FUI Minta Warga Bulukumba Tidak Cemas
Harian Tribun Timur
Jumat, 31 Juli 2009 | 06:15 WITA
Bulukumba, Tribun - Ketua Umum Forum Umat Islam (FUI) Sulsel A Patabai Pabokori meminta warga Bulukumba tidak perlu cemas dan khawatir terhadap terbentuknya FUI Bulukumba.
Terbentuknya FUI Bulukumba merupakan wadah silaturahmi antara sesama umat Muslim di daerah ini. Terdiri atas sejumlah elemen keummatan di antaranya Nahdatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Wahdah Islamiyah, pondok pesantren, dan sejumlah pemuda Islam di daerah ini.
"Masyarakat tidak perlu takut karena ini bukan lembaga politik yang justru memersatukan umat Muslim terhadap permasalahan yang sedang dihadapi," seru mantan Bupati Bulukumba dua periode ini di depan jamaah Masjid Agung Bulukumba, Kamis (30/7).
Ditekankan legalitas FUI sangat jelas untuk memersatukan umat Muslim. Apalagi menegakkan daerah syariat dan telah didukung oleh perda yang telah lama terbentuk di daerah ini.
Patabai juga melantik sejumlah pengurus FUI Bulukumba di tempat ini dan mengharapkan kepada mereka untuk meneruskan kegiatan perda persyariatan untuk ketentraman masyarakat Bulukumba. (cr5)
Jumat, 31 Juli 2009
Hak Paten Pinisi Dipertanyakan
Harian Fajar (www.fajar.co.id)
Jumat, 31 Juli 2009, Halaman 36
Hak Paten Pinisi Dipertanyakan
BULUKUMBA — Pengurus Besar Kerukunan Keluarga Mahasiswa Bulukumba (PB-KKMB), melakukan seminar tentang eksistensi perahu Pinisi, Kamis, 30 Juli. Dalam seminar itu, mahasiswa mempertanyakan langkah nyata yang dilakukan pemkab dalam memperoleh hak paten Pinisi sebagai produk daerah ini.
Ketua Umum PB-KKMB, Anto mengatakan, pihaknya sangat prihatin dengan masalah Pinisi yang sampai saat ini tidak memiliki kejelasan.
“Sementara Pinisi ini tidak hanya dibuat di Bulukumba, tapi sekarang ini sudah ada juga dibuat di Malaysia, dan Mamuju,” ujar Anto.
Ketua KAI Sulsel, Yusuf dalam pemaparannya menyebutkan, desain perahu Pinisi pada
dasarnya telah didaftarkan pemkab di Dirjen Hak Kekayaan Intelektual Depkum dan HAM RI. Nomor registrasinya ID 0002914. (sah)
Jumat, 31 Juli 2009, Halaman 36
Hak Paten Pinisi Dipertanyakan
BULUKUMBA — Pengurus Besar Kerukunan Keluarga Mahasiswa Bulukumba (PB-KKMB), melakukan seminar tentang eksistensi perahu Pinisi, Kamis, 30 Juli. Dalam seminar itu, mahasiswa mempertanyakan langkah nyata yang dilakukan pemkab dalam memperoleh hak paten Pinisi sebagai produk daerah ini.
Ketua Umum PB-KKMB, Anto mengatakan, pihaknya sangat prihatin dengan masalah Pinisi yang sampai saat ini tidak memiliki kejelasan.
“Sementara Pinisi ini tidak hanya dibuat di Bulukumba, tapi sekarang ini sudah ada juga dibuat di Malaysia, dan Mamuju,” ujar Anto.
Ketua KAI Sulsel, Yusuf dalam pemaparannya menyebutkan, desain perahu Pinisi pada
dasarnya telah didaftarkan pemkab di Dirjen Hak Kekayaan Intelektual Depkum dan HAM RI. Nomor registrasinya ID 0002914. (sah)
Kamis, 30 Juli 2009
Anggaran Pilkada Bulukumba Rp 12 Miliar
Harian Fajar (www.fajar.co.id)
Rabu, 15 Juli 2009
Anggaran Pilkada Bulukumba Rp 12 Miliar
- KPU Rancang Tahapan Pilkada
BULUKUMBA—Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bulukumba termasuk komisioner yang cukup serius mempersiapkan pilkada tahun depan. Buktinya, anggota KPU Bulukumba sudah merancang anggaran pelaksanaan pilkada yang mencapai Rp 12 miliar.
Ketua KPU Bulukumba, Arum Spink, Selasa, 14 Juli 2009 menyebutkan, setelah perhatian KPU terfokus pada pilpres 8 Juli lalu, maka saat ini KPU Bulukumba sudah mulai memfokuskan perhatiannya pada pilkada tahun depan.
“Kita saat ini sudah menyusun tahapan pilkada, termasuk rencana anggaran yang akan diusulkan kepada pemerintah,” jelas Pipink, sapaan akrab Arum Spink.
Untuk alokasi anggaran misalnya, Pipink menyebutkan bahwa besarnya anggaran yang dibutuhkan untuk menyukseskan pilkada bupati itu diperkirakan mencapai Rp 12 miliar.
“Estimasi anggaran yang dibutuhkan itu akan segera diusulkan kepada pemerintah, baik eksekutif maupun kepada legislatif,” jelas Pipink.
Yang pasti kata dia, pilkada bupati yang akan berlangsung 2010 nanti, tahapannya dipastikan dimulai Januari 2010 mendatang. Tahapan pilkada dimulai dari sosialisasi, termasuk masalah aturan pilkada yang meliputi calon yang diusung partai maupun
calon independen.
Dia mengungkapkan, dalam waktu dekat ini, semua KPU yang daerahnya akan melakukan pilkada akan melakukan koordinasi dengan KPU Sulsel untuk menyamakan persepsi menyangkut pelaksanaan pilkada tersebut.
Pipink menegaskan, menghadapi pilkada 2010 itu, KPU sudah merancang penggunaan sistem informasi teknologi (IT) dalam proses pilkada di daerah ini, termasuk merancang perhitungan cepat sistem SMS hasil pemungutan suara.
“Perangkat-perangkat ini kita mulai benahi untuk persiapan pilkada tersebut,” jelas Pipink.
Sekaitan dengan pertarungan perebutan kursi bupati di daerah ini, sejumlah figur mulai terang-terangan berniat untuk bertarung dalam pilkada itu. Tidak hanya dari kalangan politisi, minat untuk menjadi bupati berjuluk Butta Panrita Lopi ini sangat tinggi
termasuk dari kalangan birokrat, akademisi, dan pengusaha.
Beberapa calon bupati bahkan sudah mulai melakukan gerilya untuk mencari dukungan kepada masyarakat, termasuk mendekati pimpinan partai politik (porpol) di daerah ini.
Selain calon bupati yang mulai mencuat, calon wakil bupati juga tidak mau kalah. Mereka juga intens melakukan komunikasi politik untuk mencari dukungan.
Sejumlah figur yang bakal bertarung di Bulukumba mulai disebut-sebut. Mereka antara lain Andi Muttamar Mattotorang dari Golkar, Suardi Bakri dari Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK), dan beberapa figur lain.
Bupati Bulukumba, Sukri A Sappewali dan Wakil Bupati, Andi Padasi juga bakal maju lagi. (sah)
Rabu, 15 Juli 2009
Anggaran Pilkada Bulukumba Rp 12 Miliar
- KPU Rancang Tahapan Pilkada
BULUKUMBA—Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bulukumba termasuk komisioner yang cukup serius mempersiapkan pilkada tahun depan. Buktinya, anggota KPU Bulukumba sudah merancang anggaran pelaksanaan pilkada yang mencapai Rp 12 miliar.
Ketua KPU Bulukumba, Arum Spink, Selasa, 14 Juli 2009 menyebutkan, setelah perhatian KPU terfokus pada pilpres 8 Juli lalu, maka saat ini KPU Bulukumba sudah mulai memfokuskan perhatiannya pada pilkada tahun depan.
“Kita saat ini sudah menyusun tahapan pilkada, termasuk rencana anggaran yang akan diusulkan kepada pemerintah,” jelas Pipink, sapaan akrab Arum Spink.
Untuk alokasi anggaran misalnya, Pipink menyebutkan bahwa besarnya anggaran yang dibutuhkan untuk menyukseskan pilkada bupati itu diperkirakan mencapai Rp 12 miliar.
“Estimasi anggaran yang dibutuhkan itu akan segera diusulkan kepada pemerintah, baik eksekutif maupun kepada legislatif,” jelas Pipink.
Yang pasti kata dia, pilkada bupati yang akan berlangsung 2010 nanti, tahapannya dipastikan dimulai Januari 2010 mendatang. Tahapan pilkada dimulai dari sosialisasi, termasuk masalah aturan pilkada yang meliputi calon yang diusung partai maupun
calon independen.
