Kamis, 30 Desember 2010

Ratusan Orang di Bulukumba Terinfeksi Virus HIV/AIDS


Ratusan orang di Bulukumba bisa dipastikan terinfeksi virus HIV/AIDS, terdiri atas 80 orang yang sudah terdeteksi melalui pemeriksaan medis dan puluhan atau ratusan orang lainnya belum terdeteksi karena belum pernah memeriksakan diri kepada dokter atau ke rumah sakit dan Puskesmas.



------------------------------------------

Ratusan Orang di Bulukumba Terinfeksi Virus HIV/AIDS
-Dua Perempuan Terdeteksi 30 Desember 2010 

Oleh: Asnawin

Ratusan orang di Bulukumba bisa dipastikan terinfeksi virus HIV/AIDS, terdiri atas 80 orang yang sudah terdeteksi melalui pemeriksaan medis dan puluhan atau ratusan orang lainnya belum terdeteksi karena belum pernah memeriksakan diri kepada dokter atau ke rumah sakit dan Puskesmas.

Kasus terbaru, dua perempuan terdeteksi terkena virus HIV/AIDS di Bulukumba, pada Kamis, 30 Desember 2010. Dengan demikian, hingga akhir 2010 di Bulukumba telah terdeteksi 80 orang yang positif terkena virus HIV/AIDS.

Ke-80 orang penderita HIV/AIDS itu terdiri atas 41 orang berstatus AIDS dan 39 orang berstatus HIV positif. Dari 41 penderita AIDS, 30 orang di antaranya sudah meninggal dunia.

''Menurut kami dari sekretariat KPA (Komisi Penanggulangan AIDS) Bulukumba, prediksi orang yang kemungkinan tertular HIV/AIDS berada pada kisaran antara 700 hingga 800 orang. Masih banyak saudara kita yang terinfeksi yang mungkin belum menyadarinya,'' kata Sekretaris KPA Bulukumba, Drs Syahruddin Melba, kepada pengelola blog ini (http://kabupatenbulukumba.blogspot.com), Kamis, 30 Desember 2010.

Pernyataan tersebut diutarakan melalui komentar di bawah berita berjudul ''78 Orang Positif HIV/AIDS di Bulukumba'' (http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/2010/12/78-orang-positif-hivaids-di-bulukumba.html) yang kami kutip dari Harian Fajar dan kami lansir pada 1 Desember 2010.

Syahruddin Melba mengatakan, untuk membantu dan meminimalkan penderita HIV/AIDS di Bulukumba, diperlukan kerja keras tenaga penjangkau terlatih dari Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) agar lebih bergiat.

''Sayangnya, mobilitas mereka tersendat, karena kurangnya dukungan anggaran pada KPA Bulukumba. Tahun 2011 yang akan datang alokasi bantuan KPA Bulukumba sangat kurang untuk bisa membiayai operasional penjangkauan. Perlu disadari bahwa pengidap HIV positif pada umumnya tidak mengeluh sakit, sehingga tidak mencari pengobatan. Oleh sebab itu, mereka sulit terdeteksi lewat sarana pelayanan kesehatan Puskesmas maupun Rumah Sakit. Kita harus menjangkau mereka melalui pendekatan khusus, agar secara sukarela mau melakukan test darah,'' tutur Syahruddin Melba.

Wakil Bupati Bulukumba Syamsuddin beberapa waktu meminta agar KPA Bulukumba benar-benar menggiatkan sosialisasi soal penanggulangan virus ini. Dia meminta agar sosialisasi lebih banyak dilakukan di kalangan remaja, khususnya pelajar, karena mereka ini adalah kelompok yang sangat rentan terkena imbasnya.

"Ini perlu kerja keras. Mau tidak mau KPA Bulukumba bersama instansi terkait mesti lebih giat,” katanya.



[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Rabu, 29 Desember 2010

Pembacaan Puisi Warnai Peringatan Hari Ibu di Bulukumba


BACA PUISI. Pembacaan puisi mewarnai peringatan Hari Ibu di Bulukumba, Rabu, 29 Desember 2010. Puisi dibacakan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Bulukumba Hj Nurhayati. Illustrasi foto pembacaan puisi ini kami rekam dari http://forjusticeandpeace.wordpress.com/2008/09/19/jeritan-anak-nanggroe/#respond.


--------------------------------

Pembacaan Puisi Warnai Peringatan Hari Ibu di Bulukumba

Radio Cempaka Asri, Bulukumba
Rabu, 29 Desember 2010
http://www.rca-fm.com/2010/12/peringatan-hari-ibu-ke-82-di-bulukumba.html

Bulukumba, RCAnews- Pembacaan puisi mewarnai peringatan ke-82 Hari Ibu di Bulukumba, Rabu, 29 Desember 2010. Pembacaan puisi dibawakan Ketua Tim Penggerak Pendidikan Keterampilan Keluarga (PKK) Kabupaten Bulukumba, Hj Nurhayati. Puisi berjudul ''Ibu'' itu juga adalah hasil ciptaannya sendiri. Hj Nurhayati tampil penuh ekspresi dan mendapat tepuk tangan yang cukup meriah dari para undangan.

Upacara peringatan Hari Ibu itu dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bulukumba, di ruang Pola Kantor Bupati. Peringatan Hari Ibu kali ini bertema “Kesetaraan Perempuan dan Laki-Laki Untuk Membangun Karakter Bangsa Dalam Mewujudkan Masyarakat yang Sehat dan Berkarakter.”

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai organisasi perempuan se Kabupaten Bulukumba, seperti TP PKK, Persit KCK, Bhayangkari, Adhiyaksa Dharma Karini dan Yufti Dharma Karini, serta di hadiri oleh para pejabat Muspida dan SKPD lingkup Pemkab Bulukumba.

Dalam sambutannya Bupati Zainuddin Hasan menyampaikan bahwa makna yang tersirat dalam peringatan Hari Ibu tiada lain adalah mewujudkan kebersamaan dan kesatuan bangsa, seiring dengan makin menguatnya fungsi utama kaum perempuan Indonesia sebagai Ibu Bangsa yang tidak hanya berkewajiban membina dan mendidik generasi muda bangsa, tetapi telah menjadi konseptor pembangunan yang handal.

Sebagai rangkaian Hari Ibu ini, panitia pelaksana juga melaksanakan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan dan anjangsana ke sejumlah panti asuhan, sebagaimana yang dilaporkan oleh Ketua Panitia Ny. Anna Arif Rahman yang tak lain adalah Ketua Bhayangkari Bulukumba. (rca/ry)


[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Bulukumba Segera Memiliki Pabrik Penggilingan Padi Modern


Tahun 2011 mendatang, para petani di Bulukumba tidak perlu lagi menjemur padi di pinggir jalan. Dalam waktu dekat akan dibangun penggilingan padi modern atau Rice Processing Complex (RPC) yang dapat menghasilkan produksi beras 80 ton perhari.


----------------------------------
Bulukumba Segera Memiliki Pabrik Penggilingan Padi Modern


Radio Cempaka Asri, Bulukumba
Rabu, 29 Desember 2010
http://www.rca-fm.com/2010/12/bulukumba-segera-memiliki-rpc.html

Bulukumba, RCAnews- Tahun 2011 mendatang, para petani di Bulukumba tidak perlu lagi menjemur padi di pinggir jalan. Dalam waktu dekat akan dibangun penggilingan padi modern atau Rice Processing Complex (RPC) yang dapat menghasilkan produksi beras 80 ton perhari. RPC yang akan dibangun ini ditawarkan oleh PT.Tri Mitra Sukses Bersama senilai Rp. 26 milyar. Dalam rapat pertemuan dalam rangka pembangunan RPC Bupati H. Zainuddin Hasan menawarkan kepada masyarakat atau petani untuk terlibat dalam pembangunannya dengan cara membeli saham.

Upaya ini dilakukan agar masyarakat akan terlibat dan merasa memiliki pabrik tersebut, menurut Zainuddin, dengan luas lahan sawah 22 ribu hektar, Bulukumba dapat meningkatkan produksi dan kualitas beras dari 5 ton menjadi 7,5 ton per hektar.

“Masyarakat nantinya tidak perlu lagi menjemur gabahnya di pinggir jalan” pinta Zainuddin.

Pertemuan di Kantor Bupati Rabu (29/12 tersebut dihadiri oleh seluruh perbankan di Bulukumba, para penyuluh pertanian, Badan Usaha Milik Petani, HKTI dan KTNA. Allen R Umbas tim pemasaran mesin padi dari China ini memaparkan bahwa RPC adalah mesin dengan fasilitas modern dalam pemprosesan pasca panen gabah menjadi beras, mulai dari pengeringan, pembersihan, penyimpanan, penggilingan, pemolesan, dan pengepakan dalam satu tempat secara terpadu.

Pembangunan RPC ini diharapkan mampu mendorong multiplayer efek perekonomian di Bulukumba, sebagaimana harapan dari Ketua KTNA Bontobahari Syamsuddin Lantara “Saya menilai pembangunan penggilingan padi ini sangat bermanfaat dan akan menguntungkan para petani, sehingga kami pun siap terlibat membeli saham dalam pembangunannya” harap Syamsuddin. (rca/ik)

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Selasa, 28 Desember 2010

Tabliq Akbar ''Bulukumba Gelombang Berdzikir''


TABLIQ AKBAR. Illustrasi tabligh akbar yang direkam dari situs resmi Hisbut Tahrir Indonesia, http://hizbut-tahrir.or.id/. Masih dalam rangkaian memperingati tahun baru Islam 1432 H, Badan Koordinasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Bulukumba akan menggelar Tabliq Akbar pada Selasa 28 Desember 2010 yang dirangkaikan dengan Pelantikan Pengurus BKPRMI Kabupaten Bulukumba.


