadi dan mengenai kaca jendela hingga pecah. Seorang saksi mata menyebutkan, pelaku menggunakan batu merah untuk melempari kantor itu. Pelaku melarikan diri dan tidak diketahui identitasnya.
Menurut Syamsul Bakir, pelemparan itu diduga dilakukan oleh oknum yang selama ini terus ditulis Radar Bulukumba.
"Kajadian ini jika dicermati dilakukan oleh pihak yang sering diangkat di media. Mereka ingin menakut-nakuti media agar tidak diberitakan lagi," katanya.
Dia menduga adalah elite di Bulukumba yang tersangkut paut dengan kasus korupsi yang melempar kantornya itu.
"Belakangan kami intens memberitakan tentang beberapa kasus korupsi di daerah ini," ujarnya. (yc3)
Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.
Selasa, 01 Desember 2009
Guru Honorer Bulukumba Mengadu Ke DPRD Sulsel
Guru Honorer Bulukumba Mengadu Ke DPRD Sulsel
Antara - Rabu, 25 November
Makassar (ANTARA) - Persatuan Guru Sejahtera Indonesia (PGSI) Kabupaten Bulukumba, Sulsel, yang mengaku dicoret dari data base Badan Kepegawaian dan Diklat (BKDD) setempat mengadukan nasibnya ke DPRD Sulsel di Makassar, Selasa.
"DPRD Sulsel diharapkan agar secepatnya memfasilitasi pertemuan antara Kepala BKD Sulsel dan Kepada BKDD Bulukumba untuk menyelesaikan tenaga honoror di Bulukumba," kata Ketua Divisi Advokasi PGSI Bulukumba, Sudirman.
Mereka mendesak DPRD Sulsel turun tangan membantu menyelesaikan kisruh, yang menurut Sudirman tahun 2006 lalau ada 103 guru honorer tingkat SD, SMP dan SMA yang dicoret namanya dari data base kepegawaian.
Menurut dia, dasar hukum yang mereka pegang adalah diterbitkannya peraturan pemerintah nomor 48 tahun 2005 tentang pengangkatan tenaga kontrak/honorer menjadi pegawai negeri sipil secara bertahap tahun anggaran 2005-2009.
Menindak lanjuti itu, kata dia, BKDD Bulukumba mulai melakukan pendataan tenaga honor untuk masuk dalam data base BKDD Bulukumba dilanjutkan dengan tes masuk data base Badan Kepegawaian Nasional (BKN) tahun 2006.
Namun mereka sangat kaget saat mendatangi kantor BKDD untuk mempertanyakan pengangkatan tahun berikutnya, tetapi malah nama mereka yang ada dalam data base kepegawaian dicoret tanpa ada koordinasi atau pemberitahuan sebelumnya melalui Dinas Pendidikan setempat.
Atas dasar itu, kata Sudirman yang ditemani Sekretaris PGSI Bulukumba, Arman, mereka terus menuntut agar nama mereka dikembalikan, bahkan melaporkan Kepala BKDD Bulukumba Andi Hartatiah ke Polisi (11/11).
Sudirman mengemukakan, kasus tersebut juga telah dibuatkan panitia khusus di DPRD Sulsel namun lagi-lagi itu tidak membantu mereka, sementara masa pengangkatan mereka akan berakhir Desember 2009.
Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.
Antara - Rabu, 25 November
Makassar (ANTARA) - Persatuan Guru Sejahtera Indonesia (PGSI) Kabupaten Bulukumba, Sulsel, yang mengaku dicoret dari data base Badan Kepegawaian dan Diklat (BKDD) setempat mengadukan nasibnya ke DPRD Sulsel di Makassar, Selasa.
"DPRD Sulsel diharapkan agar secepatnya memfasilitasi pertemuan antara Kepala BKD Sulsel dan Kepada BKDD Bulukumba untuk menyelesaikan tenaga honoror di Bulukumba," kata Ketua Divisi Advokasi PGSI Bulukumba, Sudirman.
Mereka mendesak DPRD Sulsel turun tangan membantu menyelesaikan kisruh, yang menurut Sudirman tahun 2006 lalau ada 103 guru honorer tingkat SD, SMP dan SMA yang dicoret namanya dari data base kepegawaian.
Menurut dia, dasar hukum yang mereka pegang adalah diterbitkannya peraturan pemerintah nomor 48 tahun 2005 tentang pengangkatan tenaga kontrak/honorer menjadi pegawai negeri sipil secara bertahap tahun anggaran 2005-2009.
Menindak lanjuti itu, kata dia, BKDD Bulukumba mulai melakukan pendataan tenaga honor untuk masuk dalam data base BKDD Bulukumba dilanjutkan dengan tes masuk data base Badan Kepegawaian Nasional (BKN) tahun 2006.
Namun mereka sangat kaget saat mendatangi kantor BKDD untuk mempertanyakan pengangkatan tahun berikutnya, tetapi malah nama mereka yang ada dalam data base kepegawaian dicoret tanpa ada koordinasi atau pemberitahuan sebelumnya melalui Dinas Pendidikan setempat.
Atas dasar itu, kata Sudirman yang ditemani Sekretaris PGSI Bulukumba, Arman, mereka terus menuntut agar nama mereka dikembalikan, bahkan melaporkan Kepala BKDD Bulukumba Andi Hartatiah ke Polisi (11/11).
Sudirman mengemukakan, kasus tersebut juga telah dibuatkan panitia khusus di DPRD Sulsel namun lagi-lagi itu tidak membantu mereka, sementara masa pengangkatan mereka akan berakhir Desember 2009.
Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.
Selasa, 24 November 2009
Visi Misi Bakal Cabup Bulukumba Kahar Muslim
Visi Misi Bakal Cabup Bulukumba Kahar Muslim
Laporan: Syamsul Bahri/Ina Maharani. tribuntimurcom@yahoo.com
Kamis, 19 November 2009 | 00:25 WITA
BULUKUMBA, TRIBUN - Satu persatu bakal calon bupati Bulukumba mulai memaparkan visi misinya di koalisi partai pembaharuan Rabu (18/11). Kahar Muslim lebih memilih menigkatkan kesejahteraan warga tani dan nelayan.
Menurut Kahar yang juga ketua komisi D di DPRD Bulukumba ini prihatin terhadap kesejahteraan khususnya masayarkat kalangan ekonomi menengah di Bulukumba. Disebutkan bahwa daerah tersebut memiliki potensi lebih dari cukup.
"Bulukumba adalah wilayah yang sempurna di bagian selatan sulsel, sebab potensi sumber daya alamnnya cukup menunjang peningkatan ekonomi warga," jelasnya, saat memaparkan visi misi di Hotel Andira Bulukumba, kemarin siang.
Ia menyebutkan empat sektor yang paling penting diupayakan perubahan diantaranya sektor pertanian, pendidikan kesejahteraan warga dan mejadikan Bulukumba sebagai pusat pariwisata.
" Petani perlu dapat prioritas kesejahteraan, misalnya pemerintah menyediakan perkebunan karet 20.000 hektare dan bisa menyerap 40.000 tenaga kerja dan menyediakan 20 ribu hektare lahan kelapa sawit dan bisa pula menyerap 40.ribu tenaga kerja," katanya.
Selain itu, pemerintah menyediakan bibit unggul dan menjaga stabilitas harga agar petani dan nelayan tidak selalu berad di garis kemiskinan. Pemeirntah juga harus prroaktif memberikan anggaran untuk petani, nelayan dan pedagang kecil melalui Usaha Mikro Menengah (UMKM).
Sedangkan di bidang pendidikan, mereka janjikan akan menggratiskan anak SD hingga SMA. Menurutnya saat ini baru satu sekolah di Bulukumba melaksanakan pendidikan gratis untuk SMA yakni SMAN 2 Kajang.
Selain itu, masalah yang kerap timbbul saat ini adalah tidak maksimalnya pelayanan kesehatan yang meski pemerintah telah menggeratiskan khususnya warga yang kurang mampu.
Disinggung juga tata kelola pemerintahan, yang perlu melakukan reformasi birokrasi yang teratur dan terarah agar pelayanan publik lebih jelas dan berkualitas, termasuk mentransparansika kepada publik dan penguatan otonomi desa dengan anggarn 15% untuk desa dan 20% untuk kabupaten.
Dijanjikan, Bulukumba juga menjadi sentra pariwisata di Sulsel melalui tata kelola dengan keperawisataan.
Saat penyampaian itu, sejumlah warga di daerah ini turut hadir dan koalisi partai pembahruan sebagai tim penilai juga menyambut program itu.(cr5)
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/].
Laporan: Syamsul Bahri/Ina Maharani. tribuntimurcom@yahoo.com
Kamis, 19 November 2009 | 00:25 WITA
BULUKUMBA, TRIBUN - Satu persatu bakal calon bupati Bulukumba mulai memaparkan visi misinya di koalisi partai pembaharuan Rabu (18/11). Kahar Muslim lebih memilih menigkatkan kesejahteraan warga tani dan nelayan.
Menurut Kahar yang juga ketua komisi D di DPRD Bulukumba ini prihatin terhadap kesejahteraan khususnya masayarkat kalangan ekonomi menengah di Bulukumba. Disebutkan bahwa daerah tersebut memiliki potensi lebih dari cukup.
"Bulukumba adalah wilayah yang sempurna di bagian selatan sulsel, sebab potensi sumber daya alamnnya cukup menunjang peningkatan ekonomi warga," jelasnya, saat memaparkan visi misi di Hotel Andira Bulukumba, kemarin siang.
Ia menyebutkan empat sektor yang paling penting diupayakan perubahan diantaranya sektor pertanian, pendidikan kesejahteraan warga dan mejadikan Bulukumba sebagai pusat pariwisata.
" Petani perlu dapat prioritas kesejahteraan, misalnya pemerintah menyediakan perkebunan karet 20.000 hektare dan bisa menyerap 40.000 tenaga kerja dan menyediakan 20 ribu hektare lahan kelapa sawit dan bisa pula menyerap 40.ribu tenaga kerja," katanya.
Selain itu, pemerintah menyediakan bibit unggul dan menjaga stabilitas harga agar petani dan nelayan tidak selalu berad di garis kemiskinan. Pemeirntah juga harus prroaktif memberikan anggaran untuk petani, nelayan dan pedagang kecil melalui Usaha Mikro Menengah (UMKM).
Sedangkan di bidang pendidikan, mereka janjikan akan menggratiskan anak SD hingga SMA. Menurutnya saat ini baru satu sekolah di Bulukumba melaksanakan pendidikan gratis untuk SMA yakni SMAN 2 Kajang.
Selain itu, masalah yang kerap timbbul saat ini adalah tidak maksimalnya pelayanan kesehatan yang meski pemerintah telah menggeratiskan khususnya warga yang kurang mampu.
Disinggung juga tata kelola pemerintahan, yang perlu melakukan reformasi birokrasi yang teratur dan terarah agar pelayanan publik lebih jelas dan berkualitas, termasuk mentransparansika kepada publik dan penguatan otonomi desa dengan anggarn 15% untuk desa dan 20% untuk kabupaten.
Dijanjikan, Bulukumba juga menjadi sentra pariwisata di Sulsel melalui tata kelola dengan keperawisataan.
Saat penyampaian itu, sejumlah warga di daerah ini turut hadir dan koalisi partai pembahruan sebagai tim penilai juga menyambut program itu.(cr5)
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/].
Perajin Kapal Bulukumba Krisis Bahan Baku
Perajin Kapal Bulukumba Krisis Bahan Baku
Senin, 16 November 2009 | 10:58 WIB
Laporan wartawan KOMPAS Iwan Santosa
BULUKUMBA, KOMPAS.com — Kawasan Bulukumba, Sulawesi Selatan, sudah lama dikenal sebagai daerah penghasil kapal-kapal tradisional sejenis pinisi. Namun, kini nasib para perajin di kawasan itu kian tak menentu karena sulitnya bahan baku. Setidaknya kesaksian itulah yang diungkapkan warga Tanah Biru, Kecamatan Bonto Bahari, Bulukumba, Senin (16/11).
Bahri (35), seorang perajin yang ditemui Kompas di galangan kapal tradisional, mengaku sudah beberapa tahun terakhir mereka kesulitan memperoleh kayu dari Sulawesi Tenggara dan Kalimantan, yang merupakan bahan baku utama. "Sulit, kayu sekarang dibatasi. Jadi warga kesulitan membuat kapal," tuturnya.
Ribuan warga di Desa Tanah Biru mengandalkan pembuatan kapal tradisonal pinisi dan kapal lainnya sebagai sandaran hidup. Sebagian kapal buatan mereka dibeli oleh orang asing, dan kemudian digunakan berlayar hingga ke Eropa dan Amerika. Kapal-kapal itu memiliki bobot mati 30 ton hingga 100 ton.
Ridwan Alamuddin, aktivis pelayaran, mengatakan, banyak warga Bulukumba hijrah ke Batu Licin, Kalimantan Selatan, untuk melanjutkan usaha galangan kapal tradisional karena dekat dengan sumber bahan baku.
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/].
Senin, 16 November 2009 | 10:58 WIB
Laporan wartawan KOMPAS Iwan Santosa
BULUKUMBA, KOMPAS.com — Kawasan Bulukumba, Sulawesi Selatan, sudah lama dikenal sebagai daerah penghasil kapal-kapal tradisional sejenis pinisi. Namun, kini nasib para perajin di kawasan itu kian tak menentu karena sulitnya bahan baku. Setidaknya kesaksian itulah yang diungkapkan warga Tanah Biru, Kecamatan Bonto Bahari, Bulukumba, Senin (16/11).
Bahri (35), seorang perajin yang ditemui Kompas di galangan kapal tradisional, mengaku sudah beberapa tahun terakhir mereka kesulitan memperoleh kayu dari Sulawesi Tenggara dan Kalimantan, yang merupakan bahan baku utama. "Sulit, kayu sekarang dibatasi. Jadi warga kesulitan membuat kapal," tuturnya.
Ribuan warga di Desa Tanah Biru mengandalkan pembuatan kapal tradisonal pinisi dan kapal lainnya sebagai sandaran hidup. Sebagian kapal buatan mereka dibeli oleh orang asing, dan kemudian digunakan berlayar hingga ke Eropa dan Amerika. Kapal-kapal itu memiliki bobot mati 30 ton hingga 100 ton.
Ridwan Alamuddin, aktivis pelayaran, mengatakan, banyak warga Bulukumba hijrah ke Batu Licin, Kalimantan Selatan, untuk melanjutkan usaha galangan kapal tradisional karena dekat dengan sumber bahan baku.
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/].
Selasa, 17 November 2009
Kenalkan Dunia Islam Lewat Film Dokumenter
Kehidupan Muslim di Indonesia memiliki daya tarik tersendiri. Paling tidak, hal ini diungkapkan Daniel Gerlach. Ia bersama tiga kru televisi asal Jerman, ZDF TV, bertandang ke Indonesia untuk membuat film dokumenter. Ia menjadi sutradara film itu. Gerlach tertarik membuat film dokumenter tentang kehidupan masyarakat Muslim di Indonesia, karena memiliki jumlah penduduk Muslim terbesar, dan kehidupan Muslim di Indonesia sangat kompleks. (Foto: Asnawin)
Objek Wisata Sulawesi Selatan
Objek Wisata Sulawesi Selatan
A. TAMAN REKREASI DAN PANTAI
1. Pantai Pasir Putih Tanjung Bira (Bulukumba)
Tanjung Bira terkenal dengan pantai pasir putih yang cantik dan menyenangkan. Airnya jernih baik untuk tempat berenang. Lokasi ini berjarak sekitar 41 Km arah timur dari Kota Bulukumba. Ditempat ini dapat disaksikan keindahan matahari terbit dan terbenam di tempat yang sama.
2. Pulau Samalona (Makassar)
Samalona adalah tempat yang menyenangkan dan terkenal sebagai tempat untuk berenang dan menyelam. Samalona adalah salah satu dari pulau-pulau koral dilepas pantai Makassar. Batu karang yang mengelilinginya berupa taman laut dibawah air mempunyai susunan koral dalam segala tipe dan warna-warni yang indah dari kehidupan biota laut dan ikan tropis yang menghuni karang disekitar pulau tersebut. Pulau ini dapat ditempuh dengan menggunakan perahu/speedboat.
3. Pulau Kayangan (Makassar)
Pulau kayangan merupakan salah satu pulau karang yang paling dekat dengan Pelabuhan Makassar. Pulau ini telah dikembangkan menjadi daerah darmawisata yang dapat digunakan sebagai tempat bersantai dan berlibur bagi masyarakat di Makassar. Untuk menuju ke pulau ini, pengunjung dapat menggunakan jasa perahu penyeberangan yang melayani keberangkatan pulang-pergi ke pulau ini selama +
4. Pulau Kapoposang (Pangkep)
Dewasa ini objek wisata penyelaman yang hebat telah dapat dijumpai di Sulawesi Selatan. Diantara objek penyelaman tersebut adalah Pulau Kapoposang yang berjarak + 2
B. OBJEK HUTAN DAN WISATA
5. Hutan Wisata Malino (Gowa)
Kota Malino adalah kota yang berada di dataran tinggi dengan udara yang sejuk dan panorama alam yang menakjubkan. Kota ini terletak + 76 Km dari Kota Sungguminasa dengan jarak tempuh 2 jam. Hutan ini terdiri dari deretan hutan pinus yang besar dan rindang. Sebagai daerah yang dengan udara yang sejuk, daerah ini menghasilkan buah dan sayur-sayuran.
C. WISATA LAUT
6. Taman Laut Taka Bone Rate (Selayar)
Kekayaan alam bawah laut berupa ekosistem terumbu karang yang terdapat dalam Kawasan Taman Nasional Taka Bone Rate sangat mempesona. Dalam kawasan tersebut terdapat 21 buah pulau-pulau kecil membentuk rangkaian atol terputus, dikenal sebagai karang atol terbesar di Kawasan Asia Tenggara. Daerah ini dapat dijangkau dengan menggunakan mobil dari Makassar ke Bulukumba selama + 3 jam yang dilanjutkan dengan perahu Ferry menuju ke Pulau Selayar selama + 2 jam
D. WISATA BUDAYA DAN SEJARAH
7. Benteng Somba Opu (Gowa)
Benteng (fort) Somba Opu, dibangun pada abad ke-XVI oleh Raja Gowa ke-IX. Disini kita juga dapat melihat rumah-rumah adat Sulawesi Selatan. Lokasi ini masih berada di sekitar wilayan Makassar.
