Kamis, 31 Maret 2011

Bulukumba Bisa Dibuatkan Paket Kunjungan Wisata Tiga Hari


UNIK. Ada dua hal yang unik dan menarik di Bulukumba, yaitu proses pembuatan perahu phinisi yang dimulai dari body perahu dan tanpa gambar di Tanaberu, serta keaslian suku Ammatoa di Kajang. Pembuatan perahu yang dimulai dari membuat body itu menjadi unik dan menarik, karena biasanya rangka dulu baru body, serta selalu mengacu kepada gambar. (int)

---------------------------

Bulukumba Bisa Dibuatkan Paket Kunjungan Wisata Tiga Hari  

Oleh: Asnawin

Kamis siang, 31 Maret 2011, saya menerima telepon dari Agus Mangatta, mantan Direktur Akademi Pariwisata Makassar yang kini mengelola sebuah travel di Manado. Pria berdarah Bulukumba itu menelepon saya karena tertarik dengan informasi yang saya sajikan di blog ini (http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/), Rabu, 30 Maret 2011.

Informasi dimaksud adalah artikel berjudul ''Ribuan Turis dari 27 Negara Kunjungi Kabupaten Bulukumba'' (http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/2011/03/kabupaten-bulukumba-dikunjungi-turis.html).

''Sudah bagus itu. Sudah bagus karena banyak wisman (wisatawan mancanegara) yang berkunjung ke Kabupaten Bulukumba, tetapi yang lebih penting bagaimana supaya mereka mengeluarkan dan membelanjakan uangnya sebanyak mungkin di Bulukumba, sehingga ada imbasnya kepada masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Bulukumba,'' tutur Agus Mangatta dari balik telepon.

Pria yang sering mengantar wisman ke Bulukumba pada tahun 70-an hingga awal 80-an itu kemudian mengusulkan agar Pemkab Bulukumba melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bekerjasama dengan pengusaha biro perjalanan wisata nasional membuat paket kunjungan wisata tiga hari dua malam.

Selama tiga hari itu, para wisatawan mancanegara diajak berkunjung ke beberapa objek wisata, mulai dari melihat keunikan pembuatan perahu phinisi di Tanaberu, menikmati suasana objek wisata pantai Tanjung Bira dan melakukan diving di pantai tersebut, mengunjungi Makam Dato Tiro, jalan-jalan ke Pantai Samboang yang kini tengah ''naik daun'', berkunjung ke objek wisata budaya Ammatoa Kajang, serta menikmati suasana alami perkebunan karet di Tanete.

''Para wisman itu bisa menginap semalam di Tanjung Bira dan semalam di Kajang, sehingga paketnya tiga hari dua malam,'' jelas Agus.

Ada dua hal yang unik dan menarik di Bulukumba, katanya, yaitu proses pembuatan perahu phinisi yang dimulai dari body perahu dan tanpa gambar di Tanaberu, serta keaslian suku Ammatoa di Kajang.

''Pembuatan perahu yang dimulai dari membuat body itu kan unik. Biasanya rangka dulu baru body. Kemudian pembuatan perahu phinisi ini juga tidak menggunakan gambar. Disinilah keunikannya. Kemudian soal suku Kajang, saya kini ini perlu dijaga keasliannya. Kalau unsur modernitas sudah dimasukkan ke sana, maka keasliannya akan hilang sehingga tidak ada lagi yang menarik untuk dilihat,'' papar Agus.

SUKU AMMATOA. Seorang pria tua menari sambil memegang linggis panas yang telah dibakar dalam kobaran api unggun, disaksikan puluhan warga suku Ammatoa, di Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba. (Foto ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang)


Mengenal Zainuddin Hasan

Beliau mengaku cukup mengenal sosok dan kiprah Zainuddin Hasan yang kini menjabat Bupati Bulukumba. Beliau pun berharap aparat dan masyarakat Bulukumba memberikan dukungan kepada Zainuddin Hasan selaku bupati dan partisipasi dalam pembangunan.

''Saya cukup kenal beliau (Zainuddin Hasan). Beliau sukses membangun Kabupaten Pohuwato. Sebenarnya banyak yang menyarankan agar beliau menjadi Gubernur atau Wagub Gorontalo, karena beliau sudah memberikan bukti di Pohuwato, tetapi entah mengapa beliau lebih memilih pulang kampung. Mungkin karena ingin membangun kampung kelahirannya. Kalau ketemu beliau, tolong sampaikan salam saya,'' katanya.

Berikan Apresiasi

Menyinggung blog http://kabupatenbulukumba.blogspot.com yang saya buat dan saya kelola ini, beliau berharap Pemkab Bulukumba memberikan apresiasi, terutama bantuan dana untuk kelanjutan pengelolaannya.

''Saya kira Bupati Bulukumba dan siapa saja perlu memberikan apresiasi, karena ini merupakan sumbangan dan partisipasi secara tidak langsung dalam pembangunan Bulukumba,'' tandas Agus.

Ketika beliau menanyakan dari mana saya menerima uang untuk mengelola blog ini, saya katakan bahwa sejak awal sampai saat ini belum ada satu pun pihak yang memberikan bantuan dana.

''Blog Kabupaten Bulukumba ini saya buat karena saya lahir dan besar di Bulukumba dan saya ingin menjadi bagian dalam sejarah pembangunan Bulukumba. Jujur saya berharap ada pihak yang bersedia membantu, tapi sampai sekarang belum ada yang memberikan bantuan dana,'' jawab saya.

Kami kemudian menutup pembicaraan dan beliau berjanji akan menghubungi saya kalau datang ke Makassar.

''Nanti kita minum kopi kalau saya ke Makassar. Salam buat keluarga di Makassar,'' kata Agus.

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Hutan di Bulukumba Terancam Gundul


HUTAN GUNDUL. Hutan di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, terancam gundul akibat penebangan liar yang diduga dimuluskan oknum-oknum aparat desa dengan imbalan uang. Hal itu diungkapkan Kepala Sub Perlindungan dan Observasi Sumber Daya Hutan Bulukumba Abdul Rahim di Bulukumba, Jumat, 1 April 2011. (Foto: liputan6.com)

-----------------------


Hutan di Bulukumba Terancam Gundul

http://berita.liputan6.com/sosbud/201104/327251/hutan_di_bulukumba_terancam_gundul
01/04/2011

Liputan6.com, Bulukumba:

Hutan di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, terancam gundul akibat penebangan liar yang diduga dimuluskan oknum-oknum aparat desa dengan imbalan uang. Hal itu diungkapkan Kepala Sub Perlindungan dan Observasi Sumber Daya Hutan Bulukumba Abdul Rahim di Bulukumba, Jumat, 1 April 2011.

Menurut dia, anggaran untuk pengawasan hutan di Bulukumba sangat sedikit, hanya Rp 60 juta per tahun. Sementara tingkat pengawasan hutan dengan luas 8.453 hektare ditaksir membutuhkan anggaran paling sedikit Rp 250 juta per tahun. Bila hal ini terus dibiarkan, perambahan hutan akan terus dilakukan para penebang, apalagi diduga aparat desa memuluskan langkah mereka.

Saat ini sudah ada enam kasus perambahan hutan yang masuk pengadilan, kemudian disusul 40 kasus lainnya untuk para penebang lokal yang menebang pohon di wilayah sempadan DAS Sungai Palantieng Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba. Namun, lagi-lagi ia mengeluhkan biaya operasional dan penuntasan kasus tersebut harus kandas di tengah jalan akibat keterbatasan anggaran.

Ia menambahkan, beberapa oknum kepala desa diduga telah melakukan "jual beli" lahan untuk dijadikan praktik illegal loging, dan setelah pohon habis lalu dijadikan perkebunan sehingga dengan mudah mendapat cara agar Surat Pemberitahuan Pajak Terutang Pajak Bumi dan Bangunan (SPPT PBB) dari hasil perambahan hutan tadi dibayar masyarakat yang berkebun di areal tersebut.

"Bukan rahasia lagi, rata-rata kepala desa bekerja sama dengan pengusaha sengaja menebang pohon di hutan lalu dijadikan perkebunan, padahal modusnya menjual hasil hutan," tandasnya. Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan mengatakan akan berbicara khusus terkait adanya keluhan tentang minimnya anggaran Dinas Kehutanan.(ADO)

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

''Perpisahan'' Sekda Bulukumba Diwarnai Suasana Haru


PERPISAHAN. Suasana haru mewarnai apel sore pegawai Sekretariat Daerah Bulukumba, di halaman upacara Kantor Bupati Bulukumba, Kamis, 31 Maret 2011, karena apel sore tersebut merupakan apel terakhir yang secara tidak langsung merupakan apel perpisahan bagi Sekda Bulukumba, Andi Untung Pangki, karena telah memasuki masa purnabakti. (Foto: RCA News)

-----------------

''Perpisahan'' Sekda Bulukumba Diwarnai Suasana Haru

Radio Cempaka Asri, Bulukumba
http://www.rca-fm.com/2011/03/untung-pangki-apel-terakhir.html

Bulukumba, RCAnews - Cuaca mendung dan suasana haru mewarnai apel sore pegawai Sekretariat Daerah Bulukumba, di halaman upacara Kantor Bupati Bulukumba, Kamis, 31 Maret 2011. Suasana haru itu terjadi karena apel sore tersebut merupakan apel terakhir yang secara tidak langsung merupakan apel perpisahan bagi Sekda Bulukumba, Andi Untung Pangki, karena telah memasuki masa purnabakti.