---------------------------------- 

Tabliq Akbar ''Bulukumba Gelombang Berdzikir'' 

Radio Cempaka Asri, Bulukumba
Senin, 27 Desember 2010
http://www.rca-fm.com/2010/12/tabliq-akbar-dipenghujung-2010.html

Bulukumba, RCAnews- Masih dalam rangkaian memperingati tahun baru Islam 1432 H, Badan Koordinasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Bulukumba akan menggelar Tabliq Akbar pada Selasa 28 Desember 2010 yang dirangkaikan dengan Pelantikan Pengurus BKPRMI Kabupaten Bulukumba.

Kegiatan bernuansa Islam ini akan dilaksanakan di halaman Rumah Jabatan Bupati. Rangkaian acara diisi dengan pagelaran seni Islami dengan tema “Bulukumba Gelombang Berdzikir” oleh Sanggar Seni Al Farabi yang dipimpin oleh Ichdar Yeneng, pementasan seni oleh Teater Kampoeng, dan Tabliq Akbar diisi oleh Ust. Raja KDI.

Rapat persiapan pelaksanaan acara dilakukan di kediaman Wakil Bupati H. Syamsuddin di Pappae Kalumeme hari Jumat (24/12) yang lalu. Pertemuan tersebut dihadiri oleh para tokoh komunitas seni, pengurus BKPRMI, Asisten I H. A. Mahrus Andis, dan anggota DPRD Mulyadi Mursali selaku ketua panitia pelantikan BKPRMI. Rapat ini membahas seputar teknis pelaksanaan, termasuk jumlah peserta sekitar 1000 orang yang diundang dari majelis taklim dan para anggota IPHI dan jamaah haji yang baru saja menunaikan ibadah haji tahun ini.

Diskusi yang berlangsung santai ini juga membahas perkembangan seni budaya Bulukumba, termasuk keberadaan dan nasib para komunitas seni yang ada di Bulukumba. Menurut Ichdar dari sanggar seni Al Farabi, hambatan yang sangat dirasakan oleh para komunitas seni di Bulukumba yaitu tidak adanya gedung kesenian dalam melakukan latihan dan pementasan, olehnya itu ia meminta perhatian Pemkab Bulukumba untuk membangunkan gedung kesenian yang refesentatif. Selama ini, menurutnya para komunitas seni hanya mengandalkan swadaya dan sumberdaya yng minim dalam setiap latihan dan pementasannya.

Wakil Bupati H. Syamsuddin mengharapkan seni budaya di Bulukumba dapat mengangkat tema atau ikon dari budaya Bulukumba sendiri, seperti ikon Dato Tiro yang seharusnya menjadi ciri khas budaya seni Bulukumba, tinggal teman-teman komunitas seni yang mengeksplorasikan.

“Mungkin disetiap acara atau tamu dari luar datang, mereka disuguhi dengan pementasan seni yang singkat, sehingga ini dapat menjadi ciri khas dari Bulukumba” imbuh Syamsuddin. (rca/ik


[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Pengurus Korpri Empat Kabupaten Dilantik di Bulukumba


Sebanyak empat Dewan Pengurus Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) Kabupaten terdiri dari Bulukumba, Sinjai, Jeneponto dan Kepulauan Selayar dilantik oleh Ketua II Dewan Pengurus KORPRI Sulawesi Selatan H. Amal Natsir, SE, MM untuk periode 2010-2015 di Ruang Pola Kantor Bupati Bulukumba, Selasa (28/12).


---------------------------------
Pengurus Korpri Empat Kabupaten Dilantik di Bulukumba

Radio Cempaka Asri, Bulukumba
Selasa, 28 Desember 2010
http://www.rca-fm.com/2010/12/pelantikan-dewan-pengurus-korpri-empat.html

Bulukumba, RCAnews- Sebanyak empat Dewan Pengurus Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) Kabupaten terdiri dari Bulukumba, Sinjai, Jeneponto dan Kepulauan Selayar dilantik oleh Ketua II Dewan Pengurus KORPRI Sulawesi Selatan H. Amal Natsir, SE, MM untuk periode 2010-2015 di Ruang Pola Kantor Bupati Bulukumba, Selasa (28/12).

Dalam kepengurusan Korpri tingkat kabupaten, ketua dewan pengurusnya dijabat langsung oleh sekretaris daerah masing-masing kabupaten, adapun Sekretaris Daerah yang dilantik sebagai Ketua Dewan Pengurus Korpri yaitu Sekda Bulukumba H. A Untung AP, Sekda Sinjai Drs. Mansyur A. Yakub, Sekda Jeneponto Drs. H. Ikhsan Iskandar dan Sekda Kepulauan Selayar H Zainuddin SH, MH.

Seusai pelantikan, Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan memberikan sambutan di depan jajaran pengurus dan anggota Korpri, menurutnya dalam mewujudkan pemerintahan yang kuat, pemerintah konsisten dalam melaksanakan tata kelola pemerintahan yang baik di semua lini, dengan birokrasi yang makin professional, produktif, dan akuntabel serta melaksanakan pelayanan birokrasi yang makin cepat, akurat, dan makin baik.

Dalam sambutannya, Amal Natsir mengharapkan, keberadaan Korpri dapat menjadi organisasi yang lebih profesional dan makin mandiri dalam mendorong para anggotanya untuk mengemban perannya sebagai abdi negara, abdi masyarakat, dan abdi pemerintah. (rca/ik)


[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Pegawai DPRD Bulukumba Manfaatkan Waktu dengan Online


Staf DPRD Bulukuma sedang online, Selasa, 28 Desember 2010. Aktivitas seperti ini selalu dilakoni pegawai jika kegiatan di gedung wakil rakyat itu tidak padat. Jika ada demo atau penerimaan aspirasi, barulah mereka sibuk. (Foto: Syamsul Bahri/Tribun Timur)


----------------------------

Pegawai DPRD Bulukumba Manfaatkan Waktu dengan Online


Laporan wartawan Tribun Timur: Syamsul Bahri
Tribunnews.com - Selasa, 28 Desember 2010

TRIBUNNEWS.COM, BULUKUMBA - Sejumlah pegawai di kantor DPRD Bulukumba memilih online dengan memanfaatkan jaringan WiFi yang ada di kantor tersebut, Selasa (28/12/2010).

Ada di antara mereka yang main Facebook di tengah kesibukan aktifitas anggota dewan lainnya. Ini selalu dilakoni pegawai jika kegiatan di gedung wakil rakyat itu tidak padat. Jika ada demo atau penerimaan aspirasi, barulah mereka sibuk.

Jaringan nirkabel WiFI milik Telkom, Speedy, hadir di DPRD Bulukumba sekitar dua bulan lalu. Banyak anggota dewan dan staf DPRD Bulukumba yang memanfaatkannya dengan membawa laptop. (*)


[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Pemkab Bulukumba Beli 2.500 Bohlam


Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba, akan melakukan perbaikan terhadap penerangan jalan di tahun anggaran 2011 mendatang. Perbaikan terhadap dalah satu fasilitas masyarakat itu, sangat perlu dilakukan agar penerangan jalan bisa dinikmati saat malam. Untuk perbaikan penerangan jalan, Pemkab Bulukumba akan membeli ribuan bohlam.


--------------------------------
Pemkab Bulukumba Beli 2.500 Bohlam 

Harian Ujungpandang Ekspres, Makassar
Selasa, 28-12-2010
http://www.ujungpandangekspres.com/index.php?option=read&newsid=58468

BULUKUMBA, UPEKS—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba, akan melakukan perbaikan terhadap penerangan jalan di tahun anggaran 2011 mendatang. Perbaikan terhadap dalah satu fasilitas masyarakat itu, sangat perlu dilakukan agar penerangan jalan bisa dinikmati saat malam. Untuk perbaikan penerangan jalan, Pemkab Bulukumba akan membeli ribuan bohlam.

Untuk mendukung program perbaikan penerangan jalan di 2011, Pemkab Bulukumba akan mengganti seluruh lampu jalan yang tidak berfungsi.

“Kami akan membeli 2500 buah bohlam baru. Anggaran untuk pembelian 2.500 bohlam baru tersebut lebih dari Rp 470 juta,” kata Muhammad Tayeb, Kepala Bagian (Kabag) Umum Setda Bulukumba, Senin (27/12).

Tayeb menyampaikan hal itu, di sela-sela pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Bulukumba tahun anggaran 2011 digedung DPRD Bulukumba. Kabag Umum Setda Bulukumba itu mengaku, program perbaikan penerangan jalan masuk dalam APBD Bulukumba 2011.

Penerangan jalan yang akan dibenahi adalah penerangan jalan dalam kota serta penerangan jalan yang ada diluar kota. Dari 2500 buah bohlam lampu penerangan jalan yang dibeli itu, sekitar 1000 buah di antaranya akan dipasang dalam kota. Selebihnya, akan dipasang di ibukota kecamatan dan desa.

Program perbaikan penerangan jalan di 2011 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. 2.500 buah bohlam yang akan dibeli itu, merupakan lampu hemat energi. Sebelumnya, bola lampu yang digunakan bukan lampu hemat energi. Tayeb mengatakan, bila program itu jalan, maka, kita akan menghemat energi listrik dari pemakaian penerangan jalan


[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Senin, 27 Desember 2010

Kenang-kenangan dari Bulukumba dalam ''Sulawesi Adventures''



Abang Acid dengan latar belakang Taman Bundaran Kota Bulukumba yang di tengahnya tugu minitur perahu phinisi. Gambar ini diabadikan oleh anggota rombongan Malaysianbikers Community yang melakukan perjalanan wisata dengan naik sepeda ke beberapa kabupaten dan kota se-Sulawesi, termasuk ke Bulukumba.