8. Kompleks Istana dan Musium Ballalompoa (Gowa)
Kompleks Istana/Musium Ballalompoa. Musium ini merupakan salah satu rekonstruksi bentuk istana tua kerajaan Gowa, dalam susunan kayu yang telah dibangun tahun 1936, dan telah direstorasi pada tahun 1978-1980. Musium ini berisi benda-benda bersejarah dari kerajaan Gowa seperti manuskrip, instrumen musik, pakaian adat, senjata dan berbagai alat-alat upacara kerajaan. Lokasi ini masih berada di sekitar wilayan Makassar.
9. Makam Raja-Raja Gowa (Gowa)
Makam Sultan Hasanuddin. Sultan Hasanuddin (1631-1670) adalah Raja Gowa ke-15 yang telah mengabdikan seluruh hidupnya untuk berjuang melawan Belanda. Diluar lingkaran makam terdapat sebuah batu “Tumanurung” yang digunakan sebagai tempat pelantikan/penobatan Raja-Raja Gowa yang berasal dari keturunan Tumanurung yang artinya Raja yang diutus dari langit. Lokasi ini masih berada di sekitar wilayan Makassar.
10. Makam Pangeran Diponegoro (Makassar)
Makam Pangeran Diponegoro. Pangeran Diponegoro adalah anak dari Sultan Hamengku Buwono ke-III Yogyakarta, salah seorang dari dari Kerajaan Jawa terakhir yang memimpin perjuangan melawan Belanda pada tahun 1825-1830. Ia kemudian ditangkap dan diasingkan ke Manado. Kemudoan ia dipindahkan ke Makassar dan ditahan di Benteng Fort Rotterdam. Ia meninggal pada tahun 1855. Lokasi ini masih berada di sekitar wilayan Makassar.
11. Goa Leang- Leang (Maros)
Leang-leang, merupakan gua prasejarah. Disini, orang dapat melihat lukisan prasejarah yang berbentuk tangan manusia dan babi rusa yang dilukis pada dinding yang terbuat dari batu kapur. Disini orang juga dapat melihat artefak kebudayaan yang ditinggalkan oleh suku To’Ala, suku yang pertama kali mendiami daerah ini sekitar 5000 tahun yang lalu. Lokasi ini berjarak ++ 1 jam dari Makassar. 50 km atau dapat ditempuh selama
12. Taman Purbakala Sumpang Bita (Pangkep)
Taman purbakala Sumpang Bita merupakan rentetan bukit batu kapur dari Leang-Leang yang juga memiliki banyak goa. Disini dapat kita temukan lukisan prasejarah yang sangat menarik berusia 5000 tahun silam. Lebih dari 100 tingkat anak tangga yang disemen telah dibangun untuk goa-goa itu. Taman ini berjarak sekitar + 80 km atau dapat ditempuh selama + 2 jam dari Makassar.
13. Gong Nekara (Selayar)
Gong Nekara, merupakan peninggalan bersejarah dari kerajaan di Asia Tenggara pada abad ke-II. Dalam Gong tersebut terdapat ukiran berupa gajah, burung-burung, pohon sirih sebagai simbol kerajaan tersebut. Disana juga ditemukan meriam-meriam tua yang merupakan milik pengusaha Gowa China. Daerah ini dapat dijangkau dengan menggunakan mobil dari Makassar ke Bulukumba selama + 3 jam dari Makassar yang dilanjutkan dengan perahu Ferry menuju ke Pulau Selayar selama + 2 jam.
14. Suku Kajang (Bulukumba)
Suku Kajang, yang berada dibawah kepemimpinan Ammatoa, merupakan salah satu objek wisata budaya yang menarik di Sulawesi Selatan. Pemukiman suku ini berada di Kabupaten Bulukumba yang dapat ditempuh selama + 4 jam dari Makassar ditambah + 2 jam perjalanan dari ibukota kabupaten Bulukumba. Masyarakat Kajang sampai saat ini masih memegang teguh adat istiadat mereka seperti memakai pakaian yang berwarna hitam setiap hari. Pada umumnya, mereka menolak semua pemberian kecuali pakaian yang berwarna hitam.
15. Pembuatan Perahu Phinisi(Bulukumba)
Bulukumba berada 153 km sebelah selatan Makassar atau dapat ditempuh selama + 4 jam dari Makassar dimana daerah Tana Beru berjarak sekitar 17 km dari ibukota kabupaten atau dapat ditempuh selama + 30 menit. Tana Beru merupakan tempat pembuatan perahu tradisional. Dari galangan dibangun banyak perahu layar orang Sulawesi dalam ukuran besar dan kecil, termasuk Pinisi Nusantara yang telah melayari Samudra Pasifik dan Ammana Gappa yang telah berlayar sampai ke Madagaskar.
E. WISATA ALAM
16. Air Terjun Bantimurung (Maros)
Air terjun yang spektakuler ini terletak dilembah bukit kapur yang curam dengan vegetatif tropis yang subur menjadikan daerah ini menjadi pemukiman yang ideal bagi berbagai jenis kupu-kupu dan burung-burung yang terkenal langka. Daerah ini berjarak + 50 km dan dapat dijangkau dengan menggunakan mobil selama + 2 jam dari Makassar
17. GunungButtu Kabobong (Enrekang)
Gunung ini berada di Kabupaten Enrekang yang terletak + 236 km dari Kota Makassar atau dapat ditempuh selama + 5 jam. Kabobong dalam bahasa setempat artinya gunung erotik, karena bentuk yang dibuat oleh lereng dan lembah dari bukitnya. Rumah tempat istirahat sejenak dibangun disebelahnya menyajikan minuman dan panorama yang indah dari wilayah sekitar.
18. Permandian Alam Lejja (Soppeng)
Permandian air panas ini terletak sekitar 40 km dari Ibukota Kabupaten Soppeng atau 240 km dari Kota Makassar dengan lama perjalanan +5 jam. Keunikan dari permandian adalah airnya tidak berbau sulfur seperti halnya permandian air panas lainnya. Selain itu permandian ini juga dikelilingi oleh pepohonan yang cukup tinggi dan rindang sehingga udaranya sejuk dan cocok untuk digunakan sebagai tempat peristirahatan.
Sumber : http://www.jardiknas.info/
Dikutip dari http://wisatadanbudaya.blogspot.com/, pada hari Selasa, 17 November 2009
(Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda, di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/)
A. TAMAN REKREASI DAN PANTAI
1. Pantai Pasir Putih Tanjung Bira (Bulukumba)
Tanjung Bira terkenal dengan pantai pasir putih yang cantik dan menyenangkan. Airnya jernih baik untuk tempat berenang. Lokasi ini berjarak sekitar 41 Km arah timur dari Kota Bulukumba. Ditempat ini dapat disaksikan keindahan matahari terbit dan terbenam di tempat yang sama.
2. Pulau Samalona (Makassar)
Samalona adalah tempat yang menyenangkan dan terkenal sebagai tempat untuk berenang dan menyelam. Samalona adalah salah satu dari pulau-pulau koral dilepas pantai Makassar. Batu karang yang mengelilinginya berupa taman laut dibawah air mempunyai susunan koral dalam segala tipe dan warna-warni yang indah dari kehidupan biota laut dan ikan tropis yang menghuni karang disekitar pulau tersebut. Pulau ini dapat ditempuh dengan menggunakan perahu/speedboat.
3. Pulau Kayangan (Makassar)
Pulau kayangan merupakan salah satu pulau karang yang paling dekat dengan Pelabuhan Makassar. Pulau ini telah dikembangkan menjadi daerah darmawisata yang dapat digunakan sebagai tempat bersantai dan berlibur bagi masyarakat di Makassar. Untuk menuju ke pulau ini, pengunjung dapat menggunakan jasa perahu penyeberangan yang melayani keberangkatan pulang-pergi ke pulau ini selama +
4. Pulau Kapoposang (Pangkep)
Dewasa ini objek wisata penyelaman yang hebat telah dapat dijumpai di Sulawesi Selatan. Diantara objek penyelaman tersebut adalah Pulau Kapoposang yang berjarak + 2
B. OBJEK HUTAN DAN WISATA
5. Hutan Wisata Malino (Gowa)
Kota Malino adalah kota yang berada di dataran tinggi dengan udara yang sejuk dan panorama alam yang menakjubkan. Kota ini terletak + 76 Km dari Kota Sungguminasa dengan jarak tempuh 2 jam. Hutan ini terdiri dari deretan hutan pinus yang besar dan rindang. Sebagai daerah yang dengan udara yang sejuk, daerah ini menghasilkan buah dan sayur-sayuran.
C. WISATA LAUT
6. Taman Laut Taka Bone Rate (Selayar)
Kekayaan alam bawah laut berupa ekosistem terumbu karang yang terdapat dalam Kawasan Taman Nasional Taka Bone Rate sangat mempesona. Dalam kawasan tersebut terdapat 21 buah pulau-pulau kecil membentuk rangkaian atol terputus, dikenal sebagai karang atol terbesar di Kawasan Asia Tenggara. Daerah ini dapat dijangkau dengan menggunakan mobil dari Makassar ke Bulukumba selama + 3 jam yang dilanjutkan dengan perahu Ferry menuju ke Pulau Selayar selama + 2 jam
D. WISATA BUDAYA DAN SEJARAH
7. Benteng Somba Opu (Gowa)
Benteng (fort) Somba Opu, dibangun pada abad ke-XVI oleh Raja Gowa ke-IX. Disini kita juga dapat melihat rumah-rumah adat Sulawesi Selatan. Lokasi ini masih berada di sekitar wilayan Makassar.
8. Kompleks Istana dan Musium Ballalompoa (Gowa)
Kompleks Istana/Musium Ballalompoa. Musium ini merupakan salah satu rekonstruksi bentuk istana tua kerajaan Gowa, dalam susunan kayu yang telah dibangun tahun 1936, dan telah direstorasi pada tahun 1978-1980. Musium ini berisi benda-benda bersejarah dari kerajaan Gowa seperti manuskrip, instrumen musik, pakaian adat, senjata dan berbagai alat-alat upacara kerajaan. Lokasi ini masih berada di sekitar wilayan Makassar.
9. Makam Raja-Raja Gowa (Gowa)
Makam Sultan Hasanuddin. Sultan Hasanuddin (1631-1670) adalah Raja Gowa ke-15 yang telah mengabdikan seluruh hidupnya untuk berjuang melawan Belanda. Diluar lingkaran makam terdapat sebuah batu “Tumanurung” yang digunakan sebagai tempat pelantikan/penobatan Raja-Raja Gowa yang berasal dari keturunan Tumanurung yang artinya Raja yang diutus dari langit. Lokasi ini masih berada di sekitar wilayan Makassar.
10. Makam Pangeran Diponegoro (Makassar)
Makam Pangeran Diponegoro. Pangeran Diponegoro adalah anak dari Sultan Hamengku Buwono ke-III Yogyakarta, salah seorang dari dari Kerajaan Jawa terakhir yang memimpin perjuangan melawan Belanda pada tahun 1825-1830. Ia kemudian ditangkap dan diasingkan ke Manado. Kemudoan ia dipindahkan ke Makassar dan ditahan di Benteng Fort Rotterdam. Ia meninggal pada tahun 1855. Lokasi ini masih berada di sekitar wilayan Makassar.
11. Goa Leang- Leang (Maros)
Leang-leang, merupakan gua prasejarah. Disini, orang dapat melihat lukisan prasejarah yang berbentuk tangan manusia dan babi rusa yang dilukis pada dinding yang terbuat dari batu kapur. Disini orang juga dapat melihat artefak kebudayaan yang ditinggalkan oleh suku To’Ala, suku yang pertama kali mendiami daerah ini sekitar 5000 tahun yang lalu. Lokasi ini berjarak ++ 1 jam dari Makassar. 50 km atau dapat ditempuh selama
12. Taman Purbakala Sumpang Bita (Pangkep)
Taman purbakala Sumpang Bita merupakan rentetan bukit batu kapur dari Leang-Leang yang juga memiliki banyak goa. Disini dapat kita temukan lukisan prasejarah yang sangat menarik berusia 5000 tahun silam. Lebih dari 100 tingkat anak tangga yang disemen telah dibangun untuk goa-goa itu. Taman ini berjarak sekitar + 80 km atau dapat ditempuh selama + 2 jam dari Makassar.
13. Gong Nekara (Selayar)
Gong Nekara, merupakan peninggalan bersejarah dari kerajaan di Asia Tenggara pada abad ke-II. Dalam Gong tersebut terdapat ukiran berupa gajah, burung-burung, pohon sirih sebagai simbol kerajaan tersebut. Disana juga ditemukan meriam-meriam tua yang merupakan milik pengusaha Gowa China. Daerah ini dapat dijangkau dengan menggunakan mobil dari Makassar ke Bulukumba selama + 3 jam dari Makassar yang dilanjutkan dengan perahu Ferry menuju ke Pulau Selayar selama + 2 jam.
14. Suku Kajang (Bulukumba)
Suku Kajang, yang berada dibawah kepemimpinan Ammatoa, merupakan salah satu objek wisata budaya yang menarik di Sulawesi Selatan. Pemukiman suku ini berada di Kabupaten Bulukumba yang dapat ditempuh selama + 4 jam dari Makassar ditambah + 2 jam perjalanan dari ibukota kabupaten Bulukumba. Masyarakat Kajang sampai saat ini masih memegang teguh adat istiadat mereka seperti memakai pakaian yang berwarna hitam setiap hari. Pada umumnya, mereka menolak semua pemberian kecuali pakaian yang berwarna hitam.
15. Pembuatan Perahu Phinisi(Bulukumba)
Bulukumba berada 153 km sebelah selatan Makassar atau dapat ditempuh selama + 4 jam dari Makassar dimana daerah Tana Beru berjarak sekitar 17 km dari ibukota kabupaten atau dapat ditempuh selama + 30 menit. Tana Beru merupakan tempat pembuatan perahu tradisional. Dari galangan dibangun banyak perahu layar orang Sulawesi dalam ukuran besar dan kecil, termasuk Pinisi Nusantara yang telah melayari Samudra Pasifik dan Ammana Gappa yang telah berlayar sampai ke Madagaskar.
E. WISATA ALAM
16. Air Terjun Bantimurung (Maros)
Air terjun yang spektakuler ini terletak dilembah bukit kapur yang curam dengan vegetatif tropis yang subur menjadikan daerah ini menjadi pemukiman yang ideal bagi berbagai jenis kupu-kupu dan burung-burung yang terkenal langka. Daerah ini berjarak + 50 km dan dapat dijangkau dengan menggunakan mobil selama + 2 jam dari Makassar
17. GunungButtu Kabobong (Enrekang)
Gunung ini berada di Kabupaten Enrekang yang terletak + 236 km dari Kota Makassar atau dapat ditempuh selama + 5 jam. Kabobong dalam bahasa setempat artinya gunung erotik, karena bentuk yang dibuat oleh lereng dan lembah dari bukitnya. Rumah tempat istirahat sejenak dibangun disebelahnya menyajikan minuman dan panorama yang indah dari wilayah sekitar.
18. Permandian Alam Lejja (Soppeng)
Permandian air panas ini terletak sekitar 40 km dari Ibukota Kabupaten Soppeng atau 240 km dari Kota Makassar dengan lama perjalanan +5 jam. Keunikan dari permandian adalah airnya tidak berbau sulfur seperti halnya permandian air panas lainnya. Selain itu permandian ini juga dikelilingi oleh pepohonan yang cukup tinggi dan rindang sehingga udaranya sejuk dan cocok untuk digunakan sebagai tempat peristirahatan.
Sumber : http://www.jardiknas.info/
Dikutip dari http://wisatadanbudaya.blogspot.com/, pada hari Selasa, 17 November 2009
(Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda, di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/)
Senin, 16 November 2009
Melihat Pembuatan Kapal di Tana Beru, Bulukumba
Melihat Pembuatan Kapal di Tana Beru, Bulukumba
Oct 6, '09 10:41 PM
for everyone
Di tengah perjalanan menuju Pantai Bira, singgah sejenak di daerah Tana Beru, di kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Daerah ini dikenal sebagai tempat pembuatan kapal / perahu tradisional dengan konstruksi kayu dan peralatan tradisional. Daerah ini juga dikenal dengan sebutan "Bumi Panrita Lopi", yang artinya Tempat bermukimnya ahli pembuat perahu.
Tidak sulit menemukan tempat pembuatan kapal ini karena langsung terlihat dari jalan raya yang bersisian dengan tepi pantai.
Setelah meminta ijin akhirnya kami bisa naik ke atas perahu dan melihat kesibukan mereka. Wah, benar-benar kami dibuat kagum dengan keahlian dan keterampilan mereka dalam membuat kapal yang ukurannya termasuk lumayan besar. Supaya tidak panas, dipasang atap yang terbuat dari daun-daun.
Kami tidak lama singgah di sini, setelah puas berfoto ria, kami segera melanjutkan perjalanan ke pantai Bira. Tidak terlalu jauh dari tempat pembuatan kapal yang baru saja disinggahi, ada tempat pembuatan kapal lain yang ternyata kapalnya baru selesai dan sedang diuji coba berlayar untuk pertama kali. Sayang, kami tidak sempat mampir lagi karena hari sudah sore.
By: Ervita (http://ervita.multiply.com/)
Dikutip pada hari Selasa, 17 November 2009
Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.
Oct 6, '09 10:41 PM
for everyone
Di tengah perjalanan menuju Pantai Bira, singgah sejenak di daerah Tana Beru, di kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Daerah ini dikenal sebagai tempat pembuatan kapal / perahu tradisional dengan konstruksi kayu dan peralatan tradisional. Daerah ini juga dikenal dengan sebutan "Bumi Panrita Lopi", yang artinya Tempat bermukimnya ahli pembuat perahu.
Tidak sulit menemukan tempat pembuatan kapal ini karena langsung terlihat dari jalan raya yang bersisian dengan tepi pantai.
Setelah meminta ijin akhirnya kami bisa naik ke atas perahu dan melihat kesibukan mereka. Wah, benar-benar kami dibuat kagum dengan keahlian dan keterampilan mereka dalam membuat kapal yang ukurannya termasuk lumayan besar. Supaya tidak panas, dipasang atap yang terbuat dari daun-daun.