Dia mengungkapkan, dalam waktu dekat ini, semua KPU yang daerahnya akan melakukan pilkada akan melakukan koordinasi dengan KPU Sulsel untuk menyamakan persepsi menyangkut pelaksanaan pilkada tersebut.
Pipink menegaskan, menghadapi pilkada 2010 itu, KPU sudah merancang penggunaan sistem informasi teknologi (IT) dalam proses pilkada di daerah ini, termasuk merancang perhitungan cepat sistem SMS hasil pemungutan suara.
“Perangkat-perangkat ini kita mulai benahi untuk persiapan pilkada tersebut,” jelas Pipink.
Sekaitan dengan pertarungan perebutan kursi bupati di daerah ini, sejumlah figur mulai terang-terangan berniat untuk bertarung dalam pilkada itu. Tidak hanya dari kalangan politisi, minat untuk menjadi bupati berjuluk Butta Panrita Lopi ini sangat tinggi
termasuk dari kalangan birokrat, akademisi, dan pengusaha.
Beberapa calon bupati bahkan sudah mulai melakukan gerilya untuk mencari dukungan kepada masyarakat, termasuk mendekati pimpinan partai politik (porpol) di daerah ini.
Selain calon bupati yang mulai mencuat, calon wakil bupati juga tidak mau kalah. Mereka juga intens melakukan komunikasi politik untuk mencari dukungan.
Sejumlah figur yang bakal bertarung di Bulukumba mulai disebut-sebut. Mereka antara lain Andi Muttamar Mattotorang dari Golkar, Suardi Bakri dari Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK), dan beberapa figur lain.
Bupati Bulukumba, Sukri A Sappewali dan Wakil Bupati, Andi Padasi juga bakal maju lagi. (sah)
Ba'asyir Luruskan Pemahaman Aqidah Islam di Mesjid Agung Bulukumba
Ba'asyir Luruskan Pemahaman Aqidah Islam di Mesjid Agung Bulukumba
Laporan: Syamsul Bahri. tribuntimurcom@yahoo.com
Kamis, 30 Juli 2009 | 12:56 WITA
BULUKUMBA, TRIBUN- Ba'asyir mengatakan subuh pagi tadi di Mesjid Agung Bulukumba bahwa kedatangannya di Butta Panrita Lopi Bulukumba hanya menyampaikan ceramah agama dan meluruskan Islam yang sesungguhnya dan bukan teroris.
Lanjutnya, saat ini Islam sering dikait-kaitkan dengan teroris padahal Islam tidak menghendaki perbuatan tersebut dan membenci teroris.
"Islam bukanlah agama teroris dan tidak tepat jika dikait-kaitkan dengan penamaan itu, sebab agama ini mengajarkan hubungan toleransi sesama ummat," katanya di hadapan jamaah Mesjid Agung Bulukumba.
Selain itu, dia juga meminta untuk mempelajari kembali ketokohan Muhammad sebagai manusia yang paling sempurna di dunia ini yang terkhusus amal ibadahnya dan tidak menghendaki bentuk teroris.
Disampaikan pula bahwa, hubungan ummat muslim sesama ummat non-muslim lainnya boleh saja toleransi soal duniawi, tetapi tidak boleh bekerjasama untuk akidah atau menyoal amal ibadah untuk akhirat. (*)
Laporan: Syamsul Bahri. tribuntimurcom@yahoo.com
Kamis, 30 Juli 2009 | 12:56 WITA
BULUKUMBA, TRIBUN- Ba'asyir mengatakan subuh pagi tadi di Mesjid Agung Bulukumba bahwa kedatangannya di Butta Panrita Lopi Bulukumba hanya menyampaikan ceramah agama dan meluruskan Islam yang sesungguhnya dan bukan teroris.
Lanjutnya, saat ini Islam sering dikait-kaitkan dengan teroris padahal Islam tidak menghendaki perbuatan tersebut dan membenci teroris.
"Islam bukanlah agama teroris dan tidak tepat jika dikait-kaitkan dengan penamaan itu, sebab agama ini mengajarkan hubungan toleransi sesama ummat," katanya di hadapan jamaah Mesjid Agung Bulukumba.
Selain itu, dia juga meminta untuk mempelajari kembali ketokohan Muhammad sebagai manusia yang paling sempurna di dunia ini yang terkhusus amal ibadahnya dan tidak menghendaki bentuk teroris.
Disampaikan pula bahwa, hubungan ummat muslim sesama ummat non-muslim lainnya boleh saja toleransi soal duniawi, tetapi tidak boleh bekerjasama untuk akidah atau menyoal amal ibadah untuk akhirat. (*)
Ganjar Susilo Jabat Ketua PN Bulukumba
Harian Fajar (www.fajar.co.id)
Kamis, 30 Juli 2009
Ganjar Susilo Jabat Ketua PN Bulukumba
BULUKUMBA — Ketua Pengadilan Tinggi (PN) Bulukumba, Ahmad Sukandar, akhirnya diganti oleh Wakil Ketua PN Bulukumba, Ganjar Susilo selaku pelaksana tugas (Plt).
Serah terima jabatan dan pelepasan itu dilakukan di Rujab Bupati Bulukumba, Selasa, 28 Juli, malam.
Masa jabatan Ahmad Sukandar di PN Bulukumba terbilang seumur jagung. Dia hanya menjabat Ketua PN selama sembilan bulan, kemudian dimutasi menjadi wakil ketua PN Kelas II-a Jakarta Timur (Jaktim). (sah)
Kamis, 30 Juli 2009
Ganjar Susilo Jabat Ketua PN Bulukumba
BULUKUMBA — Ketua Pengadilan Tinggi (PN) Bulukumba, Ahmad Sukandar, akhirnya diganti oleh Wakil Ketua PN Bulukumba, Ganjar Susilo selaku pelaksana tugas (Plt).
Serah terima jabatan dan pelepasan itu dilakukan di Rujab Bupati Bulukumba, Selasa, 28 Juli, malam.
Masa jabatan Ahmad Sukandar di PN Bulukumba terbilang seumur jagung. Dia hanya menjabat Ketua PN selama sembilan bulan, kemudian dimutasi menjadi wakil ketua PN Kelas II-a Jakarta Timur (Jaktim). (sah)
Pengamanan Abu Bakar Ba’asyir Berlapis
Harian Fajar (www.fajar.co.id)
Kamis, 30 Juli 2009
Pengamanan Abu Bakar Ba’asyir Berlapis
BULUKUMBA — Kedatangan ustaz Abu Bakar Ba’asyir menghadiri tabliq akbar dan pengukuhan pengurus Forum Umat Islam (FUI) Bulukumba di Masjid Agung Bulukumba, mendapat perhatian khusus dari aparat TNI dan Polri.
Terkait kedatangan tokoh umat Islam itu, pihak keamanan memberlakukan
pengamanan berlapis hingga tiga ring.
Untuk ring I, proses pengamanan dilakukan di dalam masjid dan areal masjid. Aparat yang melakukan pengamanan di ring I itu seluruhnya menggunakan pakaian preman, sementara ring II di sekitar pintu masuk areal masjid, serta ring III pengamanan secara
umum di wilayah Bulukumba.
Jumlah personel yang diturunkan khusus jajaran Polres Bulukumba mencapai 192 orang. Secara keseluruhan dari jajaran Polwil Bone, yakni dari Bantaeng, Sinjai, dan Bone mencapai 369 personil.
Jumlah itu sudah termasuk personel Polres Bulukumba. Tidak hanya dari Polres Bulukumba, aparat dari Polda Sulselbar, serta jajaran dari Polwil Bone juga menurunkan timnya melakukan pemantauan, dan pengamanan terhadap aktivitas Ba’asyir.
Selain itu, polisi juga melakukan koordinasi dengan Kodim 1411 Bulukumba
untuk membantu melakukan pengamanan. Setidaknya, dalam rangka kedatangan Ba’asyir itu, Kodim 1411 menyiapkan satu peleton personel.
Kabag Ops Polres Bulukumba, Kompol A Muh Amir, Rabu, 29 Juli menyebutkan, proses pengamanan yang terbilang ketat atas kedatangan Ba’asyir itu bukan merupakan suatu
reaksi yang berlebihan dari aparat kepolisian.
Langkah itu sebaliknya sebagai salah satu wujud penghormatan terhadap warga negara.
Yang pasti, kata dia, Polres Bulukumba berupaya memberikan pelayanan yang terbaik dalam rangka melakukan pengamanan atas kedatangan Ba’asyir di daerah ini.
Wakapolres Bulukumba, Kompol Novly F. Vitoy menambahkan, beberapa ruas jalan akan ditutup.
Juru bicara FUI Bulukumba, Musafir secara terpisah menyebutkan, kedatangan
Ba’asyir itu rencananya juga didampingi anggota DPD RI asal Sulsel, Abdul Azis Qahhar Mudzakkar. (sah)
Kamis, 30 Juli 2009
Pengamanan Abu Bakar Ba’asyir Berlapis
BULUKUMBA — Kedatangan ustaz Abu Bakar Ba’asyir menghadiri tabliq akbar dan pengukuhan pengurus Forum Umat Islam (FUI) Bulukumba di Masjid Agung Bulukumba, mendapat perhatian khusus dari aparat TNI dan Polri.