Kenang-kenangan dari Bulukumba dalam ''Sulawesi Adventures''

By Abang Acid
(http://malaysianbikers.com.my/forum/index.php/topic,54748.0.html)

(Beberapa orang dari sebuah klub sepeda di Malaysia, Malaysianbikers Community, pernah melakukan perjalanan wisata dengan bersepeda keliling Sulawesi. Motto organisasi mereka adalah ''we're not just bikers, we're brother'' -kami bukan sekadar bikers, kami adalah saudara-. Hasil perjalanan mereka ditulis oleh Abg Acid alias Abang Acid, dan diposting pada 21 Januari 2009, via situs web http://malaysianbikers.com.my/. Tulisan dan foto-foto Abang Acid juga bisa dilihat melalui homepage http://abg-acid.fotopages.com/. Abad Acid bersama rekan-rekannya dari Malaysianbikers Community, memulai perjalannya dari Makassar dan kemudian selama beberapa hari menyusuri jalan dan singgah di beberapa objek wisata, termasuk memotret apa saja yang menarik perhatian mereka selama dalam perjalanan di beberapa kabupaten dan kota. Pada hari ketiga, mereka tiba di Kabupaten Bulukumba dan berikut foto-foto hasil jepretan mereka lengkap dengan komentar dan keterangan gambar yang dibuat oleh Abang Acid).



Beginilah suasana kota Bulukumba saat kami dari rombongan Malaysianbikers Community melintas di jalan menuju Tanjung Bira. (Foto: Abang Acid)


Abang Acid foto sejenak di depan tugu perahu phinisi yang terletak di pertigaan jalan raya dari Tanaberu menuju Bira dan menuju Bontotiro. (Foto: dok pribadi Abang Acid)


Rombongan Abang Acid singgah sejenak menyaksikan pemandangan di tepi jalan raya di mana terdapat sebuah perahu phinisi yang masih dalam proses dikerjakan dengan latar belakang laut lepas di Tanaberu, Kecamatan Bontobahari. (Foto: dok pribadi Abang Acid)



Sejumlah pelajar dengan senang hati kami foto setelah kami memberitahukan bahwa foto mereka akan dimuat dan dapat mereka lihat di internet. (Foto: Abang Acid)


Ahhh! buah mangga manis. Sangat sempurna untuk beristirahat sejenak sambil memakan beberapa buah mangga. Awalnya kami kira harganya mahal, tetapi ternyata sangat murah dan kami pun membayar lebih mahal dari harga yang ditawarkan, setelah kami minta sang penjual mengupas dan memotong-motongnya untuk kami makan bersama. (Foto: Abang Acid)




Menakjubkan! Batu-batu ini dipecah-pecah menjadi batu potongan kecil dengan menggunakan palu dan dengan tangan manusia. Mereka melakukan satu per satu sepanjang hari, baik oleh laki-laki dan maupun perempuan. Di Sulawesi, sangat banyak pekerjaan yang dikerjakan secara manual oleh tenaga manusia dan upah mereka hanya cukup untuk makan. (Foto: Abang Acid)




Inilah Tanjung Bira dengan bukit batu karang yang di atasnya terdapat beberapa cottage, serta berhadapan dengan hamparan laut lepas yang pasirnya halus, putih, dan sejuk sepanjang hari. (Foto: Abang Acid)

Pantai Tanjung Bira merupakan tempat yang indah dan sangat bagus untuk berekreasi. Kami sangat menikmati dan merasa nyaman beristirahat di Bira setelah tiga hari perjalanan naik sepeda dari Makassar ke Bulukumba dengan menempuh jarak kurang lebih 200 kilometer. (Foto: Abang Acid)





Tempat beristirahat yang sangat bagus di Tanjung Bira, di mana kita dapat menikmati makanan dan minuman di ujung tebing, serta menikmati terpaan angin yang sejuk. (Foto: Abang Acid)



Inilah salah satu dari beberapa tempat dengan pantai berpasir putih. Penduduk setempat menyebutnya Pantai Pasir Putih Bira. (Foto: Abang Acid)



Tapi, .. ha...ha...ha...., selalu ada pertanyaan TAPI! Apakah kita harus tinggal di sini? Kami datang jauh, kami datang untuk mencari petualangan. Kami telah berkali-kali tinggal di tempat-tempat bagus seperti ini di Malaysia. Apakah kita membutuhkan makanan barat? Apakah kita perlu suasana mewah yang sama, suasana yang sama seperti yang telah kita rasakan di Malaysia? Saya rasa Anda tahu jawabannya. Tidak, kami tidak membutuhkan ini, .. tapi kita sedang mencari suasana dan tinggal dengan penduduk setempat, belajar, dan mengamati budaya mereka. Melihat apa yang mereka lakukan untuk hidup, tinggal dekat dengan mereka, makan makanan sehari-hari mereka, dan memiliki kontak mata dan tangan dengan mereka, .. merasakan apa yang mereka rasakan ... Jadi, saya dan teman-teman meninggalkan tempat ini untuk mencari kampung atau tempat lain yang suasananya berbeda....


[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Minggu, 26 Desember 2010

"Crystal Clear Water"


"Crystal Clear Water"

Oleh: Budi Utomo

Klinik Fotografi Kompas
pada 28 Jan 2009
http://kfk.kompas.com/kfk/view/1614

Foto ini berlokasi di sudut Tanjung Bira, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Pantai ini sangat indah dengan hamparan pasir putih dan air laut yang memantulkan gradasi warna biru muda, biru tua, dan tosca. Airnya sangat jernih dan kalau beruntung anda bisa melihat lumba-lumba di sini. Kalau ikan terbang sering saya jumpai selama mengitari pulau ini. Foto diambil saat pulang setelah berkunjung ke pulau "Liukang Loe" yang berjarak hanya 20 menit menggunakan perahu motor tempel. Di sini juga ada ''Pulau Kambing" dan agak jauh di sana terlihat pulau Selayar.

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Utang Listrik, Telepon, dan Air Rp 759 Juta


Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba, belum membayar biaya langganan listrik, air, serta telepon, terhitung mulai Oktober, November, serta Desember 2010. Total utang listrik, telepon dan air mencapai lebih dari Rp759 juta.


---------------------------------
Utang Listrik, Telepon, dan Air Rp 759 Juta

Harian Ujungpandang Ekspres, Makassar
Senin, 27-12-2010
http://www.ujungpandangekspres.com/view.php?id=58396
BULUKUMBA, UPEKS—Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba, belum membayar biaya langganan listrik, air, serta telepon, terhitung mulai Oktober, November, serta Desember 2010.

Total utang listrik, telepon dan air mencapai lebih dari Rp 759 juta. Pemkab Bulukumba belum membayar karena uang langganan listrik, telepon, dan air yang disediakan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2010, tidak mencukupi.

Uang langganan listrik, telepon, dan air yang tersedia dalam APBD 2010 Rp 2,1 miliar. Uang langganan tersebut sudah habis terpakai sejak bulan September lalu.

“Dari 759 juta utang Pemkab Bulukumba, sebagian besar di antaranya adalah listrik. Utang listrik sekitar Rp 700 juta lebih. Sisanya utang telepon dan air,” kata M Tayeb, Kepala Bagian Umum Setda Bulukumba, Rabu (22/12).

Tayeb mengatakan, utang listrik, telepon dan air harus dibayar Pemkab Bulukumba. Ia berharap, utang tersebut dibayar ditahun anggaran 2011. Kalau tidak dibayar, besar kemungkinan listrik dan telepon akan diputus. Tayeb mengaku, biaya langganan listrik, telepon, dan air yang diusulan dalam APBD 2010 sebesar Rp 3 miliar. Dalam pembahasan APBD 2010 di DPRD, biaya langganan listrik, telepon dan air dipotong hingga menjadi Rp 2,1 miliar.

Tahun anggaran 2011, biaya langganan listrik, telepon dan air yang diusulkan sekitar Rp3 miliar. Tayeb berharap, jumlah tersebut tidak dikurangi. ()

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Pinisi, Kapal Besar dari Desa Kecil



Seorang punggawa kapal pinisi memasang pasak untuk memaku papan lambung pinisi yang berada di salah satu dermaga Pelabuhan Penyeberangan Bira, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba. Penggunaan pasak kayu yang dipertahankan dalam pembuatan pinisi membuat lambung bertahan hingga sepuluh tahun, dibandingkan penggunaan paku besi yang korosif dan hanya mampu bertahan selama tiga hingga lima tahun saja. (Foto: Kompas/ARYO WISANGGENI GENTHONG)

Rekreasi di Pantai Bira, Bulukumba


Sembilan mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Makassar berekreasi ke Pantai Tanjung Bira, Bulukumba. Foto ini direkam dari blog http://mimitezuka.wordpress.com/ (http://mimitezuka.wordpress.com/2010/04/22/kelapa-muda-di-pulau-kambing/#comment-9) pada 27 Desember 2010.


[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Tanjung Bira Trip : Perjalanan Yang Nekat (Bagian 2)


Mandi dan berenang di Pantai Tanjung Bira, Bulukumba, saat menjelang tenggelamnya matahari atau pada pagi hari sama saja suasanya. Airnya tetap sejuk dan pasirnya yang putih bersih tetap dingin dan lembut.