Kami tidak lama singgah di sini, setelah puas berfoto ria, kami segera melanjutkan perjalanan ke pantai Bira. Tidak terlalu jauh dari tempat pembuatan kapal yang baru saja disinggahi, ada tempat pembuatan kapal lain yang ternyata kapalnya baru selesai dan sedang diuji coba berlayar untuk pertama kali. Sayang, kami tidak sempat mampir lagi karena hari sudah sore.
By: Ervita (http://ervita.multiply.com/)
Dikutip pada hari Selasa, 17 November 2009
Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.
Babi Hutan Rusak Areal Kebun Warga Bulukumba
BABI HUTAN. Petani di Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, resah karena kebun mereka dirusak oleh sekawanan babi hutan. Menurut salah seorang warga, Azry Yusuf, Senin (16/11/2009), hama babi hutan ini membuat petani mengurungkan niatnya untuk menanam ubi dan jagung yang biasa ditanam saat musim kemarau.
Rabu, 11 November 2009
Alumni PGSDI Tidak Diakomodasi
Selasa, 10 November 2009
Ratusan Orang Sinjai Melamar CPNS di Bulukumba
Ratusan Orang Sinjai Melamar CPNS di Bulukumba
Selasa, 10 November 2009 | 01:55 WITA
Harian Tribun Timur (www.tribun-timur.com)
BULUKUMBA, TRIBUN - Ratusan pencari kerja dari Kabupaten Sinjai melamar untuk mengikuti ujian penerimaan calon pegawai negeri sipil di Bulukumba. Mereka memadati tempat pendaftaran CPNS sejak 5 November lalu hingga Senin (9/11).
Umumnya mereka yang berasal dari Sinjai ini melamar untuk mengisi formasi tenaga pendidikan. Selain dari Sinjai, panitia penerimaan CPNS Bulukumba, menyebutkan ada beberapa yang berasal dari Kabupaten Bone dan Bantaeng.
Pelamar dari Sinjai mengakui, melamar di Bulukumba karena tahun ini Pemerintah Sinjai belum membuka pendaftaran CPNS. CPNS yang lulus untuk jatah tahun lalu saja, menurut mereka, belum menerima SK pengangkatan.
"Kami datang di sini karena di Sinjai tidak ada pendaftaran tahun ini. Dari Sinjai ke Bulukumba, kan dekat," kata Mutmainnah, seorang pendaftar CPNS asal Sinjai.
Selain di Bulukumba, warga Sinjai juga mendaftar di Bone dan daerah tetangga lainnya seperti Bantaeng, Soppeng, dan Wajo.
Panitia penerimaan CPNS Bulukumba, Taufik, menjelaskan, jumlah pendaftar CPNS sebanyak 2.329 orang. Mereka mengisi semua formasi yang ada.
Dijelaskan, masih banyak pendaftar yang belum lengkap berkas yang disaratkan. Mereka akan mendaftar pada hari terakhir penerimaan CPNS, Selasa ini dan pantia akan mengumumkan mereka yang lulus berkas 23 November.(cr5)
Selayar Belum Rinci Jumlah Pendaftar
Badan Kepegawaian Diklat Daerah (BKDD) Kepulauan Selayar belum merinci jumlah pendaftar karena belum ada laporan kantor Pos sebagai penyelenggara penerimaan berkas CPNS.
"Kami belum mendapatkan laporan tentang jumlah pendaftar CPNS dari kantor Pos," jelas Nur Qamar, Kepala Bagian Humas Pemkab Kepulauan Selayar.
Pemerintah Selayar dan Bulukumba akan menutup pendaftaran CPNS, Selasa (10/11) hari ini. "Tidak ada penambahan hari untuk pendaftaran. Hanya saja, jika hingga selesai jam kerja pada hari terakhir dan ternyata masih banyak yang belum terlayani, maka akan di tambah jam kerja saja," kata Anan Gaffar, panitia penerimaan CPNS Bulukumba. (cr5)
Pendaftar di Bantaeng Pertanyakan Formasi
Di tempat yang berbeda, di Bantaeng, sejumlah pencari kerja yang memadati halaman Kantor Pos Bantaeng mempertanyakan tentang jumlah yang diterima masing-masing formasi.
"Kami bingung lihat pengumuman formasi CPNS di Bantaeng karena tidak ada jumlah jatah yang akan diterima per jurusan," jelas Murniaty, pelamar asal Sinjai.
Kepala BKDD Bantaeng A Muhhtar menjelaskan, bahwa pihaknya belum mendapat quota formasi yang akan diterima per jurusan.
"Kami telah mengusulkan ke BKN dan jumlah yang diterima per jurusan belum ditentukan oleh BKN," jelas A Muhhtar, kemarin.(cr5)
Selasa, 10 November 2009 | 01:55 WITA
Harian Tribun Timur (www.tribun-timur.com)
BULUKUMBA, TRIBUN - Ratusan pencari kerja dari Kabupaten Sinjai melamar untuk mengikuti ujian penerimaan calon pegawai negeri sipil di Bulukumba. Mereka memadati tempat pendaftaran CPNS sejak 5 November lalu hingga Senin (9/11).
Umumnya mereka yang berasal dari Sinjai ini melamar untuk mengisi formasi tenaga pendidikan. Selain dari Sinjai, panitia penerimaan CPNS Bulukumba, menyebutkan ada beberapa yang berasal dari Kabupaten Bone dan Bantaeng.
Pelamar dari Sinjai mengakui, melamar di Bulukumba karena tahun ini Pemerintah Sinjai belum membuka pendaftaran CPNS. CPNS yang lulus untuk jatah tahun lalu saja, menurut mereka, belum menerima SK pengangkatan.
"Kami datang di sini karena di Sinjai tidak ada pendaftaran tahun ini. Dari Sinjai ke Bulukumba, kan dekat," kata Mutmainnah, seorang pendaftar CPNS asal Sinjai.
Selain di Bulukumba, warga Sinjai juga mendaftar di Bone dan daerah tetangga lainnya seperti Bantaeng, Soppeng, dan Wajo.
Panitia penerimaan CPNS Bulukumba, Taufik, menjelaskan, jumlah pendaftar CPNS sebanyak 2.329 orang. Mereka mengisi semua formasi yang ada.
Dijelaskan, masih banyak pendaftar yang belum lengkap berkas yang disaratkan. Mereka akan mendaftar pada hari terakhir penerimaan CPNS, Selasa ini dan pantia akan mengumumkan mereka yang lulus berkas 23 November.(cr5)
Selayar Belum Rinci Jumlah Pendaftar
Badan Kepegawaian Diklat Daerah (BKDD) Kepulauan Selayar belum merinci jumlah pendaftar karena belum ada laporan kantor Pos sebagai penyelenggara penerimaan berkas CPNS.
"Kami belum mendapatkan laporan tentang jumlah pendaftar CPNS dari kantor Pos," jelas Nur Qamar, Kepala Bagian Humas Pemkab Kepulauan Selayar.
Pemerintah Selayar dan Bulukumba akan menutup pendaftaran CPNS, Selasa (10/11) hari ini. "Tidak ada penambahan hari untuk pendaftaran. Hanya saja, jika hingga selesai jam kerja pada hari terakhir dan ternyata masih banyak yang belum terlayani, maka akan di tambah jam kerja saja," kata Anan Gaffar, panitia penerimaan CPNS Bulukumba. (cr5)
Pendaftar di Bantaeng Pertanyakan Formasi
Di tempat yang berbeda, di Bantaeng, sejumlah pencari kerja yang memadati halaman Kantor Pos Bantaeng mempertanyakan tentang jumlah yang diterima masing-masing formasi.
"Kami bingung lihat pengumuman formasi CPNS di Bantaeng karena tidak ada jumlah jatah yang akan diterima per jurusan," jelas Murniaty, pelamar asal Sinjai.
Kepala BKDD Bantaeng A Muhhtar menjelaskan, bahwa pihaknya belum mendapat quota formasi yang akan diterima per jurusan.
"Kami telah mengusulkan ke BKN dan jumlah yang diterima per jurusan belum ditentukan oleh BKN," jelas A Muhhtar, kemarin.(cr5)
Penerimaan CPNS di Bulukumba
Pemerintah Kabupaten Bulukumba membuka pendaftaran CPNSD umum TA. 2009 dengan persyaratan Warga Negara Indonesia (WNI), Berusia Paling rendah 18 Tahun pada 31 Desember 2009 dan Paling tinggi 35 tahun pada 1 Januari 2010, serta Memiliki ijazah/STTB dari Perguruan Tinggi yang Terakreditasi.
-------------------------------------
Penerimaan CPNS 2009 di Bulukumba
Pemerintah Kabupaten Bulukumba membuka pendaftaran CPNSD umum TA. 2009 dengan persyaratan :
1. Warga Negara Indonesia (WNI)
2. Usia Paling rendah 18 Tahun pada 31 Desember 2009
3. Usia Paling tinggi 35 tahun pada 1 Januari 2010, atau 40 tahun pada 1 Januari 2010 bagi yang bekerja pada instansi Pemerintah atau BUMN/BUMD yang berbadan hukum yang menunjang kepentingan nasional paling kurang 5 (lima) tahun pada 17 April 2002
4. Memiliki ijazah/STTB dari Perguruan Tinggi yang Terakreditasi yang sesuai dengan bidang tugas / jabatan yang dilamar. Nilai IPK bagi Sarjana dan Diploma minimal 2,5
5. Informasi kualifikasi Jabatan dan pendidikan dapat dilihat di kantor BKDD, Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan. Serta di www.bulukumbakab.go.id pada tautan lain pembaruan tata pemerintahan daerah.
TTD
PANITIA PENDAFTARAN CPNSD
Poros Bulukumba-Bira Jadi Jalan Nasional
PANTAI BIRA. Departemen PU menyetujui dua ruas jalan provinsi di Sulsel termasuk jalan poros Bulukumba-Bira dinaikkan statusnya menjadi jalan nasional. Poros Bulukumba-Bira sepanjang 40 kilometer (km) disetujui karena satu-satunya akses darat yang menghubungkan Makassar dengan Kabupaten Kepulauan Selayar melalui Kabupaten Bulukumba.
-------------------
Poros Bulukumba-Bira Jadi Jalan Nasional
Laporan: antara/muhammad irham
la_toge_langi@yahoo.com
Senin, 2 November 2009 |
Dikutip dari Harian Tribun Timur (www.tribun-timur.com)
MAKASSAR, TRIBUN - Departemen PU menyetujui dua ruas jalan provinsi di Sulsel termasuk jalan poros Bulukumba-Bira dinaikkan statusnya menjadi jalan nasional.
"Ada empat jalan provinsi yang kita usulkan tahun ini jadi jalan nasional, tapi hanya dua yang disetujui yakni poros Bulukumba-Bira dan Makale-Seseng kabupaten Tanatoraja (Tator)," kata Kepala Dinas Prasarana Wilayah (Praswil) Sulsel Abdul Latif di Makassar, Senin.
Menurut dia poros Bulukumba-Bira sepanjang 40 kilometer (km) disetujui karena satu-satunya akses darat yang menghubungkan Makassar dengan Kabupaten Kepulauan Selayar melalui Kabupaten Bulukumba.
Demikian juga dengan akses jalan Makale-Seseng cepat disetujui pusat karena jalan ini menghubungkan dua provinsi yakni Sulsel dengan Mamasa (Sulbar).
Menurut dia pada tahun anggaran 2010 ruas jalan pengerasan Makale-Seseng yang sebelumnya dibangun dengan dana APBD Tator, kini akan dibangun dengan konstruksi aspal hotmix dengan dana APBN.
Dua jalan lainnya yang diusulkan Praswil menjadi jalan nasional namun belum direspon pusat yakni jalan poros Luwu Utara-Mamuju (Sulbar) sepanjang 150 km, serta jalan poros Maros-Bone belum disetujui.
Dinas Praswil Sulsel akan fokus membangun poros Luwu Utara-Mamuju dan Makale-Seseng dimulai pada 2010 sampai 2013.
"Mulai saat ini Bina Marga akan fokus membangun suatu jalan sampai tuntas, tidak seperti yang lalu banyak jalan dibangun tetapi pendek-pendek," ujarnya.
Selain itu pemprov Sulsel juga mulai menaikkan status jalan poros Palangga-Sapayya (Gowa) dari jalan kabupaten sepanjang 100 km menjadi jalan provinsi.(*)
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
Minggu, 01 November 2009
Pemilihan Ketua KNPI Bulukumba Ricuh
Pemilihan Ketua Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Bulukumba periode 2009-2014, di Gedung Kursus Latihan Kerja (KLK) Bulukumba, Sabtu, 25 Oktober 2009, ricuh. Massa yang mulai emosi ini saling lempar kursi, dan saling maki.(Foto: Asnawin)
2010, Pemkab Bulukumba Bangun Pabrik Kakao
Pemerintah Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, berencana akan membangun pabrik pengolahan kakao untuk menunjang produksi pertanian petani setempat pada 2010. Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Bulukumba, Andi Misbahwati, Senin, 19 Oktober 2009, mengatakan, pabrik tersebut dapat didirikan atas dukungan pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Sulsel. (antara)
Anggaran Pilkada Bulukumba, KPUD Usulkan Rp14 Miliar
Anggaran Pilkada Bulukumba, KPUD Usulkan Rp14 Miliar
Didiek Yulianto
Selasa, 06 Oktober 2009 23:50
Dikutip dari beritabaru.com, pada 1 November 2009
Bulukumba, Sulsel, beritabaru.com - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Bulukumba akan mengajukan anggaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2010 sebesar Rp14 miliar kepada pemerintah setempat.
Rencana pengajuan anggaran ini terungkap pada pertemuan antara KPUD dengan Bupati Bulukumba Sukri Sappewali di aula kantor bupati, Selasa.
"Jumlah Rp14 miliar itu baru hitungan sementara, nanti bisa saja berubah. Selain anggaran Pilkada, juga dibahas mekanisme dan tahapan Pilkada," kata anggota KPU Bulukumba Azry Yusuf.
Menurut dia, ada sejumlah item kegiatan yang memerlukan anggaran, seperti kegiatan sosialisasi dan pendidikan politik, rekrutmen panitia pengawas (Panwas), petugas pemilu kecamatan (PPK) dan petugas pemungutan suara (PPS). Semua ini membutuhkan biaya dan tidak bisa ditunda.
Pertemuan dengan Bupati AM Sukri Sappewali dihadiri lima anggota KPU Bulukumba. Mereka adalah Arun Spink (ketua), Mawardi, Azry Yusuf, M Kasim, serta Nur Hidayah. Sementara itu, Bupati AM Sukri Sappewali didampingi Wabup Padasi, Sekda Andi Untung AP, serta tim anggaran pemerintah daerah (TAPD).
Namun pertemuan tersebut belum menyepakati besarnya biaya Pilkada seperti rancangan yang diajukan KPUD karena masih akan dilakukan pertemuan lanjutan antara kedua belah pihak.
"Masih ada pertemuan lanjutan, terutama untuk membahas besarnya biaya yang dibutuhkan," ujar Azry.
Pada Pilkada Bulukumba 2010, Bupati Sukri Sappewali dan Wakil Bupati Padasi sudah pecah kongsi. Namun hingga kini, belum satupun partai yang secara jelas mengarahkan dukungan.
Sukri Sappewali masih harus bekerja keras mencari dukungan partai. Meski Bupati incumbent ini telah mendaftarkan diri lewat Partai Golkar, namun masih harus melewati survei yang akan dilakukan partai beringin ini. (*)
Didiek Yulianto
Selasa, 06 Oktober 2009 23:50
Dikutip dari beritabaru.com, pada 1 November 2009
Bulukumba, Sulsel, beritabaru.com - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Bulukumba akan mengajukan anggaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2010 sebesar Rp14 miliar kepada pemerintah setempat.
Rencana pengajuan anggaran ini terungkap pada pertemuan antara KPUD dengan Bupati Bulukumba Sukri Sappewali di aula kantor bupati, Selasa.
"Jumlah Rp14 miliar itu baru hitungan sementara, nanti bisa saja berubah. Selain anggaran Pilkada, juga dibahas mekanisme dan tahapan Pilkada," kata anggota KPU Bulukumba Azry Yusuf.
Menurut dia, ada sejumlah item kegiatan yang memerlukan anggaran, seperti kegiatan sosialisasi dan pendidikan politik, rekrutmen panitia pengawas (Panwas), petugas pemilu kecamatan (PPK) dan petugas pemungutan suara (PPS). Semua ini membutuhkan biaya dan tidak bisa ditunda.
Pertemuan dengan Bupati AM Sukri Sappewali dihadiri lima anggota KPU Bulukumba. Mereka adalah Arun Spink (ketua), Mawardi, Azry Yusuf, M Kasim, serta Nur Hidayah. Sementara itu, Bupati AM Sukri Sappewali didampingi Wabup Padasi, Sekda Andi Untung AP, serta tim anggaran pemerintah daerah (TAPD).
Namun pertemuan tersebut belum menyepakati besarnya biaya Pilkada seperti rancangan yang diajukan KPUD karena masih akan dilakukan pertemuan lanjutan antara kedua belah pihak.
"Masih ada pertemuan lanjutan, terutama untuk membahas besarnya biaya yang dibutuhkan," ujar Azry.
Pada Pilkada Bulukumba 2010, Bupati Sukri Sappewali dan Wakil Bupati Padasi sudah pecah kongsi. Namun hingga kini, belum satupun partai yang secara jelas mengarahkan dukungan.
Sukri Sappewali masih harus bekerja keras mencari dukungan partai. Meski Bupati incumbent ini telah mendaftarkan diri lewat Partai Golkar, namun masih harus melewati survei yang akan dilakukan partai beringin ini. (*)
Selasa, 27 Oktober 2009
Lima Figur Bersaing Jadi Ketua KNPI Bulukumba
Anggota DPRD Bulukumba, Andi Hamzah Pangki, disebut-sebut akan maju bersaing memperebutkan kursi Ketua KNI Bulukumba. Calon lain adalah Andi Buyung (Lurah) Syahruni Haris (mantan ketua KPU Bulukumba), Arum Spink (Ketua KPU Bulukumba), serta Zaenal Basrun (Ketua DPC Partai Karya Perjuangan Bulukumba).
