SULIT DITEMUI. Pimpinan Pondok Pesantren Babur Ridha, Kecamatan Gantarang, Bulukumba, Fathul Qarib, mengaku kecewa karena gagal bertemu Bupati Bulukumba, H Zainuddin Hasan, di kantor bupati, Kamis, 23 Juni 2011, padahal Bupati Bulukumba ada di ruang kerjanya. Fathul bermaksud mengundang Zainuddin Hasan hadir pada acara wisuda santri di pesantren yang dipimpinnya.
Selasa, 28 Juni 2011
Jumat, 24 Juni 2011
Pembangunan Mal di Bulukumba Mendapat Sorotan
BERMASALAH. Pembangunan Mal Bupati Bulukumba, Zainuddin Hasan yang terus mendapat sorotan dari masyarakat karena dianggap akan mematikan pedagang kecil. Gambar direkam Kamis, 23 Juni 2011. (Foto: Arman/Fajar)
Aliansi Mahasiswa Bulukumba menggelar unjuk rasa di depan kampus yang berada di Jl Andi Pettarani, Bulukumba, Kamis (23/6/2011) siang. Unjuk rasa tersebut terkait pembangunan mal di Kabupaten Bulukumba yang dinilai mahasiswa akan merugikan para pedagang kaki lima. (Foto: Tribun Timur/Mahyudin)
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
Aliansi Mahasiswa Bulukumba menggelar unjuk rasa di depan kampus yang berada di Jl Andi Pettarani, Bulukumba, Kamis (23/6/2011) siang. Unjuk rasa tersebut terkait pembangunan mal di Kabupaten Bulukumba yang dinilai mahasiswa akan merugikan para pedagang kaki lima. (Foto: Tribun Timur/Mahyudin)
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
Kamis, 23 Juni 2011
Chaerul Fauzi Kajari Bulukumba
KAJARI BULUKUMBA. Chaerul Fauzi SH kini menjabat Kepala Kejaksaan Negeri Bulukumba menggantikan Raden Syamsul Arifin SH. Chaerul Fauzi sebelumnya adalah pejabat di Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulsel, sedangkan Raden Syamsul Arifin SH, mendapat tugas baru sebagai Asisten Pidana Umum (Aspidum) di Kajati Sultra.
Chaerul Fauzi Kajari Bulukumba
Harian Ujungpandang Ekspres
Jumat, 24-06-2011
http://www.ujungpandangekspres.com/view.php?id=67939
BULUKUMBA, UPEKS--Chaerul Fauzi SH kini menjabat Kepala Kejaksaan Negeri Bulukumba menggantikan Raden Syamsul Arifin SH. Chaerul Fauzi sebelumnya adalah pejabat di Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulsel, sedangkan Raden Syamsul Arifin SH, mendapat tugas baru sebagai Asisten Pidana Umum (Aspidum) di Kajati Sultra.
Dalam acara lepas sambut Kepala Kajari Bulukumba, di rumah jabatan Bupati Bulukumba di Jalan Anggrek, Rabu malam, 22 Juni 2011, Bupati Zainuddin Hasan meminta Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Bulukumba yang baru, untuk lebih meningkatkan penegakan hukum sekaligus peningkatan kinerja aparatur pemerintah di Kabupaten Bulukumba.
Bupati mengakui hal itu, karena merupakan bagian penting dari tuntutan masyarakat untuk mengimplementasikan pelaksanaan prinsip-prinsip tatakelola pemerintahan yang bersih dan beribawa di Bulukumba.
Penerapan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik, katanya, dapat dilaksanakan di Bulukumba, khususnya penegakan supremasi hukum.
Hal tersebut menjadi variable penting dan menjadi harapan akan hadirnya pemerintahan yang dapat memberi rasa aman, kesejahteraan, dan yang terpenting adalah hadirnya rasa keadilan ditengah-tengah kehidupan sosial kemasyarakatan.
Lepas sambut Kajari Bulukumba yang baru, dihadiri pimpinan DPRD Bulukumba, unsur muspida, serta pejabat pemerintah. Mereka adalah Wakil Ketua DPRD Bulukumba, Ady Manaf (PAN) dan Husbiannas Alsi (Demokrat), Kapolres Bulukumba, AKBP ARif Rahman, Dandim 1411 Bulukumba, Letkol Agung Senoaji, Ketua PN Bulukumba, Gandjar Susilo SH, Sekda Bulukumba, Andi Bau Amal, Kepala Kementrian Agama Bulukumba, Rasbi, serta para pimpinan SKPD.
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
Chaerul Fauzi Kajari Bulukumba
Harian Ujungpandang Ekspres
Jumat, 24-06-2011
http://www.ujungpandangekspres.com/view.php?id=67939
BULUKUMBA, UPEKS--Chaerul Fauzi SH kini menjabat Kepala Kejaksaan Negeri Bulukumba menggantikan Raden Syamsul Arifin SH. Chaerul Fauzi sebelumnya adalah pejabat di Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulsel, sedangkan Raden Syamsul Arifin SH, mendapat tugas baru sebagai Asisten Pidana Umum (Aspidum) di Kajati Sultra.
Dalam acara lepas sambut Kepala Kajari Bulukumba, di rumah jabatan Bupati Bulukumba di Jalan Anggrek, Rabu malam, 22 Juni 2011, Bupati Zainuddin Hasan meminta Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Bulukumba yang baru, untuk lebih meningkatkan penegakan hukum sekaligus peningkatan kinerja aparatur pemerintah di Kabupaten Bulukumba.
Bupati mengakui hal itu, karena merupakan bagian penting dari tuntutan masyarakat untuk mengimplementasikan pelaksanaan prinsip-prinsip tatakelola pemerintahan yang bersih dan beribawa di Bulukumba.
Penerapan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik, katanya, dapat dilaksanakan di Bulukumba, khususnya penegakan supremasi hukum.
Hal tersebut menjadi variable penting dan menjadi harapan akan hadirnya pemerintahan yang dapat memberi rasa aman, kesejahteraan, dan yang terpenting adalah hadirnya rasa keadilan ditengah-tengah kehidupan sosial kemasyarakatan.
Lepas sambut Kajari Bulukumba yang baru, dihadiri pimpinan DPRD Bulukumba, unsur muspida, serta pejabat pemerintah. Mereka adalah Wakil Ketua DPRD Bulukumba, Ady Manaf (PAN) dan Husbiannas Alsi (Demokrat), Kapolres Bulukumba, AKBP ARif Rahman, Dandim 1411 Bulukumba, Letkol Agung Senoaji, Ketua PN Bulukumba, Gandjar Susilo SH, Sekda Bulukumba, Andi Bau Amal, Kepala Kementrian Agama Bulukumba, Rasbi, serta para pimpinan SKPD.
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
Muttamar-Juharta Nikmati Gaji Anggota DPRD Bulukumba
ANDI JUHARTA kembali menikmati gajinya sebagai anggota DPRD dan Ketua Komisi D DPRD Bulukumba. Begitu pun dengan Andi Muttamar sebagai anggota DPRD dan Ketua DPRD Bulukumba. Keduanya adalah mantan terpidana korupsi.
Muttamar-Juharta Nikmati Gaji Anggota DPRD Bulukumba
Harian Fajar, Makassar
Rabu, 22 Juni 2011
http://www.fajar.co.id/read-20110621195347-muttamarjuharta-nikmati-gaji-dewan
BULUKUMBA -- Polemik tentang gaji dua mantan terpidana korupsi, yakni Andi Muttamar Mattotorang dan Muhammad Juharta akhirnya dimenangkan dua legislator beda partai ini. Sekretaris DPRD, Andi Kurniady yang sebelumnya kukuh tidak akan membayarkan gaji keduanya pun akhirnya luluh.
Muttamar kembali menikmati gajinya sebagai anggota dan Ketua DPRD Bulukumba. Sedangkan Djuharta menikmati gajinya sebagai anggota DPRD dan Ketua Komisi D DPRD Bulukumba. Gaji keduanya dibayarkan layaknya anggota DPRD lainnya mulai bulan ini.
Sekretaris DPRD Bulukumba, Andi Kurniady beralasan pembayaran gaji dilakukan setelah berkoordinasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Menurutnya, BPK berpandangan bahwa Muttamar dan Juharta secara administrasi masih melekat status keanggotaannya dan masih berhak menerima segala hal yang bersangkutan dengan jabatan dan kedudukannya sebagai anggota DPRD Bulukumba.
"Jika merujuk pada UU Nomor 27 Tahun 2009 tentang susduk anggota DPR, DPD, dan DPRD, seseorang yang divonis bersalah harus diberhentikan. Tapi tahapannya belum selesai. Belum ada dari keduanya yang sudah berkekuatan hukum diberhentikan. Malah pak Djuharta belum ada sama sekali tahapan pemberhentiannya yang berjalan," ujar Kurdiady, Selasa, 21 Juni.
Soal Muttamar yang telah dipecat oleh Partai Golkar dari Ketua DPRD Bulukumba, Kurniady mengatakan hal tersebut belum bisa menjadi penentu. Pasalnya, kata Kurniady, pemberhentian secara resmi seorang anggota DPRD dan penetapan dan pemberhentian ketua DPRD harus dengan SK Gubernur.
Sekwan Bisa Diproses
Sebelumnya, Koordinator Kopel Sulsel, Syamsuddin Alimsyah menyatakan bahwa tidak ada satu pun alasan seseorang yang sudah pernah divonis bersalah dan sudah memiliki kekuatan hukum tetap untuk kembali menerima gaji dan tunjangannya.
Bahkan, Syamsuddin menyebutkan jika memang hal tersebut tetap dilakukan, maka sekwan bisa berproses secara hukum dan bisa menjadi temuan merugikan keuangan negara. Alasannya, seseorang yang divonis bersalah pada saat divonis sudah tidak memiliki ikatan apapun apalagi untuk menikmati gajinya kembali.
"Anggota DPRD yang sudah berkekuatan hukum divonis bersalah itu adalah pemberhentian yang tidak bisa ditawar-tawar. Soal proses pemberhentiannya itu hanya masalah administrasi semata saja. Bukan dengan adanya proses itu, dia masih berstatus anggota DPRD. Saya katakan satu detik pun dia divonis, maka saat itu juga dia harus diberhentikan. Kalau sekwan membayarkan saya harus katakan bahwa sekwan harus siap diproses. Dia bisa saja dianggap sekongkol merugikan negara," tegas Syamsuddin. (arm)
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
Muttamar-Juharta Nikmati Gaji Anggota DPRD Bulukumba
Harian Fajar, Makassar
Rabu, 22 Juni 2011
http://www.fajar.co.id/read-20110621195347-muttamarjuharta-nikmati-gaji-dewan
BULUKUMBA -- Polemik tentang gaji dua mantan terpidana korupsi, yakni Andi Muttamar Mattotorang dan Muhammad Juharta akhirnya dimenangkan dua legislator beda partai ini. Sekretaris DPRD, Andi Kurniady yang sebelumnya kukuh tidak akan membayarkan gaji keduanya pun akhirnya luluh.
Muttamar kembali menikmati gajinya sebagai anggota dan Ketua DPRD Bulukumba. Sedangkan Djuharta menikmati gajinya sebagai anggota DPRD dan Ketua Komisi D DPRD Bulukumba. Gaji keduanya dibayarkan layaknya anggota DPRD lainnya mulai bulan ini.
Sekretaris DPRD Bulukumba, Andi Kurniady beralasan pembayaran gaji dilakukan setelah berkoordinasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Menurutnya, BPK berpandangan bahwa Muttamar dan Juharta secara administrasi masih melekat status keanggotaannya dan masih berhak menerima segala hal yang bersangkutan dengan jabatan dan kedudukannya sebagai anggota DPRD Bulukumba.
"Jika merujuk pada UU Nomor 27 Tahun 2009 tentang susduk anggota DPR, DPD, dan DPRD, seseorang yang divonis bersalah harus diberhentikan. Tapi tahapannya belum selesai. Belum ada dari keduanya yang sudah berkekuatan hukum diberhentikan. Malah pak Djuharta belum ada sama sekali tahapan pemberhentiannya yang berjalan," ujar Kurdiady, Selasa, 21 Juni.
Soal Muttamar yang telah dipecat oleh Partai Golkar dari Ketua DPRD Bulukumba, Kurniady mengatakan hal tersebut belum bisa menjadi penentu. Pasalnya, kata Kurniady, pemberhentian secara resmi seorang anggota DPRD dan penetapan dan pemberhentian ketua DPRD harus dengan SK Gubernur.
Sekwan Bisa Diproses
Sebelumnya, Koordinator Kopel Sulsel, Syamsuddin Alimsyah menyatakan bahwa tidak ada satu pun alasan seseorang yang sudah pernah divonis bersalah dan sudah memiliki kekuatan hukum tetap untuk kembali menerima gaji dan tunjangannya.
Bahkan, Syamsuddin menyebutkan jika memang hal tersebut tetap dilakukan, maka sekwan bisa berproses secara hukum dan bisa menjadi temuan merugikan keuangan negara. Alasannya, seseorang yang divonis bersalah pada saat divonis sudah tidak memiliki ikatan apapun apalagi untuk menikmati gajinya kembali.
"Anggota DPRD yang sudah berkekuatan hukum divonis bersalah itu adalah pemberhentian yang tidak bisa ditawar-tawar. Soal proses pemberhentiannya itu hanya masalah administrasi semata saja. Bukan dengan adanya proses itu, dia masih berstatus anggota DPRD. Saya katakan satu detik pun dia divonis, maka saat itu juga dia harus diberhentikan. Kalau sekwan membayarkan saya harus katakan bahwa sekwan harus siap diproses. Dia bisa saja dianggap sekongkol merugikan negara," tegas Syamsuddin. (arm)
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
Rembulan di Pantai Batu Bulan (Rindu Babul Khaer Kalumeme)
Kampus Pondok Pesantren Babul Khaer Kalumeme dengan Masjid Muslim Pancasila yang gagah menyambutku. Terlihat gedung-gedung kampus yang kebanyakan semi permanen, mengelilingi lapangan sepak bola gersang tanpa rumput, angin bertiup sedikit, debu akan segera menari.