--------------------------------

Tanjung Bira Trip : Perjalanan Yang Nekat (Bagian 2-habis)

Oleh Dedy


Oct 16, '08 
http://dedyfk.multiply.com/journal/item/9/Tanjung_Bira_Trip_Perjalanan_Yang_Nekat_Bagian_2

Akhirnya kami nekat untuk berangkat malam ini tepatnya jam 9.00, untung ada sepupunya Ika yang menemani sampai di jalan raya, nah.. dari sini kami kemudian menuju ke kota Bulukumba, sambil masing2 berdoa dalam hati supaya kita bisa tiba dengan selamat di tempat tujuan. Ketika tiba di Bulukumba waktu sudah menunjukkan jam 11.00, disini kami rencana mau cari penginapan, karena tidak yakin akan tiba di JP sesuai dengan jadwal, tapi kami tidak menemukan penginapan, kalaupun ada itu artinya kami harus balik lagi sekitar 1 Km lagi. Kemudian diputuskan kalau kita harus maju terus sampai  JP.

Puji Tuhan, akhirnya kami sudah tiba di JP tepat jam 12.00 dengan selamat dan tidak kekurangan suatu apapun. Begitu tiba dirumah, semua pada mencari tempat untuk bisa sekedar meluruskan punggung, termasuk saya juga, langsung baring di lantai.

Tuan rumah langsung membuatkan teh, untuk sekedar menghangatkan perut, kemudian makan lagi..nyamm…nyamm…nyamm. waktu sudah menunjukkan jam 1.00, kami kemudian tidur, dan sepakat untuk kembali ke MKS jam 5.00. saya cuma tertidur selama 1 jam, dari jam 2.00 sampai jam 5.00  sudah tidak bisa tidur lagi

Jam 5.00 semua sudah bangun, tepatnya sih… jam 5.15 sudah pada siap2, tidak lupa juga tuan rumah sudah membuatkan sarapan sebelum berangkat, tapi ada seorang teman yang tidak mau kalau terlambat tiba di MKS, dan dengan nada suara yang sedikit tinggi meminta agar semua berangkat sekarang juga

“ayo.. sekarang kita balik, ngapain lama2 nanti keburu pagi dan kita terlambat tiba di MKS”

“ tunggu kita sarapan dulu, tidak baik tuan rumah sudah menyediakan makanan, jangan ditinggalkan”

“cepatan dong… atau saya berangkat sendiri saja..?”

Blaaa……..

Blaaa……..

Blaaa……..

Wah..wah..wah… pagi2 sudah disuguhi suasana panas, jadi gak enak nih dengan  tuan  rumah, akhirnya yang mau sarapan, sarapan dulu.

Jam 5.30 akhirnya kami berangkat juga ke MKS walaupun tidak mandi (ha..ha..ha..), dan yang lebih gila lagi kalau semalam kecepatan motor masih bisa ditolerir karena harus lewat daerah yang tidak “bersahabat”, maka pagi ini lebih heboh lagi. Karena jalanan masih sepi dan jarak pandang juga sudah tidak terbatas, serasa pengin terbang saja… speedometer menunjukkan angka 80 – 100 km/jam, dan ini adalah untuk pertama kalinya saya bisa memacu motor diatas 80 km/jam dengan jarak tempuh yang berpuluh2 kilometer, sebelum memasuki kota Takalar kami singgah dulu isi bensin dan perjalanan kemudian dilanjutkan, masih dengan kecepatan yang konstan, hanya saja karena berada didalam kota maka kecepatan maximumnya sampai  80 km/jam saja.

Setelah melewati kota Takalar akhirnya ada juga seorang teman yang jadi “korban” atas aksi nekat ini, bayangkan aja, sore2 udah naik motor dengan pakaian yang masih basah, trus mandi malam, belum sempat istirahat eh… harus balik lagi ke JP, tidur cuma 1 – 2 jam,pagi2 harus berangkat lagi, masuk angin kan? Dan dia sempat juga muntah. Jadi yang pengin buru2 berangkat duluan, saya dan teman yang lagi sakit berangkat belakangan dan jalan dengan “sedikit” santai. Jam 7.15 kami yang berangkat belakangan sudah tiba di MKS, kemudian singgah dirumah Lia untuk istirahat dan ngopi dulu.

Tepat jam 9.00 kami semua berpisah, kembali kerumah masing2.


[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Tanjung Bira Trip : Perjalanan Yang Nekat (Bagian 1)


Puas berkeliling akhirnya saya ikut bergabung dengan teman2 “mempermalukan” diri dengan foto2 norak dan menikmati indahnya pasir putih sampai matahari terbenam di Pantai Bira, Bulukumba. Matahari terbenam alias sunset adalah salah satu yang menari dari para wisatawan di Bira.


--------------------------
Tanjung Bira Trip : Perjalanan Yang Nekat (Bagian 1)

Oleh Dedy


Oct 15, '08
http://dedyfk.multiply.com/journal/item/8/Tanjung_Bira_Trip_Perjalanan_Yang_Nekat_Bagian_1

Hari ini Kamis tgl 2 Oktober 08, saya bangun "agak" pagi, saya dan teman2 akan berangkat ke tempat wisata Tanjung Bira, dimana pantainya berpasir putih. Rencananya berangkat dari Makassar (singkat saja dengan MKS ya..) jam 6 pagi, tapi hari giniiii…. masih ada juga yang make jam karet, mana ngaretnya udah molor dua setengah jam lagi. Ngumpul di rumah teman yang bernama Lia untuk lakukan persiapan, yang mencakup barang2 bawaan dan segala macam atribut untuk bikers, jam 8.30 kami berangkat ke tempat tujuan dengan 4 motor yang masing2 membawa boncengan, boncengan harus ada untuk mengantisipasi kalau tiba2 motor mogok ditengah jalan, kan lumayan ada yang dorong..! ha..ha…ha…


Selama 2 jam berkendara sampailah kami di Jeneponto (untuk selanjutnya saya sebut saja JP ya.. ), sepanjang jalan dikiri-kanan kami disuguhi pemandangan yang sangat gersang, pohon2 dan rumput2 sudah tidak berwarna hijau lagi tapi kuning dan kering. kemudian isi bensin sampai full, dan melanjutkan perjalanan lagi. Berhubung ini lebaran H+2, kami mampir ke rumahnya Lia yang di JP untuk berlebaran (baca : minta makan siang dan sekalian istrirahat sebelum melanjutkan perjalanan lagi) ha.ha..ha..

Ada satu keinginan yang tidak kesampain disini yaitu makan coto kuda.


Setelah perut kenyang, kami melanjutkan perjalanan ke Bira lewat Bantaeng, trus Bulukumba.

Nah… di kota Bulukumba ini baru ketahuan deh… ternyata nggak ada yang tahu jalan menuju ke Bira ha…ha…ha…

Jadilah kami tersesat di kota ini, dan bertanya kepada orang2 yang ada, untung teman2 yang ikut pada berani bertanya, soalnya saya takut mereka juga makai prinsip malu bertanya ya… nggak usah nanya.

Kurang lebih 10 menit dengan acara tersesat akhirnya kami menemukan jalan ke Bira, dari sini sampai ke tempat tujuan masih butuh waktu sekitar 30 menit.


Akhirnya tepat jam 3.30 kami telah sampai di Tanjung Bira, hamparan pasir putih dan terik matahari sudah menyambut kedatangan kami, disini kami bertemu dengan teman namanya Ika dan rombongannya yang sudah menunggu kedatangan kami. Teman2 yang lain sudah tidak sabar untuk segera berenang, karena baru pertama kalinya kesini saya berkeliling dulu untuk lihat2 dan menarik satu kesimpulan yaitu: pantainya bagus, indah dan menarik tapi sayang kurang terawat, sampah2 berserakan dan bau amis bertebaran kemana2. Hal ini mungkin karena tidak adanya tempat sampah yang disediakan oleh pengelolah, sehingga pengunjung membuang sampah termasuk tulang2 ikan disembarang tempat.


Puas berkeliling akhirnya saya ikut bergabung dengan teman2 “mempermalukan” diri dengan foto2 norak dan menikmati indahnya pasir putih sampai matahari terbenam. Karena tempat mandi dan ganti baju sudah penuh dan masih banyak yang ngantri akhirnya Ika menawarkan untuk mandi di rumahnya. Karena kami pikir rumahnya tidak terlalu jauh maka kami segera berangkat dengan pakaian yang masih basah, dan ternyata…. oh.oh..oh.. waktu yang dibutuhkan untuk sampai dirumahnya adalah 1 jam




Sekitar jam 7.30 kami telah sampai dirumahnya Ika dan langsung mandi di Sumur Panjang ini adalah tempat permandian untuk masyarakat disana dan wisatawan yang berkunjung kesana tapi menurut saya ini lebih mirip dengan sungai kecil, airnya sangat jernih dan mengalir. Selesai mandi sekali lagi kami numpang makan dirumahnya Ika (untuk Ika thanks ya… udah bisa numpang makan).


Setelah perut kenyang saatnya untuk istirahat, tapi beberapa teman maksa untuk segera balik lagi

“ayo.. sekarang kita balik ke JP, karena besok saya harus masuk kerja lagi..”

“lho.. malam ini kita balik lagi..? gimana kalo besok aja jam 4 pagi baru kita balik?”

“gak bisa kalo kita berangkat dari sini, jam berapa baru tiba di MKS? kalo besok pagi kita berangkat dari JP cuma butuh waktu 2 jam, jadi kita berangkat jam 5 pagi dari JP, Saya harus masuk kerja jam 8.00 besok”

“kak dedz gimana? Masih sanggup untuk ke JP?”