Minggu, 25 Oktober 2009
HM Roem Resmi Ketua DPRD Sulsel
HM Roem Resmi Ketua DPRD Sulsel
Makassar, 26 Oktober 2009
Wakil rakyat dari daerah pemilihan Bulukumba, Sinjai, Selayar, dan Bantaeng, H. Muhammad Roem, terpilih sebagai Ketua DPRD Sulsel periode 2009-2014.
Mantan Bupati Sinjai itu dilantik bersama tiga wakil Ketua DPRD Sulsel, di Gedung DPRD Sulsel, Jumat, 23 Oktober 2009. Pengambilan sumpah dilakukan Ketua Pengadilan Tinggi Dr HM Arsyad Sanusi SH MH.
Roem sebagai wakil rakyat dari Partai Golkar terpilih sebagai ketua, terutama karena partainya meraih kursi terbanyak yakni 18 kursi, dari 75 kursi di DPRD Sulsel.
Tiga wakil Ketua DPRD Sulsel periode 2009-2014, yaitu Andry S Arief Bulu (Partai Demokrat), Ashabul Kahfi (PAN), dan A Akmal Pasluddin (PKS).
Pengambilan sumpah dihadiri Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, Wagub Agus Arifin Nu'mang, Kapolda Sulsel Adang Rochyana, Pangdam VII/Wrb Joko Susilo Utomo, Pangkopsal II Yushan Sayuti, Danlantamal Bambang Wahyudi, Walikota Makassar yang juga Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel Ilham Arief Sirajuddin, Rektor Unhas Idrus Paturusi, serta sejumlah undangan lainnya.
Jumat, 23 Oktober 2009
Tujuh Parpol Dukung Sukri Sappewali
Jumat, 23-10-09 | 23:59 | 52 View
Harian Fajar (www.fajar.co.id)
Tujuh Parpol Dukung Sukri Sappewali
-Orasi di Bawah Pohon Beringin
BULUKUMBA -- AM Sukri Sappewali-Abd Rasyid Sarehong menjadi pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Bulukumba yang pertama deklarasi. Kamis, 22 Oktober kemarin, keduanya melakukan deklarasi di Desa Benteng Palioi, Kecamatan Kindang, Bulukumba. Deklarasi dihadiri ribuan simpatisan dan pendukungnya di daerah ini.
Pasangan ini didukung koalisi tujuh partai politik. Ketujuh parpol yang siap mendukung pasangan ini antara lain Patriot, PKPB, Partai Buruh, PKPI, PPI, Barnas, dan Partai Kedaulatan. Dengan mengantongi dukungan sebanyak tujuh parpol itu, pasangan ini sudah memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai cabup dan cawabup.
Deklarasi pasangan cabup dan cawabup ini terbilan istimewa bagi Sukri maupun pendukung panatiknya. Betapa tidak, deklarasi tersebut bersamaan dengan perayaan ulang tahun kelahiran Sukri yang ke-53 tahun. Sebelumnya, Sukri juga melakukan zikir di rumah jabatan bupati pada malam sebelum deklarasi.
Sebelum melakukan orasi, Sukri menegaskan bahwa dipilihnya Benteng Palioi sebagai tempat deklarasi itu, karena daerah tersebut memiliki sejarah penting bagi masyarakat Bulukumba.
Lokasi tersebut merupakan lahan persawahan masyarakat petani, yang di tengahnya terdapat pohon beringin yang cukup besar. Di bawah pohon beringin itu, Sukri dan Rasyid melakukan orasi di hadapan simpatisan dan pendukungnya.
Saat melakukan deklarasi itu, sedikitnya ada 200 kendaraan roda empat yang mengantar, serta ratusan kendaraan sepeda motor. Para pendukung tersebut melakukan kompoi baik pada saat menuju Benteng Palioi, maupun saat mereka membubarkan diri. Deklarasi pasangan cabup-cawabup itu juga mendapat pengawalan ketat dari kepolisian, Satpol PP, maupun petugas LLAJ Dinas Perhubungan.
Bahkan banyaknya pendukung dan simpatisan yang menghadiri deklarasi itu, mengakibatkan jalan di desa tersebut mengalami kemacetan hingga tiga jam.
Dalam orasi politiknya, Sukri mengaku optimis bisa memenangkan pertarungan pilkada di daerah ini yang kedua kalinya. Tidak tanggung-tanggung, pada setiap kecamatan, Sukri menargetkan kemenangan antara 60-70 persen suara. (sah)
Harian Fajar (www.fajar.co.id)
Tujuh Parpol Dukung Sukri Sappewali
-Orasi di Bawah Pohon Beringin
BULUKUMBA -- AM Sukri Sappewali-Abd Rasyid Sarehong menjadi pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Bulukumba yang pertama deklarasi. Kamis, 22 Oktober kemarin, keduanya melakukan deklarasi di Desa Benteng Palioi, Kecamatan Kindang, Bulukumba. Deklarasi dihadiri ribuan simpatisan dan pendukungnya di daerah ini.
Pasangan ini didukung koalisi tujuh partai politik. Ketujuh parpol yang siap mendukung pasangan ini antara lain Patriot, PKPB, Partai Buruh, PKPI, PPI, Barnas, dan Partai Kedaulatan. Dengan mengantongi dukungan sebanyak tujuh parpol itu, pasangan ini sudah memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai cabup dan cawabup.
Deklarasi pasangan cabup dan cawabup ini terbilan istimewa bagi Sukri maupun pendukung panatiknya. Betapa tidak, deklarasi tersebut bersamaan dengan perayaan ulang tahun kelahiran Sukri yang ke-53 tahun. Sebelumnya, Sukri juga melakukan zikir di rumah jabatan bupati pada malam sebelum deklarasi.
Sebelum melakukan orasi, Sukri menegaskan bahwa dipilihnya Benteng Palioi sebagai tempat deklarasi itu, karena daerah tersebut memiliki sejarah penting bagi masyarakat Bulukumba.
Lokasi tersebut merupakan lahan persawahan masyarakat petani, yang di tengahnya terdapat pohon beringin yang cukup besar. Di bawah pohon beringin itu, Sukri dan Rasyid melakukan orasi di hadapan simpatisan dan pendukungnya.
Saat melakukan deklarasi itu, sedikitnya ada 200 kendaraan roda empat yang mengantar, serta ratusan kendaraan sepeda motor. Para pendukung tersebut melakukan kompoi baik pada saat menuju Benteng Palioi, maupun saat mereka membubarkan diri. Deklarasi pasangan cabup-cawabup itu juga mendapat pengawalan ketat dari kepolisian, Satpol PP, maupun petugas LLAJ Dinas Perhubungan.
Bahkan banyaknya pendukung dan simpatisan yang menghadiri deklarasi itu, mengakibatkan jalan di desa tersebut mengalami kemacetan hingga tiga jam.
Dalam orasi politiknya, Sukri mengaku optimis bisa memenangkan pertarungan pilkada di daerah ini yang kedua kalinya. Tidak tanggung-tanggung, pada setiap kecamatan, Sukri menargetkan kemenangan antara 60-70 persen suara. (sah)
Andi Sukri Sappewali Tinggalkan Ahmad Gani
Andi Sukri Sappewali Tinggalkan Ahmad Gani
Thursday, 22 October 2009
Harian Seputar Indonesia Sulawesi Selatan (www.seputar-indonesia.com)
direkam pada 23 Oktober 2009
BULUKUMBA (SI) – Andi Sukri Sappewali meninggalkan Andi Ahmad Gani yang sebelumnya disebut- sebut sebagai pendamping (bakal calon wakil bupati) untuk maju berpasangan di Pilkada Bulukumba 2010.Bakal calon bupati incumbentitu justru memilih Rasyid Saherong, salah satu pejabat di Badan Pertanahan Nasional (BPN) Makassar.
Tidak dipilihnya Ahmad Gani sebagai pendamping, membuat tim sukses dosen UMI Makassar itu bekerja keras menjadikannya bukan lagi cawabup, tapi cabup.”Kami sebagai tim sukses optimistis dapat meraih simpati dan dukungan masyarakat menjadikan Ahmad Gani sebagai bupati di Butta Panrita Lopi ini,” kata tim media Ahmad Gani,Ilham Sikki, saat ditemui wartawan di Kafe Agri Bulukumba,kemarin. Menurut Ketua Gerakan Pemuda Balla Saraja (GPB) Bulukumba ini, tim telah membangun komunikasi dengan beberapa parpol dan melakukan sosialisasi di beberapa wilayah Bulu-kumba.
Dia menegaskan, dari hasil sosialisasi, Ahmad Gani mendapat dukungan dari alumni UMI Makassar serta beberapa organisasi pemuda dan keagamaan di Bulukumba. Para tokoh tersebut memberikan dukungan penuh kepada Ahmad Gani maju sebagai cabup. ”Dalam waktu dekat Ahmad Gani akan memilih figur yang akan mendampinginya pada Pilkada Juni 20- 10 mendatang.Tim sukses mengisyaratkan, figur yang akan mendampingi Ahmad Gani dari kalangan muda,”tandasnya.
Sebelumnya,Ahmad Gani telah menyampaikan visi dan misi di Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golongan Karya (Golkar) Bulukumba. Tim 9 Partai Golkar memberi respons positif terhadap Ahmad Gani.Figur Ahmad Gani dinilai memiliki kemampuan membangun Kabupaten Bulukumba. ”Mampu bekerja sama dengan pemerintah pusat sehingga APBN lebih banyak mengalir ke Bulukumba. APBD tidak akan cukup membangun Bulukumba,” ungkap Ahmad Gani dalam pemaparan visi dan misi,pekan lalu.
Sementara itu, keputusan Partai Golkar membuka pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati dan melakukan survei sebelum menentukan usungan, memiliki daya tarik tersendiri bagi tokoh nonkader. Di Bulukumba, hingga pendaftaran ditutup pekan lalu, tercatat 11 bakal calon bupati yang mengambil formulir pendaftaran. Sebagian besar berasal dari luar Partai Golkar,baik kalangan birokrat maupun politisi partai lain. Di antaranya bakal calon bupati incumbentAndi Sukri Sappewali, Wakil Bupati Andi Padasi, Kabag Pemerintahan Pemkot Makassar Gani Sirman, Isradi Zainal, Andi Ridwan, Ahmad Gani, Darwis, Sarifuddin Hamjar, Mahfud Edi, Edy Manaf,dan Juharta.
“ Namun, dari 11 nama ini, ada tiga di antaranya tidak mengembalikan formulir, yakni Edy Manaf, Mahfud, dan Juharta,” ujar juru bicara Tim Pilkada Golkar Bulukumba Risman Pasigai kemarin. (baharuddin/arif saleh)
Ketua PPRN Bulukumba Polisikan Sekretarisnya
Kamis, 15-10-2009
Harian Berita Kota Makassar (beritakotamakassar.com)
Direkam pada 23 Oktober 2009
Ketua PPRN Bulukumba Polisikan Sekretarisnya
BULUKUMBA, BKM -- Tarik menarik di internal Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) dalam pencalonan bupati Bulukumba memakan korban.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPRN Bulukumba, H Haleng, Rabu (14/10), melaporkan Sekretarisnya, Hadrawis, ke Mapolres Bulukumba. Hadrawis diduga memalsukan tanda tangannya soal rekomendasi balon bupati Bulukumba, yang dikirim ke DPW PPRN Sulsel.
"Saya terpaksa melapor ke polisi, karena saya tidak pernah membubuhkan tanda tangan untuk rekomendasi balon bupati Bulukumba, apalagi dalam rekomendasi itu belum ada paket balon wakil bupati,’" ujar Haleng, kemarin. Hal senada disampaikan saat diminta keterangan oleh Penyidik Reskrim Polres Bulukumba, Syahruddin.
Menurut Haleng, dirinya baru mengetahui jika tanda tangannya dipalsukan setelah pihak DPW PPRN Sulsel menelepon. Dalam surat rekomendasi yang dikirim Hadrawis tersebut, PPRN mengusung AM Sukri A Sappewali sebagai balon bupati.
"Sebenarnya saya tidak persoalkan nama calon bupati yang akan diusul PPRN. Hanya saja kan ada mekanismenya, dan saya selaku ketua sama sekali tidak dilibatkan. Kenapa tanda tangan saya ada. Rekomendasi itu tidak sah, karena tanda tangan saya palsu," tegasnya.
Dijelaskan Haleng, dalam aturan di PPRN, jika hendak mengusulkan nama calon bupati tidak boleh tunggal. Artinya jangan hanya calon bupati saja yang direkomendasikan, tetapi harus satu paket.
"Saya tidak persoalkan nama kandidat, pokoknya siapapun orangnya, saya setuju saja asalkan sesuai mekanisme partai. Inikan fatal karena rekomendasi dikirim ke DPW, bukan tanda tangan saya selaku ketua," ujarnya sambil menambahkan, PPRN, akan memberi dukungan kepada kandidat yang sejalan dengan visi misi partai, termasuk AM Sukri A Sappewali.
Selain melaporkan ke polisi, Haleng juga berencana akan terbang ke Jakarta, hari ini (Kamis, red) menemui Ketua Umum PPRN, Amalia Ahmad Yani, untuk menyampaikan kasus yang dialaminya. Sebab, persoalan pemalsuan tanda tangan tidak boleh ditolerir.
Menyinggung adanya rumor bahwa Ketua PPRN Bulukumba menjual dukungan kepada kandidat tertentu sebesar Rp 350 juta, spontan Haleng menampik tudingan itu. "Kalau benar saya menjual dukungan kepada kandidat, harus bisa dibuktikan. Pokoknya saya siap meletakkan jabatan kalau tudingan itu bisa dibuktikan," tegasnya.
Meski begitu, Haleng tidak menampik kalau dirinya pernah ketemu dengan kandidat lain yaitu Zainuddin dan Syamsuddin (Sekkab Bantaeng) yang berencana maju pada pilkada Bulukumba).
"Saya akui pernah bertemu dengan Zainuddin dan Syamsuddin. Keduanya berniat untuk menggunakan PPRN. Saat itu keduanya menjanjikan, kalau diusung PPRN pada pilkada, keduanya akan memberi kontribusi ke PPRN. Itupun tidak disebutkan nilainya, dan wajar saja jika seseorang diberi rekomendasi kemudian orang ini memberi kontribusi," katanya. ujarnya.
Selain ketua PPRN yang dimintai keterangan, penyidik juga memeriksa saksi lainnya yang juga pengurus PPRN Bulukumba. Menurut Penyidik Syahruddin, penyidik Satuan Reskrim yang menangani kasus itu, menegaskan, pihaknya akan memanggil terlapor untuk dimintai keterangan. "Insya Allah, Senin depan, terlapor akan kami periksa,’" katanya. ((MD2/R5))
Harian Berita Kota Makassar (beritakotamakassar.com)
Direkam pada 23 Oktober 2009
Ketua PPRN Bulukumba Polisikan Sekretarisnya
BULUKUMBA, BKM -- Tarik menarik di internal Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN) dalam pencalonan bupati Bulukumba memakan korban.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PPRN Bulukumba, H Haleng, Rabu (14/10), melaporkan Sekretarisnya, Hadrawis, ke Mapolres Bulukumba. Hadrawis diduga memalsukan tanda tangannya soal rekomendasi balon bupati Bulukumba, yang dikirim ke DPW PPRN Sulsel.
"Saya terpaksa melapor ke polisi, karena saya tidak pernah membubuhkan tanda tangan untuk rekomendasi balon bupati Bulukumba, apalagi dalam rekomendasi itu belum ada paket balon wakil bupati,’" ujar Haleng, kemarin. Hal senada disampaikan saat diminta keterangan oleh Penyidik Reskrim Polres Bulukumba, Syahruddin.
Menurut Haleng, dirinya baru mengetahui jika tanda tangannya dipalsukan setelah pihak DPW PPRN Sulsel menelepon. Dalam surat rekomendasi yang dikirim Hadrawis tersebut, PPRN mengusung AM Sukri A Sappewali sebagai balon bupati.
"Sebenarnya saya tidak persoalkan nama calon bupati yang akan diusul PPRN. Hanya saja kan ada mekanismenya, dan saya selaku ketua sama sekali tidak dilibatkan. Kenapa tanda tangan saya ada. Rekomendasi itu tidak sah, karena tanda tangan saya palsu," tegasnya.
Dijelaskan Haleng, dalam aturan di PPRN, jika hendak mengusulkan nama calon bupati tidak boleh tunggal. Artinya jangan hanya calon bupati saja yang direkomendasikan, tetapi harus satu paket.
"Saya tidak persoalkan nama kandidat, pokoknya siapapun orangnya, saya setuju saja asalkan sesuai mekanisme partai. Inikan fatal karena rekomendasi dikirim ke DPW, bukan tanda tangan saya selaku ketua," ujarnya sambil menambahkan, PPRN, akan memberi dukungan kepada kandidat yang sejalan dengan visi misi partai, termasuk AM Sukri A Sappewali.
Selain melaporkan ke polisi, Haleng juga berencana akan terbang ke Jakarta, hari ini (Kamis, red) menemui Ketua Umum PPRN, Amalia Ahmad Yani, untuk menyampaikan kasus yang dialaminya. Sebab, persoalan pemalsuan tanda tangan tidak boleh ditolerir.
Menyinggung adanya rumor bahwa Ketua PPRN Bulukumba menjual dukungan kepada kandidat tertentu sebesar Rp 350 juta, spontan Haleng menampik tudingan itu. "Kalau benar saya menjual dukungan kepada kandidat, harus bisa dibuktikan. Pokoknya saya siap meletakkan jabatan kalau tudingan itu bisa dibuktikan," tegasnya.
Meski begitu, Haleng tidak menampik kalau dirinya pernah ketemu dengan kandidat lain yaitu Zainuddin dan Syamsuddin (Sekkab Bantaeng) yang berencana maju pada pilkada Bulukumba).
"Saya akui pernah bertemu dengan Zainuddin dan Syamsuddin. Keduanya berniat untuk menggunakan PPRN. Saat itu keduanya menjanjikan, kalau diusung PPRN pada pilkada, keduanya akan memberi kontribusi ke PPRN. Itupun tidak disebutkan nilainya, dan wajar saja jika seseorang diberi rekomendasi kemudian orang ini memberi kontribusi," katanya. ujarnya.