Rabu, 22 Juni 2011
Artis dan Kru Film "Raga 11.11.11" ke Bulukumba pada 1 Juli 2011
SYUTING DI BULUKUMBA. Film "Raga 11.11.11" yang mengisahkan olahraga sepak takraw akan menyedot dana fantastis, Rp 6 miliar. Film yang direncanakan berdurasi 90 menit ini akan diputar di bioskop-bioskop pada Oktober 2011. Artis dan kru film akan berangkat ke Bulukumba pada 1 Juli 2011 untuk syuting. (int)
Unique Priscilla Sempat Tak Diizinkan Syuting
SEMPAT DILARANG. Setelah sempat memendam keinginan untuk berakting selama 3 tahun, kini Unique Priscilla kembali berperan di film berjudul "RAGA 11.11.11" yang sebagian proses syutingnya akan dilakukan di Bulukumba. Namun sebenarnya keinginan untuk berakting kembali sempat dilarang oleh suaminya. (Foto: Kapanlagi.com/Acat)
Bupati Bulukumba Dukung Film "RAGA 11.11.11"
MENDUKUNG. Bupati Bulukumba, Zainuddin Hasan (ketiga dari kanan) mendukung pembuatan film "RAGA 11.11.11" dan siap berpartisipasi, termasuk dalam hal bantuan dana, demi suksesnya film tersebut. Foto ini diambil saat syukuran film "RAGA 11.11.11", di Pondok cabe, Tangerang Selatan, Selasa, 21 Juni 2011. (Foto: Kapanlagi.com/Acat)
Selasa, 21 Juni 2011
Mobil Kontainer Terperosok, Jalan Trans-Sulawesi Macet Total
Badan mobil kontainer menutupi seluruh badan jalan poros Bulukumba-Makassar di Kilometer 13 yang mengakibatkan arus lalu lintas macet total selama beberapa jam. Truk kontainer itu mengangkut mesin yang berasal dari Singapura. Lokasi kejadian di depan pintu pabrik penggilingan padi milik Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan. (Foto: Kompas.com/k23-11)
Mobil Kontainer Terperosok, Jalan Trans-Sulawesi Macet Total
K23-11 | Agus Mulyadi |
Jumat, 17 Juni 2011 |
http://regional.kompas.com/read/2011/06/17/19172531/Jalan.Trans-Sulawesi.Macet.Total
BULUKUMBA, KOMPAS.com — Jalur trans-Sulawesi di ruas Bulukumba-Makassar, Sulawesi Selatan, macet total selama lima jam gara-gara truk kontainer terperosok, Jumat sore (17/6/2011).
Truk kontainer itu mengangkut mesin yang berasal dari Singapura. Lokasi kejadian di depan pintu pabrik penggilingan padi milik Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan.
Jalan di Kilometer 13 yang tertutup badan truk kontainer yang terperosok tersebut menghubungkan delapan kabupaten di poros Bulukumba-Makassar. Ratusan kendaraan yang terjebak dalam kemacetan itu, khususnya angkutan umum, mengalami kerugian cukup banyak.
Hampir semua penumpang yang bosan menunggu memilih untuk turun dan berjalan mencari angkutan lain yang tidak ikut terjebak macet.
Hal itu dialami salah satu sopir angkutan umum bernama Sapri. Semua penumpang mobil Sapri memilih pergi.
"Coba bayangkan, tujuh kali Rp 35.000 hilang. Penumpang saya kabur semua. Saya tidak berani meminta ongkos karena mereka belum sampai di tempat tujuan. Mereka kabur karena kemacetan ini tidak jelas kapan berakhirnya," ucap Sapri.
Para sopir yang kecewa hampir saja menghancurkan penggilingan pabrik. Mereka menilai kehadiran penggilingan pabrik yang masih tahap perbangunan itu telah merugikan banyak masyarakat kecil.
Upaya perusakan dapat segera dicegah aparat polisi lalu lintas Polres Bulukumba yang mencari solusi untuk menderek truk kontainer. Kendaraan besar itu baru bisa dipindahkan setelah diderek menggunakan ekskavator.
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
Mobil Kontainer Terperosok, Jalan Trans-Sulawesi Macet Total
K23-11 | Agus Mulyadi |
Jumat, 17 Juni 2011 |
http://regional.kompas.com/read/2011/06/17/19172531/Jalan.Trans-Sulawesi.Macet.Total
BULUKUMBA, KOMPAS.com — Jalur trans-Sulawesi di ruas Bulukumba-Makassar, Sulawesi Selatan, macet total selama lima jam gara-gara truk kontainer terperosok, Jumat sore (17/6/2011).
Truk kontainer itu mengangkut mesin yang berasal dari Singapura. Lokasi kejadian di depan pintu pabrik penggilingan padi milik Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan.
Jalan di Kilometer 13 yang tertutup badan truk kontainer yang terperosok tersebut menghubungkan delapan kabupaten di poros Bulukumba-Makassar. Ratusan kendaraan yang terjebak dalam kemacetan itu, khususnya angkutan umum, mengalami kerugian cukup banyak.
Hampir semua penumpang yang bosan menunggu memilih untuk turun dan berjalan mencari angkutan lain yang tidak ikut terjebak macet.
Hal itu dialami salah satu sopir angkutan umum bernama Sapri. Semua penumpang mobil Sapri memilih pergi.
"Coba bayangkan, tujuh kali Rp 35.000 hilang. Penumpang saya kabur semua. Saya tidak berani meminta ongkos karena mereka belum sampai di tempat tujuan. Mereka kabur karena kemacetan ini tidak jelas kapan berakhirnya," ucap Sapri.
Para sopir yang kecewa hampir saja menghancurkan penggilingan pabrik. Mereka menilai kehadiran penggilingan pabrik yang masih tahap perbangunan itu telah merugikan banyak masyarakat kecil.
Upaya perusakan dapat segera dicegah aparat polisi lalu lintas Polres Bulukumba yang mencari solusi untuk menderek truk kontainer. Kendaraan besar itu baru bisa dipindahkan setelah diderek menggunakan ekskavator.
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
Senin, 20 Juni 2011
Pejabat Struktural Eselon II Pemkab Bulukumba yang Dilantik, Jumat, 17 Juni 2011
SEKDA BULUKUMBA. Andi Bau Amal dilantik sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Bulukumba bersama beberapa pejabat lainnya oleh Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan, di Bulukumba, Jumat (17/6/2011).
Pejabat Struktural Eselon II Pemkab Bulukumba yang Dilantik, Jumat, 17 Juni 2011 :
1. Drs. A. Bau Amal -- Sekretaris Daerah Kabupaten Bulukumba
--- Jabatan Sebelumnya Asisten Administrasi Umum
2. Drs. Muh. Sukri Halim -- Menjadi Asisten Ekonomi Pembangunan Dan Humas
--- Jabatan sebelumnya Staf Ahli Bidang Hukum & Politik
3. Dra. A. Nurdiana, MM -- Kepala Inspektorat
--- Sebelumnya menjabat Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah
4. Dra. Hj. R. Kr. Sugina -- Staf Ahli Bidang Ekonomi & Keuangan
5. Drs. H. Muh. Sabir -- Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
--- Sebelumnya Menjabat Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
6. Drs. A. Syafrul Patunru -- Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah
--- Sebelumnya Menjabat Kepala Inspektorat
7. Burhanuddin -- Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah
--- Sebelumnya Menjabat Staf Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah
8. Dra. A. Bahagia Amin -- Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
--- Sebelumnya Menjabat Kepala Badan Kepegawaian Dan Diklat Daerah
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
Pejabat Struktural Eselon II Pemkab Bulukumba yang Dilantik, Jumat, 17 Juni 2011 :
1. Drs. A. Bau Amal -- Sekretaris Daerah Kabupaten Bulukumba
--- Jabatan Sebelumnya Asisten Administrasi Umum
2. Drs. Muh. Sukri Halim -- Menjadi Asisten Ekonomi Pembangunan Dan Humas
--- Jabatan sebelumnya Staf Ahli Bidang Hukum & Politik
3. Dra. A. Nurdiana, MM -- Kepala Inspektorat
--- Sebelumnya menjabat Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah
4. Dra. Hj. R. Kr. Sugina -- Staf Ahli Bidang Ekonomi & Keuangan
5. Drs. H. Muh. Sabir -- Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
--- Sebelumnya Menjabat Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
6. Drs. A. Syafrul Patunru -- Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah
--- Sebelumnya Menjabat Kepala Inspektorat
7. Burhanuddin -- Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah
--- Sebelumnya Menjabat Staf Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah
8. Dra. A. Bahagia Amin -- Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
--- Sebelumnya Menjabat Kepala Badan Kepegawaian Dan Diklat Daerah
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
Sabtu, 18 Juni 2011
Zainuddin Boyong Pejabat dari Gorontalo
BERPELUKAN. Bupati Bulukumba, Zainuddin Hasan berpelukan dengan Asisten II Bidang Ekbang dan Humas, Muhammad Syukri usai pelantikan, Jumat, 17 Juni 2011. Dalam mutasi jilid III ini, Bupati Bulukumba memunculkan wajah baru, yakni Burhanuddin yang berasal dari Provinsi Gorontalo dan diangkat sebagai Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD). (Foto: Arman/Fajar)
Zainuddin Boyong Pejabat dari Gorontalo
- Pada Mutasi Jilid III, 17 Juni 2011
Harian Fajar, Makassar
Sabtu, 18 Juni 2011 |
http://www.fajar.co.id/read-20110617205606-zainuddin-boyong-pejabat-dari-gorontalo
BULUKUMBA -- Pemkab Bulukumba kembali merotasi pejabat setingkat eselon II dalam lingkup pemkab, Jumat, 17 Juni. Dalam mutasi jilid III ini, Bupati, Zainuddin Hasan memunculkan wajah baru.
Wajah baru yang dimaksud adalah munculnya nama Burhanuddin sebagai Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD) yang baru sekira dua bulan berada di Bulukumba. Burhanuddin adalah pejabat yang diboyong Zainuddin Hasan dari Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. Burhanuddin tercatat pernah menjabat kepala inspektorat dan kepala dinas pengelolaan keuangan di daerah tersebut.
Bupati Bulukumba, Zainuddin Hasan usai pelantikan menampik jika dirinya sengaja membawa orangnya untuk mengisi jabatan strategis di daerah ini. Dia berkelit, Burhanuddin sebelum ditempatkan di Bulukumba sebagai staf DPKD lebih dulu sudah bertugas pada Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) di Jakarta. Dengan begitu, kata dia, tidak tepat jika dikatakan Burhanuddin adalah bagian dari strateginya untuk menempatkan pejabat dari luar untuk menjabat di Bulukumba.
"Iya betul, dia memang pernah di Gorontalo. Dia pernah kepala dinas di Kabupaten Bone Bolango. Tapi kan sebelum ke Bulukumba, dia ke BPKP pusat dulu. Karena saya anggap pas untuk mengisi jabatan di DPKD, maka saya tunjuk dia," kata Zainuddin.
Lebih lanjut, Zainuddin mengatakan, keputusan dirinya dalam mutasi ini akan terjawab sendiri dengan kinerjanya. Dia pun berjanji, jika dalam enam bulan mereka yang dilantik tidak memperlihatkan kinerja positif, maka dirinya tidak akan segan-segan untuk melakukan pencopotan. Penempatan jabatan tersebut, menurutnya, memiliki konsekwensi hasil pada saat evaluasi Desember nanti.
"Termasuk Pak Burhanuddin, kalau tidak bekerja maksimal saya juga akan ganti. Jadi tidak usah diributkan ini, toh juga ini demi masyarakat Bulukumba,” katanya.
Sementara itu, salah seorang aktivis yang getol memantau kebijakan penempatan jabatan di Bulukumba, Makmur Masda mengatakan, munculnya nama pejabat baru tersebut mengindikasikan adanya dugaan Zainuddin sengaja melakukannya untuk memuluskan semua hal yang berkaitan dengan kepentingannya. Apalagi, kata dia, berdasarkan informasi yang dia dapatkan ada isu bahwa Zainuddin sengaja menempatkan orang-orangnya dan tidak ragu mencopot jika ada yang dianggap tidak sesuai dengan jalan pikirannya.
"Kita belum tahu siapa orang itu, tidak pernah ketahuan apa yang dia lakukan. Bukan berarti kami pesimis, tetapi kami khawatir ini hanya strategi Zainuddin saja. Jabatan kepala DPKD ini kan sangat strategis karena semua anggaran masuk melalui instansi ini. Artinya, perlu betul-betul terpantau orang ini," ujar Makmur.
Adapun beberapa anggota Komisi A yang dimintai komentar terkait mutasi dan masuknya nama mantan pejabat Gorontalo ini yakni H Tamsir dan Andi Masdar yang membidangi pemerintahan, kompak bungkam. Mereka beralasan, yang berhak bicara hanya ketua komisinya saja. Dirinya, kata dia, tidak mau berkomentar tanpa seizin ketua komisinya.
Sayangnya, ketua Komisi A yang ingin dikonfirmasi juga sangat sulit. Nomor ponsel yang dia miliki setelah dihubungi berulang kali tidak diaktifkan.
"Kami ditelepon Pak ketua komisi, katanya jangan berikan komentar kalau ada yang tanya, suruh saja hubungi saya," ucap Masdar.
Sekadar informasi dalam mutasi kemarin, Zainuddin secara resmi melantik Andi Bau Amal sebagai Sekkab Bulukumba. Pejabat lain yang juga dilantik adalah Muhammad Syukri sebagai Asisten II Bidang Ekbang dan Humas yang sebelumnya menjabat staf ahli bidang hukum dan politik.
Kemudian Kepala Inspektorat dijabat Andi Nurdiana Nur yang sebelumnya menjabat Kepala DPKD Bulukumba. Asisten III dijabat KR Suginna yang sebelumnya menjabat staf ahli bidang Ekbang.
Kemudian Muhammad Sabir menjabat kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) yang sebelumnya menjabat Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD).
Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) dijabat mantan Kepala Inspektorat, Andi Syafrul Patunru. Sedangkan Andi Bahagia Amin yang menjabat Kepala BKDD didorong sebagai Kepala BPMPD, dan Burhanuddin menduduki jabatan Kepala DPKD. (arm)
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
Zainuddin Boyong Pejabat dari Gorontalo
- Pada Mutasi Jilid III, 17 Juni 2011
Harian Fajar, Makassar
Sabtu, 18 Juni 2011 |
http://www.fajar.co.id/read-20110617205606-zainuddin-boyong-pejabat-dari-gorontalo
BULUKUMBA -- Pemkab Bulukumba kembali merotasi pejabat setingkat eselon II dalam lingkup pemkab, Jumat, 17 Juni. Dalam mutasi jilid III ini, Bupati, Zainuddin Hasan memunculkan wajah baru.
Wajah baru yang dimaksud adalah munculnya nama Burhanuddin sebagai Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD) yang baru sekira dua bulan berada di Bulukumba. Burhanuddin adalah pejabat yang diboyong Zainuddin Hasan dari Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. Burhanuddin tercatat pernah menjabat kepala inspektorat dan kepala dinas pengelolaan keuangan di daerah tersebut.
Bupati Bulukumba, Zainuddin Hasan usai pelantikan menampik jika dirinya sengaja membawa orangnya untuk mengisi jabatan strategis di daerah ini. Dia berkelit, Burhanuddin sebelum ditempatkan di Bulukumba sebagai staf DPKD lebih dulu sudah bertugas pada Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) di Jakarta. Dengan begitu, kata dia, tidak tepat jika dikatakan Burhanuddin adalah bagian dari strateginya untuk menempatkan pejabat dari luar untuk menjabat di Bulukumba.