Andi Untung Pangki menjabat Sekda selama 3,8 tahun dan berakhir masa jabatannya pada 31 Maret 2011. Mantan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan ini menjabat Sekda pada tiga periode bupati yakni periode A Sukri Sappewali, Azikin Solthan (Penjabat Bupati), dan Bupati saat ini Zainuddin Hasan.

Di tengah cuaca yang mendung, sebagian besar pegawai yang ikut apel tak kuasa menahan haru ketika Untung Pangki memberikan sambutan terakhirnya. Dia mengucapkan terima kasih kepada jajaran sekretariat daerah atas kerjasamanya selama ini dalam melaksanakan roda pemerintahan.

“Saya juga secara pribadi bersama keluarga memohon maaf, sekiranya selama saya menjabat sekda, ada yang kurang berkenan di hati saudara-saudari sekalian,” ujarnya.

Setelah apel selesai, para pegawai menyalami Untung Pangki dan foto bersama di depan Kantor Bupati sebagai kenang-kenangan. Untung Pangki juga saat itu mengembalikan kendaraan dinasnya yakni Mobil Kijang Innova kepada Alfian selaku Kabag Umum Setda. (rca/ry)

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Tim Bank Dunia Kunjungi Bulukumba


BANK DUNIA. Tim Bank Dunia yang dipimpin Tanazisochi Lase bertemu dengan Bupati Bulukumba, di ruang kerja Bupati Bulukumba, Kamis, 31 Maret 2011. Mereka mengunjungi Bulukumba dalam rangka melihat langsung pelaksanaan Implementation Support Mission Program Pamsimas periode Maret 2011. (Foto: RCA News)

---------------------------


Tim Bank Dunia Kunjungi Bulukumba

Radio Cempaka Asri, Bulukumba
Kamis, 31 Maret 2011
http://www.rca-fm.com/2011/03/tim-bank-dunia-kunjungi-bulukumba.html

Bulukumba, RCAnews - Tim Bank Dunia yang dipimpin Tanazisochi Lase mengunjungi Bulukumba dalam rangka melihat langsung pelaksanaan Implementation Support Mission Program Pamsimas periode Maret 2011. Selain Tanazisochi yang juga selaku Satker pamsimas Pusat, turut dalam rombongan Enrico Rahadi, Purnomo Susantyo, dan Patricia Sonata.

Kunjungan tim Bank Dunia, Kamis, 31 Maret 2011 itu mengagendakan kunjungan lapangan di lokasi Hiba Insentif Desa (HID) di Desa Bontobulaeng, Kecamatan Bulukumpa, dan selanjutnya melakukan audiensi dengan Bupati Bulukumba di kantor Bupati.

Bersama para satker, tim bank dunia melaporkan perkembangan implementasi pelaksanaan pamsimas yang dilaksanakan di beberapa tempat. Selain di Bulukumpa, juga tersebar di kecamatan lain antara lain di Kecamatan Bontobahari dan di Kecamatan Ujung Loe. Proyek-proyek di antaranya proyek air bersih dan sanitasi yang dikerjakan selama tahun 2008, 2009 dan 2010.

Sementara itu Bupati Bulukumba meminta agar dalam pelaksanaan proyek, perlu dilakukan pengawasan yang ketat, sehingga kualitasnya bisa dipertanggungjawabkan dan manfaatnya bisa dirasakan masyarakat dalam jangka waktu yang lama. (rca/ik)

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Laskar Kelor Padukan Musik Eropa, Amerika, dan Korea


LASKAR KELOR BAND. Lagu berbahasa suku Kajang Konjo, Kitajangma ri Bira, yang diciptakan dan dipopulerkan oleh grup band lokal yang bernama ''Laskar Kelor Band'' asal Kajang, Kabupaten Bulukumba, kini tengah ''naik daun'' dan menembus 20 besar tangga lagu RCA Top 20. (Foto: Int)

Masjid Babul Khaer, Bentenge, Bulukumba


MASJID BABUL KHAER. Di masjid tua Babul Khaer, Kelurahan Bentenge, Kecamatan Ujungbulu, Kabupaten Bulukumba, saya banyak menghabiskan waktu saat antara tahun 1977 sampai dengan tahun 1982. Ketika itu saya bersama puluhan remaja mengikuti pendidikan agama Islam pada sekolah sore yang dibuka di masjid tersebut. Gambar ini saya abadikan pada Senin, 28 Maret 2011. (Foto: Asnawin)


MASJID BABUL KHAER. Masjid Babul Khaer, di Kelurahan Bentenge, Kecamatan Ujungbulu, Kabupaten Bulukumba, tampak lebih cantik ketika saya foto pada Senin, 28 Maret 2011, dibanding puluhan tahun silam, ketika saya banyak menghabiskan waktu saat antara tahun 1977 sampai dengan tahun 1982, sebagai santri sekolah sore pendidikan agama Islam. Sekolah sore itu merupakan cikal bakal berdirinya Pondok Pesantren Babul Khaer, di Kalumeme, Bulukumba. (Foto: Asnawin)

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]

Lagu Berlirik Bahasa Konjo Tembus RCA TOP 20


LASKAR KELOR BAND. Selama dua pekan berturut-turut, lagu berlirik bahasa Konjo, bahasa daerah suku Kajang Bulukumba berjudul "Kitajangma' Ri Bira" dari Laskar kelor (LK) Band berhasil menembus chart RCA TOP 20 (program tangga lagu yang dipandu penyiar Rey Yudhistira setiap Minggu, jam 9 pagi). (Foto: facebook.com)

Andi Muttamar Masuk Kantor Lagi di DPRD Bulukumba


GEDUNG DPRD. Sebuah spanduk besar berisi dukungan masyarakat Kecamatan Rilau Ale dan masyarakat Kecamatan Bulukumpa kepada Andi Muttamar Mattotorang, terpampang di pagar Gedung DPRD Bulukumba ketika Andi Muttamar kembali masuk kantor sebagai anggota dan Ketua DPRD Bulukumba, Senin, 28 Maret 2011. (Foto: Asnawin)



AULA DPRD. Andi Muttamar Mattotorang (ketiga dari kiri) didampingi beberapa anggota DPRD Bulukumba memberikan sambutan dan penjelasan kepada ratusan pendukungnya ketika kembali berkantor sebagai anggota dan Ketua DPRD Bulukumba, di Aula Gedung DPRD Bulukumba, Senin, 28 Maret 2011. (Foto: Asnawin) 


AULA DPRD. Beginilah suasana ketika Andi Muttamar Mattotorang yang didampingi beberapa anggota DPRD Bulukumba saat memberikan sambutan dan penjelasan kepada ratusan pendukungnya bahwa dirinya  kembali berkantor sebagai anggota dan Ketua DPRD Bulukumba, di Aula Gedung DPRD Bulukumba, Senin, 28 Maret 2011. (Foto: Asnawin)


PENDUKUNG MUTTAMAR. Ratusan warga Bulukumba mendengarkan penjelasan Andi Muttamar Mattotorang tentang kembalinya dirinya berkantor sebagai anggota dan Ketua DPRD Bulukumba, di Aula Gedung DPRD Bulukumba, Senin, 28 Maret 2011. (Foto: Asnawin)


TERAS DPRD. Puluhan massa tampak berada di teras Gedung DPRD Bulukumba, ketika Andi Muttamar Mattotorang sedang memberikan penjelasan tentang kembalinya dirinya berkantor sebagai anggota dan Ketua DPRD Bulukumba, di dalam aula Gedung DPRD Bulukumba, Senin, 28 Maret 2011. (Foto: Asnawin)


HALAMAN GEDUNG DPRD. Sejumlah mobil tampak parkir dan ratusan massa bersama sejumlah pengamanan tampak berada di halaman Gedung DPRD Bulukumba ketika Andi Muttamar Mattotorang kembali berkantor sebagai anggota dan Ketua DPRD Bulukumba, Senin, 28 Maret 2011. (Foto: Asnawin)


SEPI. Suasana jalanan di depan Gedung DPRD Bulukumba, tampak sepi ketika Andi Muttamar Mattotorang yang diantar sekitar seribu pendukungnya kembali masuk kantor sebagai anggota dan Ketua DPRD Bulukumba, Senin, 28 Maret 2011. Sepinya jalanan itu karena polisi hanya membuka satu jalur arus lalu lintas jalan yakni dari arah Bantaeng, sedangkan arus lalu lintas dari kota dialihkan ke Jalan Menara. (Foto: Asnawin)

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]

DPRD Bulukumba Tegur Panitia Lelang Randis


RANDIS. Komisi B DPRD Bulukumba menegur panitia lelang Kendaraan Dinas (Randis) Pemkab Bulukumba, karena tidak menyampaikan terlebih dulu sebelum menggelar lelang yang berujung kericuhan. Pelelangan di ruang pola Kantor Bupati Bulukumba pekan lalu itu, diindikasikan ilegal karena tidak ada penyampaian sebelumnya kepada dewan. (Foto: Asnawin)

--------------------
 
DPRD Bulukumba Tegur Panitia Lelang Randis

LKBN Antara
Rabu, 30 Maret 2011
http://www.antara-sulawesiselatan.com/berita/26142/dprd-tegur-panitia-lelang-randis

Bulukumba, Sulsel (ANTARA News) - Komisi B DPRD Bulukumba menegur panitia lelang Kendaraan Dinas (Randis) Pemkab Bulukumba karena tidak menyampaikan terlebih dulu sebelum menggelar lelang yang berujung kericuhan. 

"Kenapa tidak ada penyampaian sebelumnya kepada dewan, kita kan mitra SKPD yang terkait. Kalau seperti ini kejadiannya siapa yang akan bertangung jawab," tegur Ketua Komisi B, Abdul Kahar Muslim di Bulukumba, Selasa, 29 Maret 2011.