Terkait kedatangan tokoh umat Islam itu, pihak keamanan memberlakukan
pengamanan berlapis hingga tiga ring.
Untuk ring I, proses pengamanan dilakukan di dalam masjid dan areal masjid. Aparat yang melakukan pengamanan di ring I itu seluruhnya menggunakan pakaian preman, sementara ring II di sekitar pintu masuk areal masjid, serta ring III pengamanan secara
umum di wilayah Bulukumba.
Jumlah personel yang diturunkan khusus jajaran Polres Bulukumba mencapai 192 orang. Secara keseluruhan dari jajaran Polwil Bone, yakni dari Bantaeng, Sinjai, dan Bone mencapai 369 personil.
Jumlah itu sudah termasuk personel Polres Bulukumba. Tidak hanya dari Polres Bulukumba, aparat dari Polda Sulselbar, serta jajaran dari Polwil Bone juga menurunkan timnya melakukan pemantauan, dan pengamanan terhadap aktivitas Ba’asyir.
Selain itu, polisi juga melakukan koordinasi dengan Kodim 1411 Bulukumba
untuk membantu melakukan pengamanan. Setidaknya, dalam rangka kedatangan Ba’asyir itu, Kodim 1411 menyiapkan satu peleton personel.
Kabag Ops Polres Bulukumba, Kompol A Muh Amir, Rabu, 29 Juli menyebutkan, proses pengamanan yang terbilang ketat atas kedatangan Ba’asyir itu bukan merupakan suatu
reaksi yang berlebihan dari aparat kepolisian.
Langkah itu sebaliknya sebagai salah satu wujud penghormatan terhadap warga negara.
Yang pasti, kata dia, Polres Bulukumba berupaya memberikan pelayanan yang terbaik dalam rangka melakukan pengamanan atas kedatangan Ba’asyir di daerah ini.
Wakapolres Bulukumba, Kompol Novly F. Vitoy menambahkan, beberapa ruas jalan akan ditutup.
Juru bicara FUI Bulukumba, Musafir secara terpisah menyebutkan, kedatangan
Ba’asyir itu rencananya juga didampingi anggota DPD RI asal Sulsel, Abdul Azis Qahhar Mudzakkar. (sah)
Selasa, 28 Juli 2009
Meraih Pangan dan Kesejahteraan Petani Bulukumba melalui BUMP
PRODUKSI BERAS. Tahun lalu Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, meraih penghargaan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono karena berhasil meningkatkan produksi beras jauh di atas target nasional. Tahun ini Bulukumba ingin bisa menaikkan angka produktivitas padi sawahnya menjadi 9 ton/ha. (Foto: int)
Minggu, 26 Juli 2009
Oknum Polisi-Tentara Bentrok
Harian Fajar, Makassar (www.fajar.co.id)
http://www.fajar.co.id/index.php?option=news&id=65188
Senin, 27-07-09 | 20:32 | 72 View
Oknum Polisi-Tentara Bentrok
BULUKUMBA -- Citra aparat kepolisian dan TNI sebagai pengayom masyarakat di Bulukumba tercoreng lagi. Aparat dua kesatuan berbeda itu terlibat benterokan, Minggu 26 Juli, sekira pukul 00.20 Wita.
Mereka terlibat keributan di Jl. Jend Sudirman, tidak jauh dari Mapolres Bulukumba. Kasus tersebut saat ini sudah ditangani Polres Bulukumba dan Kodim 1411. Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, oknum anggota tentara yang terlibat keributan itu masih menjalani proses latihan di Bancee, Kabupaten Bone.
Ada dua anggota TNI berpangkat sersan dua da itu merupakan warga Bulukumba yang memanfaatkan masa libur dengan mengunjungi orangtua mereka. Belakangan kedua oknum anggota TNI itu diketahui bernama Serda Mul dan Serda Sup. Keduanya mengalami luka di kepala, memar di wajah, serta mata membengkak.
Di pihak lain, oknum anggota polisi diketahui bertugas di Satuan Patroli Motor (Patmor) Polres Bulukumba. Data yang diperoleh menyebutkan, anggota Patmor yang terlibat perkelahian itu berkisar sepuluh orang. Seorang di antaranya Briptu Ar.
Keterangan yang diperoleh menyebutkan, kedua anggota TNI itu baru saja meninggalkan Pantai Merpati. Mereka berencana menuju Pelabuhan Leppee mencari ikan. Namun di TPI, mereka tidak mendapatkan ikan yang mereka cari.
Dari Pantai Merpati, mereka berboncengan motor melewati Polres Bulukumba. Entah kenapa, saat lewat di depan Polres Bulukumba itu, beberapa anggota Patmor mengikuti mereka dari belakang. Begitu mendekati anggota TNI itu, oknum polisi langsung menendang motor anggota TNI tersebut dari belakang.
Merasa tidak memiliki persoalan, kedua anggota TNI itu kemudian menghentikan motornya. Bukannya menyelesaikan persoalan, mereka akhirnya terlibat perkelahian. Saat terlibat perkelahian, beberapa anggota polisi yang melihat kejadian itu juga datang.
Bukannya berusaha menghentikan keributan, malah mereka membantu temannya, menghajar kedua anggota TNI hingga aksi perkelahian terkesan tidak seimbang. Kedua oknum tentara itu sempat menjadi bulan-bulanan. "Kedua anggota TNI itu sementara kita proses. Komandan mereka dari Bancee juga sudah datang," ujar Kasdim 1411 Bulukumba, Mayor Muh. Arifin Palili.
Sesuai pengakuan anggota itu, Arifin menyebutkan kalau saat melintas di depan polres itu, polisi membuntuti dari belakang hingga menendang motor keduanya. "Anggota saat itu juga menggunakan helm. Jadi belum tahu penyebabnya hingga motor keduanya ditendang. Ini masih dalam penyelidikan," tambahnya.
Dia mengaku segera berkoordinasi dengan Polres Bulukumba untuk membicarakan kasus keributan itu. "Yang pasti yang terlibat akan kita proses secara hukum," janji Kasdim. Di tempat terpisah, Kapolres Bulukumba, AKBP Agus Budi Karyanto yang dihubungi melalui telepon seluler beberapa kali tidak menjawab panggilan.
Demikian pula Wakapolres, Novly F Vitoy. Kendati demikian, Kasat Reskrim Polres Bulukumba, AKP Jawaluddin membenarkan tentang adanya keributan yang melibatkan oknum tentara dan anggota polisi. Sayang, dia mengaku tidak mengetahui anggota Patmor yang terlibat dalam kasus tersebut. "Memang ada kejadian seperti itu. Tapi saya belum dapat laporan siapa saja anggota yang terlibat tersebut," ujar Jawaluddin. (sah)
http://www.fajar.co.id/index.php?option=news&id=65188
Senin, 27-07-09 | 20:32 | 72 View
Oknum Polisi-Tentara Bentrok
BULUKUMBA -- Citra aparat kepolisian dan TNI sebagai pengayom masyarakat di Bulukumba tercoreng lagi. Aparat dua kesatuan berbeda itu terlibat benterokan, Minggu 26 Juli, sekira pukul 00.20 Wita.
Mereka terlibat keributan di Jl. Jend Sudirman, tidak jauh dari Mapolres Bulukumba. Kasus tersebut saat ini sudah ditangani Polres Bulukumba dan Kodim 1411. Informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, oknum anggota tentara yang terlibat keributan itu masih menjalani proses latihan di Bancee, Kabupaten Bone.
Ada dua anggota TNI berpangkat sersan dua da itu merupakan warga Bulukumba yang memanfaatkan masa libur dengan mengunjungi orangtua mereka. Belakangan kedua oknum anggota TNI itu diketahui bernama Serda Mul dan Serda Sup. Keduanya mengalami luka di kepala, memar di wajah, serta mata membengkak.
Di pihak lain, oknum anggota polisi diketahui bertugas di Satuan Patroli Motor (Patmor) Polres Bulukumba. Data yang diperoleh menyebutkan, anggota Patmor yang terlibat perkelahian itu berkisar sepuluh orang. Seorang di antaranya Briptu Ar.
Keterangan yang diperoleh menyebutkan, kedua anggota TNI itu baru saja meninggalkan Pantai Merpati. Mereka berencana menuju Pelabuhan Leppee mencari ikan. Namun di TPI, mereka tidak mendapatkan ikan yang mereka cari.
Dari Pantai Merpati, mereka berboncengan motor melewati Polres Bulukumba. Entah kenapa, saat lewat di depan Polres Bulukumba itu, beberapa anggota Patmor mengikuti mereka dari belakang. Begitu mendekati anggota TNI itu, oknum polisi langsung menendang motor anggota TNI tersebut dari belakang.