Selain ketua PPRN yang dimintai keterangan, penyidik juga memeriksa saksi lainnya yang juga pengurus PPRN Bulukumba. Menurut Penyidik Syahruddin, penyidik Satuan Reskrim yang menangani kasus itu, menegaskan, pihaknya akan memanggil terlapor untuk dimintai keterangan. "Insya Allah, Senin depan, terlapor akan kami periksa,’" katanya. ((MD2/R5))
Selasa, 20 Oktober 2009
Gudep MTsN Tanete Bulukumba Tim Favorit
Harian Beritakota Makassar
Senin, 19-10-2009
Gudep MTsN Tanete Bulukumba Tim Favorit
Gugus Depan (Gudep) Bulukumba 03-019/03-020 MTsN 410 Tanete Kabupaten Bulukumba menguji kemampuan pada ajang Restore 2009 di MTsN 2 Biringkanaya, Makassar.
Pramuka tergiat dan terbaik di Bulukumba ini menurunkan dua regu andalanya, yakni satu regu putra dan satu regu putri.
Hasilnya, MTsN 410 Tanete Bulukumba mampu membuktikan ketangguhannya dan mendapat penghargaan atau gelar tim favorit.
"Kami salut dengan MTsN Tanete Bulukumba. Mereka pantas menjadi tim favorit tahun ini. Selama perkemahan, mereka kompak, disipilin, bertaqwa, dan mandiri. Hal itulah yang tak dimiliki sekolah lain, sehingga Madrasah Tanete keluar sebagai tim favorit," kata Ketua Panitia, Fajaruddin SAg.
Pembina MTsN 410 Tanete, Nanang Asriani mengatakan, kegiatan ini merupakan bekal untuk mempersiapkan peserta didiknya mengikuti event yang lebih besar lagi.
Menurut dia, tahun 2010 pihaknya akan mengikuti kegiatan nasional di Cibubur Jakarta.
"Kami kesini untuk uji coba, mereka kita persiapkan mengikuti kegiatan di Cibubur," ujarnya.
Sementara itu, juara umum Restore tahun ini diraih oleh SMP 4 Makassar dan SD Kapota Yudha.
Dalam kegiatan ini, tim Gudep MTsN 410 Tanete Bulukumba binaan Muzakir SPd, Hasan, A Suriadi Amsar (Pembina Putra), A Sulaenani S.PDi, Nanang Asriana, dan A Fitriani (Pembina Putri) ini memiliki misi persaudaraan dan persahabatan antar sesama anggoata Pramuka di Makassar.
"Kami ke sini ingin unjuk kemampuan, menguji anak-anak kami sebelum mereka ke Jakarta mengikuti event nasional tahun 2010 mendatang," kata Muzakir SPd. ((R4/maf))
Senin, 19-10-2009
Gudep MTsN Tanete Bulukumba Tim Favorit
Gugus Depan (Gudep) Bulukumba 03-019/03-020 MTsN 410 Tanete Kabupaten Bulukumba menguji kemampuan pada ajang Restore 2009 di MTsN 2 Biringkanaya, Makassar.
Pramuka tergiat dan terbaik di Bulukumba ini menurunkan dua regu andalanya, yakni satu regu putra dan satu regu putri.
Hasilnya, MTsN 410 Tanete Bulukumba mampu membuktikan ketangguhannya dan mendapat penghargaan atau gelar tim favorit.
"Kami salut dengan MTsN Tanete Bulukumba. Mereka pantas menjadi tim favorit tahun ini. Selama perkemahan, mereka kompak, disipilin, bertaqwa, dan mandiri. Hal itulah yang tak dimiliki sekolah lain, sehingga Madrasah Tanete keluar sebagai tim favorit," kata Ketua Panitia, Fajaruddin SAg.
Pembina MTsN 410 Tanete, Nanang Asriani mengatakan, kegiatan ini merupakan bekal untuk mempersiapkan peserta didiknya mengikuti event yang lebih besar lagi.
Menurut dia, tahun 2010 pihaknya akan mengikuti kegiatan nasional di Cibubur Jakarta.
"Kami kesini untuk uji coba, mereka kita persiapkan mengikuti kegiatan di Cibubur," ujarnya.
Sementara itu, juara umum Restore tahun ini diraih oleh SMP 4 Makassar dan SD Kapota Yudha.
Dalam kegiatan ini, tim Gudep MTsN 410 Tanete Bulukumba binaan Muzakir SPd, Hasan, A Suriadi Amsar (Pembina Putra), A Sulaenani S.PDi, Nanang Asriana, dan A Fitriani (Pembina Putri) ini memiliki misi persaudaraan dan persahabatan antar sesama anggoata Pramuka di Makassar.
"Kami ke sini ingin unjuk kemampuan, menguji anak-anak kami sebelum mereka ke Jakarta mengikuti event nasional tahun 2010 mendatang," kata Muzakir SPd. ((R4/maf))
Keterbatasan Dana, Festival Phinisi Diundur
Keterbatasan Dana, Festival Phinisi Diundur
Minggu, 18 Oktober 2009 | 01:58 WITA
Tribun Timur (www.tribun-timur.com)
BULUKUMBA, TRIBUN - Sebuah perhelatan budaya bertaraf internasional, Festival Phinisi Tanjung Bira, yang rencananya digelar di Kawasan Wisata Tanjung Bira, Bulukumba 25 Oktober tahun ini diundur hingga Desember 2009.
Festival Phini Tanjung Bira tersebut rencananya akan dihadiri 23 negara. Namun panitia mengumumkan perubahan jadwal dengan alasan keterbatasan anggaran.
Diperkirakan agenda besar parisata di tempat itu menalan biaya ratusan jutaan rupiah dan anggaran untuk itu belum ada sehingga Pemkab Bulukumba memutuskan untuk menundanya.
"Acaranya diundur hingga Desember tahun ini karena anggaran untuk itu belum mencukupi. Kita upayakan untuk menggunakan dana di pos APBD Perubahan akhir tahun ini," jelas Kabag Humas Bulukumba, Daud Kahal, Jumat (16/10).
Festival ini dipoles sebagai rangkaian dari Expedition Taka Bonerate di Selayar yang mulai berlangsung Kamis (15/10) pagi.
Festival Phinisi Tanjung Bira digagas menjadi promosi secara besar-besaran kepada wisatawan domestik dan mancanegara tentang kawasan wisata Sulsel.
Daud mengatakan, kegiatan itu dapat terlaksana Desember 2009, jika DPRD Bulukumba menyetujui penggunaan APBD Perubahan.(cr5)
Minggu, 18 Oktober 2009 | 01:58 WITA
Tribun Timur (www.tribun-timur.com)
BULUKUMBA, TRIBUN - Sebuah perhelatan budaya bertaraf internasional, Festival Phinisi Tanjung Bira, yang rencananya digelar di Kawasan Wisata Tanjung Bira, Bulukumba 25 Oktober tahun ini diundur hingga Desember 2009.
Festival Phini Tanjung Bira tersebut rencananya akan dihadiri 23 negara. Namun panitia mengumumkan perubahan jadwal dengan alasan keterbatasan anggaran.
Diperkirakan agenda besar parisata di tempat itu menalan biaya ratusan jutaan rupiah dan anggaran untuk itu belum ada sehingga Pemkab Bulukumba memutuskan untuk menundanya.
"Acaranya diundur hingga Desember tahun ini karena anggaran untuk itu belum mencukupi. Kita upayakan untuk menggunakan dana di pos APBD Perubahan akhir tahun ini," jelas Kabag Humas Bulukumba, Daud Kahal, Jumat (16/10).
Festival ini dipoles sebagai rangkaian dari Expedition Taka Bonerate di Selayar yang mulai berlangsung Kamis (15/10) pagi.
Festival Phinisi Tanjung Bira digagas menjadi promosi secara besar-besaran kepada wisatawan domestik dan mancanegara tentang kawasan wisata Sulsel.
Daud mengatakan, kegiatan itu dapat terlaksana Desember 2009, jika DPRD Bulukumba menyetujui penggunaan APBD Perubahan.(cr5)
Pemerintah Bulukumba Bantu Asrama Santri As'adiyah Asal Bulukumba
Pemerintah Bulukumba Bantu Asrama Santri As'adiyah Asal Bulukumba
Rabu, 17 September 2008
http://www.asadiyahsengkang.or.id/
Pemerintah Kabupaten Bulukumba memberikan bantuan dana untuk merehabilitasi asrama santri asal Bulukumba yang saat ini sedang belajar di Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang Kabupaten Wajo.
Bantuan sebesar dua puluh juta rupiah yang bersumber dari APBD Kabupaten Bulukumba tahun anggaran 2008, diserahkan langsung Bupati Bulukumba AM Sukri A Sappewali kepada pengurus Himpunan Santri As’adiyah Asal Bulukumba melalui bedaharanya Hamzah, di Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang saat Bupati berkunjung dan melantik pengurus Himpunan Santri tersebut kamis pekan lalu.
Bupati mengharapkan agar bantuan itu dapat dimanfaatlkan sehingga asrama yang ditempati bisa dihuni secara layak, sambil diupayakan untuk membatu pengadaan asrama santri yang lebih refresentatif.
Saat ini ada sekitar 30 orang santri asal Bulukumba yang tengah menuntut ilmu di Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang, selain belajar menekuni jurusan hafal Qur’an juga sebagian diantaranya bersekolah pada Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah dan Sekolah Tinggi Agama Islam As’adiyah.
Menurut Pimpinan Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang Prof Dr HM Rafii Yunus Martan MA, santri asal Bulukumba sudah sejak lama merantau dan belajar di pondok ini.
Sekitar akhir tahun 1940-an sebagian besar sudah menjadi tokoh di Bulukumba seperti KH. Mahdi Hakma (Ketua MUI) H. Tjmaruddin (Mantan Kakandepag), H.Syafruddin (Kakandepag sekarang) dan masih banyak yang lainnya.
Namun kondisi santri saat ini memerlukan perhatian, selain karena asrama yang berada dipinggiran dan sudah tidak layak, mereka pada umumnya hanya menumpang di rumah-rumah penduduk, karenanya kepada Pemkab Ia meminta untuk dapat membangun Asrama seperti halnya daerah-daerah lain yang telah memiliki Asrama sendiri.
Bupati berjanji untuk memberikan perhatian untuk membangun Asrama kepada para santri asal Bulukumba. Insya Allah pada tahun 2009 kita akan upayakan bangun Asrama Bulukumba, namun kita mencari lahan yang cocok untuk lokasinya.
Usai melantik pengurus dan menyerahkan bantuan, Bupati Bulukumba bersama rombongan menyempatkan diri melihat langsung Asrama Santri asal Bulukumba di Jl. Sungai Gilireng Tukampo Sengkang, kondisinya memang kumuh dan sudah sangat tidak layak.
Rabu, 17 September 2008
http://www.asadiyahsengkang.or.id/
Pemerintah Kabupaten Bulukumba memberikan bantuan dana untuk merehabilitasi asrama santri asal Bulukumba yang saat ini sedang belajar di Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang Kabupaten Wajo.
Bantuan sebesar dua puluh juta rupiah yang bersumber dari APBD Kabupaten Bulukumba tahun anggaran 2008, diserahkan langsung Bupati Bulukumba AM Sukri A Sappewali kepada pengurus Himpunan Santri As’adiyah Asal Bulukumba melalui bedaharanya Hamzah, di Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang saat Bupati berkunjung dan melantik pengurus Himpunan Santri tersebut kamis pekan lalu.
Bupati mengharapkan agar bantuan itu dapat dimanfaatlkan sehingga asrama yang ditempati bisa dihuni secara layak, sambil diupayakan untuk membatu pengadaan asrama santri yang lebih refresentatif.
Saat ini ada sekitar 30 orang santri asal Bulukumba yang tengah menuntut ilmu di Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang, selain belajar menekuni jurusan hafal Qur’an juga sebagian diantaranya bersekolah pada Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah dan Sekolah Tinggi Agama Islam As’adiyah.
Menurut Pimpinan Pondok Pesantren As’adiyah Sengkang Prof Dr HM Rafii Yunus Martan MA, santri asal Bulukumba sudah sejak lama merantau dan belajar di pondok ini.
Sekitar akhir tahun 1940-an sebagian besar sudah menjadi tokoh di Bulukumba seperti KH. Mahdi Hakma (Ketua MUI) H. Tjmaruddin (Mantan Kakandepag), H.Syafruddin (Kakandepag sekarang) dan masih banyak yang lainnya.
Namun kondisi santri saat ini memerlukan perhatian, selain karena asrama yang berada dipinggiran dan sudah tidak layak, mereka pada umumnya hanya menumpang di rumah-rumah penduduk, karenanya kepada Pemkab Ia meminta untuk dapat membangun Asrama seperti halnya daerah-daerah lain yang telah memiliki Asrama sendiri.
Bupati berjanji untuk memberikan perhatian untuk membangun Asrama kepada para santri asal Bulukumba. Insya Allah pada tahun 2009 kita akan upayakan bangun Asrama Bulukumba, namun kita mencari lahan yang cocok untuk lokasinya.
Usai melantik pengurus dan menyerahkan bantuan, Bupati Bulukumba bersama rombongan menyempatkan diri melihat langsung Asrama Santri asal Bulukumba di Jl. Sungai Gilireng Tukampo Sengkang, kondisinya memang kumuh dan sudah sangat tidak layak.
Minggu, 11 Oktober 2009
Lima Cabup Bulukumba Daftar di Koalisi Pembaharuan
Lima Cabup Bulukumba Daftar di Koalisi Pembaharuan
Laporan: antara/muhammad irham. la_toge_langi
Minggu, 11 Oktober 2009 | 12:10 WITA
BULUKUMBA, TRIBUN - Lima bakal calon bupati Kabupaten Bulukumba, telah mendaftarkan diri ke Koalisi Pembaharuan guna mendapat dukungan untuk bertarung dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Juni 2010.
Juru bicara Koalisi Pembaharuan Andi Gunawan di Bulukumba, Minggu, mengatakan, kelima calon tersebut adalah, Kabag Pemerintahan Kota Makassar Gani Sirman dan Ketua STKIP Bulukumba Andi Sumrah,
Selain itu, Isradi Zainal dan Zainal Arifin, keduanya dari kalangan pengusaha, serta Kahar Muslim bersama paketnya, Askar. Kedua figur ini tercatat sebagai anggota DPRD Bulukumba.
Menurut Gunawan, koalisi yang memilik motto "Selamatkan Bulukumba" ini didukung 12 partai politik (parpol) non kursi di parlemen.
"Koalisi ini terbentuk dengan satu tujuan yakni harus menang. Sebab Kami tak hanya sekedar mengusung tapi melalui proses serta analisa yang cermat.
Dari lima cabup yang mendaftar, kata dia, semuanya berpotensi untuk mengendarai koalisi ini. Tapi tentunya wajib melalui beberapa tahapan temasuk leawat survei yang rencananya menggunakan lembaga Lingkaran Survey Indonesi (LSI)
Koalisi ini tidak bertumpu pada kekuatan finansial calon, tapi lebih mengutamakan figur yang akan diusung nantinya betul-betul bisa diterima masyarakat. Rencananya survei dilakukan awal November dan selanjutnya dilakukan deklarasi.
Ia menambahkan, kendati figur yang diusung nanti juga lolos di partai lain yang membuka penjaringan, itu tidak akan menjadi masalah. Malah dengan begitu, peluang figur yang diusung bisa semakin besar.
12 Parpol yang tergabung dalam koalisi pembaharuan antara lain yakni, PDIP, PNUI, PIS, PPPI, PNKB, PMB, Partai Merdeka, Partai Gerindra, Partai Marhaenis dan Partai Pelopor.(*)
Laporan: antara/muhammad irham. la_toge_langi
Minggu, 11 Oktober 2009 | 12:10 WITA
BULUKUMBA, TRIBUN - Lima bakal calon bupati Kabupaten Bulukumba, telah mendaftarkan diri ke Koalisi Pembaharuan guna mendapat dukungan untuk bertarung dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) Juni 2010.
Juru bicara Koalisi Pembaharuan Andi Gunawan di Bulukumba, Minggu, mengatakan, kelima calon tersebut adalah, Kabag Pemerintahan Kota Makassar Gani Sirman dan Ketua STKIP Bulukumba Andi Sumrah,
Selain itu, Isradi Zainal dan Zainal Arifin, keduanya dari kalangan pengusaha, serta Kahar Muslim bersama paketnya, Askar. Kedua figur ini tercatat sebagai anggota DPRD Bulukumba.
Menurut Gunawan, koalisi yang memilik motto "Selamatkan Bulukumba" ini didukung 12 partai politik (parpol) non kursi di parlemen.
"Koalisi ini terbentuk dengan satu tujuan yakni harus menang. Sebab Kami tak hanya sekedar mengusung tapi melalui proses serta analisa yang cermat.
Dari lima cabup yang mendaftar, kata dia, semuanya berpotensi untuk mengendarai koalisi ini. Tapi tentunya wajib melalui beberapa tahapan temasuk leawat survei yang rencananya menggunakan lembaga Lingkaran Survey Indonesi (LSI)
Koalisi ini tidak bertumpu pada kekuatan finansial calon, tapi lebih mengutamakan figur yang akan diusung nantinya betul-betul bisa diterima masyarakat. Rencananya survei dilakukan awal November dan selanjutnya dilakukan deklarasi.
Ia menambahkan, kendati figur yang diusung nanti juga lolos di partai lain yang membuka penjaringan, itu tidak akan menjadi masalah. Malah dengan begitu, peluang figur yang diusung bisa semakin besar.
12 Parpol yang tergabung dalam koalisi pembaharuan antara lain yakni, PDIP, PNUI, PIS, PPPI, PNKB, PMB, Partai Merdeka, Partai Gerindra, Partai Marhaenis dan Partai Pelopor.(*)
Jumat, 09 Oktober 2009
Lahan Kritis di Kabupaten Bulukumba
Lahan Kritis di Kabupaten Bulukumba
Sumber: www.bpdas-jeneberang.net
Direkam pada Sabtu, 10 Oktober 2009
Kabupaten Bulukumba terletak ± 165 km arah tenggara kota Makassar. Kabupaten seluas 1.154,67 km2 ini berpusat di Bulukumba. Secara administratif, pemerintahan kabupaten Bulukumba terbagi atas 10 kecamatan, 98 desa, dan 27 kelurahan. Penduduk kabupaten Bulukumba saat ini mencapai ± 371.453 jiwa, yang terdiri dari 172.081 laki-laki dan 199.372 perempuan.