Menurutnya, pelelangan di ruang pola Kantor Bupati Bulukumba pekan lalu, diindikasikan ilegal karena tidak ada penyampaian sebelumnya kepada dewan. Hal itu terkuak pascaterjadinya kericuhan, yang dianggap pelelangan tersebut merupakan aset daerah yang harus diketahui dewan.

"Fungsi dewan kan jelas salah satunya sebagai pengawas. Ini aset daerah yang harus diketahui publik akan dikemanakan dan mau diapakan, kita baru tahu setelah ada kejadian," tambahnya.

Sebelumnya, pelelangan randis pekan lalu berlangsung ricuh dengan pemukulan terhadap salah seorang warga luar kabupaten Bulukumba yang ingin membeli randis tersebut. Sedikitnya, 38 unit Randis dilelang, belum termasuk 12 unit randis masih dalam penguasaan mantan pejabat juga akan dilelang secara terbuka.

Asisten III Pemkab Bulukumba, Andi Bau Amal dalam haering tersebut mengatakan telah memenuhi regulasi Undang-undang Nomor 17 Tahun 2000 tentang perpajakan.

Jauh sebelumnya pada tiga tahun terakhir dilakukan wacana pelelangan terbuka sebagai salah satu langkah untuk pemasukan kas daerah, namun baru tahun ini dilaksanakan.

"Kami sudah mewacanakan ini sejak lama, maunya di DUM atau pelelangan terbatas, tapi melihat kondisi peserta yang rata-rata sudah pensiun maka panitia sepakat untuk melakukan lelang terbuka," katanya.

Senada hal tersebut, Kadis Pengelolaan Keuangan Daerah, Andi Rasdiana, saat dimintai keterangan oleh dewan terkait pelelangan randis tersebut berkilah bahwa pelelangan tersebut adalah salah satu program untuk peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Bahkan dirinya membantah tidak memberikan penyampaian dalam bentuk undangan.

"Kami ditargetkan PAD untuk tahun ini lebih tinggi dari tahun sebelumnya, salah satu potensi untuk penambahan PAD adalah dengan melakukan lelang terbuka. Kami juga sudah mengundang DPRD dari komisi terkait agar hadir," ucapnya. (T.KR-HK/F003)


[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Rabu, 30 Maret 2011

Ribuan ''Turis'' dari 27 Negara Kunjungi Kabupaten Bulukumba

SUKU KAJANG. Kabupaten Bulukumba dalam 20 bulan terakhir telah dikunjungi kurang lebih 9.000 (sembilan ribu) ''turis'' atau ''wisatawan'' dari 27 negara. Objek wisata dan berita yang cukup banyak dikunjungi melalui blog http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/ yaitu artikel dan berita tentang suku Kajang. (Foto ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang)

Selasa, 29 Maret 2011

Bulukumba Sangat Potensial dalam Memproduksi Kapas


KAPAS. Pengembangan industri kapas akan dibahas pada Rapimnas Kadin di Makassar, 1-3 April 2011, karena beberapa kabupaten di Sulsel, seperti, Takalar, Jeneponto, Bulukumba, dan Sinjai sangat potensial dalam memproduksi kapas. (Foto : http://planetgreen.discovery.com/food-health/surprising-green-exercise-fabrics.html)

Bulukumba Target 16.933 Peserta KB Baru


Pemkab Bulukumba menindak-lanjuti “Komitmen Kinerja” antara BKKBN Provinsi Sulsel dimana pada tahun ini Bulukumba diberikan target perkiraan permintaan masyarakat (PPM) sebanyak 16.933 peserta KB baru yang akan dijabarkan ke tingkat kecamatan, desa dan kelurahan, dusun dan lingkungan, serta RT.

--------------------------

Bulukumba Target 16.933 Peserta KB Baru

Jajaran Pemerintah Kabupaten Bulukumba mendukung program Keluarga Berencana yang sudah berjalan kurang lebih 41 tahun.

Pemkab Bulukumba juga menindak-lanjuti “Komitmen Kinerja” antara BKKBN Provinsi Sulsel dimana pada tahun ini Bulukumba diberikan target perkiraan permintaan masyarakat (PPM) sebanyak 16.933 peserta KB baru yang akan dijabarkan ke tingkat kecamatan, desa dan kelurahan, dusun dan lingkungan, serta RT.

''Kami juga mengaktifkan kelompok kegiatan (Poktan) di setiap desa, kelurahan, kecamatan, dan terakhir membentuk sarana pelayanan BARUGA SAYANG di setiap kecamatan,'' kata Wabup Bulukumba, Syamsuddin, pada pembukaan Rakerda Pembangunan Kependudukan dan KB Nasional Kab. Bulukumba Tahun 2011, di Ruang Pola Kantor Bupati Bulukumba, Selasa, 29 Maret 2011.

Hadir dalam rapat ini adalah utusan dari BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Kepala BPPKB Bulukumba, Ketua PD-IBI Bulukumba, dan beberapa pejabat Pemkab Bulukumba pada dinas terkait. 

Forum Rakerda Pembangunan Kependudukan dan KB Nasional Kabupaten Bulukumba tahun 2011 ini bertujuan untuk mengevaluasi dan melihat perkembangan program KB dalam kurun waktu satu tahun kemarin dan sekaligus menyusun rencana program ke depan dengan merumuskan program strategis yang akan menjadi kesepakatan operasional dengan mitra kerja.

Kepala BKKBN Provinsi Sulsel dalam sambutannya mengatakan masalah pertambahan penduduk yang tidak terkendali adalah masalah yang utama, sehingga pemerintah mengharapkan program KB nasional ini untuk menjadi perhatian kita bersama sehingga dapat menekan laju penduduk dan meningkatkan kualitas penduduk Indonesia.

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

BNI Bulukumba Bantu Mantan Dai Cilik Bulukumba


DAI CILIK. BNI Cabang Bulukumba, Ahad, 27 Maret 2011, menyerahkan bantuan kepada Izza Musyarrifah (11), mantan dai cilik yang pernah mengharumkan nama Bulukumba pada kancah nasional. Illustrasi foto direkam dari http://demofat-news.blogspot.com/2009_11_01_archive.html.

--------------------

BNI Bulukumba Bantu Mantan Dai Cilik Bulukumba

Radio Cempaka Asri,Bulukumba
Senin, 28 Maret 2011
http://www.rca-fm.com/2011/03/bantuan-bni-buat-izza-mantan-dai-cilik.html

Bulukumba, RCAnews - BNI Cabang Bulukumba menyerahkan bantuan kepada Izza Musyarrifah (11), mantan dai cilik yang pernah mengharumkan nama Bulukumba di kancah nasional. Bantuan tersebut sebagai wujud kepedulian terhadap Izza yang saat ini tengah terancam putus sekolah di MTs Darul Istiqamah disebabkan orangtuanya tidak mampu membiayai sekolahnya.

Bantuan beasiswa dari BNI diserahkan seusai Izza membawakan lagu religi pada acara peluncuran buku Ketua KPU Bulukumba di aula Rujab Bupati Bulukumba, Ahad, 27 Maret 2011.

Mantan dai cilik itu mendapatkan beasiswa setelah diberitakan berbagai media termasuk di RCA 102,5 FM. Sejumlah pihak dan beberapa kalangan prihatin atas nasib Izza, termasuk BNI. Dalam waktu dekat sejumlah penggiat sosial juga berencana melakukan penggalangan dana untuk Izza.

Mantan dai cilik ini pernah tampil di stasiun Lativi pada Mei-Juni 2006.  Izza menjelaskan bahwa saat ini selepas dikontrak oleh Lativi dia kembali ke kampungnya dan melanjutkan kembali pendidikannya. Izza juga pernah mengisi program ceramah Islam, Pelita (Pesona Lewat Iman dan Taqwa) di RCA 102,5 FM. (rca/ry)

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Pemkab Bulukumba - Kejari Bulukumba - UMI Makassar Jalin Kerjasama



Pemkab Bulukumba, Kejaksaan Negeri Bulukumba, serta pihak Lembaga Kajian Advokasi dan Bantuan Hukum Universitas Muslim Indonesia (LKaBH-UMI), melakukan Penandatanganan Nota kerjasama (MoU) yang dihadiri sejumlah kepala SKPD, di Aula Bappeda Bulukumba, Selasa, 29 Maret 2011.

-------------------------------



Pemkab Bulukumba - Kejari Bulukumba - UMI Makassar Jalin Kerjasama


Pemkab Bulukumba, Kejaksaan Negeri Bulukumba, serta pihak Lembaga Kajian Advokasi dan Bantuan Hukum Universitas Muslim Indonesia (LKaBH-UMI), melakukan Penandatanganan Nota kerjasama (MoU) yang dihadiri sejumlah kepala SKPD, di Aula Bappeda Bulukumba, Selasa, 29 Maret 2011.

Penandatanganan Nota Kerjasama (MoU) antara Pemkab dan Kejari Serta LKaBH-UMI terkait upaya pemerintah untuk meminimalisir masalah-masalah hukum, khususnya di bidang hukum Perdata dan hukum Tata Usaha Negara. Selain itu, penandatangan nota kerjasama ini, merupakan upaya penyelenggaraan di bidang hukum dan sekaligus menjadi stimulan bagi peningkatan sumberdaya aparat di bidang hukum.