Merasa tidak memiliki persoalan, kedua anggota TNI itu kemudian menghentikan motornya. Bukannya menyelesaikan persoalan, mereka akhirnya terlibat perkelahian. Saat terlibat perkelahian, beberapa anggota polisi yang melihat kejadian itu juga datang.
Bukannya berusaha menghentikan keributan, malah mereka membantu temannya, menghajar kedua anggota TNI hingga aksi perkelahian terkesan tidak seimbang. Kedua oknum tentara itu sempat menjadi bulan-bulanan. "Kedua anggota TNI itu sementara kita proses. Komandan mereka dari Bancee juga sudah datang," ujar Kasdim 1411 Bulukumba, Mayor Muh. Arifin Palili.
Sesuai pengakuan anggota itu, Arifin menyebutkan kalau saat melintas di depan polres itu, polisi membuntuti dari belakang hingga menendang motor keduanya. "Anggota saat itu juga menggunakan helm. Jadi belum tahu penyebabnya hingga motor keduanya ditendang. Ini masih dalam penyelidikan," tambahnya.
Dia mengaku segera berkoordinasi dengan Polres Bulukumba untuk membicarakan kasus keributan itu. "Yang pasti yang terlibat akan kita proses secara hukum," janji Kasdim. Di tempat terpisah, Kapolres Bulukumba, AKBP Agus Budi Karyanto yang dihubungi melalui telepon seluler beberapa kali tidak menjawab panggilan.
Demikian pula Wakapolres, Novly F Vitoy. Kendati demikian, Kasat Reskrim Polres Bulukumba, AKP Jawaluddin membenarkan tentang adanya keributan yang melibatkan oknum tentara dan anggota polisi. Sayang, dia mengaku tidak mengetahui anggota Patmor yang terlibat dalam kasus tersebut. "Memang ada kejadian seperti itu. Tapi saya belum dapat laporan siapa saja anggota yang terlibat tersebut," ujar Jawaluddin. (sah)
Oknum TNI Buat Ricuh di Mapolresta Bulukumba
Oknum TNI Buat Ricuh di Mapolresta Bulukumba
Sumber: www.antaranews.com
Minggu, 26 Juli 2009 15:32 WIB | Peristiwa | Hukum/Kriminal | Dibaca 706 kali
http://www.antaranews.com/berita/1248597175/oknum-tni-buat-ricuh-di-mapolresta-bulukumba
Makassar (ANTARA News) - Dua orang oknum anggota TNI Angkatan Darat bersama seorang warga sipil babak belur setelah baku hantam dengan puluhan anggota polisi di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Minggu (26/7) dini hari.
Awalnya, tiga orang tersebut mengeluarkan kalimat kotor ke arah puluhan anggota polisi yang sedang bertugas di Mapolresta Bulukumba.
Polisi kemudian dengan sepeda motor mengejar tiga orang dan di persimpangan jalan Jendral Sudirman, Bulukumba, oknum TNI dari kesatuan Dodiklatpur Bancae Bone, Rindam VII Wirabuana, bernama Serda Suparman Andi Asrum dan Serda Muliadi yang dalam keadaan mabuk berat malah menantang anggota polisi sehingga terjadi baku hantam.
Saat insiden itu terjadi, salah seoarang anggota polisi nyaris terkena senjata tajam berupa badik yang di pegang oleh salah satu oknum anggota TNI yang sedang liburan itu.
Tiga orang tersebut kemudian diamankan ke ruang Provos Polres Bulukumba.
Saat digiring ke kantor polisi pun dua oknum tersebut sempat memberontak dan nyaris kembali memukul anggota polisi yang dilihatnya.
Wakapolres Bulukumba, Kompol Novly F. Pitoy saat dikonfirmasi di Bulukumba, Minggu, membenarkan adanya kejadian tersebut dan mengemukakan sudah berkoordinasi dengan pihak Kodim setempat untuk penyelidikan lebih lanjut.
Sementara itu, di tempat kejadian perkara sejumlah anggota polisi melakukan penyisiran dan menemukan sebuah buku ijin berlibur beserta sarung badik yang dibuang pelaku.
Dari tangan pelaku, polisi mengamankan sebuah `badik` dan beberapa botol minuman keras yang dapat dijadikan barang bukti.(*)
Sumber: www.antaranews.com
Minggu, 26 Juli 2009 15:32 WIB | Peristiwa | Hukum/Kriminal | Dibaca 706 kali
http://www.antaranews.com/berita/1248597175/oknum-tni-buat-ricuh-di-mapolresta-bulukumba
Makassar (ANTARA News) - Dua orang oknum anggota TNI Angkatan Darat bersama seorang warga sipil babak belur setelah baku hantam dengan puluhan anggota polisi di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Minggu (26/7) dini hari.
Awalnya, tiga orang tersebut mengeluarkan kalimat kotor ke arah puluhan anggota polisi yang sedang bertugas di Mapolresta Bulukumba.
Polisi kemudian dengan sepeda motor mengejar tiga orang dan di persimpangan jalan Jendral Sudirman, Bulukumba, oknum TNI dari kesatuan Dodiklatpur Bancae Bone, Rindam VII Wirabuana, bernama Serda Suparman Andi Asrum dan Serda Muliadi yang dalam keadaan mabuk berat malah menantang anggota polisi sehingga terjadi baku hantam.
Saat insiden itu terjadi, salah seoarang anggota polisi nyaris terkena senjata tajam berupa badik yang di pegang oleh salah satu oknum anggota TNI yang sedang liburan itu.
Tiga orang tersebut kemudian diamankan ke ruang Provos Polres Bulukumba.
Saat digiring ke kantor polisi pun dua oknum tersebut sempat memberontak dan nyaris kembali memukul anggota polisi yang dilihatnya.
Wakapolres Bulukumba, Kompol Novly F. Pitoy saat dikonfirmasi di Bulukumba, Minggu, membenarkan adanya kejadian tersebut dan mengemukakan sudah berkoordinasi dengan pihak Kodim setempat untuk penyelidikan lebih lanjut.
Sementara itu, di tempat kejadian perkara sejumlah anggota polisi melakukan penyisiran dan menemukan sebuah buku ijin berlibur beserta sarung badik yang dibuang pelaku.
Dari tangan pelaku, polisi mengamankan sebuah `badik` dan beberapa botol minuman keras yang dapat dijadikan barang bukti.(*)
Pilkada Bulukumba: Dari Incumbent Hingga Anggota Dewan
Pilkada Bulukumba: Dari Incumbent Hingga Anggota Dewan
Harian Tribun Timur, Makassar (www.tribun-timur.com)
Jumat, 12 Juni 2009 | 03:04 WITA
PEMILIHAN Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba 2010 masih menghitung bulan. Namun beberapa nama mulai mencuat dan disebut-sebut akan mencalonkan diri.
Dua di antaranya adalah bupati sekarang, Andi Sukri Sappewali, dan wakilnya, Padasi. Pasangan yang diusung koalisi PDIP dan PKB pada Pilkada Bulukumba 2005 lalu, diprediksi tidak lagi maju bersama untuk periode berikut, 2010-2015.
Beberapa orang dekat Sukri mengatakan, telah terbentuk tim inti menghadapi pilkada yang dijadwalkan Juli tahun depan.
Selain menggalang dukungan, tim inti ini bahkan telah melakukan pendekatan kepada beberapa akademisi dan kalangan birokrat yang akan dipinang Andi Sukri.
Mencuat nama dosen UMI Makassar Dr Ahmad Gani, Kepala Dinas Pendidikan Bulukumba Andi Akbar Amier, dan Asisten III Pemkab Bulukumba Andi Bau Amal. Dari tiga nama ini, Ahmad Gani yang kabarnya paling serius untuk dipinang.
Ahmad juga kabarnya sudah membentuk tim dan melakukan pendekatan kepada masyarakat untuk maju.
"Pak Ahmad telah berkomitmen untuk mempersiapkan diri mengabadikan dirinya sebagai bupati di dearah ini," kata anggota timnya, Ilham Sikki, kemarin.
Jika betul-betul maju lagi, ada kemungkinan Andi Sukri mendekati Partai Demokrat yang meraih empat kursi di DPRD Bulukumba pada pemilu legislatif, 9 April lalu.
Padasi
Sementara dari kubu Padasi, salah seorang kelurga dekat mantan Sekwan DPRD Makassar ini, menyatakan, Padasi membidik tiga tokoh Bulukumba untuk mendampinginya.
Pilihan pertama, Sekkab Bulukumba Andi Untung AP, lalu Ketua DPD PAN Bulukumba Andi Edi Manaf, dan pilihan ketiga Ketua DPC PSI Bulukumba Kahar Muslim.
Edi Manaf dan Kahar adalah anggota DPRD Bulukumba yang terpilih kembali sebagai wakil rakyat periode 2009-2014.
"Fokus utama kita adalah mendekati Andi Untung. Figurnya diyakini mampu menyatukan Partai Golkar dan PAN melalui jalur keluarga," kata sumber itu.