Mayoritas masyarakat Bulukumba hidup dari sektor pertanian, perkebunan, nelayan, tambak, perdagangan dan jasa. Masyarakat Bulukumba berasal dari suku Makassar dan mayoritas memeluk agama Islam.
Pembangunan sektor kehutanan di kabupaten Bulukumba ditangani oleh Dinas Kehutanan. Kabupaten Bulukumba memiliki kawasan hutan seluas 9.380 ha yang terdiri atas 3.485 ha hutan konservasi, 4.436 ha hutan lindung, 1.459 ha hutan produksi.
Saat ini di wilayah Kabupaten Bulukumba terdapat lahan kritis seluas 27.848 ha, dimana 7.651 ha berada di dalam kawasan hutan dan 20.197 ha berada di luar kawasan hutan.
Untuk mengurangi luasan lahan kritis di wilayah Kabupaten Bulukumba, Dishut Bulukumba telah melakukan berbagai kegiatan rehabilitasi lahan, salah satunya dengan program GN-RHL ( GERHAN ) yang baru dimulai pada tahun 2004.
Kegiatan GN-RHL / GERHAN Kabupaten Bulukumba
Kegiatan dalam rangka Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan di kabupaten Bulukumba baru dilaksanakan pada tahun 2004.
Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan berkoordinasi dengan BP DAS Jeneberang Walanae, serta Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan. Sasaran lokasi GN-RHL Kabupaten Bulukumba untuk tahun 2004 mencakup arel seluas 625 ha ( 150 ha DK dan 475 ha LK ) di 3 Kecamatan dan 8 desa.
Jumlah tanaman yang dibutuhkan mencapai 643.500 batang yang terdiri dari tanaman MPTS ( Alpukat, nangka, mangga, sukun, Kemiri ) dan tanaman kayu-kayuan (Mahoni, Bayam jawa, suren, gmelina, albizia, dan jati), serta bibit tanaman mangrove.
Bibit tanaman yang GN-RHL di kabupaten Bulukumba baik tanaman kayu, MPTS maupun mangrove berasal dari perusahaan pengada bibit C.V. Kama Jaya dan PT Inhutani I Unit III Makassar.
Bibit tersebut dibagikan kepada masyarakat yang tergabung dalam 17 kelompok tani di sekitar lokasi kegiatan. Dalam pelaksanaannya, kelompok tani tersebut mendapatkan bimbingan teknis maupun non teknis dari Dishut Bulukumba dan BP DAS Jeneberang Walanae. Selain itu dalam rangka penguatan kelembagaan, kelompok-kelompok tani tersebut didampingi oleh anggota LSM PLHM Bulukumba. (asnawin)
Hutan Jati di Bulukumba Terbakar
keterangan gambar: Hutan Jati di Bulukumba (foto: www.bpdas-jeneberang.net)
Hutan Jati di Bulukumba Terbakar
Sumber berita:
-Seputar Indonesia Sulawesi Selatan (www.seputar-indonesia.com)
-Tribun Timur (www.tribun-timur.com)
Direkam pada Sabtu, 10 Oktober 2009
BULUKUMBA (SI) – Hutan pohon jati seluas tiga hektare (ha) di Kirasa, Desa Polewai, Kecamatan Gantarang Bulukumba, seluas tiga hektare habis dilalap api, (Rabu, 30 September 2009).
Lokasi tersebut berbatasan dengan permukiman penduduk dan sebuah SPBU milik Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Bulukumba, Edy Manaf. Tidak ada yang mengetahui pasti penyebab kejadian tersebut.
Warga setempat menjelaskan, mereka melihat api membubung di tengah hutan lindung jati yang sebagian besar telah mengering daun-daunnya.
"Tidak ada yang ketahui pasti penyebanya, karena tiba-tiba api membubung setinggi tiga meter di tengah kawasan hutan lindung," kata Nur, warga setempat.
Informasi lain menyebutkan bahwa api diduga dari sebatang puntung rokok yang kemungkinan tidak sengaja dilempar pengendara, karena jarak lahan pohon jati dengan jalan raya hanya sekitar dua meter.
Tiga kendaraan operasional milik petugas pemadam kebakaran di Bulukumba dikerahkan untuk memadamkan kobaran api. Kobaran api dapat dikuasai petugas sekitar tiga jam kemudian.
“Kami hanya menduga saja sumber api tersebut. Tidak mungkin lahan ini sengaja dibakar orang. Warga tidak mempunyai kepentingan, sehingga sangat tidak mungkin kebakaran ini disengaja,” kata warga lainnya.
Petugas juga hingga kini belum dapat menaksir kerugian secara material akibat kebakaran tersebut. Ketua Tim III Pemadam Kebakaran Bulukumba Muh Nur mengatakan, petugas langsung ke lokasi setelah mendapat laporan warga tentang adanya kebakaran lahan di Bijawang.
Petugas langsung menindaklanjuti dengan mengerahkan tiga mobil operasional ke lokasi.
“Api dengan mudah dipadamkan petugas, di samping medannya tidak terlalu sulit, laporan cepat diterima petugas sehingga dengan mudah diatasi. Meski demikian, sudah ada pohon jati yang musnah terbakar,” ungkapnya saat ditemui di lokasi kebakaran, kemarin.
Selama Kemarau 36 Kali
Data dari Dinas Pemadam Kebakaran Bulukumba, peristiwa kebakaran di Bulukumba selama musim kemarau tahun ini sebanyak 36 kali. Data ini meliputi kebakaran rumah dan kantor. Sedangkan kebakaran hutan baru kali ini terjadi.
"Selama musim kemarau tahun ini telah 36 kali terjadi kebakaran dan sebagian besar adalah kebakaran rumah dan belum ada korban jiwa. Tetapi kerugian mencapai ratusan juta rupiah," jelas M Nur. (asnawin)
Festival Phinisi Akan Digelar di Bulukumba
LUKISAN CADAS. Gambar perahu phinisi khas Makassar dalam lukisan cadas di Australia menunjukkan interaksi Suku Aborigin dengan pelayar Bugis atau Makassar sudah lama berlangsung (foto Rick Stevens). Foto direkam dari oase.kompas.com pada Sabtu, 10 Oktober 2009.
----------------------
Festival Phinisi Akan Digelar di Bulukumba
Sabtu, 03 Oktober 2009 11:57
antara-sulawesiselatan.com
direkam pada Sabtu, 10 Oktober 2009
Bulukumba, Sulsel (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, akan menggelar Festival Phinisi bertempat di lokasi wisata pantai pasir putih Tanjung Bira 25-26 Oktober mendatang.
Kepala Dinas Pariwisata Bulukumba, Andi Bahagia Amin di Bulukumba, Jumat (2 Oktober 2009), mengatakan kegiatan tersebut rencananya dibuka secara langsung Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, dan dihadiri undangan dari sejumlah kabupaten.
Menurut dia, diperkirakan ribuan orang akan memadati objek wisata kebanggaan Bulukumba tersebut, karena peserta yang mengikuti festival akan menyuguhkan beragam keterampilan dan kemampuan mereka pada lomba yang akan dilaksanakan.
Seluruh kegiatan yang digelar pada festival tersebut bertujuan membangkitkan objek wisata agar para wisatawan domestik dan mancanegara dapat lebih mengenal Tanjung Bira.
Melalui Festival Phinisi ini, kata dia, diharapkan dapat lebih menggairahkan minat para wisatawan. Tentunya jika objek wisata Bira ramai dikunjungi, maka secara otomatis akan meningkatkan ekonomi masyarakat serta menambah pundi-pundi pemasukan Pajak Asli Daerah (PAD) Bulukumba.
"Kami terus berupaya melakukan promosi wisata Tanjung Bira dengan harapan agar jumlah wisatawan dapat terus bertambah. Dengan begitu, selain menambah pemasukan PAD juga meningkatkan pendapatan masyarakat," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga tak henti-hentinya melakukan pembinaan Usaha Kecil Menengah (UKM). Tujuannya agar keterampilan yang telah diperoleh bisa diperkenalkan secara luas sehingga dapat meningkatkan pendapatan para pengrajin atau pengusaha kecil.
"Kami berharap dukungan semua pihak agar kegiatan ini nantinya dapat terselenggara dengan baik. Perlu diingat, kegiatan ini merupakan yang pertama dan terbesar yang pernah dilakukan didaerah ini," ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini pihaknya sangat mengharapkan adanya dukungan pemerintah termasuk bantuan anggaran untuk terus melakukan promosi wisata agar objek wisata Bira dapat lebih menggairahkan dan selalu dikunjungi wisatawan.
Sejumlah kegiatan yang akan dilaksanakan yakni, pembuatan atau penyusunan miniatur phinisi, pameran UKM dan makanan khas daerah, Fun Diving dan lomba memancing dan pagelaran seni dan Budaya Bulukumba.
(T.PK-AAT/I011)
Jepang Tawarkan Bulukumba Pengolahan Sampah
Jepang Tawarkan Bulukumba Pengolahan Sampah
By Republika Newsroom (republika.co.id)
Jumat, 09 Oktober 2009, pukul 23:09:00
BULUKUMBA--Food Common Development Cooperation Association (FCDCA) dari Jepang menawarkan kerjasama di bidang pengolahan sampah kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba, Sulsel.
Kabag Humas dan Protokol Pemkab Bulukumba Daud Kahal di Bulukumba, Jumat, mengatakan rencana FCDCA untuk berinvestasi di daerah tersebut merupakan wujud kerja sama yang baik antara kedua belah pihak.
Menurut dia, kedua pihak yakni Ketua FCDCA Yammamoto dan pemkab yang diwakili Bupati Bulukumba Sukri Sappewali, bersama dengan Kepala Bappeda Burhanuddin Kadir, serta sejumlah pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sudah menyepakati rencana itu.
"Semoga saja rencana ini dapat secepatnya dilaksanakan karena dengan begitu akan mempercepat rencana pemerintah dalam melaksanakan program kebersihan kota Bulukumba," ujar Daud.
Ia menambahkan sebelumnya Yammamoto telah berkunjung ke Bulukumba dan menawarkan investasi di sektor pengembangan rumput laut. Saat ini, investasi pengembangan rumput laut telah berjalan dan dipusatkan di Kecamatan Bontobahari.
Di depan Bupati, Yammamoto berjanji segera mendatangkan mesin pengolah sampah ke Bulukumba, beserta anggaran rencana investasi tersebut.
Rencana investasi tersebut akan beriorientasi pada industri pengolahan bahan bakar alternatif dari sampah. Polusi serta dampak negatifnya sudah diperhitungkan.
"Rencana tersebut akan diawali dengan survei lokasi. FCDCA Jepang sengaja memilih Bulukumba karena ada respons positif dari Pemkab," ujar Daud. ant/pur
Selasa, 29 September 2009
Festival Nusantara Phinisi in Bulukumba
Festival Nusantara Phinisi
Phinisi Nusantara Festival was held on 1-6 October 2009 in Bulukumba, South Sulawesi
South Sulawesi (Sulawesi) is still constrained infrastructure, but in addition has a national marine park (TLN) Taka Bonerate, there is also the location of traditional boat-making “Phinisi”.
namely foreign tourists in TLN Taka Bonerate Selayar District and the District of Tanjung Bira Bulukumba
‘Lovely December’ which will be held in Tana Toraja
death rituals known as ‘signs solo’. In this traditional feast of hundreds of buffalo and pigs will be slaughtered, one of the buffalo is a buffalo type of step ‘tedong healers’ worth Rp120 million per fish.
Tedong shaman with black color and long straight horns are 3.4 meters will be ‘offering’ in traditional party ‘signs solo’. While the second most expensive buffalo shaman is tedong Bonga tedong with skin and white pinto. This buffalo has a selling price of an average of Rp105 million per fish and the type can still be found as much as the count finger, while tedong healers have only one tail in Tana Toraja.
source keris.blogs.ie Tuesday, September 29, 2009
Phinisi Nusantara Festival was held on 1-6 October 2009 in Bulukumba, South Sulawesi
South Sulawesi (Sulawesi) is still constrained infrastructure, but in addition has a national marine park (TLN) Taka Bonerate, there is also the location of traditional boat-making “Phinisi”.
namely foreign tourists in TLN Taka Bonerate Selayar District and the District of Tanjung Bira Bulukumba
‘Lovely December’ which will be held in Tana Toraja
death rituals known as ‘signs solo’. In this traditional feast of hundreds of buffalo and pigs will be slaughtered, one of the buffalo is a buffalo type of step ‘tedong healers’ worth Rp120 million per fish.
Tedong shaman with black color and long straight horns are 3.4 meters will be ‘offering’ in traditional party ‘signs solo’. While the second most expensive buffalo shaman is tedong Bonga tedong with skin and white pinto. This buffalo has a selling price of an average of Rp105 million per fish and the type can still be found as much as the count finger, while tedong healers have only one tail in Tana Toraja.
source keris.blogs.ie Tuesday, September 29, 2009
Pasangan Sukri-Rasyid Deklarasi Oktober
Pasangan Sukri-Rasyid Deklarasi Oktober
Klaim Tim Abd Rasyid Taherong di Pilkada Bulukumba
sumber berita: Harian Tribun Timur (www.tribun-timur.com)
Selasa, 29 September 2009 | 02:02 WITA
Bulukumba, Tribun - Tim pemenangan Abdul Rasyid Sarohang mengaku akan mendeklarasikan pasangan calon Bupati dan calon Wakil Bupati Bulukumba periode 2010-2015 bulan Oktober mendatang.
Pasangan yang dideklarasikan adalah Bupati (incumbent) Bulukumba A Sukri Sappewali dengan Kepala Badan Pertanahan Makassar (BPN) Makassar Abd Rasyid Taherong.
Salah seorang anggota tim pemenangan Abdul Rasyid, Gatot, menyampaikan bahwa bulan depan pasangan Sukri Sappewali dan Abdul Rasyid Taherong dideklarasikan berpasangan di Pilkada Butta Panrita Lopi yang direncanakan 23 Juni 2010 mendatang.
"Oktober, Sukri dan Rasyid akan mendeklarasikan diri sebagai paket di Pilkada Bulukumba, tunggu-tunggu saja," kata Gatot saat melakukan sosialisasi di rumah kerabatnya, Senin (28/9) siang.
Disebutkan pula bahwa pihaknya telah mendapatkan pengakuan langsung dari Sukri saat menemui warga di Balampesoang, Kecamatan Bulukumpa, Bulukumba,akhir pekan lalu.
"Tim Rasyid juga telah mendapat penegasan dari Pak Sukri mengenai rencana tersebut, dan alasannya memilih paket karena terkait kekuatan pemenangannya di Pilkada Bulukumba," jelas Gatot.
Rasyid telah memperoleh dukungan tiga partai besar di Bulukumba dan telah memiliki wakil di parlemen. Pasangan ini memiliki basis massa yang besar khususnya di bagian timur Bulukumba yang meliputi Kecamatan Herlang, Kajang, dan Bonto Tiro.(cr5)
kandidat bupati bulukumba
- A Sukri Sappewali (Bupati Bulukumba), daftar di PAN
- Padasi (Wakil Bupati Bulukumba), daftar di PAN
- A Gani Sirman (Kabag Pemerintahan Makassar), daftar di PAN dan koalisi nonparlemen
- A Syukur (pengusaha di Papua), daftar di PAN
- Isradi Zainal (pengusaha di Kaltim), daftar di PAN dan PBR
- A Untung Pangki (Sekkab Bulukumba)
- A Edy Manaf (PAN)
- A Mukhtamar M (Golkar)
- Kahar Muslim (PSI)
- A Mappasomba (pengusaha)
- Dr Ahmad Gani (dosen UMI-Makassar)
- Syamsuddin MH (Sekkab Bantaeng)
- A Ichrar AS (guru besar Unmul)
- Syamsuddin Alimsyah (Koordinator Kopel Sulawesi)
Sukri Kantongi 27 Cawabub
BEBERAPA waktu lalu, Bupati Bulukumba A Sukri Sappewali yang memastikan diri maju kembali menyebutkan telah menerima sejumlah nama bakal calon wakil bupati dari berbagai elemen masyarakat.
Baik dari kalangan pengusaha, politisi, aktivis, akademisi, maupun birokrat namun belum ada yang difinalkan. "Saya telah kantongi 27 calon wakil calon bupati," kata Sukri saat itu.
Di tempat terpisah Ahmad Gani dosen Universitas Muslim Indonesia (UMI) menyebutkan bahwa dirinya telah melakukan komunikasi dan melakukan pertemuan empat mata yang berlangsung tertutup juga siap paket.
"Hingga saat ini komunikasi saya tetap jalan hanya saja belum ada hitam di atas putih tapi tunggu saja hasilnya," katanya.(cr5)
Klaim Tim Abd Rasyid Taherong di Pilkada Bulukumba
sumber berita: Harian Tribun Timur (www.tribun-timur.com)
Selasa, 29 September 2009 | 02:02 WITA
Bulukumba, Tribun - Tim pemenangan Abdul Rasyid Sarohang mengaku akan mendeklarasikan pasangan calon Bupati dan calon Wakil Bupati Bulukumba periode 2010-2015 bulan Oktober mendatang.
Pasangan yang dideklarasikan adalah Bupati (incumbent) Bulukumba A Sukri Sappewali dengan Kepala Badan Pertanahan Makassar (BPN) Makassar Abd Rasyid Taherong.
Salah seorang anggota tim pemenangan Abdul Rasyid, Gatot, menyampaikan bahwa bulan depan pasangan Sukri Sappewali dan Abdul Rasyid Taherong dideklarasikan berpasangan di Pilkada Butta Panrita Lopi yang direncanakan 23 Juni 2010 mendatang.
"Oktober, Sukri dan Rasyid akan mendeklarasikan diri sebagai paket di Pilkada Bulukumba, tunggu-tunggu saja," kata Gatot saat melakukan sosialisasi di rumah kerabatnya, Senin (28/9) siang.
Disebutkan pula bahwa pihaknya telah mendapatkan pengakuan langsung dari Sukri saat menemui warga di Balampesoang, Kecamatan Bulukumpa, Bulukumba,akhir pekan lalu.
"Tim Rasyid juga telah mendapat penegasan dari Pak Sukri mengenai rencana tersebut, dan alasannya memilih paket karena terkait kekuatan pemenangannya di Pilkada Bulukumba," jelas Gatot.