Turut hadir dalam acara penandatanganan (MoU) tersebut di antaranya, Wakil Bupati H Syamsuddin, didampingi Kabag Hukum Ali Saleng, Kepala Kejaksaan Negeri R Syamsul Arifin, dan Koordinator LKaBH-UMI Prof DR. H. Hambali Thalib.
Dalam sambutan bupati yang dibacakan Wabup menegaskan, bahwa secara umum, kegiatan ini merupakan upaya pemerintah dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Untuk itu, dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah, maka setiap aparatur pemerintahan diharapkan dalam mengambil suatu kebijakan sedapat mungkin mengacu pada regulasi yang ada. Demikian disampaikan Wabup di hadapan peserta yang terdiri dari beberapa kepala SKPD lingkup pemerintah Kabupaten Bulukumba. (win/r)

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Baru Poros Bantaeng-Bulukumba yang Dikerjakan



Poros jalan arah selatan dari Jeneponto ke Sinjai, yang sekarang dikerjakan baru poros Bantaeng-Bulukumba, sementara yang lain sedang dalam proses kontrak. Tahun ini, anggaran yang disiapkan pemerintah pusat untuk poros arah selatan memang sebesar Rp 500 miliar, namum baru bisa terserap sekitar 20%.

-----------------------

Baru Poros Bantaeng-Bulukumba yang Dikerjakan

- Curah Hujan, Picu Peningkatan Jalan Rusak 10%

Harian Ujungpandang Ekspres
Selasa, 29-03-2011

http://www.ujungpandangekspres.com/index.php?option=read&newsid=63998

MAKASSAR, UPEKS--Kondisi jalan di Sulawesi Selatan cukup memprihatinkan. Terlebih lagi tingginya curah hujan yang terus mengguyur, membuat jalan rusak meningkat sekira 5-10%. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Sulawesi Selatan, Abdul Latif, kepada Upeks di Kantor DPRD Sulsel, Senin, 28 Maret 2011.

Sementara itu, kinerja sejumlah proyek di Sulsel juga terus dipacu. Menurut Latif, khusus untuk pengerjaan jalan Poros Jeneponto-Sinjai yang menelan anggaran sekira Rp 500 miliar, serapannya baru sekira 20%.

Latif mengatakan untuk poros arah selatan dari Jeneponto ke Sinjai, yang sekarang dikerjakan baru poros Bantaeng-Bulukumba, yang lain sedang dalam proses kontrak.

"Tahun ini anggaran yang disiapkan pemerintah pusat untuk poros arah selatan memang sebesar Rp 500 miliar, namum baru bisa terserap sekitar 20% karena baru poros Bantaeng-Bulukumba yang saat ini sedang dikerjakan," ujar Latief, kemarin.

Namun untuk poros Jeneponto-Bantaeng menurut Latif saat ini sudah ada surat perintah kerja (SPK) tinggal menunggu waktu untuk dikerjakan, karena seluruh persoalan lahannya sudah selesai. Pihaknya juga sudah menyiapkan anggaran khusus poros Jeneponto-Bantaeng sebesar Rp 100 miliar.

Sedangkan untuk poros Bulukumba-Tanete kata Latief pihaknya juga sudah menyiapkan anggaran sebesar kurang lebih Rp 70 miliar, dan untuk poros Tanete-Tondom serta poros Tondom-Sinjai anggaran yang telah disiapkan sekitar kurang lebih Rp 200 miliar.

"Pokoknya total untuk poros arah selatan, anggaran yang disiapkan dari APBN tahun ini sebesar Rp 500 miliar. Poros arah selatan meliputi Kabupaten Jeneponto hingga Sinjai," tegas Latief.

Sementara itu untuk poros Sungguminasa-Malino papar Latief, pemerintah pusat juga telah menyiapkan anggaran melalui APBN 2011 kurang lebih mencapai Rp 50 miliar.

"Sekitar Rp 30 miliar dari anggaran tersebut sudah terkontrak, dan sejak Februari lalu proses pekerjaannya sudah dimulai," tutur Latief.

Sementara sisanya atau sekitar Rp 20 miliar dari anggaran tersebut lanjut dia, masih dalam proses persiapan pelelangan. Pihaknya berharap hingga akhir tahun ini poros Sungguminasa-Malino bisa diselesaikan, karena sebagian sudah dalam proses pekerjaan. Latief juga menyebutkan total panjang jalan nasional yang ada di di Sulsel yaitu 1.700 kilometer.

Sementara itu dia juga menyebutkan dari total anggaran APBN sebesar Rp 800 miliar yang diperuntukkan untuk infrastruktur jalan dan jembatan di Sulsel tahun ini, jumlah itu hanya bisa memperbaiki sekitar 70% kondisi jalan nasional yang rusak di Sulsel.

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

APDESI Bulukumba Dukung Muttamar



DUKUNG MUTTAMAR. Keputusan Gubernur Syahrul Yasin Limpo Nomor 972/III/2011, yang mengembalikan Andi Muttamar Mattotorang selaku Ketua DPRD Bulukumba, disambut gembira sejumlah kalangan di Bulukumba. Ketua dan Sekretaris APDESI Bulukumba, M Darwis dan Agus Riady, mengaku gembira atas kembalinya Muttamar sebagai ketua DPRD Bulukumba. (Foto: Asnawin)


-----------------------------
APDESI Bulukumba Dukung Muttamar
- Anggota DPRD-Pejabat Ucapkan Selamat

Harian Ujungpandang Ekspres
Senin, 28-03-2011
http://www.ujungpandangekspres.com/view.php?id=63884

BULUKUMBA, UPEKS--Keputusan Gubernur Syahrul Yasin Limpo Nomor 972/III/2011, yang mengembalikan Andi Muttamar Mattotorang selaku Ketua DPRD Bulukumba, disambut gembira sejumlah kalangan di Bulukumba.

Sejumlah anggota DPRD Bulukumba, silih berganti menemui Muttamar dan menyampaikan ucapan selamat di kediamannya di Jalan Jambu. Mereka adalah anggota Badan Kehormatan (BK) DPRD H Abd Razak (Demokrat), HA Pangerang (PDP), Baso Zulkarnain (Demokrat), Abd Kahar Muslim (PSI), A Mustamin Patawari (PBR), Uddin Hamzah (PPNU), Amar Ma’ruf (Barnas), Barnas, Zulkifli Saiyye (PBB), H.Askar (PPP), H Ahmad Sultan (Buruh), serta ketua Partai Pakar Pangan, Zainal Basrun.

Sebelumnya, dua tokoh agama yakni Ketua NU H Tjamiruddin dan Ketua Muhammadiyah Bulukumba Kamaluddin Djaya, sudah menyampaikan dukungan kepada Andi Muttamar Mattotorang.

Selain dukungan dari Wakil Ketua DPRD Bulukumba Husbiannas Alsi (Demokrat) dan anggota DPRD dari PAN Abd Radjab, sejumlah pejabat Pemkab Bulukumba juga menyampaikan dukungan.

Mereka adalah HM Nurdin Radja (Asisten II), Andi Akbar Amir (Kepala Dispora), Andi Mahrus Andis (Asisten I), dr Diahmarni Gandhis (Dirut RSU Bulukumba), A Nasaruddin Gau (Kadis Pariwisata), Syafrullah Arief (Kadis Bina Marga), Djusmin Abdhie (Kepala Kesbangpol), serta Umar Naim (Kabag Ekbang). Termasuk ketua DPD Partai Golkar Bulukumba yang juga Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan.

Asosiasi Pemerintah Desa Indonesia (APDESI) Bulukumba, juga tidak ketinggalan menyampaikan dukungan kepada Ketua DPRD Bulukumba Andi Muttamar Mattotorang.

Ketua dan Sekretaris APDESI Bulukumba, M Darwis dan Agus Riady, mengaku gembira atas kembalinya Muttamar sebagai ketua DPRD Bulukumba. Suasana haru mewarnai pertemuan Muttamar dengan para koleganya. ()

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Asrul Bantah Pernyataan Wakapolres Bulukumba



BANTAH WAKAPOLRES. Pernyataan Wakapolres Bulukumba Kompol Whisnu terkait lelang yang berakhir ricuh, Jumat, 25 Maret lalu, berbuntut. Statemen Asrul Amir Hamzah yang dikutip Wisnu dibantah.
--------------------

Asrul Bantah Pernyataan Wakapolres Bulukumba

Harian Fajar, Makassar
Selasa, 29 Maret 2011
http://www.fajar.co.id/read-20110328173448-asrul-bantah-pernyataan-wakapolres

MAKASSAR -- Pernyataan Wakapolres Bulukumba Kompol Whisnu terkait lelang yang berakhir ricuh, Jumat, 25 Maret lalu, berbuntut. Statemen Asrul Amir Hamzah yang dikutip Wisnu dibantah.

"Tidak benar saya berkata seperti dikutip Wakapolres. Saya tidak tahu dari mana dia mengutip perkataan seperti itu, karena sama sekali saya tidak pernah ucapkan," ujar Asrul kepada FAJAR, Senin, 28 Maret.

Asrul menegaskan, yang terjadi ketika itu adalah, ia menjelaskan bahwa lelang seperti itu terbuka untuk umum, sehingga siapa pun berhak ikut di dalamnya, sepanjang memenuhi syarat.

"Saya hanya katakan bahwa bukan kali ini saya ikut lelang seperti kendaraan dinas. Sebab, gedung kantor pun saya biasa ikut. Saya tidak pernah mengatakan bahwa kantor bupati pun saya beli," ujarnya.

Pernyataan itulah, kata Asrul, yang dinilai peserta lain bahwa dirinya ngotot ikut. Orang tersebut, kata Asrul, menendang kursi di depannya, sehingga itulah yang memicu kericuhan.