“sanggup dong..! kalo semua sudah ambil keputusan untuk berangkat malam ini ayo… siapa takut?” sambut saya


Ika dan keluarganya juga matian-matian nahan kita agar tidak pulang malam ini

“jangan pulang dulu malam ini, karena sekarang lagi kacau, banyak rampok di sepanjang jalan menuju JP, bermalam saja dulu besok pagi2 baru pulang”

“iya… kalo udah jam 2.00, rampok2 itu sudah mulai beraksi”

“gak bisa, saya harus masuk kerja jam 8.00 pagi besok..!!”

“kalo kalian mau pulang juga malam ini, usahakan bisa tiba di JP sebelum jam 12 malam”


Kemudian kami berembuk kembali dengan memperhitungkan segala kemungkinan yang ada, dan hasilnya adalah…. Jreeeng…



(nanti dilanjutkan lagi ya....!)


[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Foto Bareng Guru SMP Negeri 8 Gantarang, Bulukumba


Apa kabar rekan-rekan guru SMP Negeri 8 Gantarang, Bulukumba. Foto ini saya temukan ketika sedang berselancar di internet pada Senin, 27 Desember 2010. Foto ini diposting pada Jumat, 24 Desember 2010, di blog http://karyamusiknaggindonesia.blogspot.com/.


------------------------------
Saya sangat senang menemukan foto bareng guru-guru seperti ini. Saya juga merindukan suasana seperti ini. Tahun 1989, saya pernah mengajar (sebagai mahasiswa PPL dari IKIP Ujungpandang) di SPG dan SMA PGRI Makassar di Jl. Singa.

Tahun 1992, saya pernah mengajar sebagai guru honorer di STM Dh. Pepabri, Bulukumba, yang berhadapan dengan Kantor Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga. Sekarang sekolah itu sudah ganti nama menjadi SMK Pepabri Bulukumba.

Saat ini saya juga mengajar sebagai dosen luar biasa mata kuliah yang berkaitan dengan Jurnalistik dan Komunikasi di beberapa perguruan tinggi di Makassar.

Sebagai orang yang berasal dari Bulukumba, saya berharap rekan-rekan guru di Bulukumba pada umumnya dan guru SMP Negeri 8 Gantarang, Kabupaten Bulukumba, mampu menunjukkan kinerja dan prestasi, serta karya-karya yang bermanfaat.

Melalui blog ini, saya ingin memuat berita-berita kegiatan, prestasi guru/siswa, ide-ide, artikel/opini, tulisan ringan, dan foto-foto yang menyangkut pendidikan di Bulukumba. Silakan kirim ke email saya, asnawin@ymail.com. Terima kasih, salam hangat dari saya......



[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Kajang - Takabonerate


Seorang perempuan tua berpakaian hitam-hitam khas Kajang Ammatowa duduk di tangga rumah bersama seorang bocah ketika kami berkunjung ke kawasan adat Kajang Ammatowa, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, 15 Mei 2010. (foto: Iqbal Alaik)






-------------------------------
Kajang - Takabonerate

Oleh Iqbal Alaik


Sunday, May 23, 2010

http://iqbalalaik.blogspot.com/2010/05/kajang-takabonerate.html

14 mei 2010
Pagi buta dah ke kantor jam stgh 4 dah cabut dari kantor ,pesawat jam 5 nek lion..ngantuk abiss.nyyampe makasar dijemput tadius,langsung meluncur ke bulukumba tepatnya ke desa adat amatoa ato suku kajang.perjalanan kurang lebih 4 jam jadi sampe di kajang luar udah sore,cuma ketemu kepala desa aja,minta ijin n cari2 info. Balik ke bulukumba kota cari penginapan,n dapet d hotel arini.laper gilaaa ga sempet makan.

15 mei 2010
Rencana berangkat pagi ternyata kesiangan gara2 air di kamar mandi ga nyala..hotel dodol. Mana perjalanan ke kajang masih ada sejam setengah lagi.akhirnya nyampe di kajang dalam di temenin pak sultan sang kades. Hmm suasana mistik langsung terbangun ketika kita masuk harus berpakaian serba item,n masyarakat sini ga pake alat2 elektronik..pokonya tradisional. Liputan pertama ngeliput alat musik n iket kepala,sama tenun. Hehe pas lagi mau mulai ambil gambar si ibu yg nyelup2 kain pake daun eeh si ibunya udahan n ga mau di ulang..wakwaww.kudu ngulang besok deh..dodol.oiya ada juga BH diiket di pohon,katanya sih biar buah di pohon ga jatuh..tetep sama yah fungsi BHnya. Pas mo pulang banyak orng2 yg baru pulang mandi n bawa kuda yg ngangkut hasil panen dari ladang..tapi diminta shooting gamau soalnya masiih jauh bangeet rumahnya.




16 mei 2010
Ga mau kesiangan lagi jam 5 pagi udah berangkat. Hotel arini 2 ini lebih mumpuni n ada air anget,thanks god. Meluncur ke kajang. Dodol!kita dah dateng pagi2 eh si kades blm banguun,ujan pula,emang enaknya tidur..tapi si kades ga ada yg berani ngebangunin. Nunggu deh kita..nunggu ujan reda siih tepatnyaa. Gerimis mengundang,nekat nerobos masuk k desa,mentang2 kemaren dah tau tempatnya kepala dusun. Mendapat restu pak kadus, masuklah kita menjejakkan kaki di pekarangan ibu2 yg mau nyelup, tapi ko sepi yah. Nico inisiatif memanggil,tapi malah kena semprot sama si ibu. Walopun ga ngerti bahasanya tapi body languagenya jelas kalo dia gamau nyelup. Akhirnya kita ngadu k kadus,jadinya pa hading sang kadus turun tangan nganter kita ke tempat ibu yg murah senyum yg mau nyelupin benang ke rendaman daun tarung supaya jadi hitam. Kalo uda ditenun dsb bisa ampe 500 rb niy kain..eduun. Abis setup di makam n kuda,sang kadus dapet kabar salah satu warganya ada yg meninggal,sayang ga boleh masuk ngeliput,jadi PTC dluar aja. Abis buat opening langsung angkat kaki dari tanah Amatoa ini. Bukan ga sopan tapi ferry menuju selayar menanti di tanjung bira,2 jam perjalanan ke sana.


Pelabuhan ini memang memesona,langit biru,laut biru,airnya jernih sampe ke dasar ga seperti marina ancol yg airnya hitam pekat. 2 jam lagi kita mendarat di pelabuhan pamatata,selayar,dan sekitar 40 km kemudian kita kan sampai di benteng,ibukota kab.kep. Selayar. Matahari udah menyelam sejak di ferry tadi. Disambut bang Asri n mas Akhmadi dari TN.takabonerate,kami dianter ke peraduan kami di wisma PKK. Akhirnyaaa sekasur berdua lagi sama si gunduul heheh.


17 Mei 2010
Gamau kalah sama kemaren harI ini jam 6 kita dah diatas maobil menuju pelabuhan patumbukan di selatan selayar. Lebih dari sejam tiba di sebuah pelabuhan yg tersembunyi disebuah telUk yg tenang di kelilingi pohon bakau,kapal patroli taman nasional sudah menunggu disana. Loading cepat,sarapan nasi kuning, angkat sauh dan berlayar.

Takbonerate kami datang. Ga kuat nahan kelopaknya,mata ini memejam. Gak keras sekitar 2 jam kita ketiduran dan ketika cahaya sampai ke retina,laut dan langit biru serta gugusan pulau pulau kecil menyambut. 2 jam lagi sampai ke Tinabo,kata bang asri. Latondu,rajuni kami lewati dan Tinabo di depan mata,dari jauh terlihat bendera merah dengan garis putih melintang diagonal,yg ternyata atap seng berwarna merah yg di cap putih seperti bendera diving. Sekitar pukul 1 siang kaki ini menjejakkan kaki di kayu dermaga Tinabo. Pulau yg cantik kalo kata orang spanyol Tinabo Bonita.


Pulau yg dikelilingi pasir putih dan laut berwarna biru muda ini sejatinya adalah sebuah atol,atau orang sana nyebutnya takabonerate,yaitu batu karang berpasir,ato atol gugusan karang yg berbentuk cincin. Nah di taman nasional ini banyak sekali atol2 kecil kaya Tinabo,menjadikan takabonerate atol terbesar no3 di dunia. Mantaaap. Tapi panasnyaa bukan main,matahari serasa sejengkal diatas kepela. Berharap segera teduh,jam stgh3 kita menuju ke tengah pulau tinabo yg masih ada peninggalan oran2 suku bajo. Rumah2 mereka ditinggal begitu saja ketika musim barat,angin besar,tiba. Nico hampir aja kerubuhan rumah pas mau PTC n jatuh dari tangga pas naik pohon kelapa. Gamau buang waktu,cumi2,speedboat,dikebut menuju Tinabo kecil untuk snorkeling di cluster soft coral. Matahari yg udah condong ngebuat cahaya ng menerobos ke air kaliatan mantap. Snorkeling disini seperti di surga,apalagi ambil gambarnya pake scuba..nyamaan. Ups kelaamaan snorkeling sampe lupa bentar lagi sunset. Cumi2 segera dipacu lagi namun sayang sang surya keburu touch down ketika cumi2 masih menggerung. Terpaksa sunset sempurna hari itu cuma ada di ingatan.