Rasyid telah memperoleh dukungan tiga partai besar di Bulukumba dan telah memiliki wakil di parlemen. Pasangan ini memiliki basis massa yang besar khususnya di bagian timur Bulukumba yang meliputi Kecamatan Herlang, Kajang, dan Bonto Tiro.(cr5)
kandidat bupati bulukumba
- A Sukri Sappewali (Bupati Bulukumba), daftar di PAN
- Padasi (Wakil Bupati Bulukumba), daftar di PAN
- A Gani Sirman (Kabag Pemerintahan Makassar), daftar di PAN dan koalisi nonparlemen
- A Syukur (pengusaha di Papua), daftar di PAN
- Isradi Zainal (pengusaha di Kaltim), daftar di PAN dan PBR
- A Untung Pangki (Sekkab Bulukumba)
- A Edy Manaf (PAN)
- A Mukhtamar M (Golkar)
- Kahar Muslim (PSI)
- A Mappasomba (pengusaha)
- Dr Ahmad Gani (dosen UMI-Makassar)
- Syamsuddin MH (Sekkab Bantaeng)
- A Ichrar AS (guru besar Unmul)
- Syamsuddin Alimsyah (Koordinator Kopel Sulawesi)
Sukri Kantongi 27 Cawabub
BEBERAPA waktu lalu, Bupati Bulukumba A Sukri Sappewali yang memastikan diri maju kembali menyebutkan telah menerima sejumlah nama bakal calon wakil bupati dari berbagai elemen masyarakat.
Baik dari kalangan pengusaha, politisi, aktivis, akademisi, maupun birokrat namun belum ada yang difinalkan. "Saya telah kantongi 27 calon wakil calon bupati," kata Sukri saat itu.
Di tempat terpisah Ahmad Gani dosen Universitas Muslim Indonesia (UMI) menyebutkan bahwa dirinya telah melakukan komunikasi dan melakukan pertemuan empat mata yang berlangsung tertutup juga siap paket.
"Hingga saat ini komunikasi saya tetap jalan hanya saja belum ada hitam di atas putih tapi tunggu saja hasilnya," katanya.(cr5)
Penumpang Berdesakan di Kapal
Bulukumba, Selasa 29 September 2009
Diposkan oleh CEMPAKA ASRI FM On 03:37
Penumpang Berdesakan di Kapal
BULUKUMBA- RCA NEWS. Arus balik pascalibur idulfitri dari Pelabuhan Pamatata, Selayar tujuan Pelabuhan Bira, Bulukumba mencapai puncaknya, Minggu 27 September. Pada puncak arus balik itu, jumlah penumpang yang menggunakan jasa PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Selayar, diperkirakan mencapai ribuan orang.
Kebanyakan pemudik menggunakan naik sepeda motor, puluhan mobil, dan bus. Bahkan padatnya jumlah penumpang transportasi laut itu mengakibatkan sebagian di antaranya tidak tertampung di
ruang penumpang. Mereka terpaksa memilih duduk di tangga kapal. Selain itu, beberapa penumpang juga terpaksa bisa berdiri di atas kapal.
Juga ada penumpang terpaksa mengambil tempat di dek, tempat yang selama ini tidak pernah ditempati
penumpang dalam perlayaran. Penumpang yang tidak mendapat tempat berteduh dari sinar matahari itu harus rela berpanas-panasan.
Selain KMP Bontoharu, PT ASDP juga mengoperasikan KMP Belinda untuk melayani ratusan penumpang lain yang masih menunggu. Setidaknya, ASDP menyiapkan dua kapal cadangan dalam melayani arus balik tersebut. Satu kapal lainnya, KMP Sangke Palangga dicadangkan.
Meski demikian Ketua Forum Peduli Selayar (FPS), Arsil Ihsan menyesalkan langkah PT ASDP yang kurang memperhatikan keselamatan pelayaran. Harusnya kata dia, begitu kapasitas tempat duduk sudah penuh, ASDP tidak menerima penumpang lagi. Apalagi penumpang banyak yang harus merasakan terik matahari selama pelayaran.
"Kami sesalkan membeludaknya penumpang kapal hingga melebih kapasitas tempat duduk. Ini menunjukkan kalau PT ASDP kurang memperhatikan keselamatan pelayaran. Harusnya itu tidak terjadi andaikan ASDP sudah menyiapkan kapal cadangan. Dua kapal cadangan itu mestinya dioperasikan kalau kondisi penumpang memang membeludak," ujar Arsil.
Diposkan oleh CEMPAKA ASRI FM On 03:37
Penumpang Berdesakan di Kapal
BULUKUMBA- RCA NEWS. Arus balik pascalibur idulfitri dari Pelabuhan Pamatata, Selayar tujuan Pelabuhan Bira, Bulukumba mencapai puncaknya, Minggu 27 September. Pada puncak arus balik itu, jumlah penumpang yang menggunakan jasa PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Selayar, diperkirakan mencapai ribuan orang.
Kebanyakan pemudik menggunakan naik sepeda motor, puluhan mobil, dan bus. Bahkan padatnya jumlah penumpang transportasi laut itu mengakibatkan sebagian di antaranya tidak tertampung di
ruang penumpang. Mereka terpaksa memilih duduk di tangga kapal. Selain itu, beberapa penumpang juga terpaksa bisa berdiri di atas kapal.
Juga ada penumpang terpaksa mengambil tempat di dek, tempat yang selama ini tidak pernah ditempati
penumpang dalam perlayaran. Penumpang yang tidak mendapat tempat berteduh dari sinar matahari itu harus rela berpanas-panasan.
Selain KMP Bontoharu, PT ASDP juga mengoperasikan KMP Belinda untuk melayani ratusan penumpang lain yang masih menunggu. Setidaknya, ASDP menyiapkan dua kapal cadangan dalam melayani arus balik tersebut. Satu kapal lainnya, KMP Sangke Palangga dicadangkan.
Meski demikian Ketua Forum Peduli Selayar (FPS), Arsil Ihsan menyesalkan langkah PT ASDP yang kurang memperhatikan keselamatan pelayaran. Harusnya kata dia, begitu kapasitas tempat duduk sudah penuh, ASDP tidak menerima penumpang lagi. Apalagi penumpang banyak yang harus merasakan terik matahari selama pelayaran.
"Kami sesalkan membeludaknya penumpang kapal hingga melebih kapasitas tempat duduk. Ini menunjukkan kalau PT ASDP kurang memperhatikan keselamatan pelayaran. Harusnya itu tidak terjadi andaikan ASDP sudah menyiapkan kapal cadangan. Dua kapal cadangan itu mestinya dioperasikan kalau kondisi penumpang memang membeludak," ujar Arsil.
Kamis, 17 September 2009
Kasubag Logistik Polres Bulukumba Diamankan
Harian Fajar (www.fajar.co.id)
Selasa, 08-09-09 | 18:50 | 198 View
Direkam pada Kamis, 17 September 2009
Kasubag Logistik Polres Bulukumba Diamankan
Buntut Penganiayaan Tahanan
BULUKUMBA -- Kasus penganiayaan tahanan, tersangka penipuan jual-beli mobil rental Ayamsuddin alias Sodding, berbuntut. Pelaku penganiayaan, Aiptu Azis, yang juga Kepala Sub Bagian (Kasubag) Logistik Polres Bulukumba diamankan Polres Bulukumba.
Wakapolres Bulukumba, Kompol Novly Vitoy, Senin, 7 September membenarkan sikap tegas Polres Bulukumba atas keterlibatan anggota polisi itu melakukan penganiayaan terhadap tahanan. Atas perbuatannya itu, korban mengalami luka memar pada punggung serta tangan.
Kendati oknum aparat penegak hukum itu diamankan kesatuannya, namun bukan berarti dia dimasukkan ke dalam sel tahanan. "Pelaku sudah kita amankan di ruang P3D Polres. Anggota itu sudah kita mintai keterangan," jelas Novly.
Hasil pemeriksaan yang dilakukan polisi terhadap oknum polisi yang main hakim sendiri itu, menyebutkan bahwa oknum tersebut terbukti melakukan penganiayaan terhadap tahanan kasus penipuan itu. Azis, kata Novly, tidak membantah telah melakukan aksi pemukulan terhadap salah seorang tahanan di dalam sel, pekan lalu. "Pada intinya dia mengakui telah melakukan pemukulan," tambahnya.
Dia menambahkan, salah satu alasan sehingga oknum anggota polisi itu melakukan pemukulan terhadap tahanan itu, karena kecewa terhadap korban atas kasus penipuan yang dilakukannya selama ini. Betapa tidak, oknum polisi itu menjadi salah satu korban atas jual beli mobil, yang diperoleh secara tidak sah termasuk melalui rental.
Dalam kasus penipuan itu, Azis sempat membeli mobil melalui Syamsuddin dengan harga miring. Setelah beberapa lama, pemilik mobil menariknya.
Kendati oknum polisi penganiaya tahanan itu telah diperiksa, namun hingga siang kemarin tahanan yang mengalami penganiayaan itu belum dimintai keterangan oleh polisi. Unit P3D masih mengacu pada laporan
keluarga korban atas kasus itu.
Dalam kasus itu, Novly menegaskan bahwa polres akan memberikan sanksi terhadap pelaku atas perbuatan yang mereka lakukan khususnya sanksi disiplin. "Tapi tidak tertutup kemungkinan juga dijatuhi pidana umum," jelas Novly. (sah)
Selasa, 08-09-09 | 18:50 | 198 View
Direkam pada Kamis, 17 September 2009
Kasubag Logistik Polres Bulukumba Diamankan
Buntut Penganiayaan Tahanan
BULUKUMBA -- Kasus penganiayaan tahanan, tersangka penipuan jual-beli mobil rental Ayamsuddin alias Sodding, berbuntut. Pelaku penganiayaan, Aiptu Azis, yang juga Kepala Sub Bagian (Kasubag) Logistik Polres Bulukumba diamankan Polres Bulukumba.
Wakapolres Bulukumba, Kompol Novly Vitoy, Senin, 7 September membenarkan sikap tegas Polres Bulukumba atas keterlibatan anggota polisi itu melakukan penganiayaan terhadap tahanan. Atas perbuatannya itu, korban mengalami luka memar pada punggung serta tangan.
Kendati oknum aparat penegak hukum itu diamankan kesatuannya, namun bukan berarti dia dimasukkan ke dalam sel tahanan. "Pelaku sudah kita amankan di ruang P3D Polres. Anggota itu sudah kita mintai keterangan," jelas Novly.
Hasil pemeriksaan yang dilakukan polisi terhadap oknum polisi yang main hakim sendiri itu, menyebutkan bahwa oknum tersebut terbukti melakukan penganiayaan terhadap tahanan kasus penipuan itu. Azis, kata Novly, tidak membantah telah melakukan aksi pemukulan terhadap salah seorang tahanan di dalam sel, pekan lalu. "Pada intinya dia mengakui telah melakukan pemukulan," tambahnya.
Dia menambahkan, salah satu alasan sehingga oknum anggota polisi itu melakukan pemukulan terhadap tahanan itu, karena kecewa terhadap korban atas kasus penipuan yang dilakukannya selama ini. Betapa tidak, oknum polisi itu menjadi salah satu korban atas jual beli mobil, yang diperoleh secara tidak sah termasuk melalui rental.
Dalam kasus penipuan itu, Azis sempat membeli mobil melalui Syamsuddin dengan harga miring. Setelah beberapa lama, pemilik mobil menariknya.
Kendati oknum polisi penganiaya tahanan itu telah diperiksa, namun hingga siang kemarin tahanan yang mengalami penganiayaan itu belum dimintai keterangan oleh polisi. Unit P3D masih mengacu pada laporan
keluarga korban atas kasus itu.
Dalam kasus itu, Novly menegaskan bahwa polres akan memberikan sanksi terhadap pelaku atas perbuatan yang mereka lakukan khususnya sanksi disiplin. "Tapi tidak tertutup kemungkinan juga dijatuhi pidana umum," jelas Novly. (sah)
Gedung Balkesmas Muhammadiyah Bulukumba Dirusak
Gedung Balkesmas Muhammadiyah Bulukumba Dirusak
Senin, 31 Agustus 2009 10:37
http://antara-sulawesiselatan.com/
Direkam pada Kamis, 17 September 2009
Bulukumba, Sulsel (ANTARA News) - Balai Kesehatan Masyarakat (Balkesmas) milik Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Bulukumba, Sulawesi Selatan, disegel dan dirusak orang tak dikenal.
Ketua PD Muhammadiyah Bulukumba, Kamaluddin Jaya, Senin, 31 Agustus 2009, menyatakan pihaknya menyayangkan aksi perusakan dan penyegelan yang dilakukan orang yang tidak bertanggung jawa tersebut.
Pengurus Muhammadiyah Bulukumba menduga pelaku perusakan dan penyegelan adalah oknum dinas sosial yang selama ini menginginkan gedung tersebut diambil kembali.
"Gedung itu memang milik dinas sosial yang telah kami gunakan sejak tahun 2002," katanya.
Pengurus Muhammadiyah dikagetkan dengan kondisi gedung Balkesmas yang dalam keadaan tersegel dengan gembok serta paku yang terpasang di seluruh pintu masuk gedung.
Tidak hanya itu, pengurus Muhammadiyah juga menemukan sejumlah barang-barang pelayanan kesehatan dalam kondisi rusak dan berserakan.
Hal itu mengkibatkan banyak masyarakat yang ingin berobat di tempat itu terpaksa tidak dapat dilayani, karena tempat pelayanan dialihkan sementara ke tempat penjualan kain milik koperasi Muhammadiyah.
Dari puluhan pasien yang setiap harinya dilayani di Balkesmas Muhammadiyah terpaksa harus pulang, sebab koperasi itu hanya mampu menampung beberapa pasien.
Bakesmas Muhammadiyah yang terletak di Jalan Dato Ditiro, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, Sulsel memang selama ini digunakan kepentingan pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya kalangan menengah ke bawah.
Pengurus Muhammadiyah Bulukumba mengaku akan menyampaikan permasalahan itu ke Pimpinan Muhammadiyah di Jakarta, Dirjen Departemen Sosial, Gubernur Sulsel, dan Bupati Bulukumba.
Sementara itu, jajaran Dinas Sosial Bulukumba dan pemerintah daerah setempat belum dapat dikonfirmasi.
(T.PK-HK/E011)
Senin, 31 Agustus 2009 10:37
http://antara-sulawesiselatan.com/
Direkam pada Kamis, 17 September 2009
Bulukumba, Sulsel (ANTARA News) - Balai Kesehatan Masyarakat (Balkesmas) milik Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Bulukumba, Sulawesi Selatan, disegel dan dirusak orang tak dikenal.
Ketua PD Muhammadiyah Bulukumba, Kamaluddin Jaya, Senin, 31 Agustus 2009, menyatakan pihaknya menyayangkan aksi perusakan dan penyegelan yang dilakukan orang yang tidak bertanggung jawa tersebut.
Pengurus Muhammadiyah Bulukumba menduga pelaku perusakan dan penyegelan adalah oknum dinas sosial yang selama ini menginginkan gedung tersebut diambil kembali.
"Gedung itu memang milik dinas sosial yang telah kami gunakan sejak tahun 2002," katanya.
Pengurus Muhammadiyah dikagetkan dengan kondisi gedung Balkesmas yang dalam keadaan tersegel dengan gembok serta paku yang terpasang di seluruh pintu masuk gedung.
Tidak hanya itu, pengurus Muhammadiyah juga menemukan sejumlah barang-barang pelayanan kesehatan dalam kondisi rusak dan berserakan.
Hal itu mengkibatkan banyak masyarakat yang ingin berobat di tempat itu terpaksa tidak dapat dilayani, karena tempat pelayanan dialihkan sementara ke tempat penjualan kain milik koperasi Muhammadiyah.
Dari puluhan pasien yang setiap harinya dilayani di Balkesmas Muhammadiyah terpaksa harus pulang, sebab koperasi itu hanya mampu menampung beberapa pasien.
Bakesmas Muhammadiyah yang terletak di Jalan Dato Ditiro, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, Sulsel memang selama ini digunakan kepentingan pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya kalangan menengah ke bawah.
Pengurus Muhammadiyah Bulukumba mengaku akan menyampaikan permasalahan itu ke Pimpinan Muhammadiyah di Jakarta, Dirjen Departemen Sosial, Gubernur Sulsel, dan Bupati Bulukumba.
Sementara itu, jajaran Dinas Sosial Bulukumba dan pemerintah daerah setempat belum dapat dikonfirmasi.
(T.PK-HK/E011)
Lima Bakal Cabup Menguat di Bulukumba
Lima Bakal Cabup Menguat di Bulukumba
Tuesday, 15 September 2009
www.seputar-indonesia.com/edisicetak/
Direkam pada Kamis, 17 September 2009
MAKASSAR, (SI). – Lima bakal calon bupati (cabup) Bulukumba hampir dipastikan bersaing di Pilkada Bulukumba 2010 mendatang, setelah mereka dikabarkan telah dealdengan beberapa partai politik (parpol).
Kendati selama ini banyak figur menyatakan kesiapan maju, informasi yang dihimpun Seputar Indonesia dari berbagai sumber menyebutkan, hanya lima bakal calon tersebut yang pasti maju di posisi calon bupati. Sementara lainnya kemungkinan dijadikan pasangan di antara kandidat tersebut.
Kelima bakal kandidat yang menguat tersebut, yakni Bupati Bulukumba Andi Sukri Sappewali, Wakil Bupati Bulukumba Padasi, Bupati Pohuwato Gorontalo Zainuddin, Kabag Pemerintahan Pemkot Makassar Gani Sirman, dan Isriadi Zainal yang berlatar belakang pengusaha sukses di Bumi Panrita Lopi tersebut.
Berdasarkan informasi, bakal calon ini sebagian di antaranya telah deal dengan beberapa partai politik. Sukri misalnya, dihubung-hubungkan dengan koalisi Partai PPRN, Partai Buruh, PKPB, dan PPI. Bahkan, peluang Sukri mengendarai PAN dan PBR pun cukup besar. Khusus Zainuddin, saat ini masih terfokus menggalang dukungan Partai Demokrat.
Dia harus bersaing dengan bakal calon lain yang ikut mendaftar di partai bentukan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. Sementara Isriadi Zainal dan Gani Sirman mengincar gabungan partai non-parlemen yang tergabung dalam Koalisi Pembaharuan. Lantas, ke mana arah dukungan Partai Golkar?