Sekretaris DPD II Partai Golkar Bulukumba, Hamsah Pangki, adalah adik kandung Untung. Beberapa pengurus teras Partai Golkar Bulukumba lainnya, juga masih kerabat Untung. Sementara Ketua PAN, Edi Manaf adalah ipar Andi Untung.
Peluang menyatukan Golkar dan PAN untuk menjadi partai pendukungnya cukup terbuka. Sebab, Golkar yang kehilangan tujuh kursi karena hanya mampu mendapat empat kursi di DPRD pada pemilu legislatif tahun ini, belum menentukan sikap menghadapi Pilkada 2010.
Dalam beberapa kesempatan, Ketua DPD Partai Golkar Bulukumba, Andi Muttamar Mattotorang, menyatakan, tidak akan maju sebagai calon bupati.
Berbicara soal kemungkinan, legislator Bulukumba yang kembali terpilih duduk di kursi dewan, hanya mungkin menjadi calon wakil bupati.
Sumber Tribun di Golkar Bulukumba, mendukung asumsi ini. Menurutnya, kemungkinan besar Golkar akan mengusung seorang pengusaha Bulukumba yang bermukim di Jakarta sebagai calon bupati di pilkada mendatang. Andi Muttamar yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPRD Bulukumba, kemungkinan hanya disiapkan di posisi wabup.
Kahar Muslim telah menyatakan penolakannya untuk menjadi calon wabup. Tokoh masyarakat di Kecamatan Kajang ini hanya ingin menjadi calon bupati.
"Periode lalu saya sudah merasakan sebagai calon wakil bupati. Sekarang saya ingin menjadi calon bupati," ujar Kahar, sambil berkelakar, beberapa waktu lalu.
Pilkada 2005, Kahar adalah calon wakil bupati berpasangan dengan Andi Syafruddin Amjar. Pasangan ini hanya kalah tipis dari duet Sukri-Padasi.
Kahar ternyata serius. Secara terang-terangan, dia telah mengajak pengurus PPP untuk berkoalisi mengusungnya di pilkada tahun depan dan menggandeng caleg PPP yang lolos ke DPRD Bulukumba pada pemilu tahun ini, Haji Askar, sebagai calon wakilnya.
Pertemuan terakhir dalam rangka penjajakan koalisi PSI dan PPP yang dihadiri Kahar Muslim, Haji Askar, pengurus PSI dan pengurus PPP dilakukan beberapa pekan lalu di sebuah kafe di Mal Panakukang, Makassar.
Meski belum ada kesepakatan resmi, namun antara kedua pihak sudah tercapai deal-deal politik yang berarti Kahar dan Askar akan maju.
"Pasangan Pak Kahar Muslim dan Haji Askar tinggal dideklarasikan saja. PSI dan PPP sudah mencapai titik temu untuk mengusung paket ini," ujar pengurus PSI, Basri Yulianto, beberapa waktu lalu.
Adik kandung bupati, Andi Baso Mauragawali, juga disebut-sebut akan maju. Pensiunan polisi ini terpilih sebagai anggota dewan setempat melalui Partai Patriot.
Nama lain yang mengemuka, antara lain Ketua DPD Hanura Bulukumba yang juga mantan Wakil Bupati Sidrap, AM Ridwan dan mantan Sekkab Luwu, Andi Masykur Sultan. Andi Maskyur Sultan masih kerabat dekat Andi Sukri yang kini menduduki kursi Kepala Bapedalda Pemprov Sulsel.
Kabar terheboh adalah mantan Bupati Bulukumba dua periode, Andi Patabai Pabokori, akan meramaikan bursa calon bupati di Butta Panrita Lopi.
Meski sudah empat tahun meninggalkan Bulukumba, namun Patabai masih memiliki orang-orang setia yang menduduki jabatan eselon dua di Pemkab Bulukumba.
Kadis Pendidikan Provinsi Sulsel ini juga masih intens melakukan komunikasi serta berkunjung ke Butta Panrita Lopi. Apalagi, namanya masih cukup mashur di daerah yang pernah dipimpinnya selama 10 tahun ini.
Dikotomi
Sementara warga di daerah ini masih mengenang Pilkada Bulukumba 2005 lalu yang tidak bisa terlepaskan oleh dikotomi geopolitik antara Bulukumba bagian timur dan barat yang mempunyai kekuatan besar.
"Ada dikotomi yang susah dipisahkan dari masyarakat di daerah ini dan itu ada, sebab masyarakat mempunyai iklim yang berbeda dengan daerah lain, yakni kekuatan kekeluargaan," kata Daud Kahal, salah seorang warga.
Dikotomi yang dimaksud adalah Bulukumba bagian timur yang meliputi Kecamatan Kajang, Herlang, Bonto Tiro, Bonto Bahari, dan sebagian Ujung Loe.
Sementara Kecamatan Kindang dan Gantareng, merupakan Bulukumba bagian barat yang mempunyai jumlah pemilih yang besar. (cr5/mam)
Harian Tribun Timur, Makassar (www.tribun-timur.com)
Jumat, 12 Juni 2009 | 03:04 WITA
PEMILIHAN Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba 2010 masih menghitung bulan. Namun beberapa nama mulai mencuat dan disebut-sebut akan mencalonkan diri.
Dua di antaranya adalah bupati sekarang, Andi Sukri Sappewali, dan wakilnya, Padasi. Pasangan yang diusung koalisi PDIP dan PKB pada Pilkada Bulukumba 2005 lalu, diprediksi tidak lagi maju bersama untuk periode berikut, 2010-2015.
Beberapa orang dekat Sukri mengatakan, telah terbentuk tim inti menghadapi pilkada yang dijadwalkan Juli tahun depan.
Selain menggalang dukungan, tim inti ini bahkan telah melakukan pendekatan kepada beberapa akademisi dan kalangan birokrat yang akan dipinang Andi Sukri.
Mencuat nama dosen UMI Makassar Dr Ahmad Gani, Kepala Dinas Pendidikan Bulukumba Andi Akbar Amier, dan Asisten III Pemkab Bulukumba Andi Bau Amal. Dari tiga nama ini, Ahmad Gani yang kabarnya paling serius untuk dipinang.
Ahmad juga kabarnya sudah membentuk tim dan melakukan pendekatan kepada masyarakat untuk maju.
"Pak Ahmad telah berkomitmen untuk mempersiapkan diri mengabadikan dirinya sebagai bupati di dearah ini," kata anggota timnya, Ilham Sikki, kemarin.
Jika betul-betul maju lagi, ada kemungkinan Andi Sukri mendekati Partai Demokrat yang meraih empat kursi di DPRD Bulukumba pada pemilu legislatif, 9 April lalu.
Padasi
Sementara dari kubu Padasi, salah seorang kelurga dekat mantan Sekwan DPRD Makassar ini, menyatakan, Padasi membidik tiga tokoh Bulukumba untuk mendampinginya.
Pilihan pertama, Sekkab Bulukumba Andi Untung AP, lalu Ketua DPD PAN Bulukumba Andi Edi Manaf, dan pilihan ketiga Ketua DPC PSI Bulukumba Kahar Muslim.
Edi Manaf dan Kahar adalah anggota DPRD Bulukumba yang terpilih kembali sebagai wakil rakyat periode 2009-2014.
"Fokus utama kita adalah mendekati Andi Untung. Figurnya diyakini mampu menyatukan Partai Golkar dan PAN melalui jalur keluarga," kata sumber itu.
Sekretaris DPD II Partai Golkar Bulukumba, Hamsah Pangki, adalah adik kandung Untung. Beberapa pengurus teras Partai Golkar Bulukumba lainnya, juga masih kerabat Untung. Sementara Ketua PAN, Edi Manaf adalah ipar Andi Untung.
Peluang menyatukan Golkar dan PAN untuk menjadi partai pendukungnya cukup terbuka. Sebab, Golkar yang kehilangan tujuh kursi karena hanya mampu mendapat empat kursi di DPRD pada pemilu legislatif tahun ini, belum menentukan sikap menghadapi Pilkada 2010.
Dalam beberapa kesempatan, Ketua DPD Partai Golkar Bulukumba, Andi Muttamar Mattotorang, menyatakan, tidak akan maju sebagai calon bupati.
Berbicara soal kemungkinan, legislator Bulukumba yang kembali terpilih duduk di kursi dewan, hanya mungkin menjadi calon wakil bupati.
Sumber Tribun di Golkar Bulukumba, mendukung asumsi ini. Menurutnya, kemungkinan besar Golkar akan mengusung seorang pengusaha Bulukumba yang bermukim di Jakarta sebagai calon bupati di pilkada mendatang. Andi Muttamar yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPRD Bulukumba, kemungkinan hanya disiapkan di posisi wabup.
Kahar Muslim telah menyatakan penolakannya untuk menjadi calon wabup. Tokoh masyarakat di Kecamatan Kajang ini hanya ingin menjadi calon bupati.