"Saya kena kursi yang ditendang. Saya tersinggung dong, karena itu di depan umum. Tapi bukan berarti saya yang memicu keributan," katanya. (har)

Warga Tersinggung

Beberapa hari lalu diberitakan bahwa Polisi Bulukumba mengamankan Asrul (39), warga Sungguminasa, Kabupaten Gowa. Asrul diduga sebagai pemicu keributan pada proses lelang kendaraan dinas di lingkup Pemkab Bulukumba. (Tribun Timur, Sabtu, 26 Maret 2011, http://makassar.tribunnews.com/2011/03/25/warga-tersinggung-asrul-mau-beli-kantor-bupati-bulukumba

Asrul ditangkap karena mengeluarkan pernyataan yang memicu terjadinya kericuhan. "Biarpun semua mobil yang dilelang ini termasuk kantor bupati yang semegah ini saya beli jika mau," katanya.

Mendengar teriakan itu sejumlah peserta ikut lelang lainnya tersinggung dan spontan melakukan aksi pemukulan kepada Asrul. Beruntung aksi itu tidak berbuntut panjang karena polisi bersama aparat TNI AD setempat bergerak cepat mengamankannya. (*)

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Partai Gerindra Lakukan Konsolidasi di Tanjung Bira

Pengurus DPP Partai Gerindra melantik pengurus DPC Gerindra Takalar (diketuai Indar Jaya) di Takalar dan pengurus DPC Gerindra Jeneponto (diketuai Supratman DL) di Jeneponto, Selasa, 29 Maret 2011. Malam harinya, elit DPP dan DPD menggelar konsolidasi partai di Tanjung Bira, Bulukumba.

-------------------------



Partai Gerindra Lakukan Konsolidasi di Tanjung Bira

Laporan Wartawan Tribun Timur, Aqsa Riandy Pananrang
http://www.tribunnews.com/2011/03/27/sekjen-dpp-gerindra-hadiri-pelantikan-dpc-di-sulsel
Tribunnews.com - Minggu, 27 Maret 2011

Rombongan pengurus DPP Partai Gerindra yang dipimpin Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani, tiba di Makassar, Selasa pagi, 29 Maret 2011 pagi. Selanjutnya mereka melakukan pertemuan dengan pengurus DPD Gerindra Sulsel di kantor Gerindra Sulsel, Jl Dr Ratulangi.

Setelah itu mereka melantik pengurus DPC Gerindra Takalar (diketuai Indar Jaya) di Takalar dan pengurus DPC Gerindra Jeneponto (diketuai Supratman DL) di Jeneponto. Malam harinya, elit DPP dan DPD menggelar konsolidasi partai di Tanjung Bira, Bulukumba.

"Rombongan DPP dan DPD Gerindra Sulsel direncanakan bermalam di Tanjung Bira," kata Ahmad Muzani.

Hari ini, Rabu, 30 Maret 2011, Ahmad Muzani yang juga Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPR RI, akan menyaksikan pelantikan Ketua DPC Gerindra Bulukumba Isradi Zainal dan pengurus DPC Bantaeng yang diketuai M Ashar Achmad.

Wakil Ketua DPD Gerindra Sulsel, Muh Suwardi Tahir, mengatakan, pelantikan pengurus itu sekaligus akan dirangkaikan dengan peresmian kantor masing-masing pengurus DPC kabupaten/ kota.

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Besar, Potensi Pengembangan Jagung di Sulsel


KEBUN JAGUNG. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Islam Makassar, Dr Ir Musdalifah Mahmud MSi, mengatakan, potensi pengembangan tanaman jagung di Sulawesi Selatan masih cukup besar, karena masih banyak lahan pertanian yang belum tertanami dan permintaan akan jagung di pasar nasional maupun pasar internasional cukup tinggi.

Bupati Bulukumba Dinilai Tidak Peka Sosial



Bupati Bulukumba Zainuddin Hasan disindir sebagai bupati yang tidak peka sosial dalam peluncuran buku perdana karya Ketua KPU Bulukumba, Arum Spink berjudul "Di Persimpangan Menuju Tuhan," di rumah jabatan Bupati Bulukumba, Minggu malam, 27 Maret 2011.

-------------------------


Bupati Bulukumba Dinilai Tidak Peka Sosial


Minggu, 27 Maret 2011
http://makassar.antaranews.com/berita/26074/bupati-bulukumba-tidak-peka-sosial

Bulukumba, Sulsel (ANTARA News) - Peluncuran buku perdana karya Ketua KPU Bulukumba, Arum Spink berjudul "Di Persimpangan Menuju Tuhan," di Bulukumba, Minggu malam, 27 Maret 2011, lebih banyak menyinggung seorang pemimpin yang tidak peka terhadap kondisi sosial dan daerahnya.

"Tidak adanya perhatian serius Pemkab, dalam hal ini Bupati, untuk memperhatikan khusus warga yang mempunyai potensi dan seni bermusik, serta kebudayaan untuk dikembangkan. Seharusnya, diberikan bantuan pembinaan atau semacamnya agar potensi anak tersebut dapat berkembang untuk mengharumkan nama kabupaten," ucap Arum Spink yang biasa disapa Piping.

Hal itu terkuak, disebabkan dai cilik bernama Izzatul Musyarrifah (11), warga Dusun Makkanino, mendapat bantuan dari Bank BNI, karena kesulitan membiayai sekolahnya dan terancam putus sekolah pascadiberitakan media cetak.

Dai cilik besutan TV swasta nasional (Lativi) kala itu melaju pada enam besar pada tahun 2006 silam, namun pascaacara tersebut Izza tidak lagi mendapat perhatian dari Pemkab Bulukumba.

Ketua Forum Komunikasi Pemuda Pelajar (FKKP) Bulukumba, Asri Pato mengatakan, ironi mantan dai cilik tersebut malah mendapatkan beasiswa dari Bank BNI setelah diberitakan media cetak terkait persoalan itu, sementara Pemkab tidak mampu memberikan apa-apa.

"Ironi memang. Pemkab seharusnya berbangga mempunyai aset yang dapat mengangkat nama kabupaten. Faktanya, Pemda ataupun Bupati tidak dapat berbuat banyak, dan terkesan acuh tidak mempedulikannya, walaupun sempat disinggung," ujarnya.

Keprihatinan pun mengalir dari penggiat sosial dan berencana akan melakukan penggalangan dana untuk disumbangkan kepada aset daerah ini di masa mendatang. Izza pun mulai merasakan kesulitan sejak duduk di kelas II di MTs Darul Istiqamah lantaran tidak mampu membayar biaya sekolah sebesar Rp 120 ribu per bulan. Sementara orangtua tidak memiiki pekerjaan tetap dan dari golongan ekonomi lemah.

''Hampir tiga tahun terakhir saya mencari bantuan, baik itu di Bupati hingga pengusaha dan lainnya namun hasilnya nihil," ungkap Iwan, kakak kandung Izza.

Tak hanya itu, teaterawan asal Makassar yang juga diundang dalam acara tersebut, juga menyingung kepekaan Pemkab Bulukumba. Dalam teater berjudul "Kepiting Dalam Baskom" mengilustrasikan bagaimana seorang pemimpin bisa melakukan hal-hal yang bisa menyelamakan dirinya ketimbang menyelamatkan rakyat dan mengembangkan daerah yang dipimpinnya.
(T.KR-HK/F003)

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Sabtu, 26 Maret 2011

Bulukumba, Bantaeng, Bone, dan Jeneponto Sentra Jagung di Sulsel



KEBUN JAGUNG. Bulukumba, Bantaeng, Jeneponto, dan Bone adalah sentra jagung di Sulsel. Produksi jagung di Sulsel pada 2010 mencapai 1,4 juta ton. Perusahaan Daerah (PD) Baji Minasa mengekspor tepung tongkol jagung ke Korea Selatan untuk pertama kali dengan volume 20 ton. Volume tongkol jagung umumnya 20 persen dari total volume produksi.(KOMPAS/KORNELIS KEWA AMA)

Jumat, 25 Maret 2011

Minanga Express di Pelabuhan Leppe'e - Bulukumba



PELABUHAN LEPPE'E. Beberapa kapal dan perahu tampak tertambat di Pelabuhan Leppe'e, Kecamatan Ujungbulu, Kabupaten Bulukumba, Ahad, 20 Maret 2011. Kapal penumpang di dermaga ini umumnya melayani penumpang Bulukumba - Selayar. (Foto: Asnawin)
-----------------------




MINANGA EXPESS 07. Salah satu kapal penumpang yang ber-homebase di Pelabuhan Leppe'e, Kecamatan Ujungbulu, Kabupaten Bulukumba, adalah MV Minanga Express 07. Kapal ini berangkat ke Selayar setiap hari antara pukul 15.00 Wita sampai dengan pukul 16.30. (Foto: Asnawin)

-------------------------
 


MINANGA EXPESS 07. Chief Officer Minanga Express 07, Ria, kepada penulis Minggu, 20 Maret 2011, menjelaskan bahwa kapal tersebut memiliki kapasitas 135 tempat duduk. Berangkat dari Pelabuhan Leppe'e Bulukumba menuju Kabupaten Selayar setiap sore dan tiba kembali di Bulukumba pada pagi hari. (Foto: Asnawin)
-------------------------------

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/]

Tukang Tambal Ban di Matekko - Bulukumba

TAMBAL BAN. Daeng Ahmad tampak serius mengerjakan tugasnya sebagai tukang tambal ban di halaman rumahnya di Matekko, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, Ahad, 20 Maret 2011. Daeng Ahmad mengaku telah puluhan tahun melakoni pekerjaan ini, di samping usaha-usaha lain, seperti kios barang campuran dan jual bahan bakar minyak. (Foto: Asnawin)

---------------------

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Pelabuhan Bentenge - Bulukumba