18 Mei 2010
Sunrise pastinya jadia awal yg bagus memulai hari,sayang dia malu2 di balik awan. Rajuni jadi tujuan kita hari ini untuk melihat pembuatan phinisi. Langit biru pekat dan panas emang jadi santapan sehari hari disini,wah bisa gagal niy perawatan kulit heheh. Di rajuni ada 2 phinisi yg sedang di proses,harganya bisa nyampe 1 milyar nih kapal,asik juga kalo punya satu buay dive cruise hehe. Abis itu makan tie tei ato bulu babi yg diambil anak2 rajuni. Ga lama di rajuni balik kita ke Tinabo month diving. Selama perjalanan pulang tuh laut berubah jadi cermin,ga ada riak ato ombak sedikit pun. FLAT cuma ada bayangam langit biru n awan. Amaziing!! Ga sabar rasanya mau nyemplung. Siap siap bentar kita menuju drop off yg dikenal dengan acropora reef. Entri pas di perbatasan dropoff nya kereeen banget. Ambil gambar Nico backroll entry,eh pas liat keatas ternyata selain bisa liat jelas orng2 di kapal tapi bisa juga liat coral yg terpantul oleh permukaan laut,eduun niy air laut kaya cermin dua arah gini..RuaRR bIasa!!cristal clear,ikan banyak,coral rapat,terutama acropora,sampe ada yg bertingkat..PERFECT. Gamau kebablasan ga kerasa nico udah ngasih sign GO SUNSET. Saatnya menuju bungin tinabo. Nah kali ini tepat waktunya sampai di bungin,pulau yang cuma ada pasir putih doank,paling pas buat ambil sunset. Indah banget..ga ada apa apa di bungin kecuali pasir putih dan sunset yag sempurna. Coba adita disinii :). Bungkus..liputan beress

19 Mei 2010
Sekitar pukul 00 dinihari,peking barang2,pindahin barang2 ke kapal karena hari ini kiata mutusin berlayar jam 4 pagi,jadi biar aman tidur di kapal. Dek kapal jadi pilihan karena banyak angin,soalnya selama di pulau jarang banget tuh angin nyampe ke darat. Bintang jatuh mengiringi suara mesin kapal menemani kita tidur. Sekitar jam setengah 3 kapal bergerak dan sontak aku terbangun karena kamera ditinggal di kamar dititp ke tadius,takut dia tertinggal. Secepat kilat turun ke bawah,ternyata tadius udah meringuk pulas dengan kamera di sampingnya..thanks! Jam stgh 9 kami merapat di patumbukan,6 jam ternyata perjalananya,1.5 jam kemudian kami mengurus adminiastrasi taman nasional,1.5 jam berikutnya tepatnya sekitar jam 1siang ferry kami bertolak menuju tanjung bira,langsung makasar..gausah di ceritain deh perjalannanya bisa abis nih blog..kira2 jam 10 malem baru deh kasur empuk sprei putih menyabut di hotel Horison makassar. I can't feel my ass :(

20 Mei 2010
Lion air ke jakarta,ada bapak2 aneh yg kalo pas take off n landing malah berdiri..pramugari sampe ngingetin berkali kali pake pengeras suara. Puncaknya sang prmugari berteriak " Pak duduk!",sampe gw kwbangun dari tidur nyenyak di kelas bisnis singa terbang. Alhasil pramugari nelpon sekuriti bandara setibanya di bandara. Ada2 aja, dasar Human!
Just enjoy,Bo

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Haaaluuuuuu BIRA



Foto bersama di Tanjung Bira, Bulukumba, di bibir pantai yang pasirnya putih halus dan dingin, serta bersandar atau duduk di batu karang yang cukup unik. Inilah rekreasi yang sangat menyenangkan dan takkan terlupakan dari kami, CH4. (foto: dok pribadi Itha Rusli)



---------------------------------
Haaaluuuuuu BIRA

Oleh: Itha Rusli



June 21, 2010
http://ithars.wordpress.com/2010/06/21/haaaluuuuuu-bira/#comment-18

Akhirnya dengan semangat khasnya CH4 brangkat juga ke Bira. Ini modal nekat namanya, karena brangkat ke BIRA jam 17.00 dan lebih parah lagi ga ada yang tau jalan tapi ini bukanlah suatu hambatan yang berarti,,,

Sebuah liburan yang penuh dengan canda dan tawa yang takkan terlupakan,,,Indahnya sebuah kebersamaan seindah lautnya Bira, seperti kata Indoth is Beautiful…Beautifull, Beautifull..

Berakit-rakit ke Bulukumba bereang-renang ke Bira, Sambil lempar jangkar Sembunyi Tangan..Biar anjing menggonggong kutilang tetap berlalu…

23.00 tiba di bira bukan tidur malah foto foto…dasar GIFO,,,makin gila dengan hadirnya Bang toyyib yang tak pernah kehabisan bahan membuat rahang kami jadi sakit karena terlalu banyak ketawa,,,hohohohoh,, entah ini tradisi baru dalam ch4 sebuah lagu Pengantar tidurdari duet mautnya Si canggih dan si yaya,

Malam minggu di Pinggir pantai dengan beralaskan tikar dan ditemani kacang sambil mendengarkan pantun-pantun aneh dari yaya “Anjing menggongong Kutilang berlalu”,”sekejam-kejamnya Harimau bolehlah kita Numpang Mandi”,””ini pantun dia ciptakan khusus untuk dirinya karena hanya dia yang memakai baju biru,”Lempar jangkar Sembunyi Tangan”…Masih banyak lagi pantun yang ia ciptakan dengan seenaknya tapi nantilah kita bahas..Si canggih ternyata punya bakat selain jadi pengusaha dia sangat jago dalam hal memijat….hahahahahah.,,,

Perjalanan yang menyenangkan hingga lelah pun tak dirasakan…..Ah entah kapan lagi kita melakukan perjalanan seperti ini…Hai kawan maaf ini bukanlah sebuah keputusan sepihak tapi Semua telah kami infokan tapi kalian tak ada konfirmasi,,,Crew Ch4,Lain kali kita akan melakukan perjalanan lagi tentunya dengan tempat yang berbeda,,,,,

Keterangan: Tulisan dan foto2 ini saya rekam dari blognya Itah Rusli (http://ithars.wordpress.com/2010/06/21/haaaluuuuuu-bira/) pada Senin, 27 Desember 2010. Terima kasih kepada Itha Rusli dan teman2nya di CH4 (Community of 'H’ angkatan 2004, STMIK Dipanegara Makassar, http://fat04.wordpress.com/about/)



[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Melancong ke Bulukumba


Panorama keindahan Tanjung Bira, Bulukumba. Duduk di bukit batu karang berhadapan dengan laut lepas yang biru dan tenang, serta awan putih di kejauhan. Jika cuaca sedang cerah, pemandangannya akan jauh lebih indah. (foto: Ryan Rizaldhy)




--------------------------------

Melancong ke Bulukumba

Oleh: Ryan Rizaldhy

Kemarin, Saya dan beberapa teman saya (ichal, ngkus, agrie, & cancu') abis melancong ke bulukumba atau yang lebih spesifiknya di "Tanjung Bira", (uuh.. White sands, sunshine, beach! Olalala Apa pih??) Tapi ternyata cuaca berkata lain! di bulukumba dari sabtu malam sampai hari minggunya cuaca tidak mendukung, disana hujan terus (SH*T!!) Walaupun hujan we still have a good time there, Yeah! Lumayanlah disana masih bisa makan-makan, minum-minum (yaiyalah abis makan kok), eksperimen light-graffiti, berenang-renang (ato istilah lokalnya mandi-mandi), berbadai-badai ria, berbasah-basah kuyup, and opkors foto-foto! Here it goes, some photo that me and my friends take..

Inilah Ryan Rizaldhy

Beberapa bocah tampak berjalan beriringan di pematang sawah pada sebuah tempat yang kami lewati dalam perjalanan dari pusat kota Bulukumba menuju Tanjung Bira. (foto: Ryan Rizaldhy)


Pemandangan yang cukup indah di Tanjung Bira. Di sisi kanan, bukit batu karang yang ditumbuhi pohon, bunga, dan rumput, serta dibanguni beberapa pondokan rumah kayu yang cukup artistik. Di sisi kiri, laut lepas yang airnya jernih dan pasirnya putih bersih nan halus. (foto: Ryan Rizaldhy)





Keterangan: Tulisan dan foto-foto karya Ryan Rizaldhy ini saya rekam dari blog http://rartoblog.blogspot.com/ pada Senin, 27 Desember 2010. Ryan Rizaldhy memposting tulisan dan foto-foto ini pada Minggu, 04 Juli 2010 (http://rartoblog.blogspot.com/2010/07/melancong-ke-bulukumba.html)

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Penjual Sayur di Bulukumba Dapat Uang Palsu


UANG PALSU. Sejumlah penjual sayur dan buah di Bulukumba mendapatkan uang palsu. Di duga ada banyak uang palsu yang beredar di Bulukumba. Uang palsu itu ditemukan oleh salah seorang penjual sayur dan buah di Kirasa, Bijawang, Kecamatan Gantarang, Bulukumba, Minggu pagi, 26 Desember 2010.



--------------------------------

Penjual Sayur di Bulukumba Dapat Uang Palsu

Laporan: Syamsul Bahri
Harian Tribun Timur, Makassar
Minggu, 26 Desember 2010
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/142801/Penjual-Sayur-di-Bulukumba-Dapat-Uang-Palsu

BULUKUMBA, TRIBUN-TIMUR.COM - Sejumlah penjual sayur dan buah di Bulukumba mendapatkan uang palsu. Di duga ada banyak uang palsu yang beredar di Bulukumba.

Uang palsu itu ditemukan oleh salah seorang penjual sayur dan buah di Kirasa, Bijawang, Kecamatan Gantarang, Bulukumba, Minggu pagi, 26 Desember 2010.