"Iya betul, dia memang pernah di Gorontalo. Dia pernah kepala dinas di Kabupaten Bone Bolango. Tapi kan sebelum ke Bulukumba, dia ke BPKP pusat dulu. Karena saya anggap pas untuk mengisi jabatan di DPKD, maka saya tunjuk dia," kata Zainuddin.
Lebih lanjut, Zainuddin mengatakan, keputusan dirinya dalam mutasi ini akan terjawab sendiri dengan kinerjanya. Dia pun berjanji, jika dalam enam bulan mereka yang dilantik tidak memperlihatkan kinerja positif, maka dirinya tidak akan segan-segan untuk melakukan pencopotan. Penempatan jabatan tersebut, menurutnya, memiliki konsekwensi hasil pada saat evaluasi Desember nanti.
"Termasuk Pak Burhanuddin, kalau tidak bekerja maksimal saya juga akan ganti. Jadi tidak usah diributkan ini, toh juga ini demi masyarakat Bulukumba,” katanya.
Sementara itu, salah seorang aktivis yang getol memantau kebijakan penempatan jabatan di Bulukumba, Makmur Masda mengatakan, munculnya nama pejabat baru tersebut mengindikasikan adanya dugaan Zainuddin sengaja melakukannya untuk memuluskan semua hal yang berkaitan dengan kepentingannya. Apalagi, kata dia, berdasarkan informasi yang dia dapatkan ada isu bahwa Zainuddin sengaja menempatkan orang-orangnya dan tidak ragu mencopot jika ada yang dianggap tidak sesuai dengan jalan pikirannya.
"Kita belum tahu siapa orang itu, tidak pernah ketahuan apa yang dia lakukan. Bukan berarti kami pesimis, tetapi kami khawatir ini hanya strategi Zainuddin saja. Jabatan kepala DPKD ini kan sangat strategis karena semua anggaran masuk melalui instansi ini. Artinya, perlu betul-betul terpantau orang ini," ujar Makmur.
Adapun beberapa anggota Komisi A yang dimintai komentar terkait mutasi dan masuknya nama mantan pejabat Gorontalo ini yakni H Tamsir dan Andi Masdar yang membidangi pemerintahan, kompak bungkam. Mereka beralasan, yang berhak bicara hanya ketua komisinya saja. Dirinya, kata dia, tidak mau berkomentar tanpa seizin ketua komisinya.
Sayangnya, ketua Komisi A yang ingin dikonfirmasi juga sangat sulit. Nomor ponsel yang dia miliki setelah dihubungi berulang kali tidak diaktifkan.
"Kami ditelepon Pak ketua komisi, katanya jangan berikan komentar kalau ada yang tanya, suruh saja hubungi saya," ucap Masdar.
Sekadar informasi dalam mutasi kemarin, Zainuddin secara resmi melantik Andi Bau Amal sebagai Sekkab Bulukumba. Pejabat lain yang juga dilantik adalah Muhammad Syukri sebagai Asisten II Bidang Ekbang dan Humas yang sebelumnya menjabat staf ahli bidang hukum dan politik.
Kemudian Kepala Inspektorat dijabat Andi Nurdiana Nur yang sebelumnya menjabat Kepala DPKD Bulukumba. Asisten III dijabat KR Suginna yang sebelumnya menjabat staf ahli bidang Ekbang.
Kemudian Muhammad Sabir menjabat kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) yang sebelumnya menjabat Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD).
Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) dijabat mantan Kepala Inspektorat, Andi Syafrul Patunru. Sedangkan Andi Bahagia Amin yang menjabat Kepala BKDD didorong sebagai Kepala BPMPD, dan Burhanuddin menduduki jabatan Kepala DPKD. (arm)
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
Bulukumba Suplai 400 Ekor Sapi Per Bulan
Pemkab Bulukumba menyambut baik keputusan pemerintah Australia, yang menghentikan ekspor sapi ke Indonesia. Keputusan tersebut akan berdampak baik bagi para peternak sapi di Bulukumba. Peternak sapi dipastikan akan meraup keuntungan yang besar di balik penghentian pengiriman sapi dari negeri kanguru tersebut.
Ketika Kajang Berdamai dengan Modernitas
Lentera menjadi penerang utama saat anak-anak mengikuti kegiatan belajar secara nonformal di kawasan komunitas adat Kajang Dalam di Desa Tana Toa, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Kamis (4/5/2011). (Foto: KOMPAS/WAWAN H PRABOWO)
Kamis, 16 Juni 2011
Didemo Warga, Ajudan Wakil Bupati Todongkan Pistol
Ajudan Wakil Bupati Bulukumba, Bripka Arifuddin mengangkat pistol ke arah sejumlah pengunjuk rasa yang tergabung dalam aliansi masyarakat Ujungloe, Bulukumba, Sulawesi Selatan. Hal tersebut terjadi karena ajudan kesal terhadap pendemo yang mencegat dan memukul-mukul mobil dinas DD 5 H saat melintas di daerah Ujungloe pada pukul 10:00 Wita, Rabu, 15 Juni 2011.
----------
Didemo Warga, Ajudan Wakil Bupati Todongkan Pistol
- Bripka Arifuddin : Itu Tidak Benar
Harian Republika
Rabu, 15 Juni 2011
http://www.republika.co.id/berita/regional/nusantara/11/06/15/lmu4ky-didemo-warga-ajudan-wakil-bupati-todongkan-pistol
REPUBLIKA.CO.ID,BULUKUMBA--Ajudan Wakil Bupati Bulukumba, Bripka Arifuddin mengangkat pistol ke arah sejumlah pengunjuk rasa yang tergabung dalam aliansi masyarakat Ujungloe, Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Hal tersebut terjadi karena ajudan kesal terhadap pendemo yang mencegat dan memukul mobil dinas DD 5 H saat melintas di daerah Ujungloe pada pukul 10:00 Wita, Rabu. Penyebabnya karena pendemo geram akibat keluhan jalan rusak sepanjang 35 kilometer tidak pernah ditanggapi serius pemerintah Kabupaten Bulukumba.
"Sudah tiga tahun, jalan ini rusak parah. Sudah berkali-kali kami melakukan aksi ini tapi tidak pernah ditanggapi pemerintah, ada apa ini," Kata Arie Dirgantara, koordinator aksi.
Menurut dia, tidakan konyol yang dilakukan Ajudan Wabub dengan mengarahkan pistol jenis revolver ke saya (Arie) beserta pendemo lain untuk membubarkan aksi adalah tindakan sporadis yang tidak memenuhi etika kepolisian.
"Tidak begitu caranya untuk membubarkan kami, meskipun ditodongkan pistol kami tidak takut. Tindakan itu bukan solusi pada permasalahan, dimana citra serta slogan kepolisian mengayomi masyarakat itu, ini adalah aspirasi, kami bukan kriminal," paparnya.
Wakil Bupati Bulukumba, Syamsuddin, di tempat itu akhirnya turun dari mobil dan menemui pendemo sambil berinteraksi kemudian mengatakan akan segera mencarikan solusi terbaik terkait masalah jalan rusak tersebut.
Membantah
Sementara Bripka Arifuddin membantah tidak mengangkat pistol melainkan mengawal wabup untuk mendampingi sesaat menemui pendemo yang sedang melakukan orasi di tempat itu.
"Saya tidak pernah mengangkat pistol tetapi hanya mendampingi wakil bupati, itu tidak benar," bantahnya.
Sebelumnya, mobil Wakil Bupati Bulukumba Syamsuddin dicegat dan dipukul pendemo karena mobil tersebut enggan berhenti dan tetap melaju kencang, padahal kondisi jalan di tempat itu rusak parah. Namun pendemo bersikeras menahan mobil untuk menunjukkan aspirasi mereka tentang jalan rusak yang tidak pernah ditanggapi Pemkab Bulukumba.
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
----------
Didemo Warga, Ajudan Wakil Bupati Todongkan Pistol
- Bripka Arifuddin : Itu Tidak Benar
Harian Republika
Rabu, 15 Juni 2011
http://www.republika.co.id/berita/regional/nusantara/11/06/15/lmu4ky-didemo-warga-ajudan-wakil-bupati-todongkan-pistol
REPUBLIKA.CO.ID,BULUKUMBA--Ajudan Wakil Bupati Bulukumba, Bripka Arifuddin mengangkat pistol ke arah sejumlah pengunjuk rasa yang tergabung dalam aliansi masyarakat Ujungloe, Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Hal tersebut terjadi karena ajudan kesal terhadap pendemo yang mencegat dan memukul mobil dinas DD 5 H saat melintas di daerah Ujungloe pada pukul 10:00 Wita, Rabu. Penyebabnya karena pendemo geram akibat keluhan jalan rusak sepanjang 35 kilometer tidak pernah ditanggapi serius pemerintah Kabupaten Bulukumba.
"Sudah tiga tahun, jalan ini rusak parah. Sudah berkali-kali kami melakukan aksi ini tapi tidak pernah ditanggapi pemerintah, ada apa ini," Kata Arie Dirgantara, koordinator aksi.
Menurut dia, tidakan konyol yang dilakukan Ajudan Wabub dengan mengarahkan pistol jenis revolver ke saya (Arie) beserta pendemo lain untuk membubarkan aksi adalah tindakan sporadis yang tidak memenuhi etika kepolisian.
"Tidak begitu caranya untuk membubarkan kami, meskipun ditodongkan pistol kami tidak takut. Tindakan itu bukan solusi pada permasalahan, dimana citra serta slogan kepolisian mengayomi masyarakat itu, ini adalah aspirasi, kami bukan kriminal," paparnya.
Wakil Bupati Bulukumba, Syamsuddin, di tempat itu akhirnya turun dari mobil dan menemui pendemo sambil berinteraksi kemudian mengatakan akan segera mencarikan solusi terbaik terkait masalah jalan rusak tersebut.
Membantah
Sementara Bripka Arifuddin membantah tidak mengangkat pistol melainkan mengawal wabup untuk mendampingi sesaat menemui pendemo yang sedang melakukan orasi di tempat itu.
"Saya tidak pernah mengangkat pistol tetapi hanya mendampingi wakil bupati, itu tidak benar," bantahnya.
Sebelumnya, mobil Wakil Bupati Bulukumba Syamsuddin dicegat dan dipukul pendemo karena mobil tersebut enggan berhenti dan tetap melaju kencang, padahal kondisi jalan di tempat itu rusak parah. Namun pendemo bersikeras menahan mobil untuk menunjukkan aspirasi mereka tentang jalan rusak yang tidak pernah ditanggapi Pemkab Bulukumba.
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
Bupati Bulukumba 'Menghilang' Dua Pekan
MENGHILANG. Masyarakat Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, mempertanyakan keberadaan Bupati Zainuddin Hasan yang meninggalkan daerah tersebut hingga dua pekan. Sejumlah aktivis menduga ketidakberadaannya di Bulukumba terkait berbagai kasus, termasuk pengrusakan kantor daerah akibat tender yang tidak transparan, serta pemakaian aset Pemkab Bulukumba (bekas Kantor Daerah) sebagai sarana ibadah.
--------
Bupati Bulukumba 'Menghilang' Dua Pekan
Harian Media Indonesia
Rabu, 15 Juni 2011
http://www.mediaindonesia.com/read/2011/06/15/234160/290/101/Bupati-Bulukumba-Menghilang-Dua-Pekan
BULUKUMBA--MICOM: Masyarakat Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, mempertanyakan keberadaan Bupati Zainuddin Hasan yang meninggalkan daerah tersebut hingga dua pekan.
Sejumlah aktivis menduga ketidakberadaannya di Bulukumba terkait berbagai kasus, termasuk pengrusakan kantor daerah akibat tender yang tidak transparan, serta pemakaian aset Pemkab Bulukumba (bekas Kantor Daerah) sebagai sarana ibadah.
"Kenapa Bupati Zainuddin Hasan tidak pernah ada di kantornya. Ada apa dengan dia. Atau jangan-jangan lari dari masalah, ataukah hanya mementingkan bisnis tanpa menghiraukan rakyatnya di sini," kata aktivis Bulukumba, Asri Pato, di Bulukumba, Selasa, 14 Maret 2011.
Ketua Forum Komunikasi Pemuda Pelajar Bulukumba itu menanyakan Bupati telah menghilang hingga dua pekan dari Bulukumba sehingga menghambat aktivitas pemerintahan. Sebab, sejumlah tanda tangan dan pengurusan lain yang berhubungan dengan jabatannya menjadi terbengkelai.
"Kasihan masyarakat yang punya urusan dengan bupati harus lama menunggu dan tidak ada kepastian. Jadi bagaimana dengan urusan yang bersifat krusial terkait keputusan pemerintahan, meskipun ada telekomunikasi tetapi itu tidak menjamin keabsahan yang sah," katanya.
Senada hal tersebut, Aktivis lain, Musafir, malah mempertanyakan sejumlah kasus dan peristiwa belakangan ini tidak ditanggapi dengan baik, malah memilih keluar daerah ketimbang berada di Bulukumba guna menyelesaikan persoalan yang terus berkembang tanpa ada penyelesaian yang bijak dari seorang pemimpin.
"Seharusnya ada kejelasan dimana keberadaan Bupati, jangan sampai ini menjadi polemik. Sudah dua minggu Bupati tidak berkantor, padahal banyak persoalan di sini yang perlu diselesaikan terkait keputusannya, termasuk memimpin rakyat Bulukumba, kami kecewa atas kepemimpinannya," ujar Sekretaris FUI Bulukumba itu.
Kepala Sub bagian Hubungan Masyarakat Pemkab Bulukumba, Daud Kahal saat dikonfirmasi terpisah menyatakan, Zainuddin Hasan tidak lari dari masalah, melainkan sedang berada di luar kota dalam rangka dinas.
"Pak Bupati terus mengontak kami tentang perkembangan di Bulukumba dan kami mengabarkan. Beliau sedang dinas luar kota, jadi kalau itu dikatakan lari dari masalah, itu tidak benar," katanya. (Ant/OL-04)
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
--------
Bupati Bulukumba 'Menghilang' Dua Pekan
Harian Media Indonesia
Rabu, 15 Juni 2011
http://www.mediaindonesia.com/read/2011/06/15/234160/290/101/Bupati-Bulukumba-Menghilang-Dua-Pekan
BULUKUMBA--MICOM: Masyarakat Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, mempertanyakan keberadaan Bupati Zainuddin Hasan yang meninggalkan daerah tersebut hingga dua pekan.