PELABUHAN BENTENGE. Sejumlah perahu tampak ''parkir'' di pantai kota yang telah berfungsi sebagai pelabuhan, di Kelurahan Bentenge, Kecamatan Ujungbulu, Kabupaten Bulukumba, Ahad, 20 Maret 2011. Sebenarnya ini bukan sungai, tetapi seolah-olah seperti sungai, karena ada tanah tumbuh sekitar 100 meter dari bibir pantai. (Foto: Asnawin)

----------------------

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Kamis, 24 Maret 2011

April, Ketua DPRD Bulukumba Terisi


GEDUNG DPRD BULUKUMBA. Kursi ketua DPRD Bulukumba yang selama ini lowong dijadwalkan akan terisi selambat-lambatnya April mendatang. Dengan pengisian itu diharapkan seluruh aktivitas di lembaga wakil rakyat bisa berjalan normal, termasuk alat kelengkapan dewan yang harus segera dinormalisasikan. (Foto: Asnawin)

------------------

April, Ketua DPRD Bulukumba Terisi
- Husbiannas: Siapapun Kami Siap Bekerjasama


Harian Beritakota Makassar
Jumat, 25-03-2011
http://www.beritakotamakassar.com/index.php?option=read&newsid=50031
   
BULUKUMBA, BKM -- Kursi ketua DPRD Bulukumba yang selama ini lowong dijadwalkan akan terisi selambat-lambatnya April mendatang. Dengan pengisian itu diharapkan seluruh aktivitas di lembaga wakil rakyat bisa berjalan normal, termasuk alat kelengkapan dewan yang harus segera dinormalisasikan.

Wakil Ketua DPRD Bulukumba, HA Husbiannas mengataka, sebagai pimpinan dewan dia berharap pekan depan posisi ketua sudah terisi oleh kader Partai Golkar. Hal ini mengingat ada beberapa agenda yang harus dituntaskan. Diantaranya melakukan pergeseran komisi.

''Mestinya pergeseran atau mutasi anggota komisi harus dilakukan Januari lalu. Namun karena belum ada ketua DPRD yang defenitif sehingga agenda itu belum dilakukan,'' ujarnya.

Disinggung soal nama yang akan menduduki kursi ketua dewan, menurut Ketua Partai Demokrat Bulukumba ini, itu merupakan hak Partai Golkar.

“Kalau kami pribadi, siapapun yang didorong Partai Golkar untuk menduduki kursi ketua DPRD bukan jadi soal. Kami pasti akan bekerjasama dengan baik. Termasuk jika A Muttamar Mattotorang yang diposisikan kembali sebagai Ketua DPRD,’’ ujarnya.

Hanya saja, kata dia, hingga saat ini dia belum tahu apakah Muttamar akan kembali atau ada kader Golkar yang lain diposisikan sebagai ketua DPRD. Yang pasti, tambahnya, posisi ketua DPRD Bulukumba tidak boleh lagi dibiarkan kosong.

Anggota dewan lainnya yang juga Ketua PPP, H Askar menambahkan, ketua DPRD Bulukumba tidak boleh lagi dibiarkan lowong. Jika perlu pekan ini posisi tersebut sudah diisi.

“Secara pribadi kami tidak mempersoalkan siapa nama yang menjadi ketua DPRD. Tapi kalau bisa A Muttamar diberi kesempatan untuk kembali menjadi ketua DPRD,’’ katanya.

Menyinggung soal rumor yang berkembang kalau Muttamar kembali akan menjadi ketua DPRD, Askar langsung menyatakan dukungannya. “Saya kira wajar saja kalau A Muttamar kembali menjadi ketua DPRD Bulukumba,'' imbuhnya.

Bahkan, kata Askar, bukan hanya dia yang menginginkan Muttamar kembali bergabung di parlemen. Beberapa rekannya sesama anggota dewan lain juga berharap seperti itu. Meski diakui ada juga yang tidak sejalan dengan dia.

“Yang jelas, saya selaku Ketua PPP yang bergabung di Fraksi Golkar DPRD Bulukumba sangat mengharapkan kursi ketua DPRD segera diisi. Kalau bisa A Muttamar kembali menjadi ketua,” katanya.

Sementara Hj Banri Alang, anggota DPRD yang duduk di komisi D juga berharap ketua DPRD segera diisi, mengigat posisi itu sudah lama lowong. Mengenai figur yang akan duduk sebagai ketua, pentolan PAN ini tidak mempersoalkan figur.

''Kami berharap pekan ini ketua DPRD Bulukumba sudah bisa diketahui. Sehingga pelaksanaan agenda yang ada di dewan juga sudah bisa berjalan baik,’’ ujarnya.

H Bahman, anggota DPRD asal Partai Golkar yang dimintai komentar menyatakan sebagai kader partai Golkar dirinya juga berharap jabatan ketua DPRD segera diisi.

“Kalaupun A Muttamar yang diberi mandat untuk menjadi ketua DPRD, sudah pasti saya harus mendukung. Apalagi kalau kebijakan itu dikeluarkan Gubernur yang juga Ketua DPD I Golkar,’’ tandasnya.


[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Ketua KPU Bulukumba Luncurkan Buku Religius


LUNCURKAN BUKU. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten  Bulukumba, Arum Spink, akan meluncurkan buku religius berjudul ''Di Persimpangan Menuju Tuhan'', di Rumah Jabatan Bupati Bulukumba, Sabtu, 26 Maret 2011. 

--------------------

Ketua KPU Bulukumba Luncurkan Buku Religius
- Judul 'Di Persimpangan Menuju Tuhan'


Radio Cempaka Asri, Bulukumba

Rabu, 23 Maret 2011
http://www.rca-fm.com/2011/03/ketua-kpu-bulukumba-luncurkan-buku-di.html

Bulukumba, RCAnews - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten  Bulukumba, Arum Spink, akan meluncurkan buku religius berjudul ''Di Persimpangan Menuju Tuhan'', di Rumah Jabatan Bupati Bulukumba, Sabtu, 26 Maret 2011. Peluncuran buku tersebut dirangkaikan dengan bedah buku yang akan dihadiri berbagai kalangan, termasuk para aktivis dan akademisi.

Direktur Program dan Perencanaan Bulukumba Forum, Irfan Salasa, kepada wartawan di Bulukumba, Rabu, 23 Maret 2011, mengatakan, acara peluncuran buku tersebut didukung oleh Arum Spink Foundation, Program dan Perencanaan Bulukumba Forum, BKPRMI, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Bulukumba dan Pemkab Bulukumba.

Arum Spink selama ini, kata Irfan, selain aktif sebagai dai, juga aktif menulis di berbagai media massa dan di blog pribadinya www.arumspink.com.

''Buku ini merupakan buku pertama diluncurkan oleh Arum yang bercerita tentang sifat-sifat kenabian dan Rasulullah Muhammad SAW yang diimplementasikan dalam kehidupan keseharian manusia,'' papar Irfan.(rca/ry)

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Ammatoa Kajang dalam Pengaruh yang Menerjang


SEMINAR BUDAYA. Sekretaris Kabupaten Bulukumba Andi Untung (tengah) didampingi Kadisbudpar Nasaruddin Gau (kiri) dan Kepala Pusat Studi Kebudayaan Universitas Hasanuddin Prof Dr Nunding Ram, membuka Seinar Sejarah Pemerintahan Amma Toa Kajang, di Hotel Andira, Bulukumba, Kamis, 24 Maret 2011. (Foto: Humas Pemkab Bulukumba).

FKUB Sulsel - Pemkab Bulukumba Bahas Kerukunan Antar-umat Beragama


KERUKUNAN UMAT. Forum Kerukunan Ummat Beragama (FKUB) Provinsi Sulsel bersama Pemkab Bulukumba membahas berbagai hal yang terkait dengan kerukunan antar-umat beragama, aliran kepercayaan, dan keberadaan jemaat Ahmadiyah, di Ruang Rapat Wabup Bulukumba, Kamis, 24 Maret 2011. (Foto: Humas Pemkab Bulukumba)

-----------------
 
FKUB Sulsel - Pemkab Bulukumba Bahas Kerukunan Antar-umat Beragama

BULUKUMBA, 24 Maret 2011.
Forum Kerukunan Ummat Beragama (FKUB) Provinsi Sulsel bersama Pemkab Bulukumba membahas berbagai hal yang terkait dengan kerukunan antar-umat beragama, aliran kepercayaan, dan keberadaan jemaat Ahmadiyah, di Ruang Kerja Wakil Bupati Bulukumba, Kamis, 24 Maret 2011.

Hadir dari FKUB Sulsel bersama Pejabat Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Linmas Sulsel di antaranya Prof Dr H Rahim Yunus dan Nurman Said, sedangkan dari Pemkab Bulukumba hadir Wakil Bupati Syamsuddin, Kepala Kantor Kesbangpol dan Linmas Jusmin Abdhie, dan Kepala Kantor Kementerian Agama Muh Rasbih..

Pertemuan juga dihadiri unsur FKUB Bulukumba di antaranya H Tjamiruddin (Ketua NU), dan Kamaluddin Jaya (Ketua Muhammadiyah), serta unsur MUI, Lewi Balalembang mewakili agama Protestan dan beberapa tokoh agama.

''Kehadiran FKUB Sulsel dalam rangka melakukan monitoring dan sosialisasi kebijakan, khususnya pelaksanaan Surat Keputusan Bersama tiga menteri dalam pelaksanaan kerukunan umat beragama,'' ujar Nurman Said.

Wakil Bupati Syamsuddin berharap semua pihak bisa melakukan langkah-langkah untuk menata dan menciptakan suasana yang kondusif dalam kehidupan bermasyarakat.