"Periode lalu saya sudah merasakan sebagai calon wakil bupati. Sekarang saya ingin menjadi calon bupati," ujar Kahar, sambil berkelakar, beberapa waktu lalu.
Pilkada 2005, Kahar adalah calon wakil bupati berpasangan dengan Andi Syafruddin Amjar. Pasangan ini hanya kalah tipis dari duet Sukri-Padasi.
Kahar ternyata serius. Secara terang-terangan, dia telah mengajak pengurus PPP untuk berkoalisi mengusungnya di pilkada tahun depan dan menggandeng caleg PPP yang lolos ke DPRD Bulukumba pada pemilu tahun ini, Haji Askar, sebagai calon wakilnya.
Pertemuan terakhir dalam rangka penjajakan koalisi PSI dan PPP yang dihadiri Kahar Muslim, Haji Askar, pengurus PSI dan pengurus PPP dilakukan beberapa pekan lalu di sebuah kafe di Mal Panakukang, Makassar.
Meski belum ada kesepakatan resmi, namun antara kedua pihak sudah tercapai deal-deal politik yang berarti Kahar dan Askar akan maju.
"Pasangan Pak Kahar Muslim dan Haji Askar tinggal dideklarasikan saja. PSI dan PPP sudah mencapai titik temu untuk mengusung paket ini," ujar pengurus PSI, Basri Yulianto, beberapa waktu lalu.
Adik kandung bupati, Andi Baso Mauragawali, juga disebut-sebut akan maju. Pensiunan polisi ini terpilih sebagai anggota dewan setempat melalui Partai Patriot.
Nama lain yang mengemuka, antara lain Ketua DPD Hanura Bulukumba yang juga mantan Wakil Bupati Sidrap, AM Ridwan dan mantan Sekkab Luwu, Andi Masykur Sultan. Andi Maskyur Sultan masih kerabat dekat Andi Sukri yang kini menduduki kursi Kepala Bapedalda Pemprov Sulsel.
Kabar terheboh adalah mantan Bupati Bulukumba dua periode, Andi Patabai Pabokori, akan meramaikan bursa calon bupati di Butta Panrita Lopi.
Meski sudah empat tahun meninggalkan Bulukumba, namun Patabai masih memiliki orang-orang setia yang menduduki jabatan eselon dua di Pemkab Bulukumba.
Kadis Pendidikan Provinsi Sulsel ini juga masih intens melakukan komunikasi serta berkunjung ke Butta Panrita Lopi. Apalagi, namanya masih cukup mashur di daerah yang pernah dipimpinnya selama 10 tahun ini.
Dikotomi
Sementara warga di daerah ini masih mengenang Pilkada Bulukumba 2005 lalu yang tidak bisa terlepaskan oleh dikotomi geopolitik antara Bulukumba bagian timur dan barat yang mempunyai kekuatan besar.
"Ada dikotomi yang susah dipisahkan dari masyarakat di daerah ini dan itu ada, sebab masyarakat mempunyai iklim yang berbeda dengan daerah lain, yakni kekuatan kekeluargaan," kata Daud Kahal, salah seorang warga.
Dikotomi yang dimaksud adalah Bulukumba bagian timur yang meliputi Kecamatan Kajang, Herlang, Bonto Tiro, Bonto Bahari, dan sebagian Ujung Loe.
Sementara Kecamatan Kindang dan Gantareng, merupakan Bulukumba bagian barat yang mempunyai jumlah pemilih yang besar. (cr5/mam)
Visi dan Misi Pembangunan Bulukumba 2005-2010
Bupati Bulukumba Andi Sukri Sappewali (kiri) berjabat-tangan dengan Wakil Bupati Bulukumba Padasi, periode 2005-2010. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Bulukumba tahun 2005 - 2010 telah ditetapkan visi, misi, tujuan, dan sasaran, serta strategi (cara mencapai tujuan dan sasaran), yang mencakup kebijakan dan program beserta tolok ukur kinerja yang akan dicapai selama lima tahun yang akan datang. (int)
Sukri Sappewali Ditantang Sang Adik
Perang saudara bakal terjadi dalam pilkada Bulukumba tahun depan. Bupati Bulukumba, AM Sukri Sappewali yang saat ini menjabat Bupati Bulukumba, akan ditantang oleh adik kandungnya, A Mauragawali Sappewali. Ketua DPC Partai Patriot Bulukumba itu bahkan jauh sebelumnya sudah mempersiapkan diri untuk terjung ke politik, termasuk mengincar kursi Bupati Bulukumba 2010.
Menelusuri Awal Masuknya Islam di Sulsel
MAKAM Dato Tiro. Ada tiga imam yang diakui sebagai penyebar agama Islam di Sulawesi Selatan, yaitu dato Ribandang, dan Dato Tiro. Dato Tiro atau khatib bungsu bernama Abdul Jawad, menyebarkan Islam di wilayah bahagian selatan Sulawesi Selatan, utamanya di Bulukumba. Dato Tiro menyebarkan Islam dengan cara menekankan pelajaran Tasawwuf kepada rakyat sesuai dengan keinginan masyarakat yang lebih menyukai hal-hal yang bersifat kebatinan. (Foto: Asnawin)
Depbudpar Kampanye Sadar Wisata di Bulukumba
SADAR WISATA. Ini adalah foto Juara Harapan III Lomba Foto Sadar Wisata 2009 yang diberi judul ''With love keep Bali clean''. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) melakukan kampanye Sadar Wisata dan Sapta Pesona di Kawasan Wisata Tanjung Bira, Bulukumba, Sulsel, Rabu, 15 Juli 2009.
-----------------------
Depbudpar Kampanye Sadar Wisata di Bulukumba
Bulukumba, Sulsel (ANTARA News) - Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) melakukan kampanye Sadar Wisata dan Sapta Pesona di Kawasan Wisata Tanjung Bira, Bulukumba, Sulsel.
Kegiatan ini dihadiri para pengusaha, masyarakat umum, para pejabat dari daerah tetangga seperti Kabupaten Jeneponto, Bantaeng, Sinjai, dan Selayar, Sulawesi Selatan, Rabu, 15 Juli 2009.
Tidak hanya itu, penyelenggara juga menghadirkan beberapa selebriti dari Jakarta di antaranya Dwi Yan, Hengki Tornando dan Laksmi AFI.
Dipilihnya Tanjung Bira Bulukumba sebagai 'event' Program Departemen Kebudayaan dan Pariwisata karena kawasan ini sudah cukup dikenal baik di dalam negeri maupun mancanegara.
Kampanye sadar wisata dan sapta pesona wisata Depbudpar RI di Bulukumba berlangsung meriah. Direktur Pemberdayaan Masyarakat Direktorat Pengembangan Destinasi Pariwisata Depbudpar, Bakri, juga hadir dalam acara tersebut.
Bakri berharap ke depan Tanjung Bira bisa lebih baik dalam memberikan layanan, baik dari segi keamanan maupun kenyamanan terhadap para wisatawan.
Saat ini Depbudpar telah menetapkan 15 propinsi unggulan termasuk Sulawesi-Selatan. Untuk Sulsel sendiri, menurut Bakri, ditetapkan Kabupaten Bulukumba dengan Tanjung Bira-nya.
"Kampanye sadar wisata dan sapta pesona ini diharapkan terus berlanjut dan diharapkan bisa berdampak positif serta lebih menguntungkan terhadap prospek pariwisata bagi masyarakat dan daerah
ini," ujarnya.
Selain itu, Depbudpar juga akan terus mengembangkan desa-desa wisata melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata (PMP). Pemkab Bulukumba menyambut baik 'event' kampanye sadar wisata di kawasan wisata Tanjung Bira.
Bupati Bulukumba AM Sukri Sappewali, mengatakan 'event' nasional yang digelar di Tanjung Bira ini akan sangat menguntungkan perkembangan pariwisata di Bulukumba.
Sementara itu, Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Sulsel, Suaib Mallombassi, mengatakan tugas pemerintah hanya sebagai fasilitator, bukan pelaku utama dalam sektor pariwisata. Jika objek wisata mau berkembang dengan baik, maka masyarakat harus berperan aktif.
"Assosiasi perlu dibentuk agar dapat berperan dalam menunjang sektor wisata seperti kerajinan, kuliner, dan seni yang menampilkan budaya lokal," ujarnya.
(T.PK-MH/H-KWR)
(Kamis, 16 Juli 2009 05:23, -www.antara-sulawesiselatan.com, http://antara-sulawesiselatan.com/Seni-Budaya-Pariwisata/depbudbar-kampanye-sadar-wisata-di-bulukumba
Sabtu, 25 Juli 2009
Guru Kontrak Mengadu di DPRD Bulukumba
Guru Kontrak Mengadu di DPRD Bulukumba
Harian Tribun Timur, Makassar
Sabtu, 25 Juli 2009 | 02:57 WITA
Bulukumba, Tribun - Puluhan tenaga guru kontrak di Kabupaten Bulukumba mendatangi DPRD Bulukumba untuk mengadukan Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Bulukumba, Jumat (24/7). Mereka mengaku dizalimi.