Sejumlah aktivis menduga ketidakberadaannya di Bulukumba terkait berbagai kasus, termasuk pengrusakan kantor daerah akibat tender yang tidak transparan, serta pemakaian aset Pemkab Bulukumba (bekas Kantor Daerah) sebagai sarana ibadah.
"Kenapa Bupati Zainuddin Hasan tidak pernah ada di kantornya. Ada apa dengan dia. Atau jangan-jangan lari dari masalah, ataukah hanya mementingkan bisnis tanpa menghiraukan rakyatnya di sini," kata aktivis Bulukumba, Asri Pato, di Bulukumba, Selasa, 14 Maret 2011.
Ketua Forum Komunikasi Pemuda Pelajar Bulukumba itu menanyakan Bupati telah menghilang hingga dua pekan dari Bulukumba sehingga menghambat aktivitas pemerintahan. Sebab, sejumlah tanda tangan dan pengurusan lain yang berhubungan dengan jabatannya menjadi terbengkelai.
"Kasihan masyarakat yang punya urusan dengan bupati harus lama menunggu dan tidak ada kepastian. Jadi bagaimana dengan urusan yang bersifat krusial terkait keputusan pemerintahan, meskipun ada telekomunikasi tetapi itu tidak menjamin keabsahan yang sah," katanya.
Senada hal tersebut, Aktivis lain, Musafir, malah mempertanyakan sejumlah kasus dan peristiwa belakangan ini tidak ditanggapi dengan baik, malah memilih keluar daerah ketimbang berada di Bulukumba guna menyelesaikan persoalan yang terus berkembang tanpa ada penyelesaian yang bijak dari seorang pemimpin.
"Seharusnya ada kejelasan dimana keberadaan Bupati, jangan sampai ini menjadi polemik. Sudah dua minggu Bupati tidak berkantor, padahal banyak persoalan di sini yang perlu diselesaikan terkait keputusannya, termasuk memimpin rakyat Bulukumba, kami kecewa atas kepemimpinannya," ujar Sekretaris FUI Bulukumba itu.
Kepala Sub bagian Hubungan Masyarakat Pemkab Bulukumba, Daud Kahal saat dikonfirmasi terpisah menyatakan, Zainuddin Hasan tidak lari dari masalah, melainkan sedang berada di luar kota dalam rangka dinas.
"Pak Bupati terus mengontak kami tentang perkembangan di Bulukumba dan kami mengabarkan. Beliau sedang dinas luar kota, jadi kalau itu dikatakan lari dari masalah, itu tidak benar," katanya. (Ant/OL-04)
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
Pemkab Bulukumba Tidak Miliki Data Anjal
ANAK JALANAN. Anak jalanan (anjal) di Bulukumba mulai menjamur. Namun pemerintah kabupaten (pemkab) khususnya Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dissosnakertrans) belum memiliki program apapun terkait penanganannya. Bahkan Dissosnakertrans mengakui belum memiliki data tentang jumlah anjal di Bulukumba. (int)
----------
Pemkab Bulukumba Tidak Miliki Data Anjal
- Berdalih Tidak Dianggarkan
Oleh: Muhammad Arman
Harian Fajar
Rabu, 15 Juni 2011
http://www.fajar.co.id/read-20110614202810-pemkab-tidak-miliki-data-anjal
BULUKUMBA -- Anak jalanan (anjal) di Bulukumba mulai menjamur. Namun pemerintah kabupaten (pemkab) khususnya Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dissosnakertrans) belum memiliki program apapun terkait penanganannya. Bahkan Dissosnakertrans mengakui belum memiliki data tentang jumlah anjal di Bulukumba.
Alasannya, sulit melakukan pendataan anjal termasuk gelandangan dan pengemis (gepeng) lantaran bersifat musiman. Selain itu, Dissosnakertrans berkelit, tidak ada anggaran yang disiapkan untuk penanganan anjal dan gepeng.
Kepala Dissosnakertrans Bulukumba, Jalaluddin Halim mengatakan, selama ini yang masuk program dan terdata hanya kategori anak terlantar yakni yatim piatu dan anak putus sekolah. Itu pun, kata dia, hanya diambil dari laporan kepala desa. Jumlahnya pun, kata dia, baru pada kisaran seratus anak, kecuali lanjut usia jumlahnya sudah seribuan orang.
Sedangkan untuk data anjal, pihaknya sama sekali tidak memiliki datanya. Bahkan untuk melakukan pendataan belum dilakukan dengan alasan jumlahnya selalu berubah-ubah. Ini disebabkan tidak menetapnya anak tersebut pada suatu tempat dan cenderung hanya muncul pada tempat-tempat umum.
"Pernah mau didata tapi kami pikir sulit karena berganti-ganti. Bisa hari yang ditemukan si A besok si B," aku Jalaluddin, Selasa, 14 Juni 2011.
Ia juga menyoal belum adanya peraturan daerah (perda) yang mengatur soal anjal. Karena itu, kata dia, sulit baginya untuk mengambil langkah pendataan, apalagi penanganan.
Wakil Ketua DPRD Bulukumba, Andi Edy Manaf mengatakan, seharusnya Dissosnakertrans tidak harus menunggu perda untuk melakukan pendataan. Edy malah menyalahkan Dissosnakertrans jika sampai saat ini belum memiliki data tentang jumlah anjal. Data tersebut, kata dia, harus dimiliki untuk melakukan pemetaan tentang jumlah dan latar belakang anjal atau gepeng yang beroperasi di Bulukumba. (arm)
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
----------
Pemkab Bulukumba Tidak Miliki Data Anjal
- Berdalih Tidak Dianggarkan
Oleh: Muhammad Arman
Harian Fajar
Rabu, 15 Juni 2011
http://www.fajar.co.id/read-20110614202810-pemkab-tidak-miliki-data-anjal
BULUKUMBA -- Anak jalanan (anjal) di Bulukumba mulai menjamur. Namun pemerintah kabupaten (pemkab) khususnya Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dissosnakertrans) belum memiliki program apapun terkait penanganannya. Bahkan Dissosnakertrans mengakui belum memiliki data tentang jumlah anjal di Bulukumba.
Alasannya, sulit melakukan pendataan anjal termasuk gelandangan dan pengemis (gepeng) lantaran bersifat musiman. Selain itu, Dissosnakertrans berkelit, tidak ada anggaran yang disiapkan untuk penanganan anjal dan gepeng.
Kepala Dissosnakertrans Bulukumba, Jalaluddin Halim mengatakan, selama ini yang masuk program dan terdata hanya kategori anak terlantar yakni yatim piatu dan anak putus sekolah. Itu pun, kata dia, hanya diambil dari laporan kepala desa. Jumlahnya pun, kata dia, baru pada kisaran seratus anak, kecuali lanjut usia jumlahnya sudah seribuan orang.
Sedangkan untuk data anjal, pihaknya sama sekali tidak memiliki datanya. Bahkan untuk melakukan pendataan belum dilakukan dengan alasan jumlahnya selalu berubah-ubah. Ini disebabkan tidak menetapnya anak tersebut pada suatu tempat dan cenderung hanya muncul pada tempat-tempat umum.
"Pernah mau didata tapi kami pikir sulit karena berganti-ganti. Bisa hari yang ditemukan si A besok si B," aku Jalaluddin, Selasa, 14 Juni 2011.
Ia juga menyoal belum adanya peraturan daerah (perda) yang mengatur soal anjal. Karena itu, kata dia, sulit baginya untuk mengambil langkah pendataan, apalagi penanganan.
Wakil Ketua DPRD Bulukumba, Andi Edy Manaf mengatakan, seharusnya Dissosnakertrans tidak harus menunggu perda untuk melakukan pendataan. Edy malah menyalahkan Dissosnakertrans jika sampai saat ini belum memiliki data tentang jumlah anjal. Data tersebut, kata dia, harus dimiliki untuk melakukan pemetaan tentang jumlah dan latar belakang anjal atau gepeng yang beroperasi di Bulukumba. (arm)
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
Pelabuhan Bira Segera Dikeruk
PELABUHAN BIRA. Pemprov Sulsel berencana mengeruk Pelabuhan Bira, Bulukumba. Pengerukan akan dilakukan saat air surut dan gelombang laut berkurang. Anggaran pengembangan pelabuhan sudah disetujui oleh Kementerian Perhubungan dan masuk dalam program APBN-Perubahan 2011, tetapi baru untuk pengerukan kolam, sedangkan untuk perluasan kolam, pelebaran dermaga, sampai perbaikan tanggul penahan lumpur dan ombak akan dilanjutkan di 2012 dan 2013. (foto: int)
-----------
Pelabuhan Bira Segera Dikeruk
Penulis : Samsul Bahri
Tribun Timur -
Rabu, 15 Juni 2011
http://makassar.tribunnews.com/2011/06/15/pelabuhan-bira-segera-dikeruk
BULUKUMBA, TRIBUN-TIMUR.COM - Pemerintah Provinsi Sulsel berencana mengeruk Pelabuhan Bira, Bulukumba. Pengerukan akan dilakukan saat air surut dan gelombang laut berkurang.
Rencananya, Pemprov Sulsel, melalui Dinas Perhubungan Provinsi Sulsel akan melakukan pengembangan pelabuhan yang menghubungkan antara Pulau Sulawesi dengan Kepulauan Selayar tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan Sulsel, Masykur A Sulthan, kemarin, menjelaskan, anggaran pengembangan pelabuhan sudah disetujui oleh Kementrian Perhubungan dan masuk dalam program APBN perubahan 2011.
Khusus untuk 2011, lanjutnya, baru untuk pengerukan kolam, sementara untuk perluasan kolam, pelebaran dermaga, sampai perbaikan tanggul penahan lumpur dan ombak akan dilanjutkan di 2012 dan 2013.
Masykur mengemukakan, setelah pengerukan selesai, maka kolam dapat menampung dua unit kapal berkapasitas diatas 1.000 ton yang sandar di dermaga.
Sementara anggota DPRD Sulsel asal Selayar Ince Langke mengatakan rehab dan pengembangan pelabuhan bira dilaksanakan 2011-2013 dengan total anggaran antara Rp30-40 miliar yang bersumber dari APBN.
"Kalau air laut surut jadwal penyerangan tersendat. Kalau jadwal kapal pukul 15.00 tertunda sampai pukul 18.00, sama dengan kedatangan, kapal tidak bisa merapat," katanya kepada Antara.
Selain itu, politisi Golkar ini mengemukakan, tanggul penahan lumpur masuk ke kolam juga sudah roboh sehingga harus direhab kembali.
Bahkan, kata dia, pernah ada kapal yang terbalik akibat menabrak reruntuhan tanggul tersebut.(*)
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
-----------
Pelabuhan Bira Segera Dikeruk
Penulis : Samsul Bahri
Tribun Timur -
Rabu, 15 Juni 2011
http://makassar.tribunnews.com/2011/06/15/pelabuhan-bira-segera-dikeruk
BULUKUMBA, TRIBUN-TIMUR.COM - Pemerintah Provinsi Sulsel berencana mengeruk Pelabuhan Bira, Bulukumba. Pengerukan akan dilakukan saat air surut dan gelombang laut berkurang.
Rencananya, Pemprov Sulsel, melalui Dinas Perhubungan Provinsi Sulsel akan melakukan pengembangan pelabuhan yang menghubungkan antara Pulau Sulawesi dengan Kepulauan Selayar tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan Sulsel, Masykur A Sulthan, kemarin, menjelaskan, anggaran pengembangan pelabuhan sudah disetujui oleh Kementrian Perhubungan dan masuk dalam program APBN perubahan 2011.
Khusus untuk 2011, lanjutnya, baru untuk pengerukan kolam, sementara untuk perluasan kolam, pelebaran dermaga, sampai perbaikan tanggul penahan lumpur dan ombak akan dilanjutkan di 2012 dan 2013.
Masykur mengemukakan, setelah pengerukan selesai, maka kolam dapat menampung dua unit kapal berkapasitas diatas 1.000 ton yang sandar di dermaga.
Sementara anggota DPRD Sulsel asal Selayar Ince Langke mengatakan rehab dan pengembangan pelabuhan bira dilaksanakan 2011-2013 dengan total anggaran antara Rp30-40 miliar yang bersumber dari APBN.
"Kalau air laut surut jadwal penyerangan tersendat. Kalau jadwal kapal pukul 15.00 tertunda sampai pukul 18.00, sama dengan kedatangan, kapal tidak bisa merapat," katanya kepada Antara.
Selain itu, politisi Golkar ini mengemukakan, tanggul penahan lumpur masuk ke kolam juga sudah roboh sehingga harus direhab kembali.
Bahkan, kata dia, pernah ada kapal yang terbalik akibat menabrak reruntuhan tanggul tersebut.(*)
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
Selasa, 14 Juni 2011
Piagam Adipura Bulukumba Bisa Jadi Tertawaan
BELUM LAYAK. Anggota DPRD Bulukumba Andi Baso Mauragawali mengharapkan pihak Pemkab Bulukumba tidak memburu penghargaan dari pihak pemerintah pusat sebelum kebersihan kota itu betul-betul layak, karena faktanya kota Bulukumba masih kotor dan bisa menjadi bahan tertawaan bagi daerah lainnya.
---------
Piagam Adipura Bulukumba Bisa Jadi Tertawaan
Tribun Timur -
Jumat, 10 Juni 2011
http://makassar.tribunnews.com/2011/06/10/piagam-adipura-bulukumba-bisa-jadi-tertawaan
BULUKUMBA, TRIBUN-TIMUR.COM - Anggota DPRD Bulukumba Andi Baso Mauragawali mengharapkan pihak Pemkab Bulukumba tidak memburu penghargaan dari pihak pemerintah pusat sebelum kebersihan kota itu betul-betul layak
"Dapat piagam namun faktanya masih kotor, bisa menjadi bahan tertawaan bagi daerah lainnya. Ini 'kan sangat tidak logis dan warga bisa menertawai kita," kata Andi Baso Mauragawali, legislator asal Partai Patriot asal pemilihan Ujung Bulu, Ujung Loe, dan Bonto Bahari itu menanggapi raihan Piagam Adipuran untuk Kabupaten Bulukumba, Jumat (10/06/2011).
Dia mengungkapkan, salah satu tempat yang kerap menjadi tumpukan sampah dan terlihat kumuh adalah Jl Sam Ratulangi dan depan stadion mini Bulukumba.
"Bulukumba belum layak mendapatkan penghargaan Piagam Adipura sebab kenyataan yang ada saat ini sangat berbeda dengan penghargaan tersebut," kata Baso.
Sampah di daerah tersebut masih sangat mudah dijumpai. Bahkan di jalan poros Bulukumba-Sinjai khususnya Jalan Sam Ratulangi terlihat sampah tiap hari berserakan di depan pasar sentral itu.