''Pemkab dan FKUB perlu melakukan monitoring dan pembinaan dengan melihat secara arif berbagai potensi persoalan yang berkembang ditengah-tengah masyarakat,'' katanya.

H Tjamiruddin dan H Kamaluddin Jaya, fokus mengungkap hal yang terkait dengan aktivitas dan penanganan jemaat Ahmadiyah. Menurut pengurus MUI Bulukumba ini, aktivitas Ahmadiyah sudah dilarang melakukan penyebaran ajaran sejak tahun 2006, khususnya yang berada di wilayah Kecamatan Ujung Loe, namun perlu terus dilakukan pemantauan dan pembinaan, sehingga pelarangan penyebaran ajaran ini tidak dilanggar.

Para pejabat dan tokoh agama sepakat untuk membuat program dan kegiatan sehingga masyarakat tidak terpengaruh dengan ajaran dan aliran sesat dan dilarang penyebarannya.

"Kita semua sepakat pemerintah berkewajiban melindungi warganya, karenanya perlu dilakukan pembinaan sehingga tidak terjadi kerawanan dan anarkis,"ujar Mardiyanto, salah satu pengurus FKUB Bulukumba.

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Kejari Jeneponto Kerjasama Bulog Bulukumba


KERJASAMA. Kejaksaan Negeri Jeneponto, melakukan penandatanganan piagam kerjasama dengan Badan Umum Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Wilayah V Bulukumba, di Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara, di Kantor Kejaksaan Negeri Jeneponto, Rabu, 23 Maret 2011. (Foto: int)

--------------------

Tunggakan Raskin Jeneponto Sisa Rp 200 Juta
- Kejari Jeneponto Kerjasama Bulog Bulukumba


Harian Ujungpandang Ekspres, Makassar
Kamis, 24-03-2011
http://www.ujungpandangekspres.com/index.php?option=read&newsid=63752

JENEPONTO, UPEKS--Kejaksaan Negeri Jeneponto, melakukan penandatanganan piagam kerjasama dengan Badan Umum Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Wilayah V Bulukumba, dalam Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara, di Kantor Kejaksaan Negeri Jeneponto, Rabu, 23 Maret 2011.

Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala Gudang Bulog Jeneponto, Zul Qahar Mansyur, Kasi Pidum, Asri Irawan SH, Kasi Datun Abdullah SH, Kasi Pidsus Andi Irfan Hasan SH, serta dari pihak Bulog Jeneponto dan Bulukumba.

Kasub Divre Wilayah V Bulukumba, Hj Layu Rosmawati SE pada kesempatan tersebut mengatakan, kerjasama ini dilakukan untuk membantu dan mempercepat pengembalian raskin yang ada di Jeneponto.
Pada dasarnya, pihak Bulog sudah melakukan upaya penagihan tapi belum maksimal.

"Masih banyak yang bandel, khususnya pada aparat desa dalam pembayaran raskin," ujarnya.

Oleh karena itu, kerjasama itu dilakukan untuk memantapkan kembali dalam mengurangi beban tunggakan raskin yang ada. Untuk Kabupaten Jeneponto sendiri pada tahun 2010, tunggakan raskin sisa Rp 200 juta.

"Pada Januari yang lalu, Jeneponto mempunyai tunggakan raskin Rp 700 juta, tapi saat ini mulai berkurang," terangnya.

Sementara Kajari Jeneponto Tubagus Arief Aziz SH, menyambut baik kegiatan kerjasama ini, apalagi raskin merupakan prioritas kejaksaan dalam menindaklanjuti setiap kasus yang ada. Kerjasama itu dinilai sangat dibutuhkan untuk mengurangi beban tunggakan raskin yang ada di Kabupaten Jeneponto.

"Kalau terbukti aparat desa melakukan penyelewengan ataupun siapapun yang terlibat di dalamnya, kita akan seret ke pengadilan," tegas Tubagus.

Kejari Bantaeng-Bulog Bulukumba

Harian Upeks Sabtu, 12 Maret 2011, juga memberitakan bahwa Kejaksaan Negeri Bantaeng dan Bulog sub divisi regional (Divre) Bulukumba, telah melakukan kerjasama dalam bidang perdata dan tata usaha negara. Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan piagam antara Kajari Bantaeng Handoko Setyawan dan Kepala Sub Bulog Divre Bulukumba Layu Rismawat, di Restauran Aroma Laut Bantaeng, Kamis, 10 Maret 2011.

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

FPR Bulukumba Kecam Sikap Golkar Sulsel


KECAM GOLKAR SULSEL. Massa Front Perjuangan Rakyat (FPR) Bulukumba melakukan unjuk rasa di Gedung DPRD, Rabu, 23 Maret 2011. Mereka mengecam sikap DPD I Partai Golkar Sulsel yang terkesan sengaja mengulur-ulur waktu untuk mengisi jabatan ketua DPRD Bulukumba yang lowong sejak 2009. (Foto: Fajar/Arman)

------------------
 
FPR Bulukumba Kecam Sikap Golkar Sulsel
- Terkait Jabatan Ketua DPRD Bulukumba

Harian Fajar, Makassar
Kamis, 24 Maret 2011
http://www.fajar.co.id/read-20110323175318-warga-kecam-sikap-dpd-i

BULUKUMBA -- Seratusan warga yang menamakan diri Front Perjuangan Rakyat (FPR) Bulukumba melakukan aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Bulukumba, Rabu, 23 Maret. Mereka mengecam sikap DPD I Partai Golkar Sulsel yang terkesan sengaja mengulur-ulur waktu untuk mengisi jabatan ketua DPRD Bulukumba yang lowong sejak 2009.

Koordinator aksi, Rudi Tahas mengatakan, berbelit-belitnya pengisian jabatan tersebut tidak lepas dari kepentingan Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, Syahrul Yasin Limpo. Polemik jabatan ketua ini dinilai sengaja diciptakan untuk mendapatkan keuntungan tertentu tanpa memikirkan dampaknya pada sistem pemerintahan di Bulukumba.

Paling tidak, kata dia, lantaran polemik pengisian jabatan ini tidak kunjung selesai, maka sampai saat ini belum dilakukan reposisi alat kelengkapan DPRD. Padahal, alat kelengkapan dewan saat ini seperti komisi dan badan yang dibentuk di DPRD Bulukumba sudah berakhir sejak 15 Januari.

"Kami pertanyakan ini dan mendesak DPRD Bulukumba mengambil langkah. Jangan diam terus dengan kondisi seperti ini," katanya.

Selain itu, Rudi juga meminta DPD I jangan sekali-kali memberi ruang kepada mantan narapidana seperti Andi Muttamar Mattotorang untuk kembali menjadi anggota DPRD Bulukumba. Meskipun, Muttamar saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua I DPD II Golkar Bulukumba, namun statusnya sebagai orang yang pernah divonis bersalah dalam perkara korupsi sangat tidak wajar jika kembali duduk sebagai wakil rakyat.

Anggota DPRD Bulukumba yang bertugas menerima aspirasi, H Muhdar juga mengakui bahwa DPD I Partai Golkar sudah melakukan kebohongan. Alasannya, beberapa waktu lalu, saat dirinya mempertanyakan masalah tersebut, DPD I sudah menjanjikan bahwa pengisian jabatan ini akan dilakukan paling lambat dua hari setelah dirinya melakukan pertemuan. Namun, sampai saat ini sudah lebih dari satu pekan ternyata tidak ada realisasinya.

"Jadi saya pikir kalau dikatakan DPD I berbohong saya sepakat. Buktinya waktu saya datang saat itu, dia bilang besok sudah final. Tapi ternyata tidak ada buktinya," ujarnya.

Hingga kemarin, surat dari DPD I Partai Golkar Sulsel belum juga sampai ke tangan DPD II. Padahal, tiga hari lalu, melalui  Sekretarisnya Pangeran Rahim, DPD I mengatakan sudah menyiapkan suratnya. "Belum ada suratnya, pak Gubernur masih di Jakarta. Mungkin setelah pulang baru diberikan," ujar Sekretaris DPD II Partai Golkar Bulukumba Muhammad Tabri. (arm)

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Rabu, 23 Maret 2011

Kecil Kemungkinan Bulukumba Raih Adipura


CIRI KHAS. Inilah salah satu ciri khas Kabupaten Bulukumba. Jika melihat gambar taman bundaran kota yang di tengah-tengahnya terdapat tiruan perahu phinisi, maka orang akan langsung menyebut bahwa taman phinisi itu berada di pusat kota Kabupaten Bulukumba. Tahun 2011 ini, Bulukumba kecil kemungkinan meraih penghargaan Adipura.  (Foto: Asnawin)

--------------------------
   
Kecil Kemungkinan Bulukumba Raih Adipura

BULUKUMBA, 23 Maret 2011.
Hasil verifikasi tahap pertama yang dilakukan oleh tim penilai dari provinsi, Kabupaten Bulukumba masih berada pada peringkat ke-16 dari 18 kota kategori sedang di Sulawesi Selatan, sehingga Bulukumba masih diragukan alias kecil kemungkinan meraih penghargaan Adipura 2011.
 
Informasi tersebut diungkapkan Anwar Latif, utusan Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Sulsel saat tampil sebagai pembicara didampingi Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Bulukumba, Pasakai, pada acara Sosialisasi Adipura, di Ruang Pola Kantor Bupati Bulukumba, Selasa, 22 Maret 2011.

“Olehnya itu, prioritas kerja yang mesti dilakukan dalam beberapa bulan ke depan adalah melakukan pembersihan drainase pada area perumahan, penanaman pohon peneduh, serta tersedianya tempat sampah di depan rumah-rumah warga,” kata Anwar Latif.