Pengaduan guru tersebut diterima Ketua Tim Panitia Khusus (Pansus) CPNS DPRD Bulukumba, A Muhtiar Mappamadeng. Di depan Pansus, mereka menjelaskan status dirinya dalam daftar permohonan dan pengusulan CPNS yang dihilangkan pihak BKDD Bulukumba.
"Kami meminta pansus memfasilitasi kami dengan BKDD dan memintai pertanggungjawabannya. Karena mereka sengaja menghilangkan nama-nama kami lalu mengganti nama lainnya," kata Aliyah, Guru SD 106 Labojo, Kecamatan Kajang Bulukumba.
Selain itu mereka juga meminta Kepala BKDD Bulukumba A Hartatiar dicopot dan di PTUN-kan karena telah melanggar keputusan pengangkatan CPNS tahun 2005 yang diatur dalam PP 48 Tahun 2005.
Dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa setelah tahun 2005 tidak ada lagi tenaga kontrak yang bisa dimasukkan kecuali terjadi kekurangan. Namun menurut mereka, setelah 2005 lalu masih didapati sejumlah tenaga kontrak yang dimasukkan namanya dalam database itu 2006-2008 dan segera diangkat menjadi CPNS tahun ini.
"Nama kami justru tidak ada dalam database," kata Mahyudi, salah seorang guru sekolah dari Kindang.
Sebagian di antara mereka ini, ada yang telah mengabdikan dirinya sebagai guru di daerah ini 5-10 tahun. Tidak sedikit telah berumur di atas 30-40 tahun. Namun janji pemerintah setempat belum juga membuahkan hasil.
"Kami ini telah berulang kali di janji dan didata petugas. Katanya tahun 2008 lalu akan diangkat tapi sampai hari ini belum juga, " keluh Saleh kepada Tribun.
107 Honorer
Ketua Tim Pansus CPNS A Muhtiar Mappamadeng, mengatakan selain 14 orang tenaga kontrak pada masa kepemimpinan bupati sebelumnnya A Patabai Pabbokori dan dihilangkan namanya dalam database CPNS tahun 2005, juga ditemukan 107 orang tenaga honorer yang mengalami nasib yang sama.
"Temuan kami akan di rekomendasikan ke BKN pusat untuk diminta diaudit dan tidak tertutup kemungkinan jika terbukti penganggung jawab masalah ini akan dihentikan dari jabatannya," terang Muhtiar.
Dari ratusan nama yang hilang itu, diperoleh informasi dari Lembaga Front Pembela Rakyat Bulukumba bahwa sebanyak 300-an tenaga guru yang dihilangkan namanya dalam data base BKDD yang hingga saat ini belum diketahui alasannya
"Bukan 107 tapi ada sekitar 300 nama yang hilang dan telah diganti dengan nama yang lain, " kata Ucek Ariyanto, Ketua FFR Bulukumba.
Kepala BKDD Tak Bisa Dikonfirmasi
KEPALA BKDD Bulukumba A Hartatiar yang berusaha dikonfirmasi terkait kehilangan database tersebut tidak ada di tempat. Sejumlah staf dan pegawai di tempat tersebut dimintai komentar terkait masalah itu tidak ada yang berani berkomentar.
"Tidak ada kepala (BKDD), Pak. Dia ke Makassar. Kepala bidang juga ikut dan nomor telepon selularnya juga tidak tahu," kata sejumlah staf di tempat itu.(cr5)
-catatan: berita ini direkam dari www.tribun-timur.com, pada hari Minggu, 26 Juli 2009.
Harian Tribun Timur, Makassar
Sabtu, 25 Juli 2009 | 02:57 WITA
Bulukumba, Tribun - Puluhan tenaga guru kontrak di Kabupaten Bulukumba mendatangi DPRD Bulukumba untuk mengadukan Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Bulukumba, Jumat (24/7). Mereka mengaku dizalimi.
Pengaduan guru tersebut diterima Ketua Tim Panitia Khusus (Pansus) CPNS DPRD Bulukumba, A Muhtiar Mappamadeng. Di depan Pansus, mereka menjelaskan status dirinya dalam daftar permohonan dan pengusulan CPNS yang dihilangkan pihak BKDD Bulukumba.
"Kami meminta pansus memfasilitasi kami dengan BKDD dan memintai pertanggungjawabannya. Karena mereka sengaja menghilangkan nama-nama kami lalu mengganti nama lainnya," kata Aliyah, Guru SD 106 Labojo, Kecamatan Kajang Bulukumba.
Selain itu mereka juga meminta Kepala BKDD Bulukumba A Hartatiar dicopot dan di PTUN-kan karena telah melanggar keputusan pengangkatan CPNS tahun 2005 yang diatur dalam PP 48 Tahun 2005.
Dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa setelah tahun 2005 tidak ada lagi tenaga kontrak yang bisa dimasukkan kecuali terjadi kekurangan. Namun menurut mereka, setelah 2005 lalu masih didapati sejumlah tenaga kontrak yang dimasukkan namanya dalam database itu 2006-2008 dan segera diangkat menjadi CPNS tahun ini.
"Nama kami justru tidak ada dalam database," kata Mahyudi, salah seorang guru sekolah dari Kindang.
Sebagian di antara mereka ini, ada yang telah mengabdikan dirinya sebagai guru di daerah ini 5-10 tahun. Tidak sedikit telah berumur di atas 30-40 tahun. Namun janji pemerintah setempat belum juga membuahkan hasil.
"Kami ini telah berulang kali di janji dan didata petugas. Katanya tahun 2008 lalu akan diangkat tapi sampai hari ini belum juga, " keluh Saleh kepada Tribun.
107 Honorer
Ketua Tim Pansus CPNS A Muhtiar Mappamadeng, mengatakan selain 14 orang tenaga kontrak pada masa kepemimpinan bupati sebelumnnya A Patabai Pabbokori dan dihilangkan namanya dalam database CPNS tahun 2005, juga ditemukan 107 orang tenaga honorer yang mengalami nasib yang sama.
"Temuan kami akan di rekomendasikan ke BKN pusat untuk diminta diaudit dan tidak tertutup kemungkinan jika terbukti penganggung jawab masalah ini akan dihentikan dari jabatannya," terang Muhtiar.
Dari ratusan nama yang hilang itu, diperoleh informasi dari Lembaga Front Pembela Rakyat Bulukumba bahwa sebanyak 300-an tenaga guru yang dihilangkan namanya dalam data base BKDD yang hingga saat ini belum diketahui alasannya
"Bukan 107 tapi ada sekitar 300 nama yang hilang dan telah diganti dengan nama yang lain, " kata Ucek Ariyanto, Ketua FFR Bulukumba.
Kepala BKDD Tak Bisa Dikonfirmasi
KEPALA BKDD Bulukumba A Hartatiar yang berusaha dikonfirmasi terkait kehilangan database tersebut tidak ada di tempat. Sejumlah staf dan pegawai di tempat tersebut dimintai komentar terkait masalah itu tidak ada yang berani berkomentar.
"Tidak ada kepala (BKDD), Pak. Dia ke Makassar. Kepala bidang juga ikut dan nomor telepon selularnya juga tidak tahu," kata sejumlah staf di tempat itu.(cr5)
-catatan: berita ini direkam dari www.tribun-timur.com, pada hari Minggu, 26 Juli 2009.
Padasi Tantang Sukri di Pilkada
Kebersamaan Bupati Bulukumba, AM Sukri Sappewali bersama dengan Wakil Bupati Bulukumba, Padasi tampaknya hanya akan berjalan satu periode. Kedua figur tersebut bakal cerai dan berkompetisi dalam pilkada 2010 mendatang. Kepastian Sukri-Padasi bakal cerai itu, karena keduanya dikabarkan akan sama-sama berniat maju menjadi calon bupati.
Jumat, 24 Juli 2009
Wakil Ketua DPRD Bulukumba Bebas
Wakil Ketua DPRD Bulukumba, Adnan Manaf, dan Wakil Ketua DPRD Bulukumba periode 1999-2004, Andi Sudirman, akhirnya bisa bernafas lega. Terdakwa kasus dugaan korupsi asuransi gate 2001-2004 sebesar Rp 2,471 miliar, dengan kerugian negara Rp 927,171 juta, dinyatakan tidak bersalah. (Foto: Asnawin)
Logo Daerah Kabupaten Bulukumba
Pencipta logo Kabupaten Bulukumba adalah seorang perempuan bernama Pertiwi Yusuf. Tidak banyak informasi mengenai perempuan itu, tetapi konon suaminya adalah pegawai pemerintah (PNS) dan mereka pernah tinggal di Jl. Jend. Sudirman, Bulukumba, yang kini menjadi Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah Bulukumba.