"Patutlah kita pertanyakan penghargaan itu sebab warga tahu bahwa setiap hari kita telah menjumpai sampah-sampah di pinggir jalan, belum lagi yang menumpuk di tong-tong sampah yang belum diangkut, karena keterbatasan armada," kata Andi Baso Mauragawali.(*)
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
---------
Piagam Adipura Bulukumba Bisa Jadi Tertawaan
Tribun Timur -
Jumat, 10 Juni 2011
http://makassar.tribunnews.com/2011/06/10/piagam-adipura-bulukumba-bisa-jadi-tertawaan
BULUKUMBA, TRIBUN-TIMUR.COM - Anggota DPRD Bulukumba Andi Baso Mauragawali mengharapkan pihak Pemkab Bulukumba tidak memburu penghargaan dari pihak pemerintah pusat sebelum kebersihan kota itu betul-betul layak
"Dapat piagam namun faktanya masih kotor, bisa menjadi bahan tertawaan bagi daerah lainnya. Ini 'kan sangat tidak logis dan warga bisa menertawai kita," kata Andi Baso Mauragawali, legislator asal Partai Patriot asal pemilihan Ujung Bulu, Ujung Loe, dan Bonto Bahari itu menanggapi raihan Piagam Adipuran untuk Kabupaten Bulukumba, Jumat (10/06/2011).
Dia mengungkapkan, salah satu tempat yang kerap menjadi tumpukan sampah dan terlihat kumuh adalah Jl Sam Ratulangi dan depan stadion mini Bulukumba.
"Bulukumba belum layak mendapatkan penghargaan Piagam Adipura sebab kenyataan yang ada saat ini sangat berbeda dengan penghargaan tersebut," kata Baso.
Sampah di daerah tersebut masih sangat mudah dijumpai. Bahkan di jalan poros Bulukumba-Sinjai khususnya Jalan Sam Ratulangi terlihat sampah tiap hari berserakan di depan pasar sentral itu.
"Patutlah kita pertanyakan penghargaan itu sebab warga tahu bahwa setiap hari kita telah menjumpai sampah-sampah di pinggir jalan, belum lagi yang menumpuk di tong-tong sampah yang belum diangkut, karena keterbatasan armada," kata Andi Baso Mauragawali.(*)
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
Pengusaha Kapal Penyeberangan Kecewa kepada Polisi Perairan Bulukumba
KECEWA. Muhammad Darwis, Kepala Cabang KM Minanga Ekspres, mengaku kecewa atas tindakan polisi yang menyita 500 liter bahan bakar minyak bersubsidi milik perusahaan tersebut, karena banyak kapal yang diduga mengangkut BBM ilegal ke Jampea, Selayar, dibiarkan begitu saja oleh polisi. Polisi perairan Bulukumba menghentikan KM Minanga Ekspres dan menyita BBM tersebut beserta satu unit mobil yang mengangkut BBM tersebut. (Foto: Asnawin)
-------
Pengusaha Kapal Penyeberangan Kecewa kepada Polisi Perairan Bulukumba
Tribun Timur -
Selasa, 14 Juni 2011
http://makassar.tribunnews.com/2011/06/14/pengusaha-kapal-penyeberangan-kecewa-pada-polisi-perairan-bulukumba
BULUKUMBA, TRIBUN-TIMUR.COM - Pengusaha transportasi penyeberangan di Bulukumba mengaku kecewa dengan tindakan polisi yang menyita 500 liter bahan bakar minyak bersubsidi milik perusahaan tersebut. Banyak kapal yang diduga mengangkut BBM ilegal ke Jampea, Selayar, dibiarkan oleh polisi.
Hal inilah yang disampaikan Muhammad Darwis, Kepala Cabang KM Minanga Ekspres, kapal yang memuat 500 liter BBM solar dan penumpang dari Bulukumba ke Selayar. Polisi perairan Bulukumba menghentikan kapal ini dan menyita BBM tersebut beserta satu unit mobil yang mengangkut BBM tersebut.
"Polisi tidak boleh pilih kasih menahan BBM milik kami. Jika perlu polisi juga tahan kapal-kapal pengangkut BBM ke Pulau Jampea yang diambil di Stasiun Bahan Bakar Umum (SPBU)," kata M Darwis.
Dia mengatakan bahwa ada beberapa kapal yang sering mengangkut BBM yang dikomersilkan ribuan liter ke dari Bulukumba ke Pulau Jampea.
Kekecewaan Darwis, kepada polisi KPPP di Pelabuhan LeppeE, karena hanya BBM yang akan digunakan melayani penyebrangan Bulukumba ke Benteng, Selayar dan menurutnya bukan untuk dikomersilkan melainkan hanya melayani kebutuhan warga Selayar dan Bulukumba yang ingin melakukan penyebrangan.
Mereka juga mengaku merugi, hanya karena ingin memertahankan jasa penyebrangan itu sehingga tetap melakukan penyeberangan dan mengambil BBM jenis solar di salah satu SPBU di Bulukumba.
Akibat ditahannya BBM milik PT Minanga Ekspres yang akan digunakan untuk berlayar itu, membuat nahkoda kapal tidak dapat berlayar. Sementara penumpang yang terlanjur berada di atas kapal terpaksa diinapkan di salah satu tempat penginapan di Bulukumba.
"Dengan kondisi ini, kami semakin merugi, coba lihat penumpang juga rugi karena seharusnya mereka berangkat kemarin (Senin) lalu, tapi ini baru diberangkatkan, setelah saya pinjam BBM milik kapal pengngkut barang lainnya," kata Darwis.
Sebelumnya, Kasatreskrim Polres Bulukumba AKP Alimuddin mengatakan bahwa pihaknya telah mengamankan 500 liter karena dianggap menggunakan BBM bersubsidi.
"Ini sangat jelas kenapa ditahan karena menggunakan BBM yang bersubsidi dan hanya warga biasa. Itu jelas aturannya," kata Alimuddin. (*)
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
-------
Pengusaha Kapal Penyeberangan Kecewa kepada Polisi Perairan Bulukumba
Tribun Timur -
Selasa, 14 Juni 2011
http://makassar.tribunnews.com/2011/06/14/pengusaha-kapal-penyeberangan-kecewa-pada-polisi-perairan-bulukumba
BULUKUMBA, TRIBUN-TIMUR.COM - Pengusaha transportasi penyeberangan di Bulukumba mengaku kecewa dengan tindakan polisi yang menyita 500 liter bahan bakar minyak bersubsidi milik perusahaan tersebut. Banyak kapal yang diduga mengangkut BBM ilegal ke Jampea, Selayar, dibiarkan oleh polisi.
Hal inilah yang disampaikan Muhammad Darwis, Kepala Cabang KM Minanga Ekspres, kapal yang memuat 500 liter BBM solar dan penumpang dari Bulukumba ke Selayar. Polisi perairan Bulukumba menghentikan kapal ini dan menyita BBM tersebut beserta satu unit mobil yang mengangkut BBM tersebut.
"Polisi tidak boleh pilih kasih menahan BBM milik kami. Jika perlu polisi juga tahan kapal-kapal pengangkut BBM ke Pulau Jampea yang diambil di Stasiun Bahan Bakar Umum (SPBU)," kata M Darwis.
Dia mengatakan bahwa ada beberapa kapal yang sering mengangkut BBM yang dikomersilkan ribuan liter ke dari Bulukumba ke Pulau Jampea.
Kekecewaan Darwis, kepada polisi KPPP di Pelabuhan LeppeE, karena hanya BBM yang akan digunakan melayani penyebrangan Bulukumba ke Benteng, Selayar dan menurutnya bukan untuk dikomersilkan melainkan hanya melayani kebutuhan warga Selayar dan Bulukumba yang ingin melakukan penyebrangan.
Mereka juga mengaku merugi, hanya karena ingin memertahankan jasa penyebrangan itu sehingga tetap melakukan penyeberangan dan mengambil BBM jenis solar di salah satu SPBU di Bulukumba.
Akibat ditahannya BBM milik PT Minanga Ekspres yang akan digunakan untuk berlayar itu, membuat nahkoda kapal tidak dapat berlayar. Sementara penumpang yang terlanjur berada di atas kapal terpaksa diinapkan di salah satu tempat penginapan di Bulukumba.
"Dengan kondisi ini, kami semakin merugi, coba lihat penumpang juga rugi karena seharusnya mereka berangkat kemarin (Senin) lalu, tapi ini baru diberangkatkan, setelah saya pinjam BBM milik kapal pengngkut barang lainnya," kata Darwis.
Sebelumnya, Kasatreskrim Polres Bulukumba AKP Alimuddin mengatakan bahwa pihaknya telah mengamankan 500 liter karena dianggap menggunakan BBM bersubsidi.
"Ini sangat jelas kenapa ditahan karena menggunakan BBM yang bersubsidi dan hanya warga biasa. Itu jelas aturannya," kata Alimuddin. (*)
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
Polisi Bulukumba Tahan Kapal Penumpang
DITAHAN. Aparat Kepolisian KPPP Polres Bulukumba menahan muatan minyak yang akan digunakan oleh kapal penumpang fiber KM Minanga Ekspres, Senin, 13 Juni 2011. Kapal rute Pelabuhan Leppe, Bulukumba, ke Pelabuhan Benteng, Selayar, itu ditahan saat telah memuat penumpang. Sejumlah penumpang tampak marah-marah karena kapal tertahan. (Foto: Tribun Timur/Samsul Bahri)
--------
Polisi Bulukumba Tahan Kapal Penumpang
Tribun Timur -
Senin, 13 Juni 2011
http://makassar.tribunnews.com/2011/06/13/polisi-bulukumba-tahan-kapal-penumpang
BULUKUMBA, TRIBUN-TIMUR.COM - Aparat Kepolisian KPPP Polres Bulukumba menahan muatan minyak yang akan digunakan oleh kapal penumpang fiber KM Minanga Ekspres, Senin, 13 Juni 2011.
Kapal rute Pelabuhan Leppe, Bulukumba, ke Pelabuhan Benteng, Selayar, itu ditahan saat telah memuat penumpang. Sejumlah penumpang tampak marah-marah karena kapal tertahan.
Kasat Reskrim Polres Bulukumba AKP Alimuddin mengatakan, penahanan minyak yang digunakan kapal tersebut karena polisi menilai minyak yang itu merupakan minyak bersubsidi dari pertamina.(*)
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
--------
Polisi Bulukumba Tahan Kapal Penumpang
Tribun Timur -
Senin, 13 Juni 2011
http://makassar.tribunnews.com/2011/06/13/polisi-bulukumba-tahan-kapal-penumpang
BULUKUMBA, TRIBUN-TIMUR.COM - Aparat Kepolisian KPPP Polres Bulukumba menahan muatan minyak yang akan digunakan oleh kapal penumpang fiber KM Minanga Ekspres, Senin, 13 Juni 2011.
Kapal rute Pelabuhan Leppe, Bulukumba, ke Pelabuhan Benteng, Selayar, itu ditahan saat telah memuat penumpang. Sejumlah penumpang tampak marah-marah karena kapal tertahan.
Kasat Reskrim Polres Bulukumba AKP Alimuddin mengatakan, penahanan minyak yang digunakan kapal tersebut karena polisi menilai minyak yang itu merupakan minyak bersubsidi dari pertamina.(*)
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
Dahan Pohon Patah, Mobil Pencuri Masuk Got
HASIL CURIAN. Warga mengerumungi mobil pencuri yang memuat barang hasil curian. Toyota Avanza dengan nomor polisi DD 260 QG ini terbalik saat menghindari ranting pohon mangga yang patah, di depan Masjid Jami Rahmat, Desa Bontomacinna, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Selasa pagi (14/6/2011).(Foto: Kompas.com/K23-11)
-----------
Dahan Pohon Patah, Mobil Pencuri Masuk Got
Regional.kompas.com
K23-11 | Glori K. Wadrianto |
Selasa, 14 Juni 2011 |
http://regional.kompas.com/read/2011/06/14/14114630/Dahan.Pohon.Patah.Mobil.Pencuri.Masuk.Got
BULUKUMBA, KOMPAS.com - Sebuah mobil Toyota Avanza dengan nomor polisi DD 260 QG, yang membawa hasil curian terperosok ke dalam saluran air. Kejadian ini memaksa para pencuri di dalam mobil tersebut meninggalkan kendaraan berikut barang-barang curiannya.
Kejadian itu berlangsung di depan Masjid Jami Rahmat, Desa Bontomacinna, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Selasa (14/6/2011) pagi.
Sebelum kecelakaan, mobil berwarna merah tersebut mencoba menghindari dahan pohon mangga yang tiba-tiba patah dan jatuh tepat di tengah badan jalan. Awalnya, warga tak menaruh curiga atas kejadian itu. Mereka pun mendekat ke lokasi sesaat setelah kecelakaan. Anehnya, para penumpang mobil yang berjumlah lima orang malah kabur meninggalkan mobil, begitu melihat banyak warga yang mendekat.
Nah, ketika warga memeriksa isi di dalam mobil, ditemukan berbagai macam barang seperti pakaian, sabun, dan sejumlah barang lainnya.
"Setelah warga periksa isi mobil ternyata ditemukan pakaian serta perlengkapan mandi yang semuanya masih baru," jelas Firdaus, salah satu saksi mata di lokasi kejadian.
Warga yang mencurigai barang tersebut merupakan hasil curian, langsung melapor ke Kantor Polisi Sektor (Polsek) Gantarang. Polisi bersama warga kemudian menderek mobil tersebut keluar dari dalam saluran air dengan menggunakan mobil truk. Barang bukti langsung diamankan di kantor kepolisian setempat.
Dipastikan barang bukti tersebut merupakan hasil curian setelah warga yang bermukim di Desa Bintonyeleng, Kabupaten Bantaeng yang berbatasan dengan Kabupaten Bulukumba mengenali barang-barang itu sebagai miliknya yang dirampok semalam sebelum kecelakaan.
"Beberapa kios di pasar Bontonyeleng barang-barangnya pada hilang setelah pencuri beraksi," kata Abdul Rahman pemilik barang.
Diduga pelaku yang melakukan aksinya di daerah Kabupaten Bantaeng hendak melarikan diri ke kabupaten lain untuk menjual hasil curiannya.
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
-----------
Dahan Pohon Patah, Mobil Pencuri Masuk Got
Regional.kompas.com
K23-11 | Glori K. Wadrianto |
Selasa, 14 Juni 2011 |
http://regional.kompas.com/read/2011/06/14/14114630/Dahan.Pohon.Patah.Mobil.Pencuri.Masuk.Got
BULUKUMBA, KOMPAS.com - Sebuah mobil Toyota Avanza dengan nomor polisi DD 260 QG, yang membawa hasil curian terperosok ke dalam saluran air. Kejadian ini memaksa para pencuri di dalam mobil tersebut meninggalkan kendaraan berikut barang-barang curiannya.