Sampai saat ini belum bisa ditebak karena masih menunggu hasil survei DPD I Partai Golkar Sulsel. Jika popularitas kadernya mumpuni, peluang mengusung satu pasangan akan dilakukan. Namun, bila figur lain lebih menonjol, Golkar akan legowo (ikhlas) mengusungnya.
“Intinya, siapa pun yang signifikan hasil survei nanti, peluangnya sangat terbuka. Bagi kami, mau kader atau bukan, itu tidak masalah,” tandas Ketua DPD II Golkar Bulukumba Muttamar Patotorang kepada SI, kemarin.
Muttamar yang juga Ketua DPRD Bulukumba periode 2009-2014 ini menambahkan, sebelum menentukan calon usungan, pihaknya akan menjaring bakal calon lewat pendaftaran yang dijadwalkan dibuka akhir September ini.
“Besok (hari ini) DPD II rapat mengenai pembentukan tim pilkada. Nanti setelah terbentuk, baru bisa dibuka pendaftaran sekitar 24 September hingga beberapa hari ke depan,” katanya.
Disinggung peluangnya maju, dia mengaku masih tentatif. Kendati demikian, dia memberi isyarat mendukung figur lain di posisi calon bupati yang mengarah ke Padasi.
Bila itu jadi, kemungkinan dia diplot sebagai wakil. Sementara itu, Koalisi Pembaharuan Bulukumba dalam waktu dekat akan melakukan survei ke tiga bakal calon yang sudah resmi mendaftar, yakni Isriadi Zainal, Gani Sirman, dan mantan Kepala Kesbang Kabupaten Barru Zainal Arifin. (arif saleh)
Tuesday, 15 September 2009
www.seputar-indonesia.com/edisicetak/
Direkam pada Kamis, 17 September 2009
MAKASSAR, (SI). – Lima bakal calon bupati (cabup) Bulukumba hampir dipastikan bersaing di Pilkada Bulukumba 2010 mendatang, setelah mereka dikabarkan telah dealdengan beberapa partai politik (parpol).
Kendati selama ini banyak figur menyatakan kesiapan maju, informasi yang dihimpun Seputar Indonesia dari berbagai sumber menyebutkan, hanya lima bakal calon tersebut yang pasti maju di posisi calon bupati. Sementara lainnya kemungkinan dijadikan pasangan di antara kandidat tersebut.
Kelima bakal kandidat yang menguat tersebut, yakni Bupati Bulukumba Andi Sukri Sappewali, Wakil Bupati Bulukumba Padasi, Bupati Pohuwato Gorontalo Zainuddin, Kabag Pemerintahan Pemkot Makassar Gani Sirman, dan Isriadi Zainal yang berlatar belakang pengusaha sukses di Bumi Panrita Lopi tersebut.
Berdasarkan informasi, bakal calon ini sebagian di antaranya telah deal dengan beberapa partai politik. Sukri misalnya, dihubung-hubungkan dengan koalisi Partai PPRN, Partai Buruh, PKPB, dan PPI. Bahkan, peluang Sukri mengendarai PAN dan PBR pun cukup besar. Khusus Zainuddin, saat ini masih terfokus menggalang dukungan Partai Demokrat.
Dia harus bersaing dengan bakal calon lain yang ikut mendaftar di partai bentukan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. Sementara Isriadi Zainal dan Gani Sirman mengincar gabungan partai non-parlemen yang tergabung dalam Koalisi Pembaharuan. Lantas, ke mana arah dukungan Partai Golkar?
Sampai saat ini belum bisa ditebak karena masih menunggu hasil survei DPD I Partai Golkar Sulsel. Jika popularitas kadernya mumpuni, peluang mengusung satu pasangan akan dilakukan. Namun, bila figur lain lebih menonjol, Golkar akan legowo (ikhlas) mengusungnya.
“Intinya, siapa pun yang signifikan hasil survei nanti, peluangnya sangat terbuka. Bagi kami, mau kader atau bukan, itu tidak masalah,” tandas Ketua DPD II Golkar Bulukumba Muttamar Patotorang kepada SI, kemarin.
Muttamar yang juga Ketua DPRD Bulukumba periode 2009-2014 ini menambahkan, sebelum menentukan calon usungan, pihaknya akan menjaring bakal calon lewat pendaftaran yang dijadwalkan dibuka akhir September ini.
“Besok (hari ini) DPD II rapat mengenai pembentukan tim pilkada. Nanti setelah terbentuk, baru bisa dibuka pendaftaran sekitar 24 September hingga beberapa hari ke depan,” katanya.
Disinggung peluangnya maju, dia mengaku masih tentatif. Kendati demikian, dia memberi isyarat mendukung figur lain di posisi calon bupati yang mengarah ke Padasi.
Bila itu jadi, kemungkinan dia diplot sebagai wakil. Sementara itu, Koalisi Pembaharuan Bulukumba dalam waktu dekat akan melakukan survei ke tiga bakal calon yang sudah resmi mendaftar, yakni Isriadi Zainal, Gani Sirman, dan mantan Kepala Kesbang Kabupaten Barru Zainal Arifin. (arif saleh)
Selasa, 15 September 2009
Ribuan Warga Miskin Dapat Zakat Pengusaha Bulukumba
Ribuan Warga Miskin Dapat Zakat Pengusaha Bulukumba
Selasa, 15 September 2009
Direkam dari www.antaranews.com, pada 15 September 2009
Makassar (ANTARA News) - Ribuan tukang becak dan warga kurang mampu berdesak-desakan di rumah salah seorang pengusaha asal Bulukumba, di Jalan Mairo, Makassar, untuk mendapatkan zakat uang tunai, Senin sore, 14 September 2009.
Dari pantauan di lapangan, ribuan tukang becak ini terpaksa ditertibkan oleh belasan petugas dari Polisi Sektor (Polsek) Makassar dan panitia pembagian zakat untuk membentuk barisan antre dari jalan Veteran Selatan hingga depan rumah Haji Ambo Sakka (60), sekitar 100 meter dari Jalan Veteran.
Begitu pula para warga kurang mampu yang kebanyakan perempuan Lansia, anak-anak, dan remaja menunggu giliran pembagian uang tunai di depan rumah Haji Ambo yang memberikan langsung kepada warga. Puluhan panitia dan polisi berada di depan rumah Haji Ambo untuk mengamankan jalannya pemberian zakat itu.
’’Lebih afdal rasanya kalau saya sendiri yang langsung memberikannya,’’ ungkap Haji Ambo.
Zakat Hari Raya Idul Fitri yang diberikan langsung Haji Ambo ini dijatah menurut usia. Untuk orang dewasa sampai orang tua, rata-rata diberikan antara Rp 25.000 hingga Rp 30.000, anak remaja diberikan Rp 10.000, dan anak-anak diberikan Rp 4.000 sampai Rp 6.000.
Kendati kepadatan orang dan kendaraan becak ini berhasil ditertibkan, namun banyaknya orang yang tidak sabar mengakibatkan terjadinya aksi dorong-mendorong antara petugas dan panitia, sehingga Haji Ambo Sakka harus digiring masuk ke dalam rumahnya.
"Pembagian zakat lebaran ini sudah saya lakukan setiap tahun. Namun tidak hanya perorangan, ada juga yang disumbangkan ke lembaga-lembaga zakat, " ungkapnya
Pengusaha barang campuran dan beberapa warung ini mengaku jika dirinya sengaja pulang dari Papua ke Makassar untuk mewujudkan dua amanah dan sudah dilakoninya sejak enam tahun lalu.
"Amanah itu, pertama untuk membagikan sedakah dan pembagian zakat kepada warga fakir miskin," katanya.
Meski gelar pembagian zakat ini terhenti saat menjelang buka puasa, tapi belasan orang tetap memadati depan rumah babak enam anak ini untuk mendapat rezeki.
Selasa, 15 September 2009
Direkam dari www.antaranews.com, pada 15 September 2009
Makassar (ANTARA News) - Ribuan tukang becak dan warga kurang mampu berdesak-desakan di rumah salah seorang pengusaha asal Bulukumba, di Jalan Mairo, Makassar, untuk mendapatkan zakat uang tunai, Senin sore, 14 September 2009.
Dari pantauan di lapangan, ribuan tukang becak ini terpaksa ditertibkan oleh belasan petugas dari Polisi Sektor (Polsek) Makassar dan panitia pembagian zakat untuk membentuk barisan antre dari jalan Veteran Selatan hingga depan rumah Haji Ambo Sakka (60), sekitar 100 meter dari Jalan Veteran.
Begitu pula para warga kurang mampu yang kebanyakan perempuan Lansia, anak-anak, dan remaja menunggu giliran pembagian uang tunai di depan rumah Haji Ambo yang memberikan langsung kepada warga. Puluhan panitia dan polisi berada di depan rumah Haji Ambo untuk mengamankan jalannya pemberian zakat itu.
’’Lebih afdal rasanya kalau saya sendiri yang langsung memberikannya,’’ ungkap Haji Ambo.
Zakat Hari Raya Idul Fitri yang diberikan langsung Haji Ambo ini dijatah menurut usia. Untuk orang dewasa sampai orang tua, rata-rata diberikan antara Rp 25.000 hingga Rp 30.000, anak remaja diberikan Rp 10.000, dan anak-anak diberikan Rp 4.000 sampai Rp 6.000.
Kendati kepadatan orang dan kendaraan becak ini berhasil ditertibkan, namun banyaknya orang yang tidak sabar mengakibatkan terjadinya aksi dorong-mendorong antara petugas dan panitia, sehingga Haji Ambo Sakka harus digiring masuk ke dalam rumahnya.
"Pembagian zakat lebaran ini sudah saya lakukan setiap tahun. Namun tidak hanya perorangan, ada juga yang disumbangkan ke lembaga-lembaga zakat, " ungkapnya
Pengusaha barang campuran dan beberapa warung ini mengaku jika dirinya sengaja pulang dari Papua ke Makassar untuk mewujudkan dua amanah dan sudah dilakoninya sejak enam tahun lalu.
"Amanah itu, pertama untuk membagikan sedakah dan pembagian zakat kepada warga fakir miskin," katanya.
Meski gelar pembagian zakat ini terhenti saat menjelang buka puasa, tapi belasan orang tetap memadati depan rumah babak enam anak ini untuk mendapat rezeki.
Rabu, 09 September 2009
Bupati Bulukumba Minta Masyarakat Obyektif Menilai
Bupati Bulukumba Minta Masyarakat Obyektif Menilai
Duet Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba, Andi Muhammad Sukri A. Sappewali dan Padasi, telah melewati tahun keempat masa pemerintahannya. Tentu banyak keberhasilan yang telah dicapai, tetapi tidak bisa dipungkiri pasti ada juga kekurangan di sana-sini. Namun Bupati Sukri Sappewali berharap masyarakat dapat menilai secara obyektif apa yang telah mereka capai selama ini.
Memasuki tahun kelima ini atau setahun sebelum suksesi, Bupati Sukri A. Sappewali mengemukakan banyak hal tentang pemerintahan yang diembankan kepada dirinya bersama Padasi.
Sukri pada acara Safari Ramadhan yang dihadiri unsur Muspida dan Jajaran Pemerintah
Lingkup Kabupaten Bulukumba, Rabu, 2 September 2009, mengatakan, tahun ini adalah merupakan tahun ke-4 kami menjalani tugas mengemban amanat masyarakat Bulukumba.
‘’Insya Allah pada awal tahun 2010 atau memasuki tahun kelima masa Pemerintahan kami, kita akan mulai memasuki proses suksesi kepemimpinan di Bumi Panrita Lopi ini. Saya berharap kepada semua pihak dan masyarakat pada umumnya, marilah kita menciptakan kompetisi politik yang sehat, dengan mengedepankan etika politik dan nilai-nilai kebersamaan, menjunjung prinsip-prinsip sipakatau dan sipakalebbi, sehingga proses demokrasi akan berlangsung dengan baik, serta berkualitas adanya,’’ tutur Sukri.
Dia mengatakan, apa yang telah dicapai dengan baik selama ini patut dipelihara, ditingkatkan, dan dilanjutkan di masa-masa mendatang, sehingga kesinambungan pem-bangunan akan terus berlangsung dengan sebaik-baiknya
.
Untuk kesemua keberhasilan yang telah dicapai, Sukri selaku Bupati Bulukumba memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh masyarakat, dan seluruh perangkat pemerintah, atas dukungan dan kerjasama yang baik selama ini, dengan harapan mudah-mudahan hal tersebut dapat terus dipelihara dan ditingkatkan ke depan.
‘’Saya berharap bahwa di akhir periode kepemimpinan 2005-2010 ini, masyarakat dapat menilai secara obyektif apa yang telah dicapai selama ini,’’ ujarnya.
Keberhasilan pembangunan, katanya, bisa diukur dari berbagai indikator, baik dari segi pertumbuhan ekonomi masyarakat, income perkapita, penyediaan sarana dan prasarana pelayanan publik, serta tingkat partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan pembangunan.
‘’Alhamdulillah, apa yang menjadi tugas pemerintah dalam rangka menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera dan berkualitas secara bertahap telah mampu diwujudkan dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat,’’ ujar Sukri.
Hal ini bisa kita lihat dan rasakan bersama bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat dengan indikator pertumbuhan ekonomi yang semakin baik, pelayanan pendidikan dan kesehatan yang semakin terjangkau, yang ditunjang penyediaan infrastruktur yang dibutuhkan khususnya untuk menunjang sektor-sektor ekonomi yang sangat vital bagi hajat hidup masyarakat.
Meskipun demikian, Sukri tidak menutup mata, bahwa masih ada kekurangan dan kelemahan yang perlu untuk dibenahi bersama ke depan.
‘’Sinyalemen dan fakta terhadap hal ini tentu menjadi masukan dan referensi untuk melakukan introsfeksi dan perbaikan penyenggaraan pemerintahan ke depan,’’ paparnya. (asnawin)
Keterangan: Berita ini dikutip dari sambutan Bupati Bulukumba pada acara Safari Ramadhan yang dihadiri unsur Muspida dan Jajaran Pemerintah Lingkup Kabupaten Bulukumba, Rabu, 2 September 2009 seperti dilansir situs web www.bulukumbakab.go.id, dan direkam pada 9 September 2009.
Duet Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba, Andi Muhammad Sukri A. Sappewali dan Padasi, telah melewati tahun keempat masa pemerintahannya. Tentu banyak keberhasilan yang telah dicapai, tetapi tidak bisa dipungkiri pasti ada juga kekurangan di sana-sini. Namun Bupati Sukri Sappewali berharap masyarakat dapat menilai secara obyektif apa yang telah mereka capai selama ini.
Memasuki tahun kelima ini atau setahun sebelum suksesi, Bupati Sukri A. Sappewali mengemukakan banyak hal tentang pemerintahan yang diembankan kepada dirinya bersama Padasi.
Sukri pada acara Safari Ramadhan yang dihadiri unsur Muspida dan Jajaran Pemerintah
Lingkup Kabupaten Bulukumba, Rabu, 2 September 2009, mengatakan, tahun ini adalah merupakan tahun ke-4 kami menjalani tugas mengemban amanat masyarakat Bulukumba.
‘’Insya Allah pada awal tahun 2010 atau memasuki tahun kelima masa Pemerintahan kami, kita akan mulai memasuki proses suksesi kepemimpinan di Bumi Panrita Lopi ini. Saya berharap kepada semua pihak dan masyarakat pada umumnya, marilah kita menciptakan kompetisi politik yang sehat, dengan mengedepankan etika politik dan nilai-nilai kebersamaan, menjunjung prinsip-prinsip sipakatau dan sipakalebbi, sehingga proses demokrasi akan berlangsung dengan baik, serta berkualitas adanya,’’ tutur Sukri.
Dia mengatakan, apa yang telah dicapai dengan baik selama ini patut dipelihara, ditingkatkan, dan dilanjutkan di masa-masa mendatang, sehingga kesinambungan pem-bangunan akan terus berlangsung dengan sebaik-baiknya
.
Untuk kesemua keberhasilan yang telah dicapai, Sukri selaku Bupati Bulukumba memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh masyarakat, dan seluruh perangkat pemerintah, atas dukungan dan kerjasama yang baik selama ini, dengan harapan mudah-mudahan hal tersebut dapat terus dipelihara dan ditingkatkan ke depan.
‘’Saya berharap bahwa di akhir periode kepemimpinan 2005-2010 ini, masyarakat dapat menilai secara obyektif apa yang telah dicapai selama ini,’’ ujarnya.
Keberhasilan pembangunan, katanya, bisa diukur dari berbagai indikator, baik dari segi pertumbuhan ekonomi masyarakat, income perkapita, penyediaan sarana dan prasarana pelayanan publik, serta tingkat partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan pembangunan.
‘’Alhamdulillah, apa yang menjadi tugas pemerintah dalam rangka menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih sejahtera dan berkualitas secara bertahap telah mampu diwujudkan dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat,’’ ujar Sukri.
Hal ini bisa kita lihat dan rasakan bersama bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat dengan indikator pertumbuhan ekonomi yang semakin baik, pelayanan pendidikan dan kesehatan yang semakin terjangkau, yang ditunjang penyediaan infrastruktur yang dibutuhkan khususnya untuk menunjang sektor-sektor ekonomi yang sangat vital bagi hajat hidup masyarakat.
Meskipun demikian, Sukri tidak menutup mata, bahwa masih ada kekurangan dan kelemahan yang perlu untuk dibenahi bersama ke depan.
‘’Sinyalemen dan fakta terhadap hal ini tentu menjadi masukan dan referensi untuk melakukan introsfeksi dan perbaikan penyenggaraan pemerintahan ke depan,’’ paparnya. (asnawin)
Keterangan: Berita ini dikutip dari sambutan Bupati Bulukumba pada acara Safari Ramadhan yang dihadiri unsur Muspida dan Jajaran Pemerintah Lingkup Kabupaten Bulukumba, Rabu, 2 September 2009 seperti dilansir situs web www.bulukumbakab.go.id, dan direkam pada 9 September 2009.
Langganan:
Postingan (Atom)
-
IKAN DUYUNG. Jumaning (60), membersihkan tubuh ikan duyung yang ditemuinya di tepi pantai saat mencuci bentang (tali rumput laut) di pesi...
-
Andi Sultan Daeng Radja bersama tujuh orang lainnya telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI (Sus...
-
BUNDARAN PHINISI. Kabupaten Bulukumba yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, terdiri atas 10 kecamatan dan 126 ...