Asisten III Setda Bulukumba, Andi Bau Amal saat memberikan sambutan pembukaan acara sosialisasi, mengatakan, mewujudkan kota yang bersih dan sehat bukanlah hal yang mudah, karena selain harus ada komitmen dari pemerintah, juga dibutuhkan kesadaran dan partisipasi dari masyarakat untuk bersama-sama menciptakan dan menjaga kebersihan kota.

Dia menekankan kepada seluruh peserta, khususnya para Lurah se-Kecamatan Ujung Bulu, para kepala sekolah, BUMN, serta instansi terkait, untuk serius menindaklanjuti hal-hal yang menjadi rekomendasi kerja dari sosialisasi Adipura ini.

''Optimalisasi peran dan dukungan semua pihak menjadi hal penting agar Kabupaten Bulukumba bisa meraih penghargaan Adipura tahun ini,'' tandas Bau Amal. (win/r)

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Dokar di Perbatasan Kota Bulukumba


DOKAR. Saat melintas di kampung Bintarore, perbatasan kota Bulukumba, Minggu sore, 20 Maret 2011, saya melewati sebuah dokar tua yang melaju dengan pelan. Momen itu saya abadikan, karena pemandangan seperti ini sudah jarang ditemui di kota-kota besar, apalagi dokar yang masih orisinil seperti ini. (Foto: Asnawin)


DUDUK SANTAI. Kalau pun ada, biasanya berupa bendi dan sudah dimodifikasi untuk kegiatan pariwisata. Dokar di Bulukumba masih mudah ditemui melintas di jalan-jalan utama. Tampak dua bocah duduk santai di atas dokar di belakang ''sang masinis'' yang baru saja melewati perbatasan kota Bulukumba, Minggu sore, 20 Maret 2011. (Foto: Asnawin) 
   
[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Bekas Rumah Jabatan Bupati Bulukumba


BEKAS RUJAB. Saat pulang kampung ke Kabupaten Bulukumba, Minggu, 20 Maret 2011, saya sempat memotret gedung yang bersebelahan dengan Kantor Bupati Bulukumba ini. Gedung yang kini digunakan sebagai Kantor Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah (DPKD) ini, dulunya adalah rumah jabatan Bupati Bulukumba. (Foto: Asnawin)



BEKAS RUJAB. Puluhan tahun silam, tepatnya pada awal-awal tahun 70-an, saya bersama teman-teman sesama bocah, sering bermain di gedung bekas rumah jabatan Bulukumba ini. Ketika itu, Bupati Bulukumba dijabat oleh Andi Bakri Tandaramang. Beliau menjabat bupati pada 1966-1978. (Foto: Asnawin) 

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Selasa, 22 Maret 2011

Pemkab Bulukumba Belum Salurkan Biaya Pembelian Buku


DANA BOS BUKU. Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel, Abdullah Djabbar mengemukakan, hingga kini masih ada sembilan pemerintah kabupaten/kota yang belum menyalurkan bantuan tersebut ke sekolah. Pemerintah daerah yang belum menyalurkan itu, antara lain Kota Makassar, Kabupaten Pangkep, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, dan Bone.


------------------


Biaya Pendidikan di Sulsel Tersendat
- Pemkab Bulukumba Belum Salurkan Biaya Pembelian Buku


Penulis: Aswin Rizal Harahap | Editor: Nasru Alam Aziz
Harian Kompas, Jakarta
Selasa, 22 Maret 2011
http://edukasi.kompas.com/read/2011/03/22/23062710/Biaya.Pendidikan.di.Sulsel.Tersendat

MAKASSAR, KOMPAS.com - Penyaluran bantuan biaya pembelian buku sebesar Rp 13,5 miliar dari Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan ke SMA dan SMK negeri pada 24 kabupaten/kota belum optimal. Hal tersebut mengganggu persiapan sekolah menghadapi ujian nasional yang akan dilaksanakan pada bulan April.

Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel, Abdullah Djabbar mengemukakan, hingga kini masih ada sembilan pemerintah kabupaten/kota yang belum menyalurkan bantuan tersebut ke sekolah. Pemerintah daerah yang belum menyalurkan itu, antara lain Kota Makassar, Kabupaten Pangkep, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, dan Bone.

Djabbar menyayangkan lambannya penyaluran itu, karena biaya sudah ditransfer Bagian Keuangan Pemprov Sulsel sejak Januari 2011. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 37 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), bantuan pendidikan dari pemerintah pusat maupun provinsi harus ditransfer lebih dulu ke kas daerah.

"Banyak pemerintah kabupaten/kota yang menerapkan administrasi berbelit-belit sehingga menghambat penyaluran bantuan," ungkap Djabbar, kepada wartawan, di Makassar, Selasa, 22 Maret 2011.

Penyediaan buku pelajaran gratis ini diperlukan untuk membantu siswa dalam menghadapi ujian nasional. Selain itu, kebijakan ini juga meringankan beban orangtua dan pengelola sekolah.

Dana Rp 13,5 miliar dari Dinas Pendidikan Nas ional Sulsel tahun ini diproyeksikan untuk 98.585 siswa SMA dan SMK negeri yang tersebar di 24 kabupaten/kota. Adapun bantuan pengadaan buku pelajaran gratis untuk Madrasah Aliyah (MA) negeri diberikan melalui Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulsel.

Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin mengutarakan, lambannya penyaluran dana bantuan pendidikan karena persoalan administrasi.

"Karena dana bantuan masuk ke kas daerah, kami harus membicarakan lebih lanjut dengan DPRD agar tidak menyalahi aturan," katanya.

Keputusan Mendiknas juga menyebabkan lambannya penyaluran dana BOS. Saat ini baru 10 kabupaten/kota di Sulsel yang telah menyalurkan dana BOS Rp 638 miliar yang dialokasikan Kementerian Pendidikan Nasional tahun ini.

"Cukup banyak kepala sekolah yang terpaksa meminjam uang ke bank agar operasional sekolah dapat tetap berjalan," ujar Djabbar. 

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]

Proyek Pipa Air di Bulukumba Diduga Salahi Prosedur


SALAHI BESTEK. Ketua Komisi C DPRD Bulukumba Andi Mustamin Patawari Philip (pakai kopiah) saat memantau kondisi jaringan pipa PDAM yang diduga menyalahi bestek, Selasa, 1 Maret 2011. Philips kemudian menemui anggota DPRD Sulsel dari daerah pemilihan Bulukumba, Andi Mariattang, Senin, 21 Maret 2011, untuk menyampaikan masalah tersebut. (Foto: ARMAN/FAJAR)

-------------------------

Proyek Pipa Air di Bulukumba Diduga Salahi Prosedur

Senin, 21 Maret 2011
http://makassar.antaranews.com/berita/25883/proyek-pipa-air-di-bulukumba
-diduga-salahi-prosedur

Makassar (ANTARA News) - Proyek pemasangan jaringan pipa dan transmisi air baku senilai Rp 15 miliar untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Kabupaten Bulukumba di tiga kecamatan, diduga menyalahi prosedur.

Anggota DPRD Sulsel dari daerah pemilihan (Dapil) Bulukumba, Andi Mariattang dan Ketua Komisi C DPRD Bulukumba, A Patawari Philip, kepada wartawan di Makassar, Senin, 21 Maret 2011, mengatakan mereka menduga kuat terjadi penyimpangan proyek pembentangan pipa sekitar 30 kilo meter (km) dari Borongrappoa, Kecamatan Kindang sampai Kota Bulukumba (Kecamatan Ujungbulu).

"Pipa sudah terpasang sekitar 10 km, namun banyak yang masih kelihatan dari permukaan, ada sekitar 30 titik yang muncul. Padahal harusnya tertanam sampai satu meter," kata Philip.

Philip sendiri mendatangi anggota DPRD Sulsel dari Dapil Bulukumba untuk bersama-sama mengawasi Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Pompengan Jeneberang, sebab wakil rakyat Sulsel ini disebut jarang turun ke lapangan.

"Kami di DPRD Bulukumba sudah berulang kali mengingatkan untuk diperbaiki tetapi tidak dihiraukan. Kalau masih belum diperhatikan kami akan demo Kejati Sulselbar dan UPTD Pompengan," ujarnya.

Proyek dana APBN masing-masing Rp 1,3 miliar di 2009, Rp 5,2 miliar di 2010 dan Rp 9,8 miliar di 2011 disebut bisa memenuhi kebutuhan air baku masyarakat, Kecamatan Kindang, Gantaran, dan Ujungbulu, bahkan bisa sampai Kabupaten Bantaeng.

Baik Mariattang maupun Philip meminta agar PSDA melakukan evaluasi terlebih dahulu sebelum proyek tahap tiga senilai Rp 9,8 miliar dilakukan, termasuk tidak lagi memberikan proyek kepada pemenang tender sebelumnya.

Philip yang juga Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Bintang Reformasi (PBB) Bulukumba menyebut, dari tiga PT yang memenangkan tender dari tahap pertama sampai tahap harus dievaluasi karena pemiliknya hanya satu orang.

Sementara Pelaksana Tugas BBWS UPTD Pompengan Jeneberang, Adnan, saat dikonfirmasi, mengatakan akan berkoordinasi dengan Pejabat Pembuat Proyek (PPK) Air Baku untuk memperjelas hal tersebut, sebab selama ini pihaknya tidak pernah menerima laporan seperti itu.
(T.KR-AAT/S016) 

[Terima kasih atas kunjungan, komentar, saran, dan kritikan anda di blog: http://kabupatenbulukumba.blogspot.com/.]