Kejadian itu berlangsung di depan Masjid Jami Rahmat, Desa Bontomacinna, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Selasa (14/6/2011) pagi.
Sebelum kecelakaan, mobil berwarna merah tersebut mencoba menghindari dahan pohon mangga yang tiba-tiba patah dan jatuh tepat di tengah badan jalan. Awalnya, warga tak menaruh curiga atas kejadian itu. Mereka pun mendekat ke lokasi sesaat setelah kecelakaan. Anehnya, para penumpang mobil yang berjumlah lima orang malah kabur meninggalkan mobil, begitu melihat banyak warga yang mendekat.
Nah, ketika warga memeriksa isi di dalam mobil, ditemukan berbagai macam barang seperti pakaian, sabun, dan sejumlah barang lainnya.
"Setelah warga periksa isi mobil ternyata ditemukan pakaian serta perlengkapan mandi yang semuanya masih baru," jelas Firdaus, salah satu saksi mata di lokasi kejadian.
Warga yang mencurigai barang tersebut merupakan hasil curian, langsung melapor ke Kantor Polisi Sektor (Polsek) Gantarang. Polisi bersama warga kemudian menderek mobil tersebut keluar dari dalam saluran air dengan menggunakan mobil truk. Barang bukti langsung diamankan di kantor kepolisian setempat.
Dipastikan barang bukti tersebut merupakan hasil curian setelah warga yang bermukim di Desa Bintonyeleng, Kabupaten Bantaeng yang berbatasan dengan Kabupaten Bulukumba mengenali barang-barang itu sebagai miliknya yang dirampok semalam sebelum kecelakaan.
"Beberapa kios di pasar Bontonyeleng barang-barangnya pada hilang setelah pencuri beraksi," kata Abdul Rahman pemilik barang.
Diduga pelaku yang melakukan aksinya di daerah Kabupaten Bantaeng hendak melarikan diri ke kabupaten lain untuk menjual hasil curiannya.
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
Senin, 13 Juni 2011
Dua Sekolah di Bulukumba Raih Penghargaan Adiwiyata
PIALA ADIWIYATA. SMPN 1 Pangkep menjadi satu-satunya sekolah di Sulsel yang mendapat penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional Tahun 2011 yang diberikan Menteri Lingkungan Hidup, sedangkan calon Sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Sulsel yang mendapatkan penghargaan dari Gubernur Sulsel diraih 13 sekolah se-Sulsel. Dua dari 13 sekolah tersebut berasal dari Bulukumba.
Minggu, 12 Juni 2011
DPRD Bulukumba Rekomendasikan Pembatalan Tender Proyek
GEDUNG DPRD BULUKUMBA. DPRD Bulukumba merekomendasikan kepada Pemkab Bulukumba untuk membatalkan hasil lelang 63 paket proyek fisik tahun anggaran 2011. Keputusan DPRD Bulukumba itu diambil setelah Rapat Dengar Pendapat lintas komisi DPRD Bulukumba dengan pejabat Bulukumba yang terkait dengan lelang 63 paket proyek, Rabu, 8 Juni 2011, tidak membuahkan hasil.
--------------
DPRD Bulukumba Rekomendasikan Pembatalan Tender Proyek
Harian Ujungpandang Ekspres
Sabtu, 11-06-2011
http://www.ujungpandangekspres.com/view.php?id=67257&jenis=Fokus
BULUKUMBA, UPEKS--DPRD Bulukumba merekomendasikan kepada Pemkab Bulukumba untuk membatalkan hasil lelang 63 paket proyek fisik tahun anggaran 2011. Keputusan DPRD Bulukumba itu diambil setelah Rapat Dengar Pendapat lintas komisi DPRD Bulukumba dengan pejabat Bulukumba yang terkait dengan lelang 63 paket proyek tidak membuahkan hasil.
Penjelasan Asisten II Sukri Halim, Kabag Ekbang Umar Naim, serta ketua Pokja 2 Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang dan Jasa, Marwan, tidak memuaskan 27 anggota DPRD Bulukumba yang hadir dalam Rapat Dengar Pendapat, di Gedung DPRD Bulukumba, Rabu (8/6).
Ada beberapa temuan DPRD Bulukumba dalam lelang 63 paket proyek yang berakhir dengan perusakan Kantor Bupati Bulukumba. Menurut legislator PBB, Zulkiflie Saiye, temuan tersebut meliputi dokumen tender di simpan di rumah Ketua Panitia Tender, Marwan.
Selain itu, evaluasi pelelangan juga dilakukan ketua panitia tender. Pada saat kejadian perusakan kantor bupati, Wakil Bupati Syamsuddin, memerintahkan Sat Pol PP untuk menjemput dokumen lelang di rumah Ketua Panitia Tender, Marwan.
Namun hingga rapat dengar pendapat digelar, dokumen lelang masih tersimpan di rumah ketua panitia. Padahal,sesuai ketentuan, dokumen lelang seharusnya disimpan di Sekretariat ULP Barang dan Jasa.
"Berdasarkan fakta tersebut, kita rekomendasikan lelang dibatalkan dan ditender ulang,"terang Zulkiflie Saiye, Kamis (9/6).
Anggota DPRD Bulukumba lainnya, H Rudi membenarkan keputusan anggota DPRD Bulukumba yang merekomendasikan pembatalan hasil lelang 63 paket proyek. Rudi mengatakan, 27 anggota DPRD Bulukumba yang hadir dalam rapat dengar pendapat tersebut semuanya menyetujui lelang dibatalkan.
Tidak hanya 63 paket proyek yang dibatalkan, DPRD juga merekomendasikan pembatalan semua lelang proyek yang ditanda-tangani Plt Asisten II, Sukri Halim.
"Hingga saat ini, Plt Asisten II Sukri Halim, belum mengantongi SK Bupati selaku ketua ULP Barang dan Jasa. Oleh karena itu, semua keputusannya ilegal," terang Rudi. ()
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
--------------
DPRD Bulukumba Rekomendasikan Pembatalan Tender Proyek
Harian Ujungpandang Ekspres
Sabtu, 11-06-2011
http://www.ujungpandangekspres.com/view.php?id=67257&jenis=Fokus
BULUKUMBA, UPEKS--DPRD Bulukumba merekomendasikan kepada Pemkab Bulukumba untuk membatalkan hasil lelang 63 paket proyek fisik tahun anggaran 2011. Keputusan DPRD Bulukumba itu diambil setelah Rapat Dengar Pendapat lintas komisi DPRD Bulukumba dengan pejabat Bulukumba yang terkait dengan lelang 63 paket proyek tidak membuahkan hasil.
Penjelasan Asisten II Sukri Halim, Kabag Ekbang Umar Naim, serta ketua Pokja 2 Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang dan Jasa, Marwan, tidak memuaskan 27 anggota DPRD Bulukumba yang hadir dalam Rapat Dengar Pendapat, di Gedung DPRD Bulukumba, Rabu (8/6).
Ada beberapa temuan DPRD Bulukumba dalam lelang 63 paket proyek yang berakhir dengan perusakan Kantor Bupati Bulukumba. Menurut legislator PBB, Zulkiflie Saiye, temuan tersebut meliputi dokumen tender di simpan di rumah Ketua Panitia Tender, Marwan.
Selain itu, evaluasi pelelangan juga dilakukan ketua panitia tender. Pada saat kejadian perusakan kantor bupati, Wakil Bupati Syamsuddin, memerintahkan Sat Pol PP untuk menjemput dokumen lelang di rumah Ketua Panitia Tender, Marwan.
Namun hingga rapat dengar pendapat digelar, dokumen lelang masih tersimpan di rumah ketua panitia. Padahal,sesuai ketentuan, dokumen lelang seharusnya disimpan di Sekretariat ULP Barang dan Jasa.
"Berdasarkan fakta tersebut, kita rekomendasikan lelang dibatalkan dan ditender ulang,"terang Zulkiflie Saiye, Kamis (9/6).
Anggota DPRD Bulukumba lainnya, H Rudi membenarkan keputusan anggota DPRD Bulukumba yang merekomendasikan pembatalan hasil lelang 63 paket proyek. Rudi mengatakan, 27 anggota DPRD Bulukumba yang hadir dalam rapat dengar pendapat tersebut semuanya menyetujui lelang dibatalkan.
Tidak hanya 63 paket proyek yang dibatalkan, DPRD juga merekomendasikan pembatalan semua lelang proyek yang ditanda-tangani Plt Asisten II, Sukri Halim.
"Hingga saat ini, Plt Asisten II Sukri Halim, belum mengantongi SK Bupati selaku ketua ULP Barang dan Jasa. Oleh karena itu, semua keputusannya ilegal," terang Rudi. ()
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
Polres Bulukumba Benarkan Ada Polisi Masuk Kafe
Forum Ummat Islam (FUI) Kabupaten Bulukumba mendatangi kantor Mapolres Bulukumba untuk melaporkan oknum anggota polri yang telah mengatasnamakan dirinya sebagai anggota Polda Sulselbar yang minum minuman keras di salah satu kafe di Pantai Merpati, Bulukumba, Kamis (09/06/2011). Setelah melakukan pengecekan, Kapolres Bulukumba AKBP Arif Rahman membenarkan hal tersebut.
-------------
Polres Bulukumba Benarkan Ada Polisi Masuk Kafe
Tribun Timur -
Kamis, 9 Juni 2011
http://makassar.tribunnews.com/2011/06/09/polres-bulukumba-benarkan-ada-polisi-masuk-kafe
BULUKUMBA, TRIBUN-TIMUR.COM - Terkait laporan Forum Umat Islam (FUI) Bulukumba bahwa ada oknum polisi yang pesta minuman keras di Kafe Murni, Pantai Merpati, Kapolres Bulukumba AKBP Arif Rahman membenarkan hal tersebut.
"Saya baru tahu bahwa ada polisi yang pesta miras di kafe itu setelah mendapat laporan dari FUI Bulukumba. Itu pun setelah saya mengkonfirmasi langsung kepada Polda Sulselbar," kata Kapolres Bulukumba AKBP Arif Rahman, Kamis (09/06/2011).
Menurut Arif, memang benar ada anggota Polda Sulselbar ke Selayar pada Minggu (05/06/2011).
"Tapi karena kemalaman dalam perjalanan, mereka bermalam di Bulukumba. Mungkin saat itu mereka minum. Kabid Humas Poda Sulselbar telah mengonfirmasikan hal itu, tapi jumlahnya hanya empat orang, bukan 11 orang seperti laporan FUI Bulukumba," kata Arif.
Arif berterima kasih atas laporan FUI karena dengan demikian membantu polisi menjaga citranya. Namun Arif tidak menjelaskan, apakah laporan itu ditindaklanjuti.
Melapor ke Mapolres Bulukumba
Sebelumnya, Forum Ummat Islam (FUI) Kabupaten Bulukumba mendatangi kantor Mapolres Bulukumba untuk melaporkan oknum anggota polri yang telah mengatasnamakan dirinya sebagai anggota Polda Sulselbar yang minum minuman keras di salah satu kafe di Pantai Merpati, Kamis (09/06/2011).
Ketua FUI Bulukumba Ahmad Kadir bersama sekretaris FUI Laode Hardiman memimpin langsung anggota FUI melapor ke kantor polisi itu dan menemui Kapolres Bulukumba AKBP Arif Rahman.
"Kami kesini menyampaikan laporan dari warga bahwa ada 11 orang yang mengaku anggota Polda Sulselbar yang minum minuman keras (miras) di Kafe Kurnia, Pantai Merpati, Minggu (5/6) malam," kata Ahmad Kadir kepada Kapolres Bulukumba itu.
"Ini penting dilakukan jangan sampai ada oknum yang mengaku anggota Polri, padahal sesungguhnya bukan," kata Ahmad Kadir.(*)
Penjual Miras
Kepada wartawan, FUI Bulukumba mengaku menyayangkan Bupati Bulukumba yang tidak tegas kepada pemilik kafe yang menjual minuman keras. Sebagian warung penjual minuman keras bahkan dekat dengan kantor bupati.
"Kami sangat menyayangkan sikap Pemkab Bulukumba yang tidak menegakkan aturannya dan membantu aparat kepolisian dengan melarang dan mencabut izin kafe yang masih menjual minuman keras," kata Sekretaris FUI Bulukumba Laode Hardiman saat melapor di Mapolres Bulukumba, Kamis (09/06/2011).
Menurut FUI, beberapa warga sudah berani meminum minuman keras di kafe. Kegiatan bahkan makin marak seusai Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan yang dipusatkan di Lapangan Pemuda Bulukumba.
FUI berharap ada sangsi yang jelas dan Pemkab Bulukumba bersama dengan polisi dan warga harus melakukan pencegahan agar tidak muncul dampak negatif terhadap warga.(*)
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
-------------
Polres Bulukumba Benarkan Ada Polisi Masuk Kafe
Tribun Timur -
Kamis, 9 Juni 2011
http://makassar.tribunnews.com/2011/06/09/polres-bulukumba-benarkan-ada-polisi-masuk-kafe
BULUKUMBA, TRIBUN-TIMUR.COM - Terkait laporan Forum Umat Islam (FUI) Bulukumba bahwa ada oknum polisi yang pesta minuman keras di Kafe Murni, Pantai Merpati, Kapolres Bulukumba AKBP Arif Rahman membenarkan hal tersebut.
"Saya baru tahu bahwa ada polisi yang pesta miras di kafe itu setelah mendapat laporan dari FUI Bulukumba. Itu pun setelah saya mengkonfirmasi langsung kepada Polda Sulselbar," kata Kapolres Bulukumba AKBP Arif Rahman, Kamis (09/06/2011).
Menurut Arif, memang benar ada anggota Polda Sulselbar ke Selayar pada Minggu (05/06/2011).
"Tapi karena kemalaman dalam perjalanan, mereka bermalam di Bulukumba. Mungkin saat itu mereka minum. Kabid Humas Poda Sulselbar telah mengonfirmasikan hal itu, tapi jumlahnya hanya empat orang, bukan 11 orang seperti laporan FUI Bulukumba," kata Arif.
Arif berterima kasih atas laporan FUI karena dengan demikian membantu polisi menjaga citranya. Namun Arif tidak menjelaskan, apakah laporan itu ditindaklanjuti.
Melapor ke Mapolres Bulukumba
Sebelumnya, Forum Ummat Islam (FUI) Kabupaten Bulukumba mendatangi kantor Mapolres Bulukumba untuk melaporkan oknum anggota polri yang telah mengatasnamakan dirinya sebagai anggota Polda Sulselbar yang minum minuman keras di salah satu kafe di Pantai Merpati, Kamis (09/06/2011).
Ketua FUI Bulukumba Ahmad Kadir bersama sekretaris FUI Laode Hardiman memimpin langsung anggota FUI melapor ke kantor polisi itu dan menemui Kapolres Bulukumba AKBP Arif Rahman.