Warga yang juga penjual buah menyebut ada beberapa pecahan uang palsu yang beredar seperti pecahan Rp 50 ribu dan pecahan Rp 100 ribu.

Ia menduga uang tersebut digunakakan oleh beberapa orang yang sedang melintas di tempat itu dan mampir berbelanja.

Pedagang sayur dan buah yang tertipu baru menyadari uang pecahan Rp 50 ribu dan ada Rp 100 ribu itu palsu setelah basah terkena air hujan.

"Penjual sayur baru bisa kenali jika uang yang diterimanya itu palsu setelah rusak terkena air hujan," kata Musa, tetangga penjual sayur dan buah di Kirasa Bijawang, kepada Tribun. (*)

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Anggota DPRD Bulukumba Pertanyakan Utang Proyek Rp 18,5 M


Ketua Komisi B DPRD Bulukumba, Abdu Kahar Muslim menyatakan, apa yang diminta eksekutif untuk diakomodir utangnya pada 2011 sangat tidak beralasan. Menurutnya, sangat aneh jika pada pembahasan APBD Perubahan tidak ada beban utang namun pada saat dibahas APBD Pokok justru utang sebesar itu muncul.


-------------------------------------
Anggota DPRD Bulukumba Pertanyakan Utang Proyek Rp 18,5 M

Harian Fajar, Makassar
Minggu, 26 Desember 2010
http://lokalnews.fajar.co.id/read/112537/123/dewan-pertanyakan-utang-proyek-rp-185-m

BULUKUMBA -- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bulukumba mempertanyakan adanya usulan utang proyek atau utang pihak eksekutif dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2011. Utang ini dinilai janggal karena seharusnya proyek tersebut menjadi beban APBD 2010.

Ketua Komisi B DPRD Bulukumba, Abdu Kahar Muslim menyatakan bahwa apa yang diminta eksekutif untuk diakomodir utangnya pada 2011 sangat tidak beralasan. Menurutnya, sangat aneh jika pada pembahasan APBD Perubahan tidak ada beban utang namun pada saat dibahas APBD Pokok justru utang sebesar itu muncul. Terlebih saat ini pihak eksekutif baru bisa menunjukkan bukti utang senilai Rp 15 miliar, sementara sisanya Rp 3,5 miliar belum diketahui dari mana asalnya. Kecurigaan lain, utang tersebut tidak pernah dibicarakan saat pembahasan APBD Perubahan lalu.

"Ini perlu diperjelas dulu. Tidak boleh seenaknya memasukkan anggaran berupa utang tanpa memperhatikan dasar pengelolaan anggaran daerah. Terus terang saya bingung disini karena awalnya tidak ada utang tetapi belakangan ada utang. Saya tidak mau bertanggungjawab dengan adanya seperti ini. Logikanya dimana kalau tiba-tiba ada utang dan jumlahnya tidak sedikit," kata Kahar Muslim, Sabtu, 25 Desember.

Lebih lanjut dia menyatakan bahwa meskipun nantinya ada utang yang memang bisa dibuktikan, masih perlu dipertanyakan karena tidak mungkin ada anggaran yang menyeberang. Dia juga mempertanyakan kenapa ada proyek yang berjalan namun tidak ada anggaran yang tersedia. Menurutnya, anggaran 2011 hanya akan dibelanjakan untuk pembangunan 2011 tidak mungkin untuk membiayai proyek sebelumnya.

"Kalau ini dibiarkan berarti pola anggaran kita menjadi rancu," katanya.

Terkait utang ini, Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD) Bulukumba, Safrul Patunru menyatakan bahwa utang ini muncul karena anggaran yang tidak tersedia. Dia beralasan hal tersebut terjadi karena tidak tercapainya target pendapatan daerah sehingga terpaksa ada utang yang harus dibayarkan.

"Ini memang proyek 2010. Sekarang menjadi utang karena tidak ada uang untuk membayarkannya sekarang. Kalau ada saya bisa bayar langsung tapi mau apalagi dana sudah tidak ada. Makanya menjadi utang. Ini tidak terlepas dari pencapaian anggaran daerah yang tidak sesuai dengan belanja. Ibaratnya belanja berlari tetapi pendapatan jalan di tempat," kata dia.

Safrul juga membenarkan bahwa akibat adanya utang ini, maka otomatis akan mempengaruhi APBD 2011. Menurutnya tidak bisa dipungkiri anggaran untuk membayarkan utang tersebut praktis akan mengambil dari APBD 2011 karena anggaran 2010 sudah habis.

"Ini yang harus dipahami. Soal nominal utang itu yang jelas jumlahnya sekarang sebesar Rp 15 miliar, masih ada sekira 3,5 miliar yang belum dimasukkan beberapa SKPD," tambahnya. (arm)

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Sabtu, 25 Desember 2010

Reuni Akbar SMA Negeri 1 Rilau Ale


Ikatan Alumni SMA Negeri 1 Rilau Ale (IKA) Kabupaten Bulukumba bekerjasama dengan pengurus OSIS SMA Negeri 1 Rilau Ale mengadakan Reuni Akbar di pelataran kantor Camat Rilau Ale, Bulukumba, Sabtu, 25 Desember 2010


--------------------------------------
Reuni Akbar SMA Negeri 1 Rilau Ale

Radio  Cempaka Asri, Bulukumba
http://www.rca-fm.com/2010/12/reuni-akbar-sma-negeri-1-rilau-ale.html

Sabtu, 25 Desember 2010


Bulukumba, RCAnews- Ikatan Alumni SMA Negeri 1 Rilau Ale (IKA) Kabupaten Bulukumba bekerjasama dengan pengurus OSIS SMA Negeri 1 Rilau Ale mengadakan Reuni Akbar di pelataran kantor Camat Rilau Ale, Bulukumba, Sabtu, 25 Desember 2010. Acara dimulai mulai pukul 10.00 Wita.

Ketua IKA SMAN 1 Rilau Ale, Arcul mengatakan, "Reuni ini adalah untuk yang kedua kalinya kami selenggarakan. Meski SMAN 1 Rilau Ale masih berusia muda, para alumninya pun yang paling pertama adalah angkatan 2006."

Reuni Akbar ''Smansa Rial'' juga diselingi dengan Bazaar and Band Competition dengan menyuguhkan spesial performance road To Jimmy Band dari Makassar sebagai bintang tamu.

"Kami optimis bisa menjadikan ini sebagai wadah silaturrahim sekaligus menemukan ide-ide segar untuk kemajuan Smansa Rial pada khususnya dan alumni maupun siswa sekolah ini pada umumnya," pungkas Arcul. (rca/ik)

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Jumat, 24 Desember 2010

Zainuddin Tunggu Respons Pimcam Golkar se-Kabupaten Bulukumba


Disebut-sebut sudah mendapat restu DPD I Golkar Sulsel untuk memimpin Golkar Bulukumba tidak membuat Zainuddin Hasan gegabah. Bupati Bulukumba ini mengaku tetap menunggu respons pimpinan kecamatan selaku pemegang suara.


-------------------------------------- 

Zainuddin Tunggu Respons Pimcam Golkar se-Kabupaten Bulukumba

Harian Fajar, Makassar
Jumat, 24 Desember 2010
http://news.fajar.co.id/read/112472/41/zainuddin-tunggu-respons-pimcam

BULUKUMBA -- Disebut-sebut sudah mendapat restu DPD I Golkar Sulsel untuk memimpin Golkar Bulukumba tidak membuat Zainuddin Hasan gegabah. Bupati Bulukumba ini mengaku tetap menunggu respons pimpinan kecamatan selaku pemegang suara.

Zainuddin mengaku punya niat kuat untuk maju memimpin Golkar, namun kepastian resmi itu baru akan diumumkannya sehari sebelum musda digelar. Jadwal Musda Golkar Bulukumba diagendakan 30 Desember.

"Saya tergantung pengurus kecamatan. Saya belum katakan saya siap karena belum ada dukungan tegas itu. Yang jelas, saya masih mengkalkulasi peluang," tegas Zainuddin kemarin.

Di musda Golkar Bulukumba, 13 suara bakal diperebutkan. 10 suara kecamatan, satu DPD I, dan masing-masing satu organisasi sayap dan organisasi pendiri dan didirikan. Sementara ini, dua kecamatan tidak memiliki kepengurusan yakni Kecamatan Bulukumpa dan Kecamatan Ujungbulu. Untuk bisa mencalonkan diri, kandidat minimal didukung 30 persen suara.

Selain Zainuddin, beberapa nama juga disebut-sebut akan maju. Di antaranya Plt Ketua DPD Golkar Bulukumba, Nirwan Arifuddin, anggota Komisi A DPRD Bulukumba, Andi Hamzah Pangki.

"Tapi saya belum nyatakan sikap secara resmi," kata Hamzah. (arm)

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Guru TKA/TPA Bulukumba Terima Insentif Rp 100 Ribu/Bulan


Sebanyak 140 guru TKA/TPA mendapatkan insentif dari Pemkab Bulukumba senilai Rp 100 ribu per bulan per orang untuk tahap kedua Juli sampai Desember 2010 yang bersumber dari dana APBD 2010. Illustrasi foto direkam dari http://muthmainnahyogya.blogspot.com/


-----------------------------------------

Guru TKA/TPA Bulukumba Terima Insentif Rp 100 Ribu/Bulan

Radio Cempaka Asri, Bulukumba
Kamis, 23 Desember 2010
http://www.rca-fm.com/2010/12/guru-tkatpa-memperoleh-insentif-100.html

Bulukumba, RCAnews- Sebanyak 140 guru TKA/TPA mendapatkan insentif dari Pemkab Bulukumba senilai Rp 100 ribu per bulan per orang untuk tahap kedua Juli sampai Desember 2010 yang bersumber dari dana APBD 2010.