Arti dan Makna Lambang Daerah Kabupaten Bulukumba
Klasik. Itulah kesan yang muncul saat kita melihat Lambang Daerah Kabupaten Bulukumba. Perisai Persegi Lima melambangkan sikap batin masyarakat Bulukumba yang teguh mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia. Perahu Phinisi adalah salah satu mahakarya dan ciri khas masyarakat Bulukumba, yang dikenal sebagai "Butta Panrita Lopi" atau daerah bermukimnya orang yang ahli dalam membuat perahu.
Kamis, 23 Juli 2009
Pahlawan Nasional dan Andi Sultan Daeng Radja
Andi Sultan Daeng Radja bersama tujuh orang lainnya telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI (Susilo Bambang Yudhoyono) Nomor 085/TK/Tahun 2006 tanggal 3 November 2006. Andi Sultan Daeng Radja secara diam-diam mengikuti Kongres Pemuda Indonesia, pada 28 Oktober 1928. Bersama Dr Ratulangi dan Andi Pangerang Pettarani, dirinya diutus sebagai wakil Sulawesi mengikuti rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) di Jakarta.
Rabu, 22 Juli 2009
Daftar Pahlawan Nasional Indonesia
Gelar Pahlawan Nasional Indonesia diberikan kepada mereka yang berjasa kepada Negara Republik Indonesia dan mereka yang berjuang dalam proses untuk kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Salah seorang pahlawan nasional tersebut berasal dari Kabupaten Bulukumba. Namanya Andi Sultan Daeng Radja. Beliau ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 2006.
Pendidikan Gratis Dijatah Rp 17 Miliar
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba, menyiapkan anggaran Rp 17 miliar lebih untuk membiayai program pendidikan gratis di Bulukumba di tahun anggaran 2009 ini. Rencananya, Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Bulukumba akan mengalokasikan anggaran miliaran rupiah itu ke sekolah dasar (SD), MIS, MIN, SLTP. Lebih dari 6.000 guru di Bulukumba yang berperan aktif dalam mendukung program pendidikan gratis itu, akan menikmatinya secara langsung.
Bupati Bulukumba Soal Pendidikan dan Kesehatan Gratis
Program pelayanan kesehatan dan pendidikan gratis, sudah sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Bulukumba.
Pendidikan gratis bertujuan agar tidak ada lagi warga yang tidak bersekolah dengan alasan yang macam-macam, terutama pendidikan dasar 9 tahun. Begitu pula dengan pelayanan kesehatan gratis, semua masyarakat dapat memperoleh pelayanan dasar itu, tanpa ada rasa ketakutan untuk datang ke Puskesmas. Berikut wawancara Wartawan Upeks, Salahuddin, dengan Bupati Bulukumba AM Sukri Sappewali.
Selasa, 21 Juli 2009
Anggota DPRD Bulukumba Periode 2004-2009
Anggota DPRD Bulukumba Periode 2004-2009
- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bulukumba Periode 2004 - 2009 berjumlah 35 orang.
- Partai dan Perolehan Kursi:
1. PG - 11 Orang
2. PPP - 4 Orang
3. PDK - 4 Orang
4. PDIP - 3 Orang
5. PAN - 3 Orang
6. PKS - 2 Orang
7. PBB - 2 Orang
8. PSI - 2 Orang
9. PKB - 1 Orang
10. PKPI - 1 Orang
11. PBR - 1 Orang
12. PKPB - 1 Orang
- Nama-nama Anggota dan Fraksi-fraksi:
1. Drs. Andi Muttamar Mattotorang - Ketua Fraksi Partai Golkar
2. H. Patola, BA - Sekretaris
3. H. Arkam Bohari, SE, MM - Anggota
4. Andi Ilham Malik, ST - Anggota
5. H. Andi Bahman - Anggota
6. H.A. Adnan Manaf, BA - Anggota
7. Andi Alimuddin Pana - Anggota
8. H. Andi Mappasulle, BA - Anggota
9. Drs.H. Andi Makmur Asbar - Anggota
10. Andi Ruaedah Mappiwali - Anggota
11. Andi Hidayat Pangki, SE - Anggota
12. Drs. H. Zaenal Abidin, SH, MBA - Anggota
13. H. Bachri - Anggota
14. Mustamin A.Pattawari Philip - Anggota
15. H. A.M. Juharta, SS - Anggota
16. H. Andi Abu Thalib,S. PD - Ketua Fraksi PDK
17. Abdul Kahar Muslim - Sekretaris
18. Muhris, SH - Anggota
19. Fahidin, HDK.S.AG - Anggota
20. H. Muhammad Arif, SE - Anggota
21. Caripuddin, SE - Anggota
22. Saifuddin, B. AC - Ketua Fraksi Bintang Keadilan
23. H. Baharuddin S - Sekretaris
24. Drs. Ahmad Saleh - Anggota
25. Ir. H. Thamsyar Syam - Anggota
26. H. M. Idris Aman. S.Sos - Ketua Fraksi PPP
27. H. Andi Patongai - Sekretaris
28. Drs. H. Basri Marjuki - Anggota
29. Drs. A. Baso Zulkarnain Jalal - Anggota
30. H. Andi Edi Manaf - Ketua Fraksi PAN
31. Ir. Talbiadi Andi Hambali - Sekretaris
32. Drs. H.Alimuddin Mat - Anggota
33. Andi Sjufri Mappamadeng - Ketua Fraksi PDIP
34. Andi Sjufri Mappamadeng - Sekretaris
35. H. Andi Ahmad Nur - Anggota
(asnawin)
- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bulukumba Periode 2004 - 2009 berjumlah 35 orang.
- Partai dan Perolehan Kursi:
1. PG - 11 Orang
2. PPP - 4 Orang
3. PDK - 4 Orang
4. PDIP - 3 Orang
5. PAN - 3 Orang
6. PKS - 2 Orang
7. PBB - 2 Orang
8. PSI - 2 Orang
9. PKB - 1 Orang
10. PKPI - 1 Orang
11. PBR - 1 Orang
12. PKPB - 1 Orang
- Nama-nama Anggota dan Fraksi-fraksi:
1. Drs. Andi Muttamar Mattotorang - Ketua Fraksi Partai Golkar
2. H. Patola, BA - Sekretaris
3. H. Arkam Bohari, SE, MM - Anggota
4. Andi Ilham Malik, ST - Anggota
5. H. Andi Bahman - Anggota
6. H.A. Adnan Manaf, BA - Anggota
7. Andi Alimuddin Pana - Anggota
8. H. Andi Mappasulle, BA - Anggota
9. Drs.H. Andi Makmur Asbar - Anggota
10. Andi Ruaedah Mappiwali - Anggota
11. Andi Hidayat Pangki, SE - Anggota
12. Drs. H. Zaenal Abidin, SH, MBA - Anggota
13. H. Bachri - Anggota
14. Mustamin A.Pattawari Philip - Anggota
15. H. A.M. Juharta, SS - Anggota
16. H. Andi Abu Thalib,S. PD - Ketua Fraksi PDK
17. Abdul Kahar Muslim - Sekretaris
18. Muhris, SH - Anggota
19. Fahidin, HDK.S.AG - Anggota
20. H. Muhammad Arif, SE - Anggota
21. Caripuddin, SE - Anggota
22. Saifuddin, B. AC - Ketua Fraksi Bintang Keadilan
23. H. Baharuddin S - Sekretaris
24. Drs. Ahmad Saleh - Anggota
25. Ir. H. Thamsyar Syam - Anggota
26. H. M. Idris Aman. S.Sos - Ketua Fraksi PPP
27. H. Andi Patongai - Sekretaris
28. Drs. H. Basri Marjuki - Anggota
29. Drs. A. Baso Zulkarnain Jalal - Anggota
30. H. Andi Edi Manaf - Ketua Fraksi PAN
31. Ir. Talbiadi Andi Hambali - Sekretaris
32. Drs. H.Alimuddin Mat - Anggota
33. Andi Sjufri Mappamadeng - Ketua Fraksi PDIP
34. Andi Sjufri Mappamadeng - Sekretaris
35. H. Andi Ahmad Nur - Anggota
(asnawin)
Selamat Datang di Blog Kabupaten Bulukumba
Sebagai orang yang lahir dan besar di Kabupaten Bulukumba, saya merasa terpanggil untuk memberikan kontribusi positif kepada pemerintah dan masyarakat "Butta Panrita Lopi". Salah satu cara yang saya pilih yaitu dengan membuat blog Kabupaten Bulukumba dengan alamat http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.
-- Asnawin Aminuddin --
Langganan:
Postingan (Atom)
-
IKAN DUYUNG. Jumaning (60), membersihkan tubuh ikan duyung yang ditemuinya di tepi pantai saat mencuci bentang (tali rumput laut) di pesi...
-
Andi Sultan Daeng Radja bersama tujuh orang lainnya telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI (Sus...
-
BUNDARAN PHINISI. Kabupaten Bulukumba yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, terdiri atas 10 kecamatan dan 126 ...