"Kami kesini menyampaikan laporan dari warga bahwa ada 11 orang yang mengaku anggota Polda Sulselbar yang minum minuman keras (miras) di Kafe Kurnia, Pantai Merpati, Minggu (5/6) malam," kata Ahmad Kadir kepada Kapolres Bulukumba itu.
"Ini penting dilakukan jangan sampai ada oknum yang mengaku anggota Polri, padahal sesungguhnya bukan," kata Ahmad Kadir.(*)
Penjual Miras
Kepada wartawan, FUI Bulukumba mengaku menyayangkan Bupati Bulukumba yang tidak tegas kepada pemilik kafe yang menjual minuman keras. Sebagian warung penjual minuman keras bahkan dekat dengan kantor bupati.
"Kami sangat menyayangkan sikap Pemkab Bulukumba yang tidak menegakkan aturannya dan membantu aparat kepolisian dengan melarang dan mencabut izin kafe yang masih menjual minuman keras," kata Sekretaris FUI Bulukumba Laode Hardiman saat melapor di Mapolres Bulukumba, Kamis (09/06/2011).
Menurut FUI, beberapa warga sudah berani meminum minuman keras di kafe. Kegiatan bahkan makin marak seusai Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan yang dipusatkan di Lapangan Pemuda Bulukumba.
FUI berharap ada sangsi yang jelas dan Pemkab Bulukumba bersama dengan polisi dan warga harus melakukan pencegahan agar tidak muncul dampak negatif terhadap warga.(*)
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
Pelaku Pemerkosa Bebas Setelah Menikahi Korbannya
MENIKAH. Seorang pelajar putri kelas II salah satu SMP di Bulukumba, Sulawesi Selatan, yang menjadi korban perkosaan akhirnya menikah. Suaminya tak lain adalah pelaku pemerkosa yang masih berstatus mahasiswa sebuah PTS di Makassar. Pernikahan mereka dilangsungkan di Mapolsek Panakkukang, Makassar, Sabtu, 11 Juni 2011.
Kamis, 09 Juni 2011
DPRD Bulukumba Panggil ULP dan Asisten II
KANTOR BUPATI BULUKUMBA. DPRD Bulukumba akan memanggil Asisten II Bulukumba Bidang Ekonomi dan Pembangunan, serta Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang dan Jasa Bulukumba, terkait kisruh tender proyek 2011. Akibat kisruh lelang proyek 2011 baru-baru ini mengakibatkan pengrusakan terhadap sejumlah failitas di Kantor Bupati Bulukumba.
--------
DPRD Bulukumba Panggil ULP dan Asisten II
Harian Ujungpandang Ekspres
Rabu, 08-06-2011
http://www.ujungpandangekspres.com/view.php?id=67061
BULUKUMBA, UPEKS - DPRD Bulukumba akan memanggil Asisten II Bulukumba Bidang Ekonomi dan Pembangunan, serta Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang dan Jasa Bulukumba.
DPRD Bulukumba akan meminta keterangan dari Asisten II serta ULP Bulukumba terkait kisruh tender proyek 2011.
Akibat kisruh lelang proyek 2011 baru-baru ini mengakibatkan pengrusakan terhadap sejumlah failitas di Kantor Bupati Bulukumba.
"Kita akan minta keterangan dari Pemkab Bulukumba kenapa sampai lelang proyek 2011 menjadi ribut. Kantor Bupati Bulukumba kemudian dirusak. Pintu dan jendela yang terbuat dari kayu dihancurkan," kata Zulkiflie Saiye, Anggota DPRD Bulukumba, Selasa (7/6).
Asisten II Bulukumba akan dimintai keterangan oleh Komis B DPRD Bulukumba karena jabatannya selaku ketua ULP Pengadaan Barang dan Jasa Pemkab Bulukumba. Sementara itu, kata Zulkiflie, kabag Ekbang Bulukumba juga dipanggil kerena jabatannya selaku Sekretaris ULP Barang dan Jasa.
Politisi dari Partai Bulan Bintang itu berharap, aparat dari Pemkab Bulukumba itu bisa menjelaskan ke Komisi B DPRD Bulukumba perihal kisruh tender proyek di Pemkab Bulukumba. Zulkiflie juga berharap, kelompok kerja (Pokja) yang menangani tender proyek sampai kisruh itu terjadi juga dibawa ke DPRD Bulukumba.
"Itu tanggung-jawab ketua dan sekertaris ULP barang dan jasa untuk sama-sama Pokja 2 ULP datang ke DPRD Bulukumba memberi penjelasan," terang Zulkiflie.
Seperti diketahui, sejumlah rekanan mengamuk di Kantor Bupati Bulukumba dengan memecah pintu dan jendela kaca. Mereka tidak puas dengan hasil kerja Pokja 2 yang melelang 62 paket proyek fisik.
Mereka menuding, Pokja 2 ULP Bulukumba melanggar Keppres Pengadaan Barang dan Jasa. Panitia tender 62 paket proyek yang tergabung dalam Pokja 2 ULP Bulukumba dituding 'main-mata' dengan rekanan tertentu. ()
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
--------
DPRD Bulukumba Panggil ULP dan Asisten II
Harian Ujungpandang Ekspres
Rabu, 08-06-2011
http://www.ujungpandangekspres.com/view.php?id=67061
BULUKUMBA, UPEKS - DPRD Bulukumba akan memanggil Asisten II Bulukumba Bidang Ekonomi dan Pembangunan, serta Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang dan Jasa Bulukumba.
DPRD Bulukumba akan meminta keterangan dari Asisten II serta ULP Bulukumba terkait kisruh tender proyek 2011.
Akibat kisruh lelang proyek 2011 baru-baru ini mengakibatkan pengrusakan terhadap sejumlah failitas di Kantor Bupati Bulukumba.
"Kita akan minta keterangan dari Pemkab Bulukumba kenapa sampai lelang proyek 2011 menjadi ribut. Kantor Bupati Bulukumba kemudian dirusak. Pintu dan jendela yang terbuat dari kayu dihancurkan," kata Zulkiflie Saiye, Anggota DPRD Bulukumba, Selasa (7/6).
Asisten II Bulukumba akan dimintai keterangan oleh Komis B DPRD Bulukumba karena jabatannya selaku ketua ULP Pengadaan Barang dan Jasa Pemkab Bulukumba. Sementara itu, kata Zulkiflie, kabag Ekbang Bulukumba juga dipanggil kerena jabatannya selaku Sekretaris ULP Barang dan Jasa.
Politisi dari Partai Bulan Bintang itu berharap, aparat dari Pemkab Bulukumba itu bisa menjelaskan ke Komisi B DPRD Bulukumba perihal kisruh tender proyek di Pemkab Bulukumba. Zulkiflie juga berharap, kelompok kerja (Pokja) yang menangani tender proyek sampai kisruh itu terjadi juga dibawa ke DPRD Bulukumba.
"Itu tanggung-jawab ketua dan sekertaris ULP barang dan jasa untuk sama-sama Pokja 2 ULP datang ke DPRD Bulukumba memberi penjelasan," terang Zulkiflie.
Seperti diketahui, sejumlah rekanan mengamuk di Kantor Bupati Bulukumba dengan memecah pintu dan jendela kaca. Mereka tidak puas dengan hasil kerja Pokja 2 yang melelang 62 paket proyek fisik.
Mereka menuding, Pokja 2 ULP Bulukumba melanggar Keppres Pengadaan Barang dan Jasa. Panitia tender 62 paket proyek yang tergabung dalam Pokja 2 ULP Bulukumba dituding 'main-mata' dengan rekanan tertentu. ()
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
Lima Pemkab Kerja Sama dengan USAID
KERJA SAMA. Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo dan lima perwakilan pemkab/ pemkot se-Sulsel meneken kerja sama Kinerja-USAID di Ruang Data Kantor Gubernur Sulsel, Makassar, Rabu (08/06/2011). Asisten Pemkot Makassar Agar Jaya, Wabup Barru Anwar Aksa, Wabup Bulukumba Syamsuddin, Bupati Lutra Arifin Djunaid, dan Bupati Luwu Andi Mudzakkar (dari kiri ke kanan). (Foto: Tribun Timur/Aqsa Riandy Pananrang)
--------
Lima Pemkab Kerja Sama dengan USAID
Tribun Timur - Rabu, 8 Juni 2011
http://makassar.tribunnews.com/2011/06/08/5-pemkab-kerja-sama-dengan-usaid
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Lima kabupaten/ kota se-Sulsel menandatangani nota kerja sama dengan Kinerja-USAID di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel, Makassar, Rabu (08/06/2011).
Penandatanganan kerja sama bagi penerima bantuan teknis USAID tersebut dilakukan Deputy Chief of Party Kinerja USAID Jana Hertz dengan lima kepala daerah atau yang mewakili.
Mereka di antaranya Bupati Luwu Andi Mudzakkar, Bupati Luwu Utara (Lutra) Arifin Djunaid, Wakil Bupati Bulukumba Syamsuddin, Wakil Bupati Barru Anwar Aksa, serta Asisten IV Bidang Administrasi Pemkot Makassar Agar Jaya yang mewakili Wali Kota Makassar.
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo ikut menandatangani kesepahaman kerja sama tersebut.
Jana menjelaskan kelima daerah tersebut dipilih berdasarkan hasil seleksi yang sudah berlangsung sejak Januari 2011 lalu. Kinerja-USAID bersama tiap pemda akan bersama-sama meningkatkan pelayanan publik utamanya di tiga sektor yakni kesehatan, pendidikan, serta peningkatan ekonomi atau investasi melalui pelayanan perizinan satu atap.(*)
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
--------
Lima Pemkab Kerja Sama dengan USAID
Tribun Timur - Rabu, 8 Juni 2011
http://makassar.tribunnews.com/2011/06/08/5-pemkab-kerja-sama-dengan-usaid
MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Lima kabupaten/ kota se-Sulsel menandatangani nota kerja sama dengan Kinerja-USAID di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel, Makassar, Rabu (08/06/2011).
Penandatanganan kerja sama bagi penerima bantuan teknis USAID tersebut dilakukan Deputy Chief of Party Kinerja USAID Jana Hertz dengan lima kepala daerah atau yang mewakili.
Mereka di antaranya Bupati Luwu Andi Mudzakkar, Bupati Luwu Utara (Lutra) Arifin Djunaid, Wakil Bupati Bulukumba Syamsuddin, Wakil Bupati Barru Anwar Aksa, serta Asisten IV Bidang Administrasi Pemkot Makassar Agar Jaya yang mewakili Wali Kota Makassar.
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo ikut menandatangani kesepahaman kerja sama tersebut.
Jana menjelaskan kelima daerah tersebut dipilih berdasarkan hasil seleksi yang sudah berlangsung sejak Januari 2011 lalu. Kinerja-USAID bersama tiap pemda akan bersama-sama meningkatkan pelayanan publik utamanya di tiga sektor yakni kesehatan, pendidikan, serta peningkatan ekonomi atau investasi melalui pelayanan perizinan satu atap.(*)
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
Kadis Kelautan dan Perikanan Meninggal Dunia
Salah seorang putra terbaik Bulukumba, Muhammad Hasyim, meninggal dunia, Selasa, 7 Juni 2011. Pria asal Ara yang kini menjabat Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Bulukumba, meninggal dunia setelah dirawat selama sepuluh hari di Rumah Sakit Islam Faisal Makassar, Selasa, 7 Juni 2011.
Selasa, 07 Juni 2011
Pemkab Bulukumba Minta Bantuan Polisi dan TNI
KANTOR BUPATI. Wakil Bupati (Wabub) Kabupaten Bulukumba Syamsuddin meminta bantuan kepada polisi dan TNI untuk menjaga keamanan menyusul makin maraknya aksi unjuk rasa masyarakat di daerah Butta Panrita Lopi tersebut. Permintaan tersebut disampaikan saat memimpin rapat terbatas terkait persoalan potensi munculnya konflik di kalangan warga dan aparat pemerintah di ruang rapat Wabub, Selasa (7/6)/2011).
----------
Pemkab Bulukumba Minta Bantuan Polisi dan TNI
Tribun Timur - Selasa, 7 Juni 2011
http://makassar.tribunnews.com/2011/06/07/pemkab-bulukumba-minta-bantuan-polisi-dan-tni
BULUKUMBA, TRIBUN-TIMUR.COM - Wakil Bupati (Wabub) Kabupaten Bulukumba Syamsuddin meminta bantuan kepada polisi dan TNI untuk menjaga keamanan menyusul makin maraknya aksi unjuk rasa masyarakat di daerah Butta Panrita Lopi tersebut.
Permintaan tersebut disampaikan saat memimpin rapat terbatas terkait persoalan potensi munculnya konflik di kalangan warga dan aparat pemerintah di ruang rapat Wabub, Selasa (7/6)/2011).
Syamsuddin mengatakan, perlu ada langkah startegis guna mengantisipasi munculnya keluhan warga yang dapat mengganggu stabilitas pemerintahan di daerah itu.
"Ke depan kami akan berkoordinasi dan kerjasama dengan semua pihak, khususnya berkoordinasi kerja antara aparat pemerintah dengan pihak keamanan, baik pihak kepolisian dan juga pihak TNI membantu pemkab menstabilkan masalah itu," harap Syamsuddin.
Beberapa titik rawan yang memiliki potensi konflik dan memiliki eskalasi besar di kalangan warga diantaranya sengketa lahan perkebunan karet antara pihak warga dan pihak manajmen PT London Sumatera (Lonsum) yang sampai sekarang masih perlu dicarikan solusi penyelesaiannya.
Selain itu, masalah pembangunan infrastruktur jalan poros Bulukumba-Bira yang juga akhir-akhir sering disorot oleh warga karena memang kondisinya telah parah. Demikian pula potensi konflik tapal batas antara Bulukumba - Sinjai, dan juga Bulukumba-Selayar. (*)
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
Senin, 06 Juni 2011
Sekolah Disegel, Ujian Semester SMA PGRI Bulukumba Ditunda
DISEGEL WARGA. SMA PGRI Bulukumba, Sulawesi Selatan, terpaksa menunda pelaksanaan ujian semester bagi siswa kelas 1 dan 2. Sebab, warga masih menduduki gedung sekolah tersebut hingga Senin (6/6/2011). Warga bahkan menyegel pintu gerbang sekolah sehingga guru dan siswa telantar di depan gedung. (SunTv - Foto Suntv)
Bulukumba Raih Piagam Adipura 2011
ADIPURA. Pemkab Bulukumba dipastikan meraih Piagam Adipura 2011 dari Kementerian Lingkungan Hidup RI. Piagam adipura adalah sebuah penghargaan kepada daerah yang ikut serta dalam pembangunan di bidang lingkungan hidup.