Kegiatan yang dikoordinasi oleh Bagian Kesra Setda ini dilaksanakan pada Kamis 23 Desember 2010 di Ruang Pola Kantor Bupati. Penyerahan insentif secara simbolis kepada guru TKA/TPA dilakukan oleh Wakil Bupati  H. Syamsuddin didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra HA Mahrus Andis dan Kabag Kesra H Abd Khalik Rauf.

Kabag Kesra dalam pengantarnya menyampaikan bahwa pemberian insentif ini sebagai wujud perhatian pemkab dalam menunjang kesejahteraan para guru mengaji TKA/TPA dalam rangka pembinaan dan pengembangan pendidikan Alquran di Bulukumba, semoga nilainya pada tahun-tahun mendatang lebih meningkat dan bertambah jumlah penerimanya.

Pada kesempatan ini pula Kabag Kesra memberikan informasi bahwa pada tahun 2011, Bulukumba menjadi tuan rumah penyelenggaraan Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) tingkat provinsi Sulawesi Selatan, maka tentunya ini membutuhkan dukungan semua pihak untuk mensukseskannya.

Dengan upaya pembinaan ini, Wakil Bupati mengharapkan ke depan tidak ada lagi warga yang buta aksara Alquran dan program-program pengembangan keagamaan yang dirintis pemerintah sebelumnya akan dilanjutkan dan semakin ditingkatkan terutama implementasi empat perda yang bernuansa Islam.

Sekedar informasi Visi Pemerintah Bulukumba yang dinahkodai Zainuddin -  Syamsuddin ini adalah “Sejahterakan Masyarakat Bulukumba dengan Membangun Desa, Menata Kota melalui Kemandirian Lokal yang Bernafaskan Keagamaan.” (rca/ik) 

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Tunjangan Kinerja Sekkab Bulukumba Rp 1,7 Juta


Mulai Februari 2011 Pemkab Bulukumba mengucurkan dana tambahan penghasilan dalam bentuk tunjangan kinerja kepada semua Pegawai Negeri Sipil (PNS) lingkup pemkab. Tunjangan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Rp 1.750.000 per bulan, sedangkan tunjangan guru non-sertifikasi Rp 100 ribu per bulan.


----------------------------------------------- 
Tunjangan Kinerja Sekkab Bulukumba Rp 1,7 Juta
- Tunjangan Guru Non-sertifikasi Rp 100 Ribu


Harian Fajar, Makassar
Jumat, 24 Desember 2010
http://lokalnews.fajar.co.id/read/112419/123/tunjangan-kinerja-sekkab-rp17-juta

BULUKUMBA -- Mulai Februari 2011 Pemkab Bulukumba mengucurkan dana tambahan penghasilan dalam bentuk tunjangan kinerja kepada semua Pegawai Negeri Sipil (PNS) lingkup pemkab.

Hanya saja, alasan pemkab bahwa dana tersebut akan diserahkan berdasarkan beban kerja pegawai berbanding terbalik dengan data yang tertera dalam draf Rencana Kerja Anggaran (RKA) yang saat ini sudah berada di tangan legislator. Pasalnya, dalam RKA penggelontoran dana yang merupakan kebijakan baru ini ditetapkan berdasarkan pangkat dan golongan.

Aparat daerah yang menjadi staf pada setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) hanya dialokasikan Rp 350 ribu per bulan. Bahkan untuk guru non-sertifikasi tampaknya harus bersabar karena hanya kebagian tunjangan kinerja senilai Rp 100 ribu per bulan.

Padahal, pejabat daerah mulai dari pejabat eselon empat hingga eselon dua diberi porsi dua kali lipat. Khusus pejabat yang paling mencolok adalah tunjangan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) yang dialokasikan Rp 1.750.000 per bulan. Kemudian asisten dan staf ahli sekretariat kabupaten (setkab) masing-masing mendapatkan tambahan penghasilan senilai Rp 1,2 juta per bulan.

Kepala dinas dan kepala badan mendapat tunjangan kinerja bervariasi didasarkan pada pagu anggaran yang dikelola. Rinciannya, jika kepala dinas dan kepala badan mengelola dana maksimal Rp 1 miliar, maka akan mendapatkan tunjangan Rp 1,2 juta. Kemudian jika pagu anggarannya antara Rp 1 miliar hingga Rp5 miliar, maka tunjangannya menjadi Rp 1.250.000 per bulan.

Sedangkan jika pagu anggaran antara Rp 5 miliar hingga Rp 10 miliar akan kebagian tunjangan senilai Rp 1,3 juta, jika mengelola dana Rp 10 miliar hingga Rp 25 miliar, maka tunjangan kadis atau kepala badannya menjadi Rp 1,4 juta, serta di atas Rp 25 miliar mendapat tunjangan Rp 1,5 juta.

Adapun untuk jabatan kepala bagian mendapat tambahan penghasilan Rp 900 ribu. Camat, Kepala Satpol PP, Direktur RSUD, dan Kepala Kantor mendapat tunjangan antara Rp 900 juta hingga Rp 1 juta per bulan.

Kepala bidang mendapat tunjangan Rp 850 ribu per bulan sementara kepala seksi, kepala sub bidang, dan kepala sub bagian kebagian tunjangan senilai Rp 600 ribu per bulannya. Kepala Unit Pelaksana Tugas (UPT), Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dan Kepala Puskesmas dianggarkan antara Rp 600 ribu hingga Rp 850 ribu per bulannya.

Hanya saja, jika Direktur RSUD hanya mendapat tunjangan antara Rp 900 ribu hingga Rp 1 juta, ini berbeda jauh dengan tunjangan dokter spesialis yang mencapai Rp 6 juta per bulan. Selain itu, yang paling mencolok juga adalah tunjangan bendahara umum daerah yang mendapat tambahan penghasilan di luar gaji senilai Rp 2 juta per bulan.

Penetapan jumlah diklaim pemkab didasarkan pada seberapa besar tanggung jawab yang diemban setiap pengguna anggaran maupun pejabat bukan pengguna anggaran.

Kepala Bagian Humas Pemkab Bulukumba Daud Kahal yang dikonfirmasi membenarkan data ini. Dia mengaku bahwa tunjangan kinerja dalam bentuk tambahan penghasilan ini berdasarkan peraturan bupati (perbub) nomor 42/XII/2010.

Dalam perbub tersebut jelas menerangkan bahwa akan diberikan tunjangan kinerja ini dan dinilai tidak menyalahi sistem pengelolaan anggaran di daerah. Soal adanya perbedaan angka khususnya untuk pejabat, Daud mengatakan, hal ini didasarkan pada beban tanggung jawab yang diemban aparatur daerah.

"Saya kira itu sudah tepat. Data ini memang benar dan akan mulai berlaku Februari nanti. Ini dilakukan untuk efektivitas kerja juga sekaligus menjadi motivasi para pegawai," kata dia, Kamis, 22 Desember 2010.

Pelaksana tugas (Plt) Ketua DPRD Bulukumba, Andi Edy Manaf memberikan sinyal bahwa apa yang diajukan pemkab tidak akan banyak berubah dalam pembahasan nantinya. Alasannya, pemberian tunjangan ini sudah menjadi bagian dari program bupati kali ini yang diharapkan untuk memicu kinerja. (arm)

PGRI Bulukumba Ancam Unjukrasa

http://epaper.korantempo.com/KT/KT/2010/12/23/ArticleHtmls/23_12_2010_247_003.shtml

Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Bulukumba mengancam berunjuk rasa jika Bupati Zainuddin Hasan mewujudkan penambahan tunjangan bagi seluruh pegawai negeri di wilayah itu.

PGRI menilai pemberian tunjangan itu merupakan tindakan diskriminatif lantaran guru hanya memperoleh tunjangan kinerja daerah senilai Rp 100 ribu. Sedangkan tunjangan pegawai negeri lainnya sebesar Rp 1-2 juta.

"Kami merasa dilecehkan dengan sikap diskriminasi yang dilakukan oleh Bupati Bulukumba dalam memberikan tunjangan kinerja kepada pegawai negeri sipil di daerah ini," kata Ketua PGRI Bulukumba Jumase Basra kemarin saat mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bulukumba.

Ia memastikan seluruh guru se-Kabupaten Bulukumba akan berunjuk rasa jika peraturan itu tidak dicabut. Pengurus PGRI Bulukumba lainnya, Syamsu Rijal, menilai, jika Bupati Zainuddin tidak mampu memberikan tunjangan kinerja yang merata kepada seluruh pegawai negeri, termasuk guru, lebih baik tunjangan itu ditiadakan saja.

“Sebab, itu hanya melahirkan kekecewaan bagi para guru di Bulukumba,” ujarnya.

Menurut anggota DPRD Bulukumba, Fahiding HDK, pemberian tambahan tunjangan kinerja daerah kepada seluruh pegawai negeri belum pasti karena anggaran pendapatan dan belanja daerah masih mengalami defisit Rp 12 miliar.

"Apalagi sumber anggaran tunjangan kinerja itu apakah dari pendapatan asli daerah atau dana alokasi umum, yang sumbernya dari APBN," katanya.

Bupati Zainuddin mengusulkan Rp 33 miliar pada Rancangan APBD Pokok 2011 untuk pembayaran tunjangan kinerja kepada seluruh pegawai negeri di Bulukumba. Menurut anggota Komisi II DPRD Bulukumba, Mulyadi Mursali, peraturan bupati itu diterbitkan tanpa sepengetahuan anggota Dewan. JASMAN

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]