---------
Bulukumba Raih Piagam Adipura 2011
Harian Ujungpandang Ekspres
Senin, 06-06-2011
http://www.ujungpandangekspres.com/index.php?option=read&newsid=66927
BULUKUMBA, UPEKS--Pemkab Bulukumba dipastikan meraih Piagam Adipura 2011 dari Kementerian Lingkungan Hidup RI. Piagam adipura adalah sebuah penghargaan kepada daerah yang ikut serta dalam pembangunan di bidang lingkungan hidup. Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan telah menyampaikan informasi mengenai kepastian Bulukumba yang akan mendapat piagam adipura.
Menurut Kepala Bagian Humas dan Protokol Bulukumba Muhammad Daud Kahal, Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan akan menerima piagam adipura bersama Bupati Bupati Barru.
Penyerahan piagam adipura akan dilakukan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup di Balai Sidang Senayan, Jakarta.
"Ini adalah sebuah prestasi sejak Kabupaten Bulukumba menjadi daerah otonom 51 tahun lalu," terang Kabag Humas Bulukumba Daud Kahal, via pesan singkat, Sabtu (4/6/2011).
Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan dijadwalkan akan menerima langsung piagam adipura tersebut. Menurut Daud Kahal, Bupati Zainuddin Hasan mengaku apa yang telah dicapai merupakan berkat upaya dan kerja keras semua pihak baik eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Bupati menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak.
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
Sulsel Boyong 16 Orang ke STQ Nasional XII
STQ DI BULUKUMBA. Kontingen Sulawesi Selatan memboyong 16 orang qari dan qariah dalam kafilah seleksi tilawatil qur'an (STQ) Nasional ke-22 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Ke-16 putra/putri terbaik Sulsel tersebut merupakan hasil seleksi tingkat provinsi di Bulukumba bulan lalu. (Foto: Asnawin)
Jumat, 03 Juni 2011
Kontraktor Ngamuk, Kantor Bupati Bulukumba Dirusak
DIRUSAK. Sejumlah kontraktor melakukan aksi pengrusakan di Kantor Bupati Bulukumba di Jl Jenderal Sudirman, Rabu (1/6/2011) malam. Sejumlah pintu kaca dan jendela kaca hancur. Aksi pengrusakan itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 19.00 WITA. (Foto: Kompas.com/k23-11)
---------------
Kontraktor Ngamuk, Kantor Bupati Bulukmba Dirusak
Harian Ujunpandang Ekspres
Jumat, 03-06-2011
http://www.ujungpandangekspres.com/index.php?option=read&newsid=66897
BULUKUMBA, UPEKS--Sejumlah kontraktor melakukan aksi pengrusakan di Kantor Bupati Bulukumba di Jl Jenderal Sudirman, Rabu (1/6/2011) malam. Sejumlah pintu kaca dan jendela kaca hancur. Aksi pengrusakan itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 19.00 WITA.
Pantauan Upeks di lokasi kejadian, Kamis (2/6) kemarin, kaca masih berserakan di lantai. Dua pintu utama blok Aula Kantor Bupati Bulukumba bagian belakang kacanya hancur.
Beberapa ruangan yang kacanya hancur adalah ruangan Kepala Bagian Ekonomi Pembangunan (Ekbang), Euang Staf Bagian Ekbang, Ruang Unit layanan Pengadaan ULP) Barang dan Jasa, Ruang Kepala Bagian Keuangan, Ruang Staf Bagian Keuangan. Kaca papan pemungumuman proyek ULP juga ikut dihancurkan.
Sementara itu, di blok bagian depan beberapa ruangan jendela dan pintu kaca hancur. Di blok bagian depan ini, dua pintu utama yang terbuat dari kaca juga ikut dihancurkan. Termasuk, dua ruangan yang tidak jauh ruang kerja Asisten I juga ikut dipecahkan.
Tidak lama setelah kejadian itu, Wakil Bupati Bulukumba H Syamsuddin, datang ke Kantor Bupati Bulukumba. Wabup melihat dari dekat bekas-bekas pengrusakan pintu dan jendela kaca. Terutama, ruangan ULP barang dan jasa. Aksi pengrusakan ini dipicu ketidakpuasan kontraktor terhadap pengumuman tender proyek 2011.
Wabup Syamsuddin mengaku kecewa dengan aksi pengrusakan kantor bupati. Kalau ada yang salah, bukan kantor bupati yang salah. Terkait dengan ketidakpuasan kontraktor terhadap tender, Wabup Syamsuddin mengaku segera memanggil panitia tender.
Kepala Reserse dan Kriminal Polres Bulukumba, AKP Alimuddin, kepada wartawan, mengaku peristiwa pengrusakan kantor bupati terjadi pada malam hari sekitar pukul 19.00 WITA. Beberapa saat setelah kejadian, polisi langsung ke TKP, namun sudah tidak ada lagi orang yang ditemukan.
Namun disinyalir, pelaku pengrusakan kantor bupati adalah orang orang yang kecewa terhadap hasil pengumuman tender yang diumumkan sore hari.
Sementara itu, kepada wartawan, ketua Gabungan Pengusaha Konsruksi Indonesia (Gapensi) Bulukumba, HA Gunawan, menyebut panitia pelaksana tender adalah pihak yang harus bertanggungjawab. Gunawan meminta polisi mengamankan panitia tender karena dianggap penyebab terjadinya aksi pengrusakan.
Terkait Tender
"Diduga penyerangan ini ada kaitannnya dengan masalah tender sejumlah proyek pembangunan di Kabupaten Bulukumba. Kami belum tahu siapa pelakunya." jelas Kabag Humas dan Protokol Kabupaten Bulukumba, Daud Kahal, saat mengecek sejumlah ruangan yang menjadi sasaran amuk massa.
Menurut Kahal, penyerangan itu perkirakan setelah azan Magrib, namun baru diketahui setelah pukul 20.00 Wita, saat salah seorang pegawai datang ke kantor bupati dan melihat pecahan kaca sudah berserakan.
Petugas Satuan Polisi Pamong Praja yang bertugas menjaga kantor bupati, lebih terfokus melakukan pengamanan di pos jaga dibagian depan sebelah.
Pelaku diduga masuk dari pintu samping sebelah kiri tanpa penjagaan petugas, sehingga mereka leluasa masuk dan merusak sejumlah kaca ruangan di bagian belakang. Aksi mereka rupanya tidak terdengar petugas jaga.
Menurut Ketua Asosiasi Bulukumba, Haji Gunawan, kasus penyerangan seharusnya tidak terjadi, jika Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan menepati janji kontrak politiknya saat pilkada. Saat itu Zainuddin berjanji akan menyerahkan proyek pembangunan dengan anggaran Rp 400 juta ke bawah kepada para kontraktor lokal.
Namun kenyataaannya, saat pengumuman pemenang tender proyek di sejumlah pembangunan dikeluarkan menjelang hari libur panjang ini, ternyata umumnya dimenangkan kontraktor yang berasal dari luar Kabupaten Bulukumba.
Polres Bulukumba yang menerima laporan terkait penyerangan kantor bupati tersebut, langsung turun tangan ke tempat kejadian perkara (TKP).
Di TKP polisi menemukan sepotong balok kayu yang terbungkus dengan selembar kertas pengumuman pemenang tender di sekitar pecahan kaca yang berserakan. Diduga potongan kayu yang yang digunakan untuk menghancurkan sejumlah kaca di kantor bupati itu terdapat sidik jari pelaku.
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
Legislator Bulukumba DPO Polda Jatim
DPO. Karena diduga terlibat pengangkutan kayu ilegal, salah seorang legislator di Bulukumba dari Partai Barisan Nasional (Barnas) Muhammad Amar Ma'ruf dimasukkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) oleh Kepolisian Daerah Jawa Timur. (Foto: int)
---------------------
Legislator Bulukumba DPO Polda Jatim
Harian Ujungpandang Ekspres
Jumat, 03 Juni 2011 |
http://www.fajar.co.id/read-20110602190619-legislator-bulukumba-dpo-polda-jatim
BULUKUMBA -- Karena diduga terlibat pengangkutan kayu ilegal, salah seorang legislator di Bulukumba dari Partai Barisan Nasional (Barnas) Muhammad Amar Ma'ruf dimasukkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) oleh Kepolisian Daerah Jawa Timur.
Saat ini, anggota Polda Jatim sudah tiba di Bulukumba untuk melakukan pemanggilan paksa kepada Amar Ma'ruf. Penyebabnya, dua kali pemanggilan secara patut, tidak dipenuhi anggota Komisi A DPRD Bulukumba tersebut.
Amar Ma'ruf ditetapkan sebagai DPO dan menjadi tersangka setelah kayu sekira lima kontainer yang diangkut dari Bulukumba ke Surabaya ditahan anggota Kesatuan Penjagaan Pantai dan Pelabuhan (KP3) Polres Surabaya, April lalu.
Penetapan Amar Ma'ruf sebagai DPO dibenarkan Kapolres Bulukumba, AKBP Arief Rahman. Hanya saja, kata dia, Polres Bulukumba tidak terlibat secara langsung dalam kasus ini lantaran dugaan perbuatan pidananya terjadi di wilayah Polda Jatim.
Dia juga membenarkan bahwa penetapan DPO dilakukan karena tersangka sudah dua kali dipanggil namun tidak pernah memenuhi panggilan. Atas tindakan tersangka ini, Polda Jawa Timur kemudian memilih untuk menjemput tersangka di Bulukumba.
"Yah betul dia berstatus DPO Polda Jatim. Kayu yang dia angkut ke Surabaya ditangkap anggota KP3 Surabaya," ujar Arief Rahman, Kamis, 2 Juni 2011.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, sampai saat ini, anggota Polda Jatim yang datang di Bulukumba belum menemukan tersangka, lantaran tidak diketahui dimana keberadaannya. Dia menghilang setelah mengetahui ada anggota Polda Jawa Timur yang datang di Bulukumba.
Meski begitu, konfirmasi berhasil didapatkan dari Amar Ma'ruf. Dia membantah telah dipanggil dua kali secara patut. Menurutnya, sampai saat ini dia baru sekali dipanggil penyidik Polda Jatim. Itu pun, kata dia, tanggal dan harinya salah, sehingga dia memutuskan untuk tidak menghadiri panggilan tersebut.
Ia bahkan menuding Polres Bulukumba yang mengeluarkan surat DPO secara tiba-tiba meskipun pemanggilan sebelumnya tidak dia hadiri karena dianggap cacat hukum. Atas kasus ini, ia menilai ada rekayasa yang sengaja dilakukan untuk menyudutkan dirinya.
"Pernah ada panggilan satu kali. Cuma tanggal dan harinya salah (cacat hukum). Dan tidak pernah ada panggilan susulan, tiba-tiba ada surat DPO Kapolres Bulukumba," demikian Amar Ma'ruf via pesan pendek yang dikirim kepada wartawan.
Dalam pesan tersebut, Amar Ma'ruf juga menegaskan bahwa kasus yang menimpa dirinya adalah rekayasa. Baginya, itu adalah kemunduran dalam penegakan hukum. Alasannya, prosedur pemanggilan dan penetapan dirinya sebagai DPO tidak mengindahkan aturan yang seharusnya dijalankan.
"Tolong disampaikan semua teman-teman media, prosedur yang salah dan kasus direkayasa," tulisnya.
Melalui nomor tersebut, FAJAR sempat menghubungi Amar lagi, namun tidak diangkat. Setelah beberapa kali dihubungi, nomor itu sudah tidak aktif. (arm)
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
Bupati Bulukumba Bayar PBB Rp 3,1 Juta
RUJAB BUPATI. Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan membayar PBB untuk rumah jabatan (Rujab) Bupati Bulukumba tahun 2011 sebesar Rp 3,1 juta lebih, pada Pekan Panutan Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan 2011, di Aula Kantor Bupati Bulukumba, Senin (30/5/2011). Kegiatan tersebut akan berlangsung hingga 6 Juni 2011. (Foto: Asnawin)
---------------
PBB Rujab Bupati Bulukumba Rp 3,1 Juta
- 16 Kades Setor PBB Rp 232 Juta
Harian Ujungpandang Ekspres
Rabu, 01-06-2011
http://www.ujungpandangekspres.com/index.php?option=read&newsid=66803
BULUKUMBA, UPEKS--Pemkab Bulukumba bersama Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KP3) Bulukumba, menggelar kegiatan Pekan Panutan Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) 2011, Senin (30/5/2011). Kegiatan tersebut akan berlangsung hingga 6 Juni 2011.
Kegiatan pekan panutan pembayaran PBB 2011 yang dibuka di Aula Kantor Bupati Bulukumba diawali oleh Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan yang membayar PBB untuk rumah jabatan (Rujab) Bupati Bulukumba. Jumlah PBB Rujab Bupati Bulukumba tahun 2011 ini Rp 3,1 juta lebih.
Selain Bupati Bulukumba, 16 kepala desa (Kades) juga membayar pajak. Total PBB dari 16 kades tersebut lebih dari Rp 232 juta. Di acara pekan panutan pembayaran PBB 2011, Pemkab Bulukumba menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bulukumba dalam rangka optimalisasi pencapaian target pajak, khususnya PBB.
Acara pembukaan pekan panutan pajak PBB 2011, berlangsung meriah. Bupati memberikan penghargaan kepada para camat, kepala desa dan masyarakat yang patuh dan disiplin dalam membayar PBB.
Zainuddin Hasan berjanji akan memberikan reward atau penghargaan bagi para pengelolah pajak yang dapat merealisasikan penagihan pajak sesuai dengan target yang telah ditentukan.
Zainuddin juga meminta kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bulukumba, Herman yang turut hadir pada acara ini untuk melakukan pembinaan, koordinasi dan konsultasi secara intens kepada para pengelola pajak, khususnya para kolektor atau petugas penagihan yang ada di desa-desa, agar optimalisasi penerimaan PBB dapat tercapai sebesar Rp 3,7 miliar.
Sementara itu, Kepala Bidang Penagihan Dinas Pengeolaan Keuangan Daerah Bulukumba, Andi Mappaita, hingga bulan Mei ini realisasi penerimaan PBB sudah mencapai 40 persen dari target Rp 3,7 miliar. Mappaita berharap, dengan sisa waktu 1 semester kedepan, target penerimaan pajak dapat terealisasi secara optimal.
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]
Langganan:
Postingan (Atom)
-
IKAN DUYUNG. Jumaning (60), membersihkan tubuh ikan duyung yang ditemuinya di tepi pantai saat mencuci bentang (tali rumput laut) di pesi...
-
Andi Sultan Daeng Radja bersama tujuh orang lainnya telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional melalui Surat Keputusan Presiden RI (Sus...
-
BUNDARAN PHINISI. Kabupaten Bulukumba yang merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, terdiri atas 10 kecamatan dan 